Pesan Tiket Pesawat

Ilham yang melihat wajah Dira berubah, langsung bertanya. "Ada apa?"

Dira masih diam karena merasa bingung bercampur sedih. Ilham lalu mendekati Dira.

"Kenapa? Siapa yang telfon?"

"Papah sakit. Mamah menyuruh Dira pulang."

Ilham lalu menyuruh Dira untuk duduk. Biar Dira lebih tenang.

"Sekarang kamu maunya gimana?"

"Dira bingung Mas."

Ilham dengan pelan menarik Dira ke pelukannya.

"Lebih baik kamu pulang. Kasihan Papah kamu yang sedang sakit. Mamah kamu pasti butuh teman dan dukungan. Kamu bisa ambil cuti kerja. Boy juga bisa izin tidak masuk sekolah dulu."

Dira menangis di pelukan Ilham. Dira teringat tentang Papah nya. Orang yang sangat baik, dan selalu mendukung semua keputusan nya.

"Sudah jangan menangis. Sekarang lebih baik kamu mulai berkemas. biar besok pagi kita bisa pulang ke Indonesia."

Ilham melepaskan pelukannya. Lalu Ilham juga mengusap air mata Dira.

Ilham mengikuti Dira ke kamar. karena takut Dira butuh bantuan. Benar saja, saat Dira mau mengambil koper di atas lemari, Dira terlihat kesusahan. Ilham langsung mendekati ke Dira.

"Biar aku bantu ambilkan."

Dira pun bergeser agar Ilham mengambilkan kopernya. Dira mengambil baju yang mau di bawa. Ilham yang merapikannya di koper. Saat Dira ambil dalaman, Dira tidak langsung meletakan di koper. Dira mencari tempat untuk membungkusnya. Setelah di bungkus, Dira yang menarik di sela sela koper.

"Segini aja yang mau di bawa?" tanya Ilham.

"Iya Mas. Dira bawa baju sedikit aja. nanti biar baju Boy bisa masuk ke koper ini juga."

"Iya juga sih. Ya sudah, ayo kita ke kamar Boy."

Keduanya lalu pergi ke kamar Boy. Dira dengan pelan mengambil baju Boy dan keperluan lainya.

Saat Dira dan Ilham sedang merapikan baju Boy, Boy terbangun.

"Mamih, Om."

"Sayang. Kamu sudah bangun."

"Mamih sama Om sedang ngapain. Kenapa baju Boy di masukin ke Koper?"

"Grandpa sakit sayang. Kita besok akan pulang ke Indonesia."

"Grandpa sakit Mamih."

"Iya sayang. Boy mau kan pulang ke Indonesia untuk jenguk Grandpa?"

"Iya Mamih, Boy mau ikut. Boy kan belum pernah ke Indonesia. Trus Om juga mau ikut pulang sekalian?"

"Iya Boy. Kita berangkat bersama," jawab Ilham dan Boy tersenyum.

Boy lalu merasa lapar karena belum makan. Dira lalu mengajak Ilham dan Boy makan dulu. Lanjutin beres beres bajunya nanti aja lagi.

Ketiganya makan malam bersama. Tapi Dira tidak enak makan, karena masih kepikiran kondisi Papahnya.

"Kamu harus makan. kamu kamu tidak makan, nanti sakit. Besok kalau sakit kita tidak bisa pulang ke Indonesia," kata Ilham pada Dira.

"Tapi rasanya mulut jadi ngga enak Mas."

"Paksa. Ayo makan dua apa tiga suap lagi. Yang penting perut kamu ada isi."

Akhirnya Dira memaksakan untuk makan. Setelah makan, Ilham yang merapikan dapur. Sedang Dira lanjut merapikan baju Boy di kamar Boy. Tadinya Dira mau yang beres beres dalu,, tapi Ilham menyuruh Dira untuk beres beres baju aja biar cepat selesai pekerjaannya.

Boy menemani Dira di kamar. Sambil Boy menunjukan apa aja yang mau di bawa.

Ilham sudah selesai membereskan dapur. Lalu Ilham menyusul Dira ke kamar Boy.

"Apa sudah selesai?"

"Tinggal menatanya Mas."

"Wah Boy banyak sekali bawa mainannya."

"Iya Om, biar nanti di rumah Grandpa ada yang buat main."

"Ngga usah bawa banyak banyak, nanti Om akan belikan di Indonesia."

