Menunggu Di Depan Sekolah

Dira di tempat kerjanya tidak konsentrasi kerja. Dira berpikir Riko telah melihat dirinya, pasti Riko akan memberi tau Ilham. Dira tidak ingin sampai Ilham tau dirinya ada di negara ini.

"Aku harus gimana ini. kenapa aku tadi tidak menerima ajakan Mas Riko untuk mengobrol. Kalau aku tadi mau, kan aku bisa bilang untuk tidak memberi tau pada Mas Ilham dan Mega kalau aku di sini," Dira bicara di dalam hatinya.

Sedang Ilham dan Riko masih mencari seragam sekolah yang Boy pake di internet. Akhirnya Riko menemukan seragam sekolah yang Boy tadi pakai.

"Kamu yakin ini seragam yang di pakai anak Dira, ko?"

"Aku sangat yakin. Dan sekolahnya juga tidak jauh dari sini."

"Cari alamat sekolahnya sekarang."

Riko menuruti perintah Ilham. Riko mencari alamat sekolah Boy.

"Gimana? Ketemu ngga?"

"Ketemu. Ini alamatnya. sekitar 1 km."

Riko memberikan hp nya pada Ilham, agar Ilham bisa melihat alamat sekolah.

Ilham langsung membawa mobilnya menuju alamat sekolah yang ada di layar hp. Sekitar 10 menit, keduanya sudah sampai di depan sekolahan Boy.

"Trus, kita mau gimana ini?"

"Kita tunggu sampai anak anak sekolah keluar."

"Gila kamu Ham! Anak sekolah itu lama pulangnya. lebih baik kita pergi dulu. Selesaikan urusan kita."

"Kamu yang pergi aja, sana. Aku akan tetap di sini. Kamu bisa sendiri kan? Setelah selesai, kamu kesini lagi."

"Baiklah. biar kerjaan kita cepat selesai."

Ilham lalu turun dari mobil. Ilham mencari tempat untuk menunggu anak anak pulang sekolah.

Riko lalu membawa mobilnya meninggalkan Ilham. Ilham mencari tempat untuk duduk yang nyaman. Sudah 3 jam, Ilham duduk sendirian. lalu ada orang yang mendekati Ilham. Rupanya orang itu adalah keamanan sekolah.

"Saya sedang menunggu teman yang mau jemput," kata Ilham.

Rupanya keamanan sekolah curiga dengan Ilham. Takut Ilham penculik anak.

Setelah dengar penjelasan dari Ilham, penjaga itu lalu pergi.

Ilham menelfon Riko, menanyakan sudah sampai di mana. Riko bilang belum selesai urusannya.

Ilham sampai tertidur di bawah pohon sambil bersandar. Riko datang dan membunyikan klakson mobil. Ilham terbangun dan langsung bangun dari duduknya.

Ilham masuk ke dalam mobil. "Gimana urusannya?"

"Sudah beres dong. Trus kita masih mau menunggu di sini?"

"Iya. Kita tunggu sampai anak anak pulang."

Keduanya ada di dalam mobil. Riko memejamkan matanya, sedang Ilham masih terus melihat ke arah sekolahan.

Sampai akhirnya, anak anak sekolah waktunya pulang. Ilham membangunkan Riko untuk melihat mobil Dira yang menjemput anaknya. Tapi Boy pulang naik bus jemputan, jadi Riko tidak melihat mobil Dira.

"Kamu lihat dengan jelas Ko. Mobil Dira yang mana?"

"Iya. Ini aku juga sedang mencari mobil Dira."

Anak anak sekolah sudah pulang semua dan tidak ada lagi mobil yang keluar. Tapi Riko belum melihat mobil Dira juga.

"Kamu tuh paham ngga sih Ko, mobil Dira?"

"Aku paham Ham. Tapi memang tadi aku tidak melihatnya. Siapa tau anak Dira di jemput suaminya, bisa kan."

Ilham lalu berpikir tentang perkataan Riko.

"Sudah Ham, besok kita kesini lagi lebih pagi. kita menunggu mobil Dira datang mengantar anaknya. Gimana?"

"Ya sudah, besok kita kesini lagi. Sekarang kita pulang ke hotel saja."

Riko membawa mobilnya ke hotel. Ilham di mobil terus melamun. Sampai di hotel, Ilham bertanya ciri ciri anak Dira seperti apa.

