99 Persen

Pagi harinya Ilham pergi ke rumah sakit. Ilham sudah tidak sabar ingin melihat hasil dari tes DNA Boy. Sampai di rumah sakit, ternyata hasilnya belum keluar. Dan akan keluar siang sekitar jam 1 siang.

Ilham melihat jam, masih pukul 9 pagi. Ilham akan menunggu di rumah sakit sampai hasilnya keluar.

Ilham sambil menelfon Mega. Rupanya Mega sedang tidak enak badan.

"Pergi ke dokter sayang. Sakit jangan di tahan tahan."

"Aku cuman pusing aja kok Mas. Nanti setelah istirahat juga sembuh. Mas kapan pulangnya ?"

"Mungkin dua atau tiga hari lagi."

"Kok masih lama. bukanya sudah tidak ada kerjaan?"

"Memang kerjaan sudah selesai, tapi mas mau lihat perkembangannya beberapa hari ini."

"Oh gitu. Ya sudah ya Mas, aku mau istirahat dulu."

"Iya sayang. Jangan capek capek di rumah ya."

"Iya mas."

Telfon pun mati. Ilham lanjut menelfon Riko untuk menanyakan kerjaan.

"Tenang, semuanya tidak ada masalah. tapi kamu jangan lama lama di situ ya, Ham. Enak banget kamu senang senang di situ, sedang aku capek kerja."

"Nanti setelah aku pulang, kamu gantian libur. Ajak istri dan anakmu jalan jalan."

"Bener lu ya Ham. awas aja kalau kamu sampai bohong."

"Iya. Aku ngga akan bohong. Ya sudah kamu lanjut kerja lagi. Aku masih ada urusan."

"Eh tunggu. Sebenarnya kamu ada urusan apa sih sama Dira?"

"Sekarang kamu ngga usah tau dulu. Nanti kalau semuanya sudah jelas, pasti akan aku ceritakan padamu. Ingat ya Ko, kamu jangan bilang Mega kalau aku bertemu Dira di sini."

"Iya siap. Ya sudah aku akan menunggu kamu pulang kalau gitu. Agar kamu bisa menceritakan semuanya."

Setelah telfon mati, Ilham mengantongi lagi hpnya. Ilham yang semalam kurang tidur jadi merasa mengantuk. Ilham sambil duduk memejamkan matanya dan tidur di ruang tunggu.

Sekitar jam 12 siang, Ilham di bangunkan oleh seorang perawat. Perawat itu bilang, Ilham di suruh masuk ke dalam ruangan Dokter.

Ilham langsung saja mengikuti perawat itu dan masuk ke dalam ruangan Dokter. Dokter mempersilakan Ilham duduk. Setelah itu Dokter memberikan amplop pada Ilham.

"Silakan di buka amplopnya. itu adalah hasil tes DNA nya," kata Dokter.

Ilham dengan cepat membuka amplop itu. Ilham membaca dari atas ke bawah. Di situ tertulis 99 persen positif kalau Boy adalah anak Ilham.

Ilham langsung menangis. Ilham tidak merasa malu , karena merasa sangat bahagia melihat hasilnya. Dokter dan perawat hanya bisa melihat saja.

Setelah lebih tenang, Ilham pamit dan mengucapkan banyak terimakasih pada Dokter atas bantuannya.

Ilham langsung ke parkiran mobil. Ilham membawa mobilnya menuju rumah Dira.

Ilham sudah tidak sabar untuk bertemu Boy. Sampai di rumah Dira, ternyata Boy baru saja pulang sekolah. Boy sedang membuka pintu rumahnya. Boy menengok saat dengar suara mobil yang masuk ke pekarangan rumahnya.

Ilham cepat cepat turun dari mobil. Dan Ilham memanggil Boy.

"Boy."

"Om."

Ilham berjalan cepat untuk mendekat ke Boy. Setelah dekat, Ilham memeluk Boy dengan erat. Sampai boy merasa sesak.

"Om. Om kenapas. Lepas om, Boy sesak."

Ilham yang dengar Boy bilang sesak langsung melepaskan pelukannya.

"Om kok nangis. Om kenapa?"

"Ngga sayang. Om ngga menangis. Om tadi kelilipan. Boy baru pulang sekolah?"

"Iya Om."