"Ngga usah Om. Nanti yang Om abis."

Ilham yang mendengar perkataan Boy hanya tersenyum sambil mengusap kepala Boy.

Ilham lalu membantu Dira menata koper. Saat tangan Dira menekan koper, Ilham mau mengunci koper tangan keduanya bersentuhan. kalau Ilham biasa saja, tapi beda dengan Dira. Setiap bersentuhan dengan kulit Ilham, Dira merasa ada yang bergetar dalam dadanya.

Setelah koper sudah di isi semuanya, Ilham menemani Boy bermain di kamarnya. Dira juga masih di situ duduk di kasur sambil melihat keduanya bermain.

Dira mengambil hp nya, lalu memfoto Ilham dan Boy. "Kenapa kalau mau foto ngga bilang? kalau bilang kan, aku sama boy bisa pasang gaya," Dira hanya tersenyum tipis karena ketahuan mencuri foto.

"Sekarang foto lagi ya. Boy sini peluk Om. Biar Mamih foto kita."

Boy menurut lalu duduk di pangkuan Ilham. Ilham mencium kepala Boy dan Dira pun memfotonya.

"Apa bagus?" tanya Ilham. Dira mengangguk. Ilham yang tidak yakin dengan hasilnya lalu mendekat ke Dira untuk melihat. Ilham duduk dekat Dira dan mengambil hp Dira.

"Bagus juga." wajah keduanya sangat dekat. Dira melihat ke samping dan langsung terlihat wajah Ilham. Ilham yang merasa di tatap menengok, mata mereka pun bertemu.

Untuk beberapa detik mereka saling tatap, lalu Dira menunduk kan wajahnya. Ilham tersenyum lalu memanggil diri.

"Dira, lihatlah sini."

Wajah Dira di angkat, lalu Ilham memfotonya. wajah Ilham bagus, tapi tidak dengan Dira. Dira yang tau hasilnya jelek, langsung minta di hapus. Tapi Ilham menolaknya.

"Jangan di hapus, ini lucu ."

"Iih ... Itu jelek Mas."

Dira berusaha mengambil hp di tangan Ilham, sampai akhirnya Ilham terdorong ke belakang dan tiduran di kasur, tangan Ilham reflek menarik tangan Dira. Akhirnya Dira jatuh juga di atas badan Ilham. Mata keduanya bertemu lagi. Ini cukup lama mata mereka saling tatap. Jantung Dira juga berdetak sangat cepat.

Sampai akhirnya Boy yang menyadarkan mereka.

"Mamih sama Om kok ngga ajak main Boy sih."

Dira cepat cepat bangun dari atas badan Ilham. Begitu juga Ilham langsung bangun dan duduk. Keduanya sama sama diam. Karena sama sama merasa gimana gitu. Boy mendekati Ilham dan duduk di pangkuannya.

"Om. Kita foto bertiga yuk."

"Boleh. Ayo kita foto bertiga."

Hp Dira masih di tangan Ilham. Lalu Ilham mengajak Dira berfoto bertiga. Tadinya Dira tidak mau, tapi tangan Ilham satunya menarik pundak Dira agar mendekat. mereka pun foto bertiga dan terlihat bagus.

Ilham memberikan hp Dira. Lalu Ilham mengajak Boy bermain lagi. Dira melihat hasil fotonya yang memang sangat bagus. Setelah itu, Dira memesan tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia buat tiga orang. Dira dapat yang keberangkatan pagi, yaitu pukul 5 pagi.

Dira lalu bilang ke Ilham. " Mas, Dira sudah pesan tiket pesawat buat kita besok. Ini dapatnya jam 5 pagi."

"Kenapa kamu yang pesan. Biar nanti aku aja yang pesan."

"Ngga papa Mas. Biar Dira saja. Mas kan katanya lagi ngga ada uang."

Ilham tersenyum karena Dira percaya dengan kebohongannya yang bilang tidak punya uang.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..

Hai kak,,baca cerita temanku juga ya,, tetimakasih...

