Bab 11

Keesokan hari nya, Wardi tidak berangkat kerja karena tidak enak badan. Sedangkan Luna sedari pagi sebelum matahari menunjukkan sinar nya telah pergi bersama Heri dan Ifah.

Serin mengetuk-ngetuk pintu kamar Wardi, namun tak ada jawaban. Ia mencoba membuka gagang pintu yang ternyata tidak terkunci dari dalam.

" Papah tidak kerja hari ini, " Ucap Serin kemudian mengecek Wardi

" Ya ampun, badan papah panas sekali. "

Serin yang sudah ingin berangkat kerja terpaksa ia urung kan. Ia mengambil ponsel nya lalu menelpon seseorang.

Setelah selesai menelpon, ia segera membawa Wardi ke rumah sakit. " Ayo pah, Serin antar papah kerumah sakit. "

***

      " Akhir nya kamu datang juga. Aku pikir kamu tidak dibolehin sama suami kamu. " Ucap Hani

" Hahaha,, Mas Wardi itu pasti akan nurut sama aku. Lagian pula aku malas di rumah karena ada si anak itu. Jadi eneg aku kalo harus lama-lama lihat muka nya. " Ucap Luna dengan gaya sombong nya.

" Hahahaaa... !" Hani dan Luna tertawa terbahak-bahak

Hani dan Luna sebenar nya tidak mempunyai acara keluarga. Hanya saja mereka telah bersekongkol untuk bohong dengan suami masing-masing dengan alasan yang berbeda-beda. Dengan tujuan agar bisa bertemu tuk menghabis kan waktu dengan selingkuhan nya masing-masing.

Kelakuan Hani dan Luna sama-sama di luar batas. Kedua nya pun sama-sama sakit hati dengan suami. Jika Luna hanya karena kesalah pahaman, namun tidak dengan Hani. Suami Hani memang telah menikah sirih dengan bos nya sendiri. Hal itu yang membuat Hani main gila di belakang suaminya dan di ikuti oleh Luna.

   " Ayo kita berangkat. Kamu udah chek in kan ? Kalo belum nanti biar sekalian aja aku pesan kan. Jadi bisa satu lantai kita. " Ucap Hani

" Belum sih, aku enggak tau cara nya chek in lewat online ," ucap nya pelan dengan malu-malu.

" Ya elaaahh, ya sudah biar aku aja urus itu. "

Mereka pun pergi menggunakan taxi online yang di pesan tadi.

Sesampai nya di penginapan itu, Hani dan Luna berpisah.

" Sayang !" Luna berlari manja pada pria itu

     Pria itu pun membentangkan kedua tangan nya untuk menyambut pelukan dari Luna.

" Akhirnya kamu tiba juga. Aku tadi sempat galau karena ponsel kamu tidak bisa di hubungi. " Keluh pria itu memasang wajah cemberut nya

" Ya ampun, maafin aku sayang. ! Ponselku mati karena lupa aku cas tadi. " Ucap Luna yang melihat ponsel nya kemudian ia mengeluarkan power benk untuk ngecas ponsel nya.

Selesai mengecas hp nya, Luna berjalan menuju pria itu. Yang kemudian ia lingkarkan kedua tangan nya pada leher pria itu

" Kamu ini makin canti aja deh, " gombal nya sembari menoel ujung hidung Luna.

Luna tersipu malu mendengar nya, muka nya pun memerah seperti udang goreng.

" Aakhh Mas ini ada-ada saja. " Ucap Luna manja tepat dekat kuping pria itu. Dadah nya pun ia gesek-gesek pada tubuh pria itu.

Desiran nafsu pada pria itu membuat tak tahan ingin membuktikan ucapan Luna saat melalui sambungan ponsel kala itu.

Pria itu pun mengangkat tubuh Luna ke atas ranjang, kemudian di baringkan nya tubuh Luna yang sedikit gemoy itu. Pria itu pun menindis tubuh Luna kemudian mengecup seluruh wajah luna lalu berhenti di bibir merah Luna.

