Dinner

Zia dan Adis sudah berada di lantai satu di ruang keluarga. Semua mata menuju ke arahnya membuat Adis jadi salah tingkah, mami Lovy menawarinya duduk di sampingnya.

Ketiga lelaki tampan yang sudah duluan duduk di sofa tidak berkedip memandang ke Adis. Meski masih memakai kacamata tebalnya dan juga behel di giginya, tetep aja aura kecantikan Adis gak bisa di sembunyikan, rambut hitamnya sebahu tampak bersinar terkena cahaya lampu.

Adis yang tidak suka menjadi pusat perhatian segera mendudukkan dirinya di samping mami Lovy, wajahnya sudah merona merah.

Setelah berkumpul dan berbincang sejenak, mereka pindah ke ruang makan.

Di meja makan papi Kenzou duduk di ujung di tengah meja, sebagai kepala keluarga. Mami Lovy, Zia dan Adis berjejer berdampingan.

Zio sebagai yang paling besar harusnya berseberangan dengan mami Lovy, tetapi ia mengambil posisi duluan di depan Adis. Semua heran, di samping Zio, Abyan, baru Ziko yang berhadapan duduknya dengan maminya.

"Zio, harusnya kamu di sini," teriak Ziko protes.

"Ziko, panggilnya kak Zio jangan Zio aja, kamu adeknya loh," mami mendelik ke Ziko. Ziko tersenyum kecut.

"Iya mi, kak Zio kamu harusnya duduk di sini bukan di situ," Ziko masih protes.

"Sama aja Ziko di sini sama di sana sama aja. Ntar makanan yang di hidangkan juga sama," sahut Zio tak mau kalah dengan adeknya.

"Ya, ya terserah kamu aja, anak sulung pengatur," Ziko mendengus.

"Sudah, kita mulai makannya jangan berdebat," suara bariton papi Kenzou membuat suasana hening.

Mereka makan dengan tenang, sekali-sekala Zio memperhatikan gadis di depannya ini, kenapa juga harus pake behel, batin Zio. Tapi gak papa juga sih dengan begitu cowok-cowok lainnya tidak akan naksir dengan dirinya, Zio masih bermonolog sendiri. Tanpa ia sadari bibirnya tersenyum sangat tipis sekali.

Kebetulan Adis sedang mengangkat kepalanya dan pandangan mata mereka beradu. Zio tak menyia-nyiakan kesempatan, ia tersenyum sangat tampan sekali.

Wajah Adis seketika merona seperti udang rebus. Tidak ada yang memperhatikan kedua orang tersebut kecuali Ziko yang duduk di sebelah Abyan. Ziko sempat menangkap pemandangan saat kakaknya Zio tersenyum ke arah Adis.

"Kayaknya ada yang sedang falling deh," Ziko nyeletuk padahal acara makan malam belum selesai.

"Ziko, jangan bicara selagi makan," mami Lovy mendelik ke arah putra bungsunya.

"Iya mi," Ziko tersenyum tengil ke maminya.

Zio akan mengambil lauk udang di piring depan Adis bersamaan dengan tangan Adis yang juga ingin mengambil udang di piring. Tanpa sengaja tangan Zio menyentuh kulit halus Adis. Adis juga kaget wajahnya kembali merona. Semua mata memandang ke arah mereka.

"Cie, cie," Ziko kembali bersuara, mami memelototkan matanya ke Ziko.

Ziko nyengir kuda memperlihatkan gigi putihnya yang rapi.

Adis sudah tak karuan rasanya wajahnya merah padam, dadanya berdetak tak normal. Zia memperhatikan asistennya yang tampak salah tingkah.

Zia memelototi kembarannya.

"Zio jangan macam-macam, awas kamu sampe asisten ku nanti gak betah ya," ucapnya pelan dengan gigi di depan di tahannya.

Zio mengernyitkan alisnya.

