Dira Memberi Izin

Jam sudah menunjukan pukul dua siang. Boy sudah terlihat capek. lalu Dira mengajak Boy pulang, tapi Boy ngga mau. Dira lalu meminta Ilham yang bicara pada Boy agar mau pulang.

"Boy. Kita pulang ya sayang. Besok kita jalan jalan lagi ke Mal sama om. gimana?"

"Om pasti bohong. Om kan besok mau pergi. Boy ngga mau pulang, Boy masih mau di sini."

"Tadi pagi kan Om sudah bilang sama Boy, kalau Om tidak jadi pulang besok. Om masih mau temani Boy di sini."

"Om pasti cuman bohong. Biar Boy ngga rewel."

"Ngga sayang. Om ngga bohong. Om ngga akan pulang besok."

"Benar yang om bilang sayang. Om akan tinggal di rumah kita, Mamih sudah kasih izin. Jadi Boy masih bisa main sama Om."

Baru setelah Dira bilang sudah kasih izin Ilham untuk tinggal di rumahnya, Boy mau pulang.

Ketiganya lalu pulang dari kebun binatang. Ilham mengendong Boy di punggungnya, Dira jalan di samping Ilham. Saat jalan Dira tertabrak oleh orang, membuat badan Dira oleng. untung saja Ilham cepat menangkap badan Dira. Jadi Dira tidak jatuh.

Ilham langsung saja menggandeng tangan Dira agar Dira tidak lagi ketabrak orang. Ketiganya kembali berjalan menuju parkiran mobil.

Boy rupanya sudah mengantuk. sampai mobil Boy langsung tiduran di bangku belakang. Ilham membawa mobilnya meninggalkan parkiran kebun binatang.

Boy langsung tidur dengan nyenyak. Dira sebenarnya juga sudah mengantuk, tapi Dira tahan karena ngga enak sama Ilham.

"Kalau mengantuk tidurlah," kata Ilham. Ilham melihat Dira juga mengantuk.

"Ngga Mas. Dira ngga ngantuk."

Tapi lama lama mata Dira terpejam. Ilham yang tau hanya membiarkannya saja. Ilham membawa mobilnya sangat santai, agar Boy di belakang tidak terjatuh.

Kepala Dira lama lama miring. Ilham yang melihatnya dengan pelan membenarkan kepala Dira. Ilham tersenyum tipis karena melihat Dira yang tidur dengan nyenyak.

Akhirnya mobil sudah sampai di depan rumah Dira. Ilham yang merasa capek tidak langsung membangunkan mereka. Tapi Ilham juga istirahat sebentar di dalam mobil. Ilham duduknya miring menghadap Dira dan sesekali lihat Boy.

Tangan Ilham dengan pelan membenarkan rambut Dira yang menutupi wajahnya. Dira rupanya terasa dengan sentuhan tangan Ilham di rambutnya. Dira pun membuka matanya. Ilham lalu menarik tangannya.

"Sudah sampai Mas."

"Sudah."

"Maaf ya Mas, Dira ketiduran."

"Ngga papa. Ayo turun."

Ilham turun duluan karena mau mengendong Boy. Setelah Boy di gendong, Dira juga keluar dari mobil. Dira membukakan pintu rumah, Ilham yang masuk duluan. Ilham membawa Boy langsung ke kamarnya.

Boy di tidurkan dan di selimuti. Setelah itu Ilham keluar dari kamar Boy. Ilham merasa badanya lengket jadi mau mandi. Ilham memanggil Dira di kamarnya.

"Dir. Dira."

"Iya Mas. Tunggu."

Dira rupanya sedang ganti baju. Setelah ganti baju, Dira buka pintu.

"Ada apa Mas?"

"Aku mau mandi. Apa boleh aku mandi di kamar mandi Boy?"

"Oh boleh Mas. koper Mas sekalian aja bawa ke kamar Boy. Mas nanti tidurnya sama Boy aja jangan di sofa."

"Iya. makasih ya."

"Iya Mas."

Ilham lalu pergi dari kamar Dira. Dira masih terus melihat ke Ilham sampai Ilham masuk kamar Boy.

Ilham lalu mengambil celana di koper, setelah itu masuk kamar mandi untuk mandi.

