9 Nyawa 14

"Siapa dia Mas?" tanya wanita itu

"Dia putriku, untuk sementara waktu bolehkan dia tinggal di sini bersama kita?" tanya Roy

Wanita itu menatap sinis kearah Angel. Rudi mulai merasa tidak enak melihat wajah masam wanita itu.

"Siapa wanita ini, apa dia ibu tiri Angel, atau selingkuhan ayah Angel?"

"Gak bisa mas, kamu tahu kan aku menerimamu karena kamu bilang kamu gak punya anak. Lagipula aku gak mau lagi menambah pengeluaran bulanan ku dengan menampung anakmu. Kamu saja sudah menjadi beban ku Mas, jadi jangan menambah beban ku lagi!" jawab wanita itu

"Jangan begitu dong Nida, aku yakin kamu tidak akan rugi jika menerima Angel. Meskipun dia masih kecil tapi Angel bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti orang dewasa kecuali masak, jadi kamu tidak perlu melakukan pekerjaan bersih-bersih," tandas Roy

"Ok, kalau begitu!" sahut Nida kemudian menerima Angel

Roy segera mengajak Angel masuk dan mengantarnya ke kamar kecil yang ada di dekat dapur.

"Sayang gak papa kan kalau setiap hari harus bersih-bersih di sini, daripada di rumah kamu di siksa sama Ibu, kan mending di sini sama ayah. Ayah janji akan bantu kamu bersih-bersih kalau ayah pas di rumah, " tandas Roy menatap wajah putrinya

Angel hanya mengangguk setuju. Roy kemudian menyuruhnya istirahat. Rudi membaringkan tubuhnya saat Roy meninggalkan kamarnya.

Ia mulai meluruskan kakinya, dan menatap langit-langit kamarnya. Selain kecil ruangan yang ditempati Rudi begitu pengap, karena tak ada ventilasi udara, bahkan kipas angin pun tak ada. Pantas saja ia tak bisa tidur di dalam kamar.

Merasa kepanasan di dalam kamar Rudi pun keluar untuk mencari udara segar. Ia melihat rumah yang ditempatinya ini sangat besar dan mewah. Bahkan sampai lantai dua.

"Pantas saja ayah Angel meninggalkan mamahnya Angel, ternyata selingkuhannya sangat kaya,"

Meskipun rumah itu sangat mewah, namun begitu sepi. Tak ada suara anak kecil ataupun foto keluarga yang terpajang. Hanya foto-foto wanita pemilik rumah yang terpajang di rumah itu.

Karena asyik melihat-lihat rumah, Rudi sampai melihat pemandangan yang tak seharusnya ia lihat.

Ia melihat ayah Angel sedang bercinta dengan wanita pemilik rumah dengan gaya yang tak biasa.

"Benar-benar menjijikan!" ucap Rudi kemudian segera pergi menuju keluar

Karena di luar rumah terasa panas, Rudi memilih duduk di sofa ruang tamu yang terasa sejuk karena ber AC.

Saking sejuknya ruangan itu hingga membuat Rudi terlelap di sofa. Nida wanita pemilik rumah begitu geram saat melihat Angel tidur di sofa mewahnya.

Ia semakin marah saat melihat gadis kecil itu mengotori sofa kesayangannya itu dengan air liurnya.

Wanita itu langsung menarik Rudi hingga terjatuh dari sofa.

"Dasar anak kurang ajar, memangnya siapa yang mengijinkan lo tidur di sofa mahal gue!" hardiknya

*Bruugghh!!

Rudi meringis sambil memegangi kepalanya yang terasa nyeri karena terbentur lantai.

"Maaf Nyonya," ucap Rudi berusaha bangun

Namun karena benturan di kepalanya membuat ia merasa pusing hingga jatuh pingsan.

Nida mengira jika Angel pura-pura pingsan agar tak kena marah. Ia pun buru-buru ke belakang untuk mengambil seember air dan menyiramnya.

*Byuurr!!

Rudi seketika terbangun saat merasakan tubuhnya basah. Bukan hanya itu ia juga kembali meringis kesakitan karena merasa perih akibat lukanya terkena air.

"Aduh sakit Tante!" rengek Rudi berharap wanita itu iba terhadapnya

"Tante, sejak kapan gue jadi Tante lo. Asal lo tahu ya, gue nerima Lo karena bokap lo bilang lo bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti seorang pembantu di rumah gue. Tapi kenyataannya, bukannya ngebersihin rumah gue, lo malah bikin kotor rumah gue!" hardik Nida

Wanita itu kemudian menyeret Angel dan membawanya keluar.

