Membeli Mainan

Hari ini hari libur. Dira ingin mengajak Boy jalan jalan. Karena sudah lama, Dira tidak mengajak Boy pergi keluar rumah.

"Kita mau pergi kemana, Mih?"

"Kalau kita ke Mal aja. gimana?"

"Emm ... Boleh."

"Ya sudah, sekarang kita siap siap ya," Boy jawab iya.

Keduanya lalu bersiap. Sekitar 10 menit, keduanya sudah siap dan langsung berangkat ke Mal. Dira membawa mobilnya dengan santai.

Sampainya di Mal, Dira mengajak Boy menuju toko mainan.

"Sayang. pilih mainan yang kamu suka. Mamih akan belikan buat kamu."

Boy terlihat senang, dan Boy langsung memilih mainan yang ingin di beli nya.

Dira menunggu Boy memilih mainan sambil duduk di kursi yang ada di toko mainan. Boy cukup lama memilih karena bingung mau pilih mainan yang mana. Dira hanya akan membelikan satu mainan, makanya Boy cukup lama memilih.

Saat sedang memilih mainan, Boy bertemu dengan laki laki yang kemarin bertemu dengannya di toilet restoran siap saji.

"Hai. Kita bertemu lagi,"sapa laki laki itu pada Boy. Boy tidak langsung menjawab karena belum ingat siapa laki laki itu.

Boy hanya menganggukkan kepala, setelah ingat siapa laki laki itu. Boy memang selalu di ingatkan Dira untuk tidak terlalu banyak bicara dengan orang yang belum di kenalnya.

"Kamu mau beli mainan?"

"Iya. Ini kan toko mainan, jadi Boy di sini untuk beli mainan."

"Oh iya, benar juga ya. jadi nama kamu Boy ?"

"Yes."

"Boy kesini sama siapa,?"

"Mamih."

"Oh, sama Mamih. Boy sudah pilih mainan yang ingin di beli belum?"

"Belum. Boy sedang bingung mau pilih antara ini dan ini," Boy sambil menunjukan dua mainan di depannya

"Kenapa ngga ambil dua duanya?"

"Mamih hanya akan belikan Boy satu mainan. Jadi Boy harus pilih salah satu."

"Ya sudah, kalau gitu Boy ambil yang ini. Biar ini Om yang belikan."

"Tidak usah. Terimakasih. Boy tidak mau menerima barang dari orang yang belum di kenal. Kalau ketahuan Mamih, Boy akan di marahi."

Boy lalu mengambil satu mainan, setelah itu Boy pun pergi. Laki laki itu melihat ke mainan yang tadi di lihat Boy. laki laki itu mengambilnya dan membawanya ke kasir.

Laki laki itu juga baru saja membeli mainan buat anaknya. Tapi mainan yang dia beli untuk anak cewek.

Boy mendekat ke Dira dan menunjukan mainan yang di belinya.

"Mamih. ayo kita ke kasir. Boy sudah pilih mainan."

"Oh, ok. Ayo kita ke kasir."

Dira dan Boy menuju kasir untuk membayarnya. Saat mau pergi, kasir memberikan satu mainan lagi pada Boy. Kasir itu bilang ada laki laki yang sudah membayarnya dan menyuruh memberikan pada Boy.

"Boy. Siapa laki laki yang di maksud Pak Kasir?"

"Boy ngga tau Mamih."

"Maaf Pak, Saya tidak mau menerimanya. Karena anak Saya tidak kenal dengan laki laki itu," Dira menolak mainan itu.

Tapi Kasih memberi tau ciri ciri laki laki itu. Dan di kantong kresek mainan juga ada keras yang sudah di tulis.

"Hai Boy. Om senang berjumpa denganmu lagi. Om belikan mainan untukmu sebagai salam kenal. sampai jumpa di lain waktu."

