Bab 12

Seminggu sudah Serin dan Felix saling mengenal. Hubungan mereka kian semakin dekat. Di hari weekend ini Felix mengajak Serin untuk jalan-jalan.

Serin kini tengah bersiap-siap untuk di jemput oleh Felix. Tak lama kemudian Felix datang dengan membawa beberapa cemilan dan beberapa kue-kue untuk Heri dan Ifah.

Setelah itu Felix izin pamit membawa Serin keluar. Mereka pun akhir nya pergi bersama.

    Tiba di Mall, Felix mengajak Serin untuk berbelanja keperluan wanita namun Serin menolak nya dengan alasan ia telah membeli nya. Setiap habis gajian ia langsung membeli belanja bulanan.

Felix mengangguk paham. Ia tak ingin memaksa Serin karena ia takut jika nanti Serin tak nyaman dengan nya.

   Akhirnya Felix dan Serin menghabiskan waktu untuk menonton. Kisah kehidupan yang telah tayang di bioskop. Serin sangat ingin melihat nya, ia hanya penasaran dengan jalan cerita nya.

Felix sedikit heran dengan Serin. Biasa nya wanita akan menyukai drakor tapi tidak dengan Serin. Serin lebih menyukai film lokal, terlebih film itu tentang religi kehidupan. Film yang akan mereka tonton berjudul ' Suamiku kembali dengan istrinya ' .

Felix sedikit terkejut membaca judul Film nya, menurut nya itu hanya cerita-cerita dalam novel saja yang di angkat menjadi layar lebar. Kedua nya sangat berbeda karakter. Tapi demi pendekatan dengan pujaan hati ia harus banyak mengalah.

Setelah puas berkeliling sekedar jalan-jalan, akhir nya Serin pulang. Ia tiba di rumah pukul 17:30

     " Assalamualaikum, " Ucap Serin

Luna juga baru pulang setelah izin dengan Wardi selam seminggu tak jadi dua hari.

" Oh, jadi begini ya kelukan nya selama aku tidak ada rumah, " hardik Luna sembari berkacak pinggang

" Maaf, mah ! " ucap Serin lemah

      " Mas, " Luna berteriak memanggil Wardi yang sementara sedang mengecek Email .

" Maass !" pekik Luna dengan menaikkan satu oktaf suara nya

Serin tetap diam di tempatnya berdiri dari pertama datang, sementara Wardi baru saja datang

" Apa-apaan sih, teriak-teriak ! Malu di dengar tetangga kamu teriak-teriak begini. " Wardi sedikit kesal dengan sikap Luna

" Tuh, lihat anak kamu " tunjuk nya pada Serin,

    " Ajarkan dia untuk tau aturan dirumah ini, di rumah ini bukan tempat bebas keluar masuk pulang pergi seenak nya. Kalo mau bebas mending angkat kaki di rumah ini, jadi puas kalo mau melacur. " Ucap Luna tak kalah sengit

           Plak !

Satu tangan Wardi mendarat di wajah Luna, " Tolong jaga ucapan kamu itu. Kamu yang pergi keluyuran sama Hani jadi jangan kamu tuduh Serin seperti itu. Apa kamu tau selama kamu pergi itu aku sakit Serin yang ngerawat aku ! Kamu tidak ada di saat aku butuh kamu. Kamu malah asik pergi bersama Hani. " Wardi hampir kelepasan dengan Luna. Ingin rasa nya diri nya mencekik Luna karena menganggap Serin seperti wanita nakal.

Serin meneteskan air mata nya. Ia tak ingin melihat keributan seperti itu, apa lagi itu orang tua nya.

" Jangan sampai info yang aku dapatkan itu benar kenyataan nya tentang kamu. ! " Wardi mengancam Luna membuat nyali nya menciut

   Luna kesal dengan Wardi karena telah berani menampar nya. Ia menatap tajam pada Serin seolah ingin memakan nya hidup-hidup.

" Awas kamu ya, dasar biang kerok. " Luna pergi dengan seribu kekesalan.

Wardi mendatangi Serin yang masih menetekan air mata nya, " Maafin mamah kamu ya, jangan ambil hati ucapan nya. Sekarang kamu istirahat besok kembali bekerja. "

Serin pun pergi kedalam kamar nya, tak lupa ia membersihkan tubuh nya yang terasa lengket itu.

Saat merebahkan tubuh nya, suara notif pesan bunyi pada ponsel Serin.

