Siapa Antar Adis Pulang?

Adis yang sedang berdiri di pinggir jalan agak jauh dari mall yang tadi di datanginya bersama bosnya kaget dengan motor sport merah yang memberhentikan motornya di depannya.

Sang pengendara motor tidak membuka helmnya. Karena mereka berada di pinggir jalan. Lelaki tersebut membuka kaca helm gelapnya.

Mata Binar membola, Binar kaget, kenapa bisa lelaki ini yang bertemu dengannya.

"Ayo naik, mau pulang kan? Aku juga mau pulang," ucap lelaki tersebut.

"Saya naik taxy aja, kak,"

"Jangan panggil kakak aku masih bocil juga, panggil nama aja, Ziko, Zet - I -Ka -O, ZIKO, okey!"

"Saya pulang naik taxy aja Ziko,"

"Aku turun gendong kamu naik motor atau mau naik sendiri,"

Adis heran dengan lelaki di depannya ini sama juga dengan kakaknya memaksa.

"Saya naik taxy aja kak.. eh Ziko,"

Ziko segera turun dari motor nya, Adis langsung meminta Ziko pada tempatnya.

"Oke, oke, Ziko aku naik sendiri aja ke motor, ini aku pake rok psti susah duduknya aku naik taxy aja ya,"

Ziko memperhatikan rok pendek Adis, memang tidak memungkinkan Adis naik ke motor sport.

"Kita beli celana buat kamu, mau ikut masuk ke mall atau aku belikan celananya aja buat kamu biar bisa naik ke motor,"

"Ziko jangan berlebihan aku pulang naik taxy aja, gak papa kok,"

"Tunggu di sini jangan pergi jagain motor ku,"

"Eh, Ziko mau kemana?" Adis memanggil Ziko yang sudah ngeloyor ke mall.

Adis jadi serba salah, harus menunggu Ziko.

Lama gak Ziko ke mall ya, batin Adis.

Adis harus pergi dari situ segera, ia takut bosnya Zio segera selesai meeting dan melihat dirinya. Adis gak tau reaksi bosnya sekarang yang mendapati dirinya tidak kembali dari toilet.

Adis mulai gelisah Ziko belum muncul juga.

Kalo ditinggal olehnya motor Ziko gimana.

Adis mondar mandir.

"Ini aku udah belikan celananya, pakai gih, biar langsung cao dari sini,"

"Aku harus ke toilet lagi?" tanya Adis.

"Terserah aja deh, buruan gih, itu aku liat ada mobil Zio, kamu sama Zio ke sini?"

"Udah aku ganti dulu sebentar," Adis segera pergi dari situ, ia ke toilet yang tadi mau dimasukinnya aja gak jauh dari tempat mereka sekarang.

Tak sampai 10 menit Adis sudah memakai celana jeans, model pensil, pas pulak yang di beli oleh Ziko.

Ziko sudah bersiap di atas motornya menggebernya.

"Ayo naik, buruan, ntar Zio keluar dari mall loh,"

Adis segera naik ke atas motor sport Ziko.

"Pegangan yang kencang ya, aku mau maju ini,"

Adis yang belum pernah berdekatan dengan cowok merasa canggung, tubuhnya ia tegakkan. Adis tidak hanya memegang ujung baju Ziko. Ziko menarik tangan Adis ke pinggangnya.

"Pegangan yang kenceng okey, Adis,"

Ziko menggas motor nya, Adis seperti merasa terbang. Tangannya reflek memeluk erat pinggang Ziko. Ziko tersenyum sambil terus melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Jantung Adis seakan mau copot, mana ia tidak mengenakan helm. Rambutnya yang di ekor kuda sudah berantakan di terpa angin.

Ziko senang sekali bisa membonceng wanita asisten kakaknya ini.

Sementara di restoran tempat Zio sedang bertemu dengan kliennya, tamunya masih menyantap makan siang. Zio menunggu kedatangan Adis tapi tidak muncul-muncul.

Zio merasa di bohongi oleh Adis, Zio terpancing emosinya. Hanya saja ia bisa menahannya agar tidak kentara oleh kliennya jika dirinya lagi emosi tingkat tinggi.

Awas aja kamu Adis, sudah berani membohongi ku, liat aja nanti apa hukuman untuk mu, Zio bermonolog di dalam hatinya.

"Bagaimana Pak Zio? Apa kita lanjutkan meetingnya atau masih menunggu asisten Bapak? Tadi sepertinya anda datang berdua?"

"Iya, Pak Wira, tadi saya datang dengan asisten saya katanya tadi sakit perut izin ke toilet sampe sekarang belum juga datang,"

"Jadi bagaimana Pak Zio? Atau besok aja kita meetingnya? Bapak atau saya yang akan datang ke kantor untuk meeting?"

"Akan saya kabari ke bapak segera pak,*

"Baiklah, saya tunggu segera kabarnya pak Zio, salam buat pak Kenzou,"

"Baik pak Wira akan saya sampaikan,"

"Baiklah kalo begitu saya izin duluan ya pak Zio, saya masih ada urusan yang lainnya," Wira menggeser kursinya dan berdiri dari duduknya bersiap untuk pergi.