Riko lalu menjelaskan pada Ilham. Ilham sambil membuat sketsa wajah yang di sebutkan oleh Riko.

"Sudah selesai. Itu ciri ciri anak Dira dari yang aku lihat."

Ilham melihat sketsa itu seperti tidak asing. Tapi Ilham lupa pernah melihat anak yang seperti di gambar nya di mana.

"Coba aku lihat sketsa nya."

Ilham memberikan hasil gambarnya. Riko langsung memuji gambaran Ilham.

"Gila. Ini gambaran kamu sangat mirip Ham."

"Aku seperti tidak asing dengan wajah itu. Tapi aku tidak tau di mana pernah melihatnya."

"Ya kamu ingat ingat aja. Ini sudah malam, aku mau tidur dulu ya."

Ilham hanya jawab iya, setelah itu Riko tidur. Ilham masih saja mencoba mengingat gambar anak yang di gambarnya itu. Sampai Ilham tidak dengar ada panggilan masuk.

Saat ada panggilan kedua, baru Ilham dengar. Ternyata yang menelfon Mega.

"Halo," Ilham mengangkatnya.

"Halo Yah. Ayah kok di telfon dari tadi ngga angkat ."

"Maaf Bun. Ayah ngga dengar. Tadi Ayah dari kamar mandi."

"Ayah dari kamar mandi, pantes ngga dengar. Ayah lusa jadi pulang kan?"

"Ayah ngga tau Bun, jadi pulang lusa atau kapannya. soalnya ada kerjaan lagi."

"Oh seperti itu. Ya sudah ngga papa kalau masih ada kerjaan."

"Aya sudah tidur Bun?"

"Aya baru aja tidur siang. Aya dari tadi nanyain kamu terus, tapi Bunda ngga telfon Ayah takut sibuk ."

"Ya sudah, besok Ayah telfon. Sekarang Ayah mau tidur dulu ya."

"Iya Yah. Ayah jaga kesehatan di situ."

"Iya. Bunda sama Aya juga yang sehat ya."

Telfon pun mati. Ilham lalu menyusul Riko untuk tidur. Ilham rupanya ingin cepat tidur, karena besok ingin bangun pagi untuk menunggu Dira.

Pagi pun datang. Ilham dengan semangat membangunkan Riko. Riko yang masih mengantuk terpaksa bangun.

Keduanya pergi ke sekolah anak Dira. mobil terparkir tidak jauh dari pintu gerbang.

Ilham terus melihat ke mobil yang lewat. begitu juga Ilham. Riko sudah memberi tau warna mobil Dira.

Saat mobil satu demi satu masuk dan keluar, Riko melihat mobil Dira yang masuk ke dalam.

"Ham. Itu mobil Dira," Riko sambil menunjuk.

"Kamu yakin, Ko?"

"Aku sangat yakin."

Ilham menunggu mobil Dira keluar dari dalam lingkungan sekolah. Tidak lama, mobil Dira keluar.

Ilham langsung mengikuti mobil Dira. Saat jalanan sepi, Ilham menyelip mobil Dira. Dan Ilham dengan nekat langsung menghadang mobil Dira dari depan. Membuat Dira langsung mengerem mobilnya secara mendadak.

"Gila kamu Ham!!" Riko sangat kesal dan marah dengan tindakan Ilham.

Ilham tidak mempedulikannya perkataan Riko. Ilham langsung keluar dari mobilnya, dan langsung ke mobil Dira.

Saat Dira masih kaget dan takut, tiba tiba pintu mobil di ketuk. Dira yang tidak tau itu Ilham, membuka pintu mobilnya.

Ilham melihat Dira yang terlihat takut. lalu Dira melihat Ilham dengan kaget. Mata keduanya saling tatap. Dira terlihat takut.