"Zia," tegur papi Kenzou yang melihat anak kembaran saling menatap yang satu melotot yang satu tersenyum usil.

Zia langsung mengganti wajahnya mode datar. Mami, Ziko dan Abyan hanya menyaksikan saja si kembar yang selalu saja gak akur.

Adis merasa sangat sungkan.

"Om, tante, maafkan kalo makan malamnya jadi terganggu," ucap Adis merasa bersalah.

"Kok manggil tante lagi, Dis, panggil kayak Zia dan yang lainnya mami," ucap mami Lovy.

"Iyakan Byan, kamu manggil mami juga kan?" tanya mami Lovy ke Abyan.

"Iya mi," jawab Abyan yang di minta memanggil Lovy mami juga.

"Anggap aja kalian anak-anak mami semuanya,"

"Iya mi, jawab semuanya kompak,"

Mereka tertawa bersama.

Selesai makan malam mereka boleh acara santai terserah saja mau ngapain.

Zia mengajak Adis duduk di teras belakang, tiga lelaki tampan juga mengikuti langkah Zia dan Adis.

Zia tidak menyadari nya karena jarak mereka agak jauh jalannya, para lelaki tersebut sengaja menjaga jarak kalo tidak mereka akan di serang dengan kucing galak.

Adis yang merasa di ikuti oleh tiga lelaki tampan tersebut, dirinya ingin memberitahukan ke bosnya yang berjalan di sampingnya tapi ia gak enak ntar dibilang pengadu.

Zia dan Adis duduk di sofa santai, Zia di ayunan rotan yang nyaman, Adis di sofa. Baru saja mereka ajeg duduk di posisi masing-masing, tiga lelaki tampan tersebut mengikuti juga duduk di sofa di dekat Adis. Tentu saja Zia dan Adis kaget bukan kepalang, meski Adis gak tampak kagetnya.

Zia membelalakkan matanya, tanduknya mulai keluar. Zia berdiri sambil berkacak pinggang.

"Ada apa dengan kalian bertiga?! Hah?! Kenapa harus ikuti kami terus?!" Zia menepuk dahinya sendiri.

"Sabar Nona Zia," ucap Adis.

"Panggil aja Zia, Dis sekarang kita tidak sedang berada di kantor, okey," Zia bicara dengan suara tegas.

"Baik Non.. eh.. Zia,"

Ketiga lelaki tersebut senyum-senyum mesem melihat kucing galak mau mengamuk.

Para lelaki tersebut sangat menyukai Adis yang menurut mereka culun tapi sangat menarik. Ada sesuatu di diri Adis seperti magnet yang membuat kaum adam tersebut ingin selalu dekat dengan Adis.

"Biarkan lah kami ikut bergabung di sini malam ini, Zia," ucap Ziko yang tengil.

"Seberkas cahaya bulan purnama seperti hadir dj tengah-tengah kita malam ini," gombal Ziko sambil menatap Adis.

Adis tidak berani mengangkat kepalanya, dirinya takut ketahuan identitasnya oleh Ziko.

"Mpreet, gombalanmu Ziko, sejak kapan kamu jago ngegombal gitu? Aku bilangin ke mami papi loh," ucap Abyan.

"Ehhh, jangan kasih tau papi mami ntar di cancel sama papi, aku mau di jadikan seorang CEO sama seperti Zio," Ziko meletakkan jari telunjuknya di bibir.

"Emang lo mau jadi CEO?" tanya Zio.

Ziko nyengir sambil mengangguk.

"Ya tentu saja aku mau Zio, siapa yang gak mau menjabat sebagai pucuk pimpinan di perusahaan bonafid, di incar banyak gadis-gadis cantik, model-model terkenal, pastinya seru," ucap Zio sambil membayangkan cewek-cewek cantik di sekelilingnya dan senyum-senyum sendiri.

Abyan melempar kotak rokok yang ada di meja ke