Bab 18

      Pagi matahari menyinari bumi. Tak terasa penikahan Serin akan di laksana kan pagi ini. Acara di laksanakan secara meriah oleh Wardi.

Padahal Serin berkeinginan hanya melakukan acara yang sederhana saja. Tapi Wardi yang menginginkan pernikahan itu di lakukan besar-besaran.

Semua keluarga inti telah memasuki area gedung.

    ' Ck, dulu saja aku ingin di bikinkan pesta besar-besaran di tolak. Giliran Serin nikah malah nyumbang untuk pesta besar-besaran. ' Gumam Luna dalam hati nya tak suka

Sarah dan juga kedua anak nya hadir dalam acara pesta penikahan Serin. Luna menjadi tidak suka dengan acara itu. Karena menurut nya Sarah tidak lah penting dalam acara itu. Ia menatap sinis pada Sarah dan ke dua anak Sarah.

Tak lama terdengar sebuah ucapan ijab kabul yang di laksanakan oleh penghulu nya kepada Felix.

    " Sah "

Beberapa orang yang hadir menyaksikan acara ijab kabul itu bersorak senang dengan ucapan kata 'Sah' .

" Alhamdulillah," Felix dan Serin mengucapkan kata itu bersamaan.

    Penghulu pun kemudian membaca kan doa setelah ijab kabul.

Air mata bahagia pada Serin tak dapat ia sembunyikan.

  ' Ck, lebay amat sih. Pake acara menangis segala. Bikin luntur make-up nya aja lagi. Buang-buang bedak. ' Luna menggerutu dalam hati melihat Serin menitihkan air mata bahagia nya karena telah bersanding dengan Felix.

' Terimakasih Tuhan karena engkau telah mempermudah nya. ' Ucap Felix dalam hati nya

      ' Tuhan, jangan ambil kebahagiaan ini walau pun hanya sementara. Biar kan aku merasakan kasih sayang dari hambamu ini. Jadikan lah lelakiku ini seperti apa yang aku harap kan. ' Ucap Serin dalam hati sembari menatap Felix dengan kasih sayang yang tulus.

' Semoga engkau mendapatkan kebahagiaan bersama suami kamu, Nak. ' Ucap Sarah dalam hati

    ' Semoga lelaki mu ini tidak pernah menyakiti mu. Jika ia berani menyakitimu aku lah orang pertama yang akan membuat lelaki mu sakit juga. ' Ucap Rendi dalam hati nya

' Akhir nya tugas ku benar-benar selesai untuk putriku. Semoga saja ia tidak serba kekurangan dengan lelaki pilihan nya. ' Ucap Wardi dalam hati. Ia merasa sedih karena akan berpisah dengan putri nya.

   ' Rasa nya baru kemarin kita kumpul bersama, sekarang kembali berpisah. ' Ada rasa sesak dalam dada Wardi. Ia harus merela kan Serin pergi bersama suami nya dari rumah nya itu.

Felix dan Serin kini telah duduk di kursi pelaminan. Begitu pula dengan Wardi dan Sarah ikut duduk di atas pelaminan untuk mendampingi Serin. Namun, belum juga menduduki kursi itu Luna sudah membuat keributan lagi.

   " Ngapain kamu yang di sini. Kamu itu tidak penting hadir di sini. " Bentak Luna pada Sarah

" Kalo bukan anak kandungku ya nggak penting. Tapi nyatanya yang menikah anak ku dengan Mas Wardi. Jadi, penting dong aku hadir di acara anakku sendiri dan duduk di sini dengan Mas Wardi. " Ucap Sarah membuat Luna malu

   Rendi memperhatikan tingkah Luna dari kejauhan. Rendi sangat geram melihat Luna yang suka berbuat semena-menah nya.

" Mas, kamu di bawah saja menyambut tamu yang datang. " Titah nya

    " Biar kan saja Papah di sini dengan Mamah aku. Di bawah sudah ada aku yang menyambut tamu. " Tegur Rendi dengan menatap tajam pada Luna. Luna pun mati kutu dengan Rendi, ia turun kebawah dengan menahan malu sembari menghentak-hentakan kedua kaki nya. Wajah nya pun memerah akibat malu.

Awal nya Rendi malas untuk naik keatas pelaminan untuk melerai, tapi Luna yang semakin menjadi terpaksa Rendi turun tangan.

" Papah tidak usah khawatir, aku akan menjaga agar acara ini aman sampai selesai. " Ucap Rendi kemudian ia kembali turun untuk menyambut tamu.

   Saat turun, Rendi samar-samar mendengar ucapan para tamu yang menjelekkan Luna. Karena sifat Luna yang sok banyak orang yang tidak menyukai nya. Rendi diam tak menanggapi ucapan tamu itu.

" Hai broo,, Apa kabar nya " Ucap Fictor

   " Kabar baik, gimana nih kelanjutan nya ? Aku harap kita bisa kerjasama yang baik. "

" Gampang saja itu. Oh ia, dia hadir juga kan di acara nya adik mu ini, " Fictor celingak celinguk mencari seseorang.

    " Itu dia di sana," tunjuk nya "kamu datangi saja dia. Aku mau lihat reaksi nya dia dari sini." Ucap Rendi semangat

" Siap, " Fictor menautkan jari telunjuknya dengan ibu jari nya hingga berbentuk huruf O.

Setelah nya, Fictor mengambil makanan yang telah di hidang kan di acara itu. Ia sengaja menunggu di sekeliling nya sedikit orang agar bebas berucap.