"Sekarang pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi, awas aja kalau gue sampai liat lo lagi, bisa ku mutilas* nanti!" ancam Nida kemudian mendorongnya hingga Angel jatuh ke jalanan

Saat itu juga Santi muncul di tempat itu.

"Hei per*k!, Lo apain anak gue hah!" hardik Santi tampak geram melihat Nida mendorong Angel

"Syukurlah emaknya datang, bawa tuh anak lo pulang. Kalau lo gak sanggup menghidupi anak lo maka bunuh saja dia kan beres. Gak usah di siksa gitu kasian, nambah beban orang lain tahu!"

"Eh, terserah gue dong, mau di siksa mau di bunuh kok lo ngatur, lagian gue gak butuh wanita nasihat dari per*k yang gak laku terus ngerebut laki orang buat muasin nafs* bejatnya!" sahut Santi

Nida yang gak terima dengan ucapan Santi pun menyerang wanita itu dengan brutal hingga terjadi perkelahian antara keduanya.

Rudi yang tak mau disiksa oleh Santi memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur dan menyelamatkan diri.

Meskipun tubuhnya masih lemas dan pusing ia berusaha menguatkan diri untuk kabur dari dua wanita jahat itu.

Rudi terus berjalan menyusuri perkampungan yang padat penduduk. Ia sengaja memilih tak melewati jalan besar agar tidak ditemukan oleh sang ibu. Ia tahu benar jika Santi tidak akan melepaskannya begitu saja.

Menjelang magrib Rudi menghentikan langkahnya didepan sebuah masjid. Ia kemudian membasuh wajahnya dan meminum air kran untuk mengganjal perutnya yang mulai kelaparan. Kakinya mulai kelelahan sehingga ia tak bisa melanjutkan perjalanan.

Kali ini Rudi memutuskan untuk beristirahat sejenak di Masjid, ia berharap ada orang baik yang akan memberinya makanan, syukur-syukur mengajaknya tinggal di rumahnya.

Ada banyak orang yang datang menghampirinya, lalu bertanya dari mana, anak siapa, dan bla-bla. Namun kebanyakan mereka hanya bertanya-tanya saja, tanpa peduli ia sudah makan atau belum.

"Kalau kamu lupa jalan pulang, nanti biar bapak anter pulang. Kamu tinggal sebutkan saja dimana tempat tinggalnya nanti bapak antar,"

"Gak mau Om, aku gak mau pulang ke rumah. Mamah aku jahat," jawab Rudi kemudian menunjukkan semua luka-lukanya

Semua orang tampak terkejut saat melihat bekas luka di tubuh Angel.

"Sepertinya dia memang sengaja kabur, karena tidak tahan di siksa sama orang tuanya,"

"Benar, tapi kalau kasus seperti ini kan harus di tangani oleh polisi dan agar anak ini juga bisa mendapatkan perlindungan hukum,"

Saat semua warga ribut memperbincangkan tentang Angel, seorang wanita tiba-tiba menghampiri Angel. Ia tampak berempati saat melihat Angel yang terlihat pucat dan berkeringat.

"Kamu lapar?" tanya wanita itu dengan lembut

Tentu saja Rudi terhenyak saat melihat sosok wanita yang begitu ramah dan perhatian padanya.

Dari sekian banyak orang kenapa harus dia, kenapa harus dia yang begitu peduli kepadaku.

"Kamu pasti laper ya, tunggu sebentar ya," ucap wanita itu kemudian bergegas menuju warung kelontong yang ada di depan masjid

Rudi hanya diam dan termangu menatap Ayu yang begitu care terhadap orang lain. Meskipun hidupnya masih kekurangan namun ia begitu peduli dan peka terhadap orang lain. Mungkin karena ia terbiasa merasakan hal yang sama dengan Angel makanya ia lebih mengerti apa yang dirasakan oleh gadis kecil itu.

Tidak lama Ayu kembali menghampirinya dengan membawa sebuah susu kotak dan roti.

"Mudah-mudahan roti sama susu ini bisa mengganjal perut mu ya nak," ucap Ayu mengusap kepala Angel

Rudi tampak berkaca-kaca, melihat ketulusan Ayu. Ia tak bisa menahan tangisannya melihat perhatian istrinya itu.

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈

⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈

ternyata istrinya yang nolongin angel

2024-03-14

0

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

whaaaaaat????
wanita itu adalah Ayu 🥺🥺🥺🥺
Ayu emang tak hanya cantik wajahnya tapi juga cantik hatinya

2024-02-26

0

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

kenapa harus dia ???
emang siapa yang saat ini sedang perhatian ama Angel ???
apakah Rudi mengenalnya ???

2024-02-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!