9 Nyawa 13

#Bagi yang udah baca chapter sebelumnya harap baca ulang ya, karena babnya sudah aku perpanjang, terimakasih#

*Bruugghh!!

Angel yang jatuh membentur toilet langsung pingsan. Sementara itu kedua orang tuanya yang sedang bertengkar hebat seketika berhenti saat mendengar suara benda jatuh dari kamar mandi.

"Dimana Angel?" tanya Roy saat mendengar suara tersebut

"Ya lagi main lah, memangnya kemana lagi!" jawab Santi dengan ketus

Roy segera berlari ke depan rumah untuk mencari Angel, namun ia tak melihat anak semata wayangnya itu. Ia bahkan menghampiri setiap anak yang bermain tak jauh dari rumahnya namun ia tak menemukannya juga.

Roy teringat suara benda jatuh di kamar mandi.

"Jangan bilang Santi mengurungnya lagi,"

Roy segera berlari masuk ke rumahnya. Santi segera menghalangi Roy, saat ia hendak membuka kamar mandi yang ada di dapur.

"Kalau mah mandi pakai toilet yang satunya aja, yang ini rusak!" cegahnya

"Bodo amat, aku mau di sini!" sahut Roy kemudian mendorong Santi hingga terjungkal ke lantai

Sayangnya pintu kamar mandi terkunci dan Santi tak mau memberikan kuncinya kepada suaminya itu.

"Mana kuncinya!"

"Tidak ada!" seru Santi

"Aku tahu kamu menyembunyikannya, dimana kuncinya!" hardik Roy lagi

"Sudah kubilang aku tidak tahu, lagipula kamar mandinya rusak jadi aku juga males nyari kuncinya!" tandas Santi yang kemudian pergi

Melihat gelagat mencurigakan istrinya, Roy pun berusaha untuk mendobrak pintu kamar mandi tersebut. Santi pun tak mau tinggal diam.

Tak mau suaminya mengetahui kelakuan bejatnya, ia pun berusaha menghalang-halangi Roy saat hendak mendobrak pintu tersebut.

"Sudah ku bilang, pintunya rusak, jadi jangan tambah jadi rusak!" hardik Santi mendorong Roy

Lelaki itu menyeringai menatap wajah sang istri.

Ia mulai merasa curiga dengan sikap keras Santi yang berusaha menghalanginya membuka pintu kamar mandi.

"Jangan bilang kau mengurung Angel di kamar mandi lagi, makanya kau sengaja melarang ku masuk. Awas saja kalau sampai anakku kenapa-kenapa, aku akan menghabisi mu!" ancam Roy

Pria itu kemudian mendorong Santi agar menyingkir dari depan kamar mandi. Namun bukannya menyingkir, Santi justru bersikeras menghalanginya hingga terjadi perkelahian antara keduanya.

Santi berusaha menggigit lengan Roy saat pria itu menambaknya. Roy yang kesakitan reflek melepaskan tendangannya hingga Santi terpental menghantam meja makan.

Santi tampak meringis mengusap kepalanya.

Roy kembali mengumpulkan tenaganya. Kali ini ia berharap bisa membuka pintu kamar mandi dengan sekali dobrak.

*Brakkkk!!

Roy terperanjat saat melihat putrinya bersimbah darah di lantai. Ia buru-buru menggendongnya dan memindahkannya ke kamarnya.

"Angel, bangun nak, Angel bangun sayang, ayah sudah pulang!" serunya sambil mengguncang tubuh gadis kecil itu.

Namun Angel tak kunjung membuka matanya hingga membuat Roy semakin panik. Ia pun mengecek nadi putri kecilnya itu.

"Syukurlah dia masih hidup,"

Roy buru-buru menggendong Angel dan membawanya ke rumah sakit.

"Tolong putri saya dok!" teriak Roy setibanya di rumah sakit.

Beberapa orang tenaga medis langsung menghampirinya dan membawa Angel menuju ruang UGD. Roy menunggu di selasar dengan wajah panik. Pria itu tampak menyesali perbuatannya meninggalkan putri semata wayangnya itu bersama istri psikopatnya.

Ia buru-buru berlari menghampiri dokter yang memeriksa Angel saat melihatnya keluar dari ruang UGD.

