Bab 7

Setelah selesai sarapan, Serin mengekorin Wardi hingga di depan rumah. Wardi mengambil sepatu yang hendak ia pakai.

" Pah, " kemudian ia mendaratkan bokong nya di kursi sebelah Wardi

  " Serin, mohon Pah ! "

Wardi membuang nafas dengan kasar, " Ser, jangan halangi papah untuk kembali dekat dengan anak papah ini. Karna jika kamu sudah menikah nanti kamu bukan lagi milik papah, kamu akan ikut bersama suami nanti nya. " Wardi memberi pengertian pada Serin

" Maafin Serin pah, ya sudah kalo gitu Serin fokus kerja aja !" menyunggingkan senyuman

Wardi senang jika Serin mau mengerti ucapan nya. Ia pun berangkat kerja dengan hati yang bahagia.

   Seperti biasa, jika hari menjelang pagi Luna tak pernah bangun. Ia akan bangun jika sudah jam sembilan ke atas.

Bagi Serin tak masalah jika Luna seperti itu dan ia yang akan mengerjakan pekerjaan rumah.

Menjelang jam sebelas siang baru lah Luna keluar dari kamar nya. Ia bergegas untuk mandi karena akan pergi kerumah sodara nya untuk ikut arisan.

   " Aku akan keluar lama. Jangan lupa siap kan makan siang untuk Heri dan Ifah. Kalo malam aku belum pulang siapkan makan malam sekalian. " Pungkas nya kemudian pergi meninggal kan rumah

Serin hanya menggelengkan kepala nya. Besok ia akan bekerja, otomatis ia harus bangun lebih awal lagi dari biasa nya. Ia tak ingin semakin di benci oleh Luna jika hanya berdiam diri saja. Contoh nya waktu ia tidak enak badan, Luna terus-terusan menyindir nya dengan kalimat pedas nya.

  Setelah kepergian Luna, akhir nya Serin dapat bernafas dengan legah.

Ia bisa bersantai menonton televisi, bahkan ia dapat tidur siang dengan tenang.

Sore hari Wardi pulang kerja membawa makanan. Serin hanya meletakkan di wadah untuk di hangat kan jika waktu nya makan malam nanti.

" Pah, ini kopi nya. " Serin menawar kan kopi yang telah di buat nya.

" Makasih. " Ia pun menyeruput kopi itu . Serin pun ikut bersantai dengan Papah nya di ruang tengah

" Pah, Serin mau tanya sama papah. " Ia menatap wajah letih Wardi

" Tanya apa itu ?,"

" Apa benar mamah kandung Serin itu bernama Sarah ?"

Wardi yang mendapat kan pertanyaan itu ikut tersedak kopi nya

" Pelan-pelan Pah, " Serin memberikan tisu yang ada di meja

" Aaahh ia, Papah hanya terkejut saja tiba-tiba kamu bertanya tentang mamah kamu itu. "

" Serin kemarin ketemu seorang wanita. Nama nya Sarah. Ia mengaku jika Serin itu anak nya. Ia bercerita tentang mamah Jul dan papah Aan. Jadi Serin percaya dengan nya. " Serin menjelaskan pertemuan nya kemarin siang

Wardi menghembus kan nafas nya, " Ia dia mamah kamu. Sekarang papah tidak bisa lagi melarang kalian untuk bertemu. Karna kamu sudah besar dan memang seharus nya kamu mengetahui itu. "

Itu lah akibat dari perpisahan orang tua, anak yang akan menjadi korban. Beruntung Serin di rawat oleh sodara papah nya hingga remaja.

Rapuh pasti !

Setiap anak pasti akan merasa kerapuhan nya jika ia mengetahui keburukan keluarga nya sendiri. Sedikit sulit bagi Serin untuk menerima kebeneran itu.

Mungkin saja jika mamah Jul dan papah Aan tidak meninggal, Serin belum mengetahui tentang orang tua kandung nya.

" Mungkin sudah takdir nya Pah. Tapi, Serin bisa kan minta papah untuk baik lagi sama Mamah ? Serin tau papah dan mamah tidak mungkin bersama lagi karena masing-masing telah memiliki pasangan hidup. Serin hanya ingin papah dan mamah baikan . " Ucap nya lirih

" Tak ada salah nya jika aku berbaik pada Sarah. Lagian pula dia juga sudah bersuami dan aku sudah beristri."

.

.

.

Terpopuler

Comments

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

mlh lebih tersiksa loe Ser

2024-05-07

0

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

macam bos aja nih mama luna

2024-05-07

0

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

moga balik lagi ortunya

2024-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!