Luna tak bisa menolak nya, justru ia terlihat lebih beringas. Pria itu menyukai wanita seperti Luna yang ganas di atas ranjang. Mereka pun melakukan nya layak nya pasangan suami istri yang sah. Tanpa Luna perduli kan jika suami nya sedang sakit di rumah.

***

     " Papah istirahat aja dulu, biar Serin yang urus semua nya. Tadi Serin udah minta izin sama bos Serin. " Ucap nya

Ia pun membuat kan Wardi Bubur ayam. Suasana rumah sangat sepih karena hanya Wardi saja dan Serin.

Tiga puluh menit kemudian bubur ayam itu telah jadi dan di sajikan. Dengan telaten Serin menyuapin Wardi makan.

Sebenar nya Wardi sudah menolak untuk di suapin, tapi Serin tetap kekeh ingin menyuapin Wardi.

Wardi telah menghabis kan bubur itu, kemudian ia minum obat dari dokter setelah nya ia kembali istirahat.

Serin pun kembali juga kedalam kamar setelah semua ia beres kan. ' Huft gini amat ya nasib nya papah. Aku hanya kasihan sama papah kalo mamah Luna terus-terusan seperti itu. '

Iseng-iseng Serin membuka sosmed yang berlogo biru itu. Ia melihat salah satu tetangga Luna yang merupakan juga sepupu nya itu ada mengirimkan meminta pertemanan pada Serin yang langsung di terima juga sama Serin.

Tak lama sebuah pesan datang dari Gina tetangga sebelah rumah Luna.

[" Ser main-main kesini kerumah acil. " ] Ucap Gina

[ " Iya, kapan-kapan aku main kesebelah Cil kalo enggak sibuk. " ] balas Serin

[ " Ck, kamu ni kayak orang penting aja selalu sibuk. " ] Balasan dari Gina

[" Iya sibuk mencari jodoh. "] canda Serin yang di ikuti imot ketawa

[" Nanti acil carikan. ! Kalo kamu mau ada anak kost acil di sini masih bujangan. Nanti acil minta kan nomornya buat kamu. " ]

Serin tertawa membaca isi chat Gina, padahal ia hanya becanda saja. Tapi yang nama nya jodoh tidak ada yang tau kan.

[" Aman aja itu cil, "] balas Serin. Kemudian ia mematikan data ponsel nya.

' Sudah malam begini belum pulang juga berarti benar yang di rencana kan semalaman. ' batin Serin.

Tak ingin pusing dengan pikiran nya sendiri. ia pun memutuskan untuk tidur.

  Keesokan hari nya Serin bangun subuh-subuh sekali. Ia membuat kan Wardi sarapan dan juga bekal untuk nya nanti. Serin sedikit cemas karena ia harus meninggalkan Wardi bekerja. Tak ada yang menjaga papah nya.

" Pah, sarapan dulu yuk ! Serin temani papah buat sarapan. " Ujar nya lembut

" Gimana keadaan papah, udah baikan kan. !" lanjut nya

   Wardi tersenyum, " Papah udah baikan kok. Paling juga besok papah udah masuk kerja. " Jawab nya.

Anak yang dulu ia tinggal kan hanya untuk mencari nafkah, kini sangat menyayangi dan perhatian pada nya. Wardi sangat senang melihat Serin yang masih perduli pada nya. Ia sempat berfikir, jika kedua anak nya tidak mau lagi bertemu dengan nya dan akan marah. Namun semua bertolak belakang dengan apa yang ada dalam pikiran nya dulu. Justru anak yang ia tinggalkan lebih perduli padanya dari pada anak yang tidak pernah ia tinggalkan.

   " Terimakasih nak, kamu udah perhatian sama papah. !" Ucap Wardi lembut

" Papah, pikir kamu akan marah dan tidak mau menganggap papah ini orang tua kamu lagi karena keadaan. " Lanjut nya

Serin menatap Wardi, kemudian ia genggam lengan yang terlihat sedikit berkeriput itu.