"Ya sudah, sekarang kita masuk yuk. Om mau main sama Boy. Om sudah izin kok sama Mamih. Kan semalam Mamih Boy juga suruh om makan malam di sini."

"Iya om. Ayo kita masuk."

Keduanya lalu masuk ke dalam. Ilham ikut Boy masuk ke kamarnya. Kamar Boy identik dengan kamar anak laki laki. Banyak poster kartun dan lainya.

"Boy mau ganti baju dulu ya Om."

"Iya. Mau om bantu ngga?"

"Ngga usah om. Boy bisa sendiri kok."

"Pintarnya. Ya sudah ganti baju sana."

Boy ganti baju di kamar mandi. Ilham duduk di kasur Boy.

Setelah ganti baju, Ilham dan Boy makan siang bersama. Seperti biasanya, saat Boy makan siang, Dira pasti menelfon. Ilham bilang ke Boy agar tidak bilang dirinya ada. Alasan Ilham biar nanti sore buat suprise. Boy pun menurut karena Boy sebenarnya ingin bermain dengan Ilham.

Selesai makan, keduanya membersihkan bekas makannya. Lalu keduanya lanjut bermain. Ilham menemani Boy main game dan masih banyak lagi. sampai akhirnya boy pun mengantuk. Ilham menyuruh Boy untuk tidur siang.

Saat Boy tidur, Ilham melihat lihat semua ruangan rumah Dira. Termasuk kamar Dira.

"Kamar kamu wangi khas dirimu Dir. Sampai bau tubuhmu saja, masih terasa di hidungku sampai sekarang."

Ilham mengusap kasur dan juga bantal. Setelah melihat lihat cukup lama, Ilham keluar dari kamar Dira. Saat mau keluar, mata Ilham melihat sesuatu. Ilham mendekatinya, ternyata buku diary milik Dira. Ilham mengambilnya dan membaca dari awal.

Di situ tertulis saat Dira mengalami masa masa ngidam yang sangat parah. Di situ juga tertulis betapa tersiksanya Dira sampai ingin menggugurkan kandungannya. Tapi ternyata Dira sadar kalau itu semua sudah takdir dari Tuhan.

Ilham membaca tulisan Dira sampai meneteskan air mata. Ilham tidak menyangka kalau Dira melewati masa sulit karena ulahnya.

Dan terakhir Dira menulis adalah semalam. Dira menulis tentang Ilham.

"Aku senang melihat Boy bisa bertemu Papih nya. Walau pun keduanya sama sama tidak tau. Mereka memang sangat mirip. Dan sepertinya sifat Boy juga sangat mirip Papih nya. Mandiri dan perhatian."

"Ya Tuhan. Terimakasih telah mempertemukan Boy dengan Papih nya. Tapi aku minta Tuhan, semoga Papih Boy tidak tau dengan semua ini. Karena aku takut Boy di ambil olehnya. Boy adalah nyawaku Tuhan. Kalau sampai Boy di ambil oleh Papih nya, aku pasti bisa mati."

"Rahasia ini akan aku simpan sampai mati. karena aku tidak ingin menjadi penghancur rumah tangga sahabatku sendiri, Tuhan."

Ilham meletakan buku diary Dira di meja lagi. Ilham lalu keluar dari kamar Dira dan duduk di sofa. Ilham rupanya sedang mencari ide agar semuanya bisa di selesaikan dengan baik.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..

Hai Kaka,,baca juga cerita temanku ya, pasti ceritanya seru. Terimakasih...

Terpopuler

Comments

Sri Hendrayani

Sri Hendrayani

kasian dira

2024-02-21

1

🍌 ᷢ ͩᗪᗴᘜᗩᑎ༄༅⃟𝐐🍁Henny❣️𝐀⃝🥀

🍌 ᷢ ͩᗪᗴᘜᗩᑎ༄༅⃟𝐐🍁Henny❣️𝐀⃝🥀

kak tuti ikbal & yasmin lom up nich

2024-02-21

1

0v¥

0v¥

akhirnya ilham tau boy anak ilham, pelan pelan saja ngomong nya sama dira, setelah itu nikahin. biar biy punya status. et hgn lupa kasih tau mega klo boy sebenarnya anak kamu.