"Dira ... "

"Mas Ilham ... "

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

0v¥

0v¥

thor up ya kok lama udah dek dek an ini mau lihat dira saat ilham marah karena dira hamil sampai melahirkan pergi dr ilham

2024-02-13

1

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2024-02-13

1

Muti

Muti

jreng jreng 😀 ws nasibmu Dira meh di madu

2024-02-12

1

lihat semua
Episodes
1 Hidup Berdua
2 Membeli Mainan
3 Bertemu
4 Menunggu Di Depan Sekolah
5 Ilham Memaksa Dira
6 Menyadap HP
7 Janda
8 Dira Salah Bicara
9 Ilham Mendapatkan Rambut
10 Membayar Mahal
11 Merasa Sakit
12 99 Persen
13 Dira Marah
14 Hanya Ancaman
15 Mimpi
16 Pergi Ke Kebun Binatang
17 Dira Memberi Izin
18 Pesan Tiket Pesawat
19 Menuruti Boy
20 Pulang Ke Indonesia
21 Sampai Rumah
22 Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23 Hancur
24 Boy Menagis
25 Dira Bertemu Mega
26 Mega Bingung Ambil Keputusan
27 Riko Masih Marah
28 Memberi Izin
29 Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30 Mega Memohon Pada Dira
31 10 Hari Lagi
32 Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33 Demi Boy
34 Mengantar Dira Ke Bandara
35 Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36 Bogem Mentah
37 Lebam
38 Bertemu Riko
39 Harus Ikhlas
40 Memilih Kebaya
41 Makan Siang Bertiga
42 Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43 Makan Malam
44 Ilham Menjelaskan Pada Boy
45 Ilham Menjelaskan Ke Aya
46 Hari H
47 Sah
48 Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49 Boy Ingin Tidur Sendiri
50 Mega Tidak Bisa Tidur
51 Semprotan Nyamuk
52 Olahraga Siang
53 Pulang
54 Boy Sudah Sekolah Lagi
55 Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56 Butuh Darah
57 Kritis
58 Aya Sedih
59 Mega Kaget
60 Mega Memberi Tau Kenyataan
61 Ilham Pulang ke Rumah Dira
62 Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63 Boy Minta Di Antar Ilham
64 Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65 Ke Villa
66 Mega Sudah Punya Filing
67 Antara Bahagia Dan Sedih
68 Boy Meyakinkan Aya
69 Aneh
70 Tepuk Jidat
71 Merasa Pusing
72 Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73 Mega Diam
74 Melihat Di Bandara
75 Berjanji
76 Dira Pergi
77 Satu Rumah
78 Calista Ayunda Maharani
79 Extra Part
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Hidup Berdua
2
Membeli Mainan
3
Bertemu
4
Menunggu Di Depan Sekolah
5
Ilham Memaksa Dira
6
Menyadap HP
7
Janda
8
Dira Salah Bicara
9
Ilham Mendapatkan Rambut
10
Membayar Mahal
11
Merasa Sakit
12
99 Persen
13
Dira Marah
14
Hanya Ancaman
15
Mimpi
16
Pergi Ke Kebun Binatang
17
Dira Memberi Izin
18
Pesan Tiket Pesawat
19
Menuruti Boy
20
Pulang Ke Indonesia
21
Sampai Rumah
22
Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23
Hancur
24
Boy Menagis
25
Dira Bertemu Mega
26
Mega Bingung Ambil Keputusan
27
Riko Masih Marah
28
Memberi Izin
29
Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30
Mega Memohon Pada Dira
31
10 Hari Lagi
32
Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33
Demi Boy
34
Mengantar Dira Ke Bandara
35
Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36
Bogem Mentah
37
Lebam
38
Bertemu Riko
39
Harus Ikhlas
40
Memilih Kebaya
41
Makan Siang Bertiga
42
Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43
Makan Malam
44
Ilham Menjelaskan Pada Boy
45
Ilham Menjelaskan Ke Aya
46
Hari H
47
Sah
48
Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49
Boy Ingin Tidur Sendiri
50
Mega Tidak Bisa Tidur
51
Semprotan Nyamuk
52
Olahraga Siang
53
Pulang
54
Boy Sudah Sekolah Lagi
55
Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56
Butuh Darah
57
Kritis
58
Aya Sedih
59
Mega Kaget
60
Mega Memberi Tau Kenyataan
61
Ilham Pulang ke Rumah Dira
62
Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63
Boy Minta Di Antar Ilham
64
Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65
Ke Villa
66
Mega Sudah Punya Filing
67
Antara Bahagia Dan Sedih
68
Boy Meyakinkan Aya
69
Aneh
70
Tepuk Jidat
71
Merasa Pusing
72
Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73
Mega Diam
74
Melihat Di Bandara
75
Berjanji
76
Dira Pergi
77
Satu Rumah
78
Calista Ayunda Maharani
79
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!