Dira pergi ke dapur untuk memasak. Dira tadi sudah tidur di mobil, jadi sudah cukup istirahat.

Ilham sudah selesai mandi. Ilham mandi cukup lama karena berendam dengan air hangat agar badanya enak. Ilham merasa capek sehari ini menggendong Boy dan berjalan memutari kebun binatang.

Ilham hanya pakai celana pendek, dan tidak pakai baju. Pikir Ilham hanya di kamar ini makanya tidak pakai baju. Saat Ilham sedang menggosok rambutnya dengan handuk, Dira membuka kamar Boy. Dira pikir Ilham udah selesai mandi dari tadi. Dira mau memberi tau kalau sudah membuatkan kopi untuk Ilham.

Ilham menengok ke pintu, ternyata Dira. Mata keduanya saling tatap dan Dira yang melihat Ilham tidak pakai baju langsung sadar. Dira bicara sambil menunduk.

"Itu ... Eemm ... Dira sudah buatkan kopi untuk Mas," Dira merasa gugup. Setelah itu Dira langsung tutup pintu.

Ilham yang melihat Dira gugup, tersenyum tipis. Bagi Ilham, Dira lucu.

Ilham mengambil baju di koper. Setelah pakai baju, Ilham keluar dari kamar.

Ilham pergi ke dapur. Terlihat Dira sedang memasak.

"Makasih kopinya," kata Ilham sambil duduk di kursi meja makan. Dira menjawab iya tanpa menengok. Dira rupanya takut Ilham tidak pakai baju.

"Masa apa?" tanya Ilham setelah meminum kopinya.

"Dira masak Opor ayam."

"Apa ada yang perlu di bantu?"

"Ngga ada. Ini sudah mau selesai kok."

Ilham menikmati kopi sambil melihat ke hp. Dira sedikit melirik ke Ilham untuk melihat Ilham pakai baju apa tidak. Dira melihat Ilham pakai baju, langsung bernafas lega. Dira lalu berbalik dan membawa opor ayam yang sudah di taro di mangkok.

"Mas mau langsung makan ngga?"

"Nanti aja. Nunggu Boy bangun."

"Oh iya sudah."

"Dir, duduklah. Aku mau bicara?"

Dira lalu duduk di bangku sebelah.

"Aku mau minta izin lagi sama kamu. Aku ingin bilang ke Boy kalau aku ayahnya. Apa kamu izinkan?"

Dira tidak langsung menjawab. Dira sedang berpikir.

"Aku tidak akan memisahkan kamu dengan Boy. Tapi aku hanya ingin Boy tau kalau dia punya ayah dan aku juga punya anak. Soal kamu yang tidak mau menikah dengan Ku, aku sudah menyerah. Aku tidak akan memaksa kamu."

"Tapi Mas tidak akan mengambil Boy dari Dira kan?"

"Tidak. Aku tidak akan ambil Boy dari kamu, asal kamu izinkan aku untuk bilang ke Boy kalau aku ayahnya."

"Baiklah Mas. Silakan Mas bilang ke Boy, kalau Mas Ayah kandungnya."

"Terimakasih atas izin."

Dira mengangguk pelan. Lalu hp Dira bunyi tanda panggilan. Ternyata dari Mamah Dira.

Dira sedikit menjauh dari Ilham. " Halo Mah."

"Halo Dira. Papah Dira ... Papah," sambil menangis Dira bicara.

"Papah masuk rumah sakit. Dan sekarang lagi di ruang ICU."

"Ya Tuhan. Papah kenapa Mah!?"

"Darah Papah tinggi. Mamah bingung Dir. Tolong pulang lah."

Dira tidak langsung menjawab, Dira merasa bingung dan sedih.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Djuniati 123