" Seburuk apa pun papah, papah tetap lah orang tua Serin. Karena tidak ada mantan anak atau pun mantan orang tua. " Jawab Serin

  Kemudian ia menatap vas foto pernikahan Wardi dan Luna beberapa puluh tahun yang lalu.

" Mungkin ada yang nama nya mantan istri, mau sebaik apa pun jika mantan tetap menjadi mantan. Tapi ikatan antara anak dan orang tua, seburuk apa pun orang tua nya mereka tetap orang tua kandung. Tidak ada istilah mantan anak sekali pun orang tua nya telah berpisah. " Lanjut nya dengan sedikit penekanan

" Ya sudah, Serin berangkat dulu ya pah. " Pamit nya kemudian mencium punggung tangan Wardi

     " Assalamualaikum, "

Serin pun berangkat, di jalan ia bertemu dengan Gina.

" Mau kemana Ser, ? " Kepo nya

   " Mau kerja cil, " Jawab Serin dengan senyum

" Oh, kamu jadi kah mau ambil nomornya. ? Acil udah ada ni nomor nya. " Berucap dengan sedikit nyaring

" Gak usah cil. " Tolak nya halus.

  Serin merasa tidak enak karena para tetangga rempong nya pasti akan kepo setelah mendengar ucapan Gina.

" Ck, aku sih kalo masih gadis atau janda mau-mau aja kalo di kenalin cowok. " Ucap salah satu ibu-ibu.

" Jangan sok jual mahal, ntar gak laku-laku kamunya kalo milih-milih. " Cecar ibu yang satu nya

Tak mau meneruskan mendengar gibahan ibu-ibu rempong itu, Serin cepat-cepat pergi meninggal kan tempat itu tanpa pamit.

  " Ck, kabur gitu aja. Gak sopan itu anak tiri nya Luna. " Sewot Gina

" Lah, si Luna kan juga kan nggak suka sama anak tirinya itu. "

" Huuss ! Hati-hati ada yang dengar, ntar jadi masalah lagi sama anak tirinya itu. " Ucap ibu yang lain nya.

  " Ia sih. BDW si Luna kemana ya dua hari nggak ada nongol. "

" Biasa, lagi kasmaran sama pacarnya. " Terang Gina

" Wah, parah dah itu si Luna. Nggak takut apa ketahuan sama laki nya. "

" Biarin aja, lagian juga laki nya sempat mau main belakang juga sama mantan istri nya. "

Seperti itu lah kebiasaan ibu-ibu rempong di gang rumah nya, pagi-pagi pun ngumpul untuk bergosip saja begitu pun di sore hari hingga menjelang magrib baru lah semua bubar kekandang masing-masing.

   ,,,

Di ruangan kerja luna sedang fokus untuk membuat laporan mingguan.

Tring !

   Dering pesan di ponsel Serin berbunyi. Serin melihat nya. ' Tanpa nama, ' batin nya

🧒: [ Hai, ini aku Felix yang ngekost di tempat ibu Gina. ]

Serin mengernyit kan kening nya, " perasaan aku ngga ada kasikan nomor ku kesiapa-siapa, " gumam nya sembari mengetuk-ngetuk keningnya dengan jari telunjuk nya.

🧑‍🦳: [ Ser, acil yang kasih kan nomormu sama Felix. Di balas ya chat nya !" ] pesan dari Gina

" Oh, dia to yang kasih kan. "

    🧕: [ Oke cil, ] Serin membalas pesan Gina.

Kemudian ia membalas kembali pesan dari Felix.

    🧕: [ Oh ia, aku tau ] Balas Serin dengan menautkan imot senyum

🧒: [ Simpan ya nomorku. ]

   🧕: [ Ok. Kalo gitu aku lanjut kerja dulu . ]

Terpopuler

Comments

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

si Gina tukang Ghibah juga

2024-05-07

0

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

apa si Luntong blum pulng??

2024-05-07

0

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

ih galau

2024-05-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!