Zio juga berdiri dan bersalaman dengan kliennya Wira om nya Adis.

Asisten dan sekretaris Wira juga ikut berdiri dan menyalami Zio.

Mereka akhirnya meninggalkan meja tempat mereka duduk.

Zio juga bergegas meninggalkan restoran dan segera menuju ke mobilnya.

Zio menahan emosi di dadanya, gadis itu benar-benar membuat emosinya terpancing.

Zio segera melajukan mobilnya ke rumah papinya, ia yakin Adis pasti pulang ke rumah bukan ke kantornya.

Zio melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi tapi masih dalam batas wajar, ia memang paling suka ngebut di jalanan memacu adrenalinnya.

Tiba di halaman depan rumahnya, Zio melihat motor sport milik adeknya sudah keluar dari kandangnya.

"Dimana anak itu, tadi waktu pagi masih di kandang motor sport nya," Zio tidak masuk ke dalam rumah papinya, ia begegas ke paviliun tempat Adis tidur.

Zio mengetuk pintu kamar Adis.

Adis yang tidak mengira jika yang mengetuk pintu membukakan pintu kamarnya.

Kaget nya Adis siapa yang mengetuk pintunya saat ia membuka pintu kamarnya Matanya membola sempurna. Zio mendorong pintu kamar Adis, ia masuk segera dan menutup pintunya.

Adis kaget setengah mati, wajahnya memerah.

Zio menatap tubuh indah di depannya yang hanya mengenakan tank top hitam yang hanya sampai ke pusatnya juga celana pendek pendek jeans.

Wajah Adis merah padam, ia malu bosnya masuk ke kamar nya tiba-tiba, Adis gemetaran. Wajahnya tanpa menggunakan make up, tanpa kacamata dan tanpa behel dengan rambut panjangnya yang tergerai indah.

Zio terpaku, ia seakan melihat wajah yang berbeda dari yang biasanya dilihatnya. Zio tak berkedip menatap wajah gadis cantik di depannya.

"Pak, mau apa Bapak masuk ke kamar saya?" tanya Adis dengan suara yang hampir tercekat di leher.

Zio berjalan maju mendekati Adis.

Adis mundur, Zio maju.

Tatapan mata Zio tajam, emosinya masih di ubun-ubun.

"Kamu masih bertanya kenapa? Hmm?" Zio terus mendekati Adis, tubuh Adis mentok di belakang meja.

"Pak, saya tadi bener-bener sakit perut pak, bukan di sengaja," Adis tau kenapa bosnya marah.

"Oh ya? Dengan cara meninggalkan saya di depan klien saya tanpa minta izin, hmm?" Zio sudah berada di depan Adis. Adis mencium harum maskulin tubuh bosnya ini. Begitu juga dengan Zio yang mencium harum aroma rambut Adis.

Zio tak tahan menatap gadis di depannya ini, dengan wajah meronanya dan bi bir merah yang menggoda.

Zio mendekatkan wajahnya ke wajah asisten kembarannya ini yang sudah berani meninggalkan dirinya begitu saja tanpa pamit.

Adis memalingkan wajahnya, bi bir Zio mencium pipi lembut Adis. Zio menyentuh pipi Adis membawanya kembali ke depan wajahnya. Perlahan Zio mendaratkan bi birnya dengan lembut ke bi bir gadis yang sudah menghipnotis dirinya ini.

Adis merapatkan bi birnya, ini first kiss nya. Ia tidak tau harus bagaimana. Zio menci*m bi bir Adis menyes*pnya dengan lembut. Adis masih terdiam. Kemudian Adis sadar dan mendorong tubuh bosnya dengan kuat.

Zio melepaskan ci*mannya. Ia menatap wajah Adis yang masih merah padam.

"Baru pertama kali, hmm?" tanya Zio.

Adis semakin malu, Zio tersenyum.

"Kamu akan menjadi milikku, nona Adis jangan pernah dekat dengan laki-laki lain, atau aku akan menghukum mu," Zio tersenyum kembali sambil membuka pintu kamar Adis.

"Hukumanmu belum selesai, aku masih menunggu jawaban dari mu kenapa kamu tadi meninggalkan aku di meeting, jangan di jawab sekarang, besok di kantor aku tunggu, okey!"

Zio membuka lebar pintu kamar Adis dan keluar dari sana. Zio berjalan santai, ia tidak tau jika dari sudut taman belakang, Ziko melihatnya keluar dari kamar Adis.

Ziko bertanya-tanya dalam hati, Kenapa Zio masuk ke kamar Adis? Apakah mereka ada hubungan spesial?

Ziko akan menanyakan nanti ke Adis dan Zio.

Terpopuler

Comments

✍️⃟⃞ 𝙍𝘼🐛Dewᴳ᯳ᷢ

✍️⃟⃞ 𝙍𝘼🐛Dewᴳ᯳ᷢ

duuhhh hukuman nya Adis siihh Zio yg keenakan.. 😑😑😑😑

2024-03-14

0

nining

nining

akan kah terjadi cinta segi3 atau segi4. kita tunggu part berikutnya😅 lanjut ya....sudah mulai seru

2024-02-17

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!