Serin pulang ke rumah, ia sengaja menunggu Papah nya pulang bekerja. Ia mandi setelah nya ia membuat kan Kopi kesukaan Papah nya.
" Enak ya seharian ini keluyuran. Alasan nya nganter lamaran kerja. !" Luna menatap sinis pada Serin
Serin hanya diam tak mau menjawab. " Ya Tuhan, aku salah apa sama mamah Luna. Selama ini aku terus mengikuti perintah nya. Tapi lama kelamaan mamah Luna seperti tidak menyukai kehadiranku. "
Dengan cepat Serin membuat kopi itu, setelah nya ia berlalu kedalam kamar. Setibanya di kamar ia menumpahkan air mata yang ia tahan sedari tadi saat di dapur.
" Apa begini ya rasa nya punya ibu tiri ? Padahal aku sudah berusaha untuk berbakti pada nya. "
Terdengar suara deru kendaraan yang datang. Wardi telah pulang dari bekerja. Dengan cepat Luna menyamperin suami nya.
" Assalamualaikum.. " Ucap Wardi memberi salam
" Waalaikumsalam Sayang !" Jawab Luna lembut. Kemudian ia mencium punggung tangan Wardi
" Serin kemana ?" Wardi celinguk celinguk sana sini mencari keberadaan Serin.
" Biasa, lagi di kamar. Paling juga main hp. " Balas Luna dengan nada sedikit sewot
Wardi pun berlalu, ia segera membersih kan tubuh nya yang terasa lengket itu. Setelah nya ia bersantai sembari menikmati kopi yang di buat Serin tadi.
Belakangan ini Wardi melihat Serin seperti mulai tidak nyaman berada di rumah itu. Namun ia menepis semua pikiran nya itu.
Serin pun keluar dari kamar nya. Wardi memperhatikan Serin, mata nya nampak sembab seperti orang habis menangis. Ia ingin menyakan pada Serin namun di samping nya ada Luna. Ia pun memutus kan untuk diam saja. Ia akan mencari waktu agar bisa bersama Serin di waktu luang nya.
" Mas, besok aku mau arisan keluarga. Aku minta uang dong. !" Rengek nya manja
Sebenar nya Wardi tidak suka dengan sifat Luna yang masih seperti kekanak anakan gitu. Sudah sering Wardi menyuruh Luna untuk merubah sifat kanakan nya itu, namun Luna enggan merubahnya. Ia malah semakin bersikap egois untuk mencapai semua keinginan nya.
" Berapa ?"
" Emmm satu juta aja Mas !"
Wardi mengeluarkan dompet nya, kemudian ia keluarkan uang merah sebanyak sepuluh lembar. Luna melihat banyak uang merah dan biru di dompet suami nya. Ia berharap agar di kasih lebih oleh Wardi.
" Ini satu juta. " Ucap Wardi kemudian meletakkan uang itu di atas meja.
" Buat uang bensin nya Mas gak kasih ? Aku takut mogok di jalan nanti. " Ia merayu Wardi agar mau mengeluarkan uang nya lagi. Namun Luna di buat kecewa oleh jawaban Wardi.
" Pakai saja uangmu. Kan masih ada sisa nya. " Jawab Wardi yang tengah menatap layar televisi.
Luna kesal dengan Wardi, ia mencari cara agar bisa mengambil uang itu sebelum besok Wardi pergi bekerja.
Ia sudah merencana kan semua nya dengan mateng. Luna meninggal kan Wardi sendiri yang asik menonton tv.
Tok tok tok
Luna mengetuk-ngetuk pintu kamar Serin. Ia sedikit kesal karena Serin agak lama membuka pintu nya.
" Ada apa Mah, ?" Tanya Serin sedikit heran karena Luna tidak pernah mau berbicara pa nya selain dengan sindiran.
" Aku mau kamu minta sama Papah kamu itu dua juta, aku mau pergi besok. Papah mu itu pelit sejak kamu tinggal disini. "
" Buruan minta dua juta, alasan sembarang aja apa yang masuk akal. Nanti setelah papahmu kasih kamu uang segera berikan pada ku. "
Serin menggaruk tengkuk leher nya, ia bingung alasan apa pada papah nya. Sesungguh nya ia tidak menyukai kebohongan.
Luna gemes dengan Serin yang tidak bergerak dari tempat nya. Ia kembali menarik lengan Serin untuk segera mendatangi Wardi. Alhasil Serin pun mengikuti kemauan Luna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Zeyn Seyi
jangan mau minta Rin
serin kenapa iya iya ja
2024-04-23
0
Zeyn Seyi
peluk jauh Rin
2024-04-23
0
👑Кιкαη Αqυєєη👑
punya mak tiri spek nenek sihir kaya gitu mh mending masukin karung terus buang ke jurang serin
2024-03-19
1