"Bagaimana keadaan putriku dok?" tanyanya dengan wajah panik

"Putri anda kehilangan banyak darah jadi kemungkinan ia memerlukan donor darah, kalau ada anggota keluarga yang memiliki golongan darah yang sama bisa mengajukan diri sebagai pendonor. Namun jika tidak ada sebaiknya anda segera mencarinya di bank darah," jawab sang dokter kemudian berlalu pergi

Roy terlihat murung. Lelaki itu tahu jika Santi memiliki golongan darah yang sama dengan Angel. Mengingat sikap Santi kepada putrinya ia ragu jika wanita itu mah mendonorkan darahnya untuk Angel. Saat ia bingung seorang perawat kemudian menghampirinya.

"Bapak, putri anda sudah siuman, silakan jika ingin melihatnya, setelah itu jangan lupa ke ruang administrasi untuk melunasi semua biaya perawatan putri anda dan menebus beberapa obat yang harus ia konsumsi," ucap perawat tersebut

"Baik sus," jawab Roy bergegas masuk ke dalam

Ia kemudian menghampiri Angela yang terbaring lemah di ranjangnya.

"Maafkan ayah ya sayang," ucap pria itu menggenggam erat tangan Angela

Rudi melirik pria di depannya.

Sepertinya dia ayah yang baik,

"Ayah aku lapar," ucap Rudi memberanikan diri

Saat ini, Rudi memang kelaparan, ia butuh banyak tenaga agar bisa melarikan diri dari orang tua Angel yang begitu jahat padanya.

Sementara itu Roy tampak tak terkejut mendengar ucapan Angel.

"Iya nak, tunggu sebentar ya, ayah akan belikan makanan untukmu," jawab pria itu kemudian bergegas pergi meninggalkan Angela

Tak lama Roy kembali menghampirinya dengan membawa sebungkus nasi. Pria itu bahkan dengan telaten menyuapinya hingga habis.

Roy tersenyum saat melihat putrinya begitu menikmati makanannya.

"Setelah makan minum obat ya,"

Rudi mengangguk. Ia berharap jika ayah Angel memang benar-benar menyayanginya.

Setelah minum obat, hawa kantuk pun datang hingga membuat Rudi terlelap. Baru beberapa menit ia terjaga saat merasakan guncangan yang membuat ia terbangun. Rudi terkejut saat mendapati dirinya bersama Roy yang membawanya pergi meninggalkan rumah sakit.

"Ayah, kita mau ke mana?" tanya Rudi

"Tentu saja pulang dong sayang, memangnya kamu mau terus-terusan di rumah sakit?" jawab Roy sambil mengendarai sepeda motornya

Rudi mengernyit mendengar ucapan Roy. Ia tahu seharusnya ia belum boleh pulang dari rumah sakit, apalagi melihat kondisi lukanya yang parah.

"Tapi kepala aku masih sakit ayah, aku juga masih lemes!" rengek Rudi berusaha meluluhkan hati Roy

"Iya sayang, nanti kita obati di rumah saja ya. Kebetulan ayah punya teman seorang perawat. Ayah yakin dia akan merawat kamu dengan baik sampai sembuh," jawab Roy berusaha membujuknya

Rudi hanya terdiam dan mengiyakan permintaan Roy. Untuk saat ini hanya itu yang ia bisa lakukan sambil berharap Semoga apa yang diucapkan oleh Roy memang benar.

"Sekarang pegang ayah erat-erat ya, karena ayah akan menambah kecepatan motor kita supaya cepat sampai!"

"Iya ayah," jawab Rudi

Roy langsung menambah kecepatan motornya. Selama satu jam lebih berkendara, mereka akhirnya tiba juga di sebuah rumah yang terbilang lumayan mewah.

Roy segera turun dan menggendong Angela.

Seorang wanita tua keluar dari rumah itu dan menyambut kedatangan mereka dengan sinis.

"Siapa dia Mas?" tanya wanita itu

"Dia putriku, untuk sementara waktu bolehkan dia tinggal di sini bersama kita?" tanya Roy

Wanita itu menatap sinis kearah Angel. Rudi mulai merasa tidak enak melihat wajah masam wanita itu.

"Siapa wanita ini??"

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈

⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈

pantas ibunya psikopat ayahnya nikah lagi😏 kasihan angel yang jadi sasarannya

2024-03-14

0

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

klu panggil mas berarti dia istri barunya bapaknya Angel walaupun tua tapi kaya kayaknya

2024-02-24

1

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

wahhh jgn lagi nanti rudi mati lg kyk g mati2 kan kasihan jd nya mati idup lgi mati lagi
ya allah

2024-02-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!