2024-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Hidup Berdua
2 Membeli Mainan
3 Bertemu
4 Menunggu Di Depan Sekolah
5 Ilham Memaksa Dira
6 Menyadap HP
7 Janda
8 Dira Salah Bicara
9 Ilham Mendapatkan Rambut
10 Membayar Mahal
11 Merasa Sakit
12 99 Persen
13 Dira Marah
14 Hanya Ancaman
15 Mimpi
16 Pergi Ke Kebun Binatang
17 Dira Memberi Izin
18 Pesan Tiket Pesawat
19 Menuruti Boy
20 Pulang Ke Indonesia
21 Sampai Rumah
22 Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23 Hancur
24 Boy Menagis
25 Dira Bertemu Mega
26 Mega Bingung Ambil Keputusan
27 Riko Masih Marah
28 Memberi Izin
29 Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30 Mega Memohon Pada Dira
31 10 Hari Lagi
32 Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33 Demi Boy
34 Mengantar Dira Ke Bandara
35 Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36 Bogem Mentah
37 Lebam
38 Bertemu Riko
39 Harus Ikhlas
40 Memilih Kebaya
41 Makan Siang Bertiga
42 Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43 Makan Malam
44 Ilham Menjelaskan Pada Boy
45 Ilham Menjelaskan Ke Aya
46 Hari H
47 Sah
48 Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49 Boy Ingin Tidur Sendiri
50 Mega Tidak Bisa Tidur
51 Semprotan Nyamuk
52 Olahraga Siang
53 Pulang
54 Boy Sudah Sekolah Lagi
55 Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56 Butuh Darah
57 Kritis
58 Aya Sedih
59 Mega Kaget
60 Mega Memberi Tau Kenyataan
61 Ilham Pulang ke Rumah Dira
62 Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63 Boy Minta Di Antar Ilham
64 Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65 Ke Villa
66 Mega Sudah Punya Filing
67 Antara Bahagia Dan Sedih
68 Boy Meyakinkan Aya
69 Aneh
70 Tepuk Jidat
71 Merasa Pusing
72 Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73 Mega Diam
74 Melihat Di Bandara
75 Berjanji
76 Dira Pergi
77 Satu Rumah
78 Calista Ayunda Maharani
79 Extra Part
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Hidup Berdua
2
Membeli Mainan
3
Bertemu
4
Menunggu Di Depan Sekolah
5
Ilham Memaksa Dira
6
Menyadap HP
7
Janda
8
Dira Salah Bicara
9
Ilham Mendapatkan Rambut
10
Membayar Mahal
11
Merasa Sakit
12
99 Persen
13
Dira Marah
14
Hanya Ancaman
15
Mimpi
16
Pergi Ke Kebun Binatang
17
Dira Memberi Izin
18
Pesan Tiket Pesawat
19
Menuruti Boy
20
Pulang Ke Indonesia
21
Sampai Rumah
22
Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23
Hancur
24
Boy Menagis
25
Dira Bertemu Mega
26
Mega Bingung Ambil Keputusan
27
Riko Masih Marah
28
Memberi Izin
29
Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30
Mega Memohon Pada Dira
31
10 Hari Lagi
32
Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33
Demi Boy
34
Mengantar Dira Ke Bandara
35
Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36
Bogem Mentah
37
Lebam
38
Bertemu Riko
39
Harus Ikhlas
40
Memilih Kebaya
41
Makan Siang Bertiga
42
Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43
Makan Malam
44
Ilham Menjelaskan Pada Boy
45
Ilham Menjelaskan Ke Aya
46
Hari H
47
Sah
48
Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49
Boy Ingin Tidur Sendiri
50
Mega Tidak Bisa Tidur
51
Semprotan Nyamuk
52
Olahraga Siang
53
Pulang
54
Boy Sudah Sekolah Lagi
55
Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56
Butuh Darah
57
Kritis
58
Aya Sedih
59
Mega Kaget
60
Mega Memberi Tau Kenyataan
61
Ilham Pulang ke Rumah Dira
62
Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63
Boy Minta Di Antar Ilham
64
Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65
Ke Villa
66
Mega Sudah Punya Filing
67
Antara Bahagia Dan Sedih
68
Boy Meyakinkan Aya
69
Aneh
70
Tepuk Jidat
71
Merasa Pusing
72
Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73
Mega Diam
74
Melihat Di Bandara
75
Berjanji
76
Dira Pergi
77
Satu Rumah
78
Calista Ayunda Maharani
79
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!