Dira membaca tulisan itu, dan langsung bertanya pada Boy tentang kata kata "senang berjumpa denganmu lagi" Boy pun menjelaskan pada Dira siapa laki laki itu, setelah Boy tau ternyata laki laki yang membelikan mainan itu adalah om yang tadi bicara dengannya.

Akhirnya Dira menyuruh Boy menerima mainan itu. Dira memegang kertas yang ada tulisannya itu. Rupanya Dira seperti paham dengan tulisan nya. Tapi Dira di dalam hatinya hanya bilang, tidak mungkin.

Keduanya lalu lanjut menuju restoran untuk makan siang. Saat sedang makan, Dira mengingatkan lagi kalau tidak boleh bicara sembarangan pada orang yang tidak di kenal.

"Iya Mamih. Tapi Om itu baik. Dan Om itu orang Indonesia."

"Walaupun orang Indonesia, tapi tetap harus hati hati. Ok."

"Ok, Mamih."

Seharian keduanya berjalan jalan di mal. Dira juga membeli baju untuk dirinya dan Boy. Sekitar jam 5 sore, keduanya pulang ke rumah.

Dira menyuruh Boy masuk ke kamar untuk istirahat. begitu juga dengan dirinya masuk ke kamarnya.

Boy di kamar langsung membuka mainan barunya. Boy sangat suka mainan yang di belikan laki laki yang tidak di kenalnya itu. Boy memang tadinya mau mengambil mainan itu. Tapi saat di lihat harganya cukup mahal, boy tidak jadi memilihnya.

Sedang Dira di kamar melihat ke kertas yang ada tulisan laki laki misterius itu.

"Ini seperti tulisan Dia. Tapi apa mungkin Dia. Sepertinya tidak mungkin sih. Karena di dunia ini kan banyak orang, pasti ada yang tulisan nya sama."

Dira mengambil hpnya. Lalu melihat ke galeri. Dan melihat foto lamanya.

"Pasti kalian sudah bahagia,"kata Dira pelan sambil mengusap foto di layar hp nya.

Esok harinya, Dira mengantar Boy sekolah.

"Ingat ya Sayang. Jangan bicara pada orang yang tidak di kenal."

"Iya Mamih."

"Pintar anak Mamih," sambil mengusap kepala Boy.

Baru saja setengah perjalanan, tiba tiba mobil Dira seperti mau mogok. Dira lalu menepikan mobilnya.

"Ada apa Mih?"

"Mobilnya seperti ada masalah."

Setelah menepi, mobil berhenti. Dira lalu turun dari mobil karena ingin memeriksa mesin.

Salju rupanya pas turun juga. Dira merasa kedinginan, tapi harus memeriksa mobilnya. Dira melarang Boy turun dari mobil. Karena di luar sangat dingin.

Saat Dira sedang melihat mesin mobil, terdengar suara dari belakangnya.

"Did your car break down?"(apa mobil anda mogok)

Dira menengok ke sumber suara. Dan tatapan mata Dira langsung kaget melihat siapa orang yang bertanya padanya.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..

Terpopuler

Comments

Evy

Evy

wah... mantan pacar kayaknya..