Terpopuler

Comments

Sumi afiz

Sumi afiz

lanjut kak Tuti 🥰🥰🥰

2024-02-28

0

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2024-02-27

1

afiano

afiano

kurang emak boleh nambah 1 lgi ya emak

2024-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Hidup Berdua
2 Membeli Mainan
3 Bertemu
4 Menunggu Di Depan Sekolah
5 Ilham Memaksa Dira
6 Menyadap HP
7 Janda
8 Dira Salah Bicara
9 Ilham Mendapatkan Rambut
10 Membayar Mahal
11 Merasa Sakit
12 99 Persen
13 Dira Marah
14 Hanya Ancaman
15 Mimpi
16 Pergi Ke Kebun Binatang
17 Dira Memberi Izin
18 Pesan Tiket Pesawat
19 Menuruti Boy
20 Pulang Ke Indonesia
21 Sampai Rumah
22 Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23 Hancur
24 Boy Menagis
25 Dira Bertemu Mega
26 Mega Bingung Ambil Keputusan
27 Riko Masih Marah
28 Memberi Izin
29 Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30 Mega Memohon Pada Dira
31 10 Hari Lagi
32 Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33 Demi Boy
34 Mengantar Dira Ke Bandara
35 Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36 Bogem Mentah
37 Lebam
38 Bertemu Riko
39 Harus Ikhlas
40 Memilih Kebaya
41 Makan Siang Bertiga
42 Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43 Makan Malam
44 Ilham Menjelaskan Pada Boy
45 Ilham Menjelaskan Ke Aya
46 Hari H
47 Sah
48 Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49 Boy Ingin Tidur Sendiri
50 Mega Tidak Bisa Tidur
51 Semprotan Nyamuk
52 Olahraga Siang
53 Pulang
54 Boy Sudah Sekolah Lagi
55 Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56 Butuh Darah
57 Kritis
58 Aya Sedih
59 Mega Kaget
60 Mega Memberi Tau Kenyataan
61 Ilham Pulang ke Rumah Dira
62 Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63 Boy Minta Di Antar Ilham
64 Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65 Ke Villa
66 Mega Sudah Punya Filing
67 Antara Bahagia Dan Sedih
68 Boy Meyakinkan Aya
69 Aneh
70 Tepuk Jidat
71 Merasa Pusing
72 Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73 Mega Diam
74 Melihat Di Bandara
75 Berjanji
76 Dira Pergi
77 Satu Rumah
78 Calista Ayunda Maharani
79 Extra Part
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Hidup Berdua
2
Membeli Mainan
3
Bertemu
4
Menunggu Di Depan Sekolah
5
Ilham Memaksa Dira
6
Menyadap HP
7
Janda
8
Dira Salah Bicara
9
Ilham Mendapatkan Rambut
10
Membayar Mahal
11
Merasa Sakit
12
99 Persen
13
Dira Marah
14
Hanya Ancaman
15
Mimpi
16
Pergi Ke Kebun Binatang
17
Dira Memberi Izin
18
Pesan Tiket Pesawat
19
Menuruti Boy
20
Pulang Ke Indonesia
21
Sampai Rumah
22
Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23
Hancur
24
Boy Menagis
25
Dira Bertemu Mega
26
Mega Bingung Ambil Keputusan
27
Riko Masih Marah
28
Memberi Izin
29
Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30
Mega Memohon Pada Dira
31
10 Hari Lagi
32
Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33
Demi Boy
34
Mengantar Dira Ke Bandara
35
Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36
Bogem Mentah
37
Lebam
38
Bertemu Riko
39
Harus Ikhlas
40
Memilih Kebaya
41
Makan Siang Bertiga
42
Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43
Makan Malam
44
Ilham Menjelaskan Pada Boy
45
Ilham Menjelaskan Ke Aya
46
Hari H
47
Sah
48
Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49
Boy Ingin Tidur Sendiri
50
Mega Tidak Bisa Tidur
51
Semprotan Nyamuk
52
Olahraga Siang
53
Pulang
54
Boy Sudah Sekolah Lagi
55
Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56
Butuh Darah
57
Kritis
58
Aya Sedih
59
Mega Kaget
60
Mega Memberi Tau Kenyataan
61
Ilham Pulang ke Rumah Dira
62
Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63
Boy Minta Di Antar Ilham
64
Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65
Ke Villa
66
Mega Sudah Punya Filing
67
Antara Bahagia Dan Sedih
68
Boy Meyakinkan Aya
69
Aneh
70
Tepuk Jidat
71
Merasa Pusing
72
Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73
Mega Diam
74
Melihat Di Bandara
75
Berjanji
76
Dira Pergi
77
Satu Rumah
78
Calista Ayunda Maharani
79
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!