    🧒: [ Sabar ya, maaf kalo aku mendengar pertengkaran tadi. Bukan bermaksud kepo, tapi suaranya sampai disini. ]

Sebuah pesan dari Felix, yang di iringi gambar kedua tangan menangkup. Serin tersenyum membaca nya.

   🧕: [ Nggak apa-apa kok. Mungkin dia hanya lelah karena baru pulang. ]

Serin membalas pesan dari Felix, tak lupa ia menyematkan imot tersenyum

🧒: [ Ayo istirahat, jangan sedih lagi ! Besok kan kerja jadi harus sudah segar wajah nya tidak murung lagi., ]

  🧕: [ Terimakasih pengertian nya. ]

Serin pun mematikan ponsel nya, kemudian ia tertidur dalam sedih nya.

,,,,

Suara dari mesjid berbunyi, Serin segera bangun kemudian melaksanakan kewajiban dua rakaat sebagai umat muslim.

Usai melaksanakan kewajiban, Serin turun untuk beres-beres dan juga membuat sarapan untuk nya. Biasanya Luna akan bangun setelah hari menjelang siang, namun tidak pagi ini. Seperti nya memang dia ingin mengusir Serin secara halus dengan membuat nya tidak nyaman tinggal di rumah itu.

" Enak ya habis zinah, maka nya subuh-subuh udah keramas gini. " Cibir nya

" Astagfirullah , " Serin bergumam sembari memegangi dadah nya dengan tangan sebelah nya.

" Ck, nggak usah sok suci kamu " geram nya

Selalu kata-kata pedas yang Luna lontarkan pada Serin jika ada yang disukai dari Serin.

Tes !

Rentetan air mata terus bergantian mengalir. Serin benar-benar tidak tahan dengan tuduhan Luna. Rasanya ingin sekali ia pergi dari rumah itu, namun ia teringat dengan ucapan Wardi yang memohon agar dirinya tidak pergi kecuali telah menikah nanti.

Tak tahan lagi dengan tuduhan Luna, Serin mempercepat pekerjaan nya dan juga membuat sarapan nya. Secepat nya ia ingin segera berangkat kerja.

Mata nya yang sembab akibat semalam habis menangis, kini bertambah lagi menjadi sedikit bengkak.

Sebelum berangkat kerja ia ingin memastikan papah nya telah sarapan. Serin memang sangat perhatian dengan Wardi dan juga adik-adik nya. Namun sifat itu membuat Luna muak padanya.

' *Aku harus gimana lagi, bertahan pun semakin membuat ku tertekan. Menikah ? Hahaha dengan siapa aku menikah, ? Mana mungkin ada laki-laki yang mau sama aku jika Mamah Luna terus merecoki lalu menuduhku terus berzinah dengan pria yang dekat denganku*. '

Serin menertawai diri nya sendiri. Setiap kebaikan nya hanya lah di anggap sebagai sampah.

Jam 7 Serin segera turun untuk keluar berangkat kerja. Dengan rasa kecewa ia pergi tanpa pamit pada Luna. Meski pun ada Luna yang sedang menonton televisi.

" Ck, dasar tidak sopan !" Ucap nya menohok

Serin pun berlari, ia menahan agar air mata nya tidak terjatuh.

Suasana kantor masih sepih, belum ada para karyawan yang datang. Seperti nya Serin kecepatan datang nya. Ia terus melangkah kan kaki nya menuju ruangan nya. Air mata yang ditahan nya sedari tadi dijalan tak dapat lagi ia simpan. Sebelum akhir nya ia akan tersenyum banyak di depan teman-teman nya ia meluapkan segala kesedihan nya.

Tring !

Sebuah pesan dari Felix masuk.

🧒: \[ Lagi dimana, aku antar kerja ya !, \]

Pesan itu di abaikan oleh Serin. Serin hanya ingin menjaga jarak dengan Felix agar tidak timbul fitnah. Ia mematikan ponsel nya karena ia yakin Felix pasti akan menghubungi nya.

Benar saja, Felix berkali-kali menghubungi nya. Dengan rentetan pesan yang tidak juga terbaca.

Terpopuler

Comments

🌞MentariSenja🌞

🌞MentariSenja🌞

𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚢𝚐 𝚣𝚒𝚗𝚊𝚑 𝚖𝚕𝚑 𝚗𝚐𝚊𝚝𝚊𝚒𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐, 𝚖𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚔𝚘𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚒𝚊𝚔 𝚖𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐

2024-06-12

0

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

1 iklan

2024-05-09

0

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

g perlu dengerin serin

2024-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!