Bab 8

Di hari weekend semua pada ngumpul. Serin iseng-iseng bercerita pada Wardi tentang Mamah nya.

   " Pah, ternyata Mamah Sarah selama ini berusaha untuk menemui Serin. Tapi, kenapa sodara-sodara papah tidak mau mengizinkan mamah untuk ketemu dengan Serin ? Serin kasian sama mamah, dia tidak bahagia dengan kehidupan nya setelah jauh dari anak-anak nya. " Ujar nya sembari memakan cemilan yang di beli nya kemarin sepulang kerja

" Bukan tidak mau mengizin kan, !" Elak Wardi

   " Terus apa Pah, ? "

Wardi bingung ingin memberikan alasan apa pada Serin. Karena nyata nya memang dia benci dengan Sarah yang pergi meninggal kan nya dan juga anak-anak di saat lagi terlelap.

" Itu sudah masa lalu kita semua Ser, yang terpenting kamu dan papah bisa berkumpul lagi sebelum kamu di miliki pria lain. "

   " Tapi papah beneran kan mau baikan sama mamah Sarah ? Walau pun tidak bisa bersatu lagi. " Ucap nya lirih kemudian menundukkan pandangan nya.

" Emm,, ia nanti kalo kakak mu pulang ke tanah air kita akan liburan bersama mamah Sarah. "

Tanpa sengaja Luna yang lewat di belakang Wardi mendengar ucapan sang suami.

" Apa-apaan kamu Mas, hah !" Pekik nya tak terima

   " Jadi kamu ada main belakang sama mantan kamu itu. " Cecar nya

Luna meraung-meraung, ia memukul mukul dadah Wardi.

Huhuhuhhhhhuuuu

   " Tega kamu Mas, " Ia menatap tajam pada Serin kemudian berlalu kemar nya dengan menghentak-hentak kan kaki nya.

" Aku harus secepat nya menyingkir kan anak itu. Benar-benar pembawa sial dia tinggal di sini. " Batin nya

Luna hendak pergi dari rumah, tempat tujuan nya adalah rumah kakak nya. Wardi langsung mengambil kunci motor Luna yang tergantung. Kemudian ia mengajak Serin, Heri dan Ifah jalan-jalan.

Ia bertindak duluan sebelum Luna bergerak. Luna tak mendapati kunci motor nya, dengan hati yang kesal ia kembali membawa barang nya kedalam kamar. Alhasil Luna menangis seharian. Bahkan ia tak mandi hingga keesokan hari nya.

***

         Seperti biasa, Serin bangun lebih awal di saat hari jam kerja nya. Ia membuat sarapan untuk diri nya sendiri dan juga bekal. Wardi memang sengaja menyuruh Serin untuk menyiapkan sarapan dan bekal untuk diri nya sendiri. Ia hanya ingin Luna tidak menjadi pemalas karena ada Serin yang membantu nya.

" Pah Heri minta uang sangu lebih dong. Mamah tidak ada menyiapkan sarapan dan bekal Heri . " Keluh nya

   " Ifah juga Pah, apa lagi nanti akan upacara di sekolah. Ifah takut pingsan kalo belum sarapan. " Ujar Ifah

Wardi menggeleng kan kepala melihat tingkah laku Luna. Semakin hari semakin bertambah malas nya.

Wardi pun mengeluarkan selembar uang bewarna hijau untuk Ifah, dan bewarna biru untuk Heri.

Ifah dan Heri pun pergi menggunakan ojek langganan nya.

Wardi dan Serin masing-masing pergi ketempat kerja.

Jam sembilan Luna baru bangun dari tidur nya. Mata nya bengkak akibat seharian kemaren menangis.

Belum mencuci muka, ia sudah menuju meja dapur.

" Sial, kenapa tidak ada makanan untuk ku hah ! Itu anak benar-benar keterlaluan. Sudah aku bilangi tiap pagi buat sarapan untuk ku, tapi di langgar nya. " Kesal nya

Dengan terpaksa, ia merebus mie instant dicampur dengan telur dan sawi. Selesai makan ia membiarkan piring dan sisa-sia alat masak nya itu begitu saja. Ia pun pergi kerumah kakanya di gang sebelah.

Terpopuler

Comments

MentariSenja

MentariSenja

pemalas bgt macam aku saja😂😂😂

2024-05-07

0

MentariSenja

MentariSenja

😂😂😂😂😂😂

2024-05-07

0

MentariSenja

MentariSenja

lah😂😂😂😂😂

2024-05-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!