" Halo sayang,, " ucap Fictor

Luna terkesiap mendengar suara itu. Wajah nya memucat di sertai keringat dingin.

" Jangan tegang gitu dong sayang, " lagi dan lagi Fictor menggoda Luna.

" Dari pada kamu cemburu melihat suami kamu di atas sana, mending sama aku aja. " Ujar Fictor sembari mengedip kan satu mata nya.

" Jangan macam-macam kamu. Aku bisa berteriak di sini kalo kamu macam-macam. " Luna mengancam. Ia berpura-pura biasa-biasa saja agar Wardi tidak curiga dengan pria di depan nya itu.

" Silah kan teriak, aku suka dengan wanita penantang. Aku juga bisa sebarkan vidio panas kita loh jika kamu tidak mengikuti kemauanku. " Fictor kembali mengancam Luna.

Wajah Luna semakin memucat, '*Jangan sampai vidio itu tersebar, bisa ru*sak nama ku '

" Apa mau mu, " cetus nya

" Hehehe, jangan jutek gitu dong muka nya. Aku cuman ingin kamu melayaniku hany. "

" Jangan mimpi kamu, aku sudah malas mau melayani kamu lagi. Dasar laki-laki kere, nyesal aku pernah tidur sama kamu. " Maki Luna

" Jaga ucapan kamu itu kalo kartu kamu masih mau aman di tangan ku. Hari ini aku mau kamu ikut dengan ku, layani aku seperti biasa nya. " Tegas Fictor.

Rendi melihat dari kejauhan tersenyum licik. ' Sekali kamu menyakiti adik ku lagi, akan ku pasti kan kamu menyesal. ' Gumam Rendi dalam hati

Mau tidak mau Luna mengikuti Fictor. Rasa kesal nya tak kunjung juga hilang. ' Huft, mimpi apa aku semalam sampe ketemu dia lagi. Apes bener hidupku hari ini. ' Luna terus menggerutu dalam hati

Belum selesai acara sampai sore, terpaksa ia meninggalkan tempat itu, " Mas aku pamit duluan, aku mau menghadiri acara teman arisan ku. Kalo nggak sempat pulang kamu tidur duluan saja. " Pamit Luna di atas panggung.

Ia melewati Sarah dan Serin begitu saja dengan angkuh nya.

...****************...

Keesokan hari nya, Serin pamit dengan Wardi lantaran ia harus pindah ke rumah sewaan bersama Felix. Serin dan Felix memulai semua nya Nol tanpa bantuan dari siapa pun.

" Serin pamit ya Pah, Serin janji akan lebih sering-sering menengok papah di sini. " Ucap nya,

" Saya titip Serin, jaga dia jangan buat dia sedih. " Wardi berucap dengan mata yang berkaca-kaca

" Saya tidak berjanji untuk menjadi terbaik, tapi saya akan berusaha menjadi lebih baik lagi. " Felix menatap Serin yang tertunduk malu

" Ayo kita pulang, " Felix mengajak Serin kemudian ia mengambil semua barang-barang milik Serin.

Baru juga melangkah kedepan pintu, di kejut kan dengan kedatangan Luna yang berpenampilan berantakan.

Semua yang ada disitu heran dengan kondisi Luna. Masih memakai pakaian acara kemarin, namun rambut nya dan polesan make-up nya hancur berantakan.

" Mamah kenapa, ? Apa habis kecopetan " Tanya Serin dengan wajah bingung

" Diam kamu, ini semua gara-gara kamu. " Hardik nya

Serin membalikkan tubuh nya lantaran kecewa dengan Luna. Tidak pernah ia di perlakukan dengan baik. Felix memeluk tubuh Serin, " aku selalu ada buat kamu. Jangan lagi bersedih, ayo kita lihat kedalam sebentar setelah itu kita pulang. " Felix menenangkan Serin

" Apa tidak bisa kamu lembut sedikit dengan Serin, apa pantas kamu menjadi orang yang egois begitu. " Cecar Wardi

" Anak pembawa sial itu tidak pantas di lembuti yang ada hidup ku semakin sial nanti. "

Serin menitihkan air mata nya. Ia tak menyangka Luna akan berkata sekasar itu tentang diri nya.

" Istri yang tukang selingkuh ada baik nya di tendang ke jalanan untuk jadi obralan selangkangan pria di luar sana. " Rendi berucap dengan suara lantang

Deg,

Luna mati kutu, " Apa maksud kamu Rendi ?" Wardi penasaran

" Tidak ada maksud apa-apa Pah. Itu hanya perumpamaaan ketika orang menganggap diri nya sial karna seseorang. " Rendi sengaja buka suara. Ia semakin geram dengan tingkah Luna.

" Rendi hanya berpesan, hati-hati dengan orang yang kita percayai. Jangan sampai kepercayaan itu rusak karena perselingkuhan. " Ucap nya kemudian pergi begitu saja yang di susul oleh Felix dan Serin.

Alhasil Wardi hanya di tinggalkan dengan kebingungan nya.

' Ck, sungguh mengesalkan. Awas kamu Rendi. '

Terpopuler

Comments

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

𝚖𝚊𝚌𝚊𝚖 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚔𝚎𝚌𝚒𝚕

2024-06-12

1

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

𝚊𝚊𝚖𝚒𝚒𝚗

2024-06-12

1

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐𝚕𝚊𝚑 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚊 𝚒𝚋𝚞𝚗𝚢𝚊, 𝚢𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚓𝚞𝚜𝚝𝚛𝚞 𝚔𝚊𝚖𝚞, 𝚔𝚎𝚌𝚞𝚊𝚕𝚒 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊

2024-06-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!