Bab 6

Dengan langkah berat Serin terpaksa mengikuti kemauan Luna. Ia masih bingung alasan apa pada papah nya agar bisa diberi kan uang sebanyak itu.

   " Apa aku jujur saja kali ya, " Gumam nya dalam hati.

Perlahan Serin mendekati papah nya. Ia duduk di sebelah sang Papah. Wardi menatap Serin, " Ada apa Ser ?" Tanya Wardi

Serin menggaruk-garuk kepala nya yang tidak gatal. " Emm, Serin bisa pinjam uang papah tidak. Serin ada keperluan mendadak. "

Di balik tembok yang berbatas antara dapur dan ruang tengah, Luna mengintip Serin. Ia berharap Wardi tidak banyak bertanya dan langsung memberikan uang itu.

Wardi pun berdiri mengambil kunci mobil nya yang tergantung dekat tv, " Ayo ikut Papah. Nanti biar papah yang bayar semua kebutuhan mu."

  Di luar dugaan Luna, ia tidak habis pikir dengan Wardi yang langsung mengajak Serin keluar. Serin tidak bisa berbuat apa-apa. Ia juga tak menyangka jika Papah nya akan mengajak nya keluar.

" Mamah Luna sama Heri dan juga Ifah tidak di ajak sekalian Pah ?"

  " Papah ingin mengajak kamu saja Nak. Sudah lama papah tidak pernah menyenangkan mu. " Jawab Wardi tersenyum

Luna merasa geram dengan Wardi dan juga Serin. Ia tidak terima jika Serin merebut perhatian Wardi dari nya dan juga anaknya.

  " Ini tidak bisa di biarkan. " Gumam Luna

Luna pun keluar dari tempat ia bersembunyi berpura tidak mengetahui jika Wardi mengajak Serin keluar.

" Mau kemana Mas, " Ucap Luna mendekati Wardi

   " Aku mau keluar sebentar sama Serin. Kamu di rumah dulu ya dengan anak-anak. " Jawab Wardi yang langsung dapat respon tak suka dari Luna.

" Yaa gak bisa gitu dong. Kalo kamu mau keluar sama Serin, Heri dan Ifah harus di ajak juga biar adil. " Sewot nya

" Mereka kan sudah sering aku ajak keluar sama kamu nya. Tolong lah berpikiran yang dewasa dikit. "

Luna merasa di rendahin oleh suaminya di depan Serin, ia berbalik badan meninggalkan Wardi dan Serin sembari menghentak-hentakkan kaki nya.

  " Awas kamu Ser ya, aku tidak akan membiarkan kamu menikmati uang suamiku. " Gumam nya kesal

Wardi sengaja mengajak Serin jalan-jalan keluar. Ia tau bahwa Serin tidak membutuhkan uang, ia hanya di paksa.

Saat tadi ia ingin menyusul Luna, ia sempat mendengar suara ketukan pintu yang tak biasa. Ia bersembunyi ingin mengetahui apa yang di lakukan oleh Luna. Ia sebenar nya tak menyukai Luna lagi. Dengan perlakuan Luna seperti itu pada Serin, ia semakin hilang rasa pada Luna.

    Wardi mengajak Serin pergi ke Mall untuk berbelanja. Namun Serin menolak nya.

" Kita makan bakso aja Pah, sudah lama Serin tidak makan bakso. " Ucap nya

Wardi pun menuruti keinginan Serin, ia langsung membawa Serin ke penjual bakso terenak di kota itu. Tak lupa ia juga membungkus kan kedua anaknya di rumah dan juga Luna.

***

" Dek, ini aku bawain bakso. Di makan ya sama Heri dan Ifah. " Wardi menyodor kan tiga bungkus bakso yang pesan nya tadi pada Luna.

" Aku lagi nggak lapar, " Rajuk nya

Wardi membuang nafas kasar, " Selalu saja bertingkah seperti anak-anak jika tidak ikuti keinginan nya. " Grutu nya

Namun itu masih dapat di dengar oleh Luna. " Aku begini karena kamu Mas yang tidak bisa adil dengan anak-anak mu. " Terdengar suara nafas memburu dari Luna.

" Ia, Mas minta maaf .! " Dengan terpaksa Wardi menurunkan juga Ego nya agar tidak terpancing dengan istri nya. Karena ia malu dengan Serin jika dilihat bertengkar.

" Ya sudah sekarang jangan ngambek lagi dong. Kan Mas udah minta maaf. " Wardi membujuk Luna

Serin sempat mendengar ucapan Luna di dalam kamar nya. Ia merasa menjadi penghalang kebahagiaan Luna dan adik-adik nya disitu.

" Apa aku pindah saja kali ya dari sini, " Gumam nya

" Semoga saja secepat nya aku keterima bekerja. "

***

Hari menjelang pagi.

Serin mendapat kabar bahwa ia akan di terima bekerja, dan besok ia sudah bisa mulai bekerja. Beruntung ia mendapat kan posisi yang cukup baik.

" Pah, Serin mau izin nanti siang mau keluar " Ucap Serin yang juga ikut sarapan dengan Wardi

" Mau kemana emang nya ?, "

" Serin sudah keterima kerja Pah, jadi Serin mau cari sewaan rumah saja biar mandiri. " Jelas nya

" Papah tidak izinkan kamu keluar dari rumah ini, biar kan saja di sini ngumpul uang untuk buka usaha sendiri nanti. "

Serin yang sudah semangat menjadi hilang semangat nya. Ia berharap bisa tinggal sendiri agar Luna tidak merasa tersaingi karena kehadiran nya.

Terpopuler

Comments

MentariSenja

MentariSenja

2 iklan untuk author

2024-05-07

0

MentariSenja

MentariSenja

bpk ini kok gak peka sih, justru klo Serin gak pergi dr situ kasihan Serinnya pak, nanti klo dah gsjian pasti di pslakin sm mak tirinya, hayo dah

2024-05-07

0

MentariSenja

MentariSenja

udah pindah aja, drpd ky gitu mah

2024-05-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!