Bab 10

Tak terasa sebulan sudah Serin bekerja. Kini ia telah menerima gaji nya, dan juga ia mendapat kan bonus dari tempat kerja nya.

  " Alhamdulillah, gaji pertama ku bisa aku pake buat DP motor dari tambahan bonusku. " Batin nya

Ia pulang kerumah, tak lupa ia mampir ke mini market untuk membeli beberapa keperluan nya dan juga keperluan dapur yang tinggal sedikit.

Sesampai nya di rumah, Serin langsung menata barang belanjaan nya. Setelah selesai semua ia tata, ia bergegas membersih kan tubuh nya yang terasa lengket.

   " Uuuggghhh ,, seger nya ! "

Tak lupa ia beluluran saat mandi. Aroma khas sabun wanita tercium saat ia selesai keramas tubuh nya.

Ia berias diri memakai make up. Di poles nya bedak itu tipis-tipis dan juga pewarna bibir tak lupa di oles nya tipis.

Sebelum ia keluar untuk ke dealer, ia ingin berbincang-bincang sedikit dengan Papah nya mengenai motor yang akan ia beli.

   ***

Serin turun ke lantai bawah untuk membuat teh hangat, ia melihat Wardi telah pulang dengan keadaan sedikit lemas.

" Apa papah sakit ya, atau kelelahan gitu ! " Ia bermonolog dengan dirinya sendiri dalam hati.

Ia hanya takut jika papah nya sakit dan tidak ada yang menjaga nya di saat ia pergi kerja.

Serin sangat paham dengan sikap Luna yang sekarang. Hanya saja diri nya berpura-pura tidak mengetahui nya.

  " Mas, besok aku akan pergi ke acara ipar nya Hani. Mungkin aku akan nginap dua hari nanti sampai acara selesai. " Ucap Luna saat Wardi bersantai di ruang tv.

" Emm terserah kamu saja. " Pungkas nya

Luna tersenyum lebar karena Wardi telah mengizin kan nya.

" Makasih Mas, " Luna memeluk Wardi

Tak lama Luna kembali ke dalam kamar nya. Serin diam-diam menguping obrolan Luna di dalam kamar. Ia tak menyangka jika Luna nekat berbuat sejauh itu.

Terbesit dalam pikiran Serin untuk mevidio percakapan Luna di dalam kamar dengan seseorang di sana.

" Cukup sudah bukti ini di butuh kan suatu saat nanti. " Batin nya

   Entah kenapa Serin memiliki perasaan tidak enak tentang orang tua nya.

" Semoga saja semua baik-baik. " gumam nya

    Ia pun berlalu menuju ruang tengah yang di mana ada Wardi sedang menonton televisi.

" Papah sakit, ?" Tanya Serin

    " Aah tidak, mungkin papah hanya kecapean saja. " Jawab Wardi

" Hmm, Serin buat kan teh hangat saja ya !" Ia pun lekas pergi menuju dapur untuk merebus air panas.

           " Mana gula nya ini, perasaan kemaren aku ada nyetok banyak bahan pokok dapur. " Gumam nya sembari mencari-cari gula di tempat lain nya. Siapa tau Luna ada menyimpan di tempat lain.

" Gula di sini mamah pindah di mana ? " Serin bertanya saat melihat Luna menuruni anak tangga

     " Udah tidak ada. Beli aja lagi sana. " Ucap nya cetus

Serin menghembus kan nafas dengan kasar, "Huft , sia-sia aku nyetok banyak kemaren kalo secepat itu tidak ada. " Grutu nya

" Jangan ngomel-ngomel, kemarin Hani datang. Suami nya kan baru saja kena PHK jadi dia tidak punya uang untuk membeli keperluan dapur. Kamu kan kemarwn habis gajian pasti masih banyak uang kamu simpan. Beli aja sana, gitu kok repot. " Sungut nya

Dengan berat hati, Serin melangkah kan kaki nya menuju warung terdekat rumah untuk membeli gula.

***

    " Di minum dulu teh nya pah, mumpung masih hangat. " Ujar nya kemudian di letakkan nya di atas meja itu.

Wardi pun mengambil teh hangat itu lalu ia menyeruput nya hingga tersisa setengah. Tak lama seluruh tubuh Wardi di banjiri air keringat yang bercucuran banyak.

   Serin membuat kan sup ceker kesukaan Rendi, semua penghuni di rumah itu terbiasa makan sendiri-sendiri. Malam itu Serin makan berdua dengan Wardi.

" Sup ceker ini mengingatkan papah, dulu waktu kakak kamu masih kecil suka sekali makan ceker ayam. " Ucap Wardi setelah selesai makan

   " Ia Pah. Aku lagi kangen aja sama kak Rendi maka nya aku buat sup ceker itu. Biasa nya kalo Mamah Jul bikin sup ceker itu pasti kak Rendi nambah terus makan nya. " Terang nya di kala mengingat moment kebersamaan itu di waktu kecil nya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

" Nanti, kalo kakak mu pulang kesini buat kan saja lagi sup ceker yang enak lalu kita makan bareng-barengan. "

Setelah makan malam Wardi pun kembali istirahat ke kamar. Namun bukan kamar tempat biasa ia istirahat dengan Luna. Sudah seminggu ini Luna enggan tidur dengan Wardi.

Terpopuler

Comments

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

ngeselin ini emak2

2024-05-04

0

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

klo dapur g beli, biar papa kmu, nnti uangnya di hbisin mama tiri kmu lgi.

2024-05-04

0

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

Alhamdulillah serin

2024-05-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!