Djuniati 123

wah pas tuh.. ada alasan ngajak boy balik kampung

2024-02-26

1

Sri Hendrayani

Sri Hendrayani

kasian boy

2024-02-26

1

༄༅⃟𝐐 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀

༄༅⃟𝐐 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀

plang Dira orang tuamu lg butuhmu.
jgn kau egois cm krn Ilham

2024-02-26

1

lihat semua
Episodes
1 Hidup Berdua
2 Membeli Mainan
3 Bertemu
4 Menunggu Di Depan Sekolah
5 Ilham Memaksa Dira
6 Menyadap HP
7 Janda
8 Dira Salah Bicara
9 Ilham Mendapatkan Rambut
10 Membayar Mahal
11 Merasa Sakit
12 99 Persen
13 Dira Marah
14 Hanya Ancaman
15 Mimpi
16 Pergi Ke Kebun Binatang
17 Dira Memberi Izin
18 Pesan Tiket Pesawat
19 Menuruti Boy
20 Pulang Ke Indonesia
21 Sampai Rumah
22 Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23 Hancur
24 Boy Menagis
25 Dira Bertemu Mega
26 Mega Bingung Ambil Keputusan
27 Riko Masih Marah
28 Memberi Izin
29 Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30 Mega Memohon Pada Dira
31 10 Hari Lagi
32 Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33 Demi Boy
34 Mengantar Dira Ke Bandara
35 Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36 Bogem Mentah
37 Lebam
38 Bertemu Riko
39 Harus Ikhlas
40 Memilih Kebaya
41 Makan Siang Bertiga
42 Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43 Makan Malam
44 Ilham Menjelaskan Pada Boy
45 Ilham Menjelaskan Ke Aya
46 Hari H
47 Sah
48 Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49 Boy Ingin Tidur Sendiri
50 Mega Tidak Bisa Tidur
51 Semprotan Nyamuk
52 Olahraga Siang
53 Pulang
54 Boy Sudah Sekolah Lagi
55 Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56 Butuh Darah
57 Kritis
58 Aya Sedih
59 Mega Kaget
60 Mega Memberi Tau Kenyataan
61 Ilham Pulang ke Rumah Dira
62 Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63 Boy Minta Di Antar Ilham
64 Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65 Ke Villa
66 Mega Sudah Punya Filing
67 Antara Bahagia Dan Sedih
68 Boy Meyakinkan Aya
69 Aneh
70 Tepuk Jidat
71 Merasa Pusing
72 Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73 Mega Diam
74 Melihat Di Bandara
75 Berjanji
76 Dira Pergi
77 Satu Rumah
78 Calista Ayunda Maharani
79 Extra Part
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Hidup Berdua
2
Membeli Mainan
3
Bertemu
4
Menunggu Di Depan Sekolah
5
Ilham Memaksa Dira
6
Menyadap HP
7
Janda
8
Dira Salah Bicara
9
Ilham Mendapatkan Rambut
10
Membayar Mahal
11
Merasa Sakit
12
99 Persen
13
Dira Marah
14
Hanya Ancaman
15
Mimpi
16
Pergi Ke Kebun Binatang
17
Dira Memberi Izin
18
Pesan Tiket Pesawat
19
Menuruti Boy
20
Pulang Ke Indonesia
21
Sampai Rumah
22
Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23
Hancur
24
Boy Menagis
25
Dira Bertemu Mega
26
Mega Bingung Ambil Keputusan
27
Riko Masih Marah
28
Memberi Izin
29
Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30
Mega Memohon Pada Dira
31
10 Hari Lagi
32
Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33
Demi Boy
34
Mengantar Dira Ke Bandara
35
Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36
Bogem Mentah
37
Lebam
38
Bertemu Riko
39
Harus Ikhlas
40
Memilih Kebaya
41
Makan Siang Bertiga
42
Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43
Makan Malam
44
Ilham Menjelaskan Pada Boy
45
Ilham Menjelaskan Ke Aya
46
Hari H
47
Sah
48
Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49
Boy Ingin Tidur Sendiri
50
Mega Tidak Bisa Tidur
51
Semprotan Nyamuk
52
Olahraga Siang
53
Pulang
54
Boy Sudah Sekolah Lagi
55
Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56
Butuh Darah
57
Kritis
58
Aya Sedih
59
Mega Kaget
60
Mega Memberi Tau Kenyataan
61
Ilham Pulang ke Rumah Dira
62
Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63
Boy Minta Di Antar Ilham
64
Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65
Ke Villa
66
Mega Sudah Punya Filing
67
Antara Bahagia Dan Sedih
68
Boy Meyakinkan Aya
69
Aneh
70
Tepuk Jidat
71
Merasa Pusing
72
Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73
Mega Diam
74
Melihat Di Bandara
75
Berjanji
76
Dira Pergi
77
Satu Rumah
78
Calista Ayunda Maharani
79
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!