2024-05-27

0

Diana Susanti

Diana Susanti

APAKAH Ilham

2024-02-09

0

Rubyred

Rubyred

hhmm.....siapa ya kira2 yg ngomong sama dira apa

2024-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Hidup Berdua
2 Membeli Mainan
3 Bertemu
4 Menunggu Di Depan Sekolah
5 Ilham Memaksa Dira
6 Menyadap HP
7 Janda
8 Dira Salah Bicara
9 Ilham Mendapatkan Rambut
10 Membayar Mahal
11 Merasa Sakit
12 99 Persen
13 Dira Marah
14 Hanya Ancaman
15 Mimpi
16 Pergi Ke Kebun Binatang
17 Dira Memberi Izin
18 Pesan Tiket Pesawat
19 Menuruti Boy
20 Pulang Ke Indonesia
21 Sampai Rumah
22 Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23 Hancur
24 Boy Menagis
25 Dira Bertemu Mega
26 Mega Bingung Ambil Keputusan
27 Riko Masih Marah
28 Memberi Izin
29 Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30 Mega Memohon Pada Dira
31 10 Hari Lagi
32 Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33 Demi Boy
34 Mengantar Dira Ke Bandara
35 Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36 Bogem Mentah
37 Lebam
38 Bertemu Riko
39 Harus Ikhlas
40 Memilih Kebaya
41 Makan Siang Bertiga
42 Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43 Makan Malam
44 Ilham Menjelaskan Pada Boy
45 Ilham Menjelaskan Ke Aya
46 Hari H
47 Sah
48 Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49 Boy Ingin Tidur Sendiri
50 Mega Tidak Bisa Tidur
51 Semprotan Nyamuk
52 Olahraga Siang
53 Pulang
54 Boy Sudah Sekolah Lagi
55 Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56 Butuh Darah
57 Kritis
58 Aya Sedih
59 Mega Kaget
60 Mega Memberi Tau Kenyataan
61 Ilham Pulang ke Rumah Dira
62 Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63 Boy Minta Di Antar Ilham
64 Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65 Ke Villa
66 Mega Sudah Punya Filing
67 Antara Bahagia Dan Sedih
68 Boy Meyakinkan Aya
69 Aneh
70 Tepuk Jidat
71 Merasa Pusing
72 Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73 Mega Diam
74 Melihat Di Bandara
75 Berjanji
76 Dira Pergi
77 Satu Rumah
78 Calista Ayunda Maharani
79 Extra Part
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Hidup Berdua
2
Membeli Mainan
3
Bertemu
4
Menunggu Di Depan Sekolah
5
Ilham Memaksa Dira
6
Menyadap HP
7
Janda
8
Dira Salah Bicara
9
Ilham Mendapatkan Rambut
10
Membayar Mahal
11
Merasa Sakit
12
99 Persen
13
Dira Marah
14
Hanya Ancaman
15
Mimpi
16
Pergi Ke Kebun Binatang
17
Dira Memberi Izin
18
Pesan Tiket Pesawat
19
Menuruti Boy
20
Pulang Ke Indonesia
21
Sampai Rumah
22
Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23
Hancur
24
Boy Menagis
25
Dira Bertemu Mega
26
Mega Bingung Ambil Keputusan
27
Riko Masih Marah
28
Memberi Izin
29
Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30
Mega Memohon Pada Dira
31
10 Hari Lagi
32
Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33
Demi Boy
34
Mengantar Dira Ke Bandara
35
Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36
Bogem Mentah
37
Lebam
38
Bertemu Riko
39
Harus Ikhlas
40
Memilih Kebaya
41
Makan Siang Bertiga
42
Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43
Makan Malam
44
Ilham Menjelaskan Pada Boy
45
Ilham Menjelaskan Ke Aya
46
Hari H
47
Sah
48
Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49
Boy Ingin Tidur Sendiri
50
Mega Tidak Bisa Tidur
51
Semprotan Nyamuk
52
Olahraga Siang
53
Pulang
54
Boy Sudah Sekolah Lagi
55
Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56
Butuh Darah
57
Kritis
58
Aya Sedih
59
Mega Kaget
60
Mega Memberi Tau Kenyataan
61
Ilham Pulang ke Rumah Dira
62
Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63
Boy Minta Di Antar Ilham
64
Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65
Ke Villa
66
Mega Sudah Punya Filing
67
Antara Bahagia Dan Sedih
68
Boy Meyakinkan Aya
69
Aneh
70
Tepuk Jidat
71
Merasa Pusing
72
Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73
Mega Diam
74
Melihat Di Bandara
75
Berjanji
76
Dira Pergi
77
Satu Rumah
78
Calista Ayunda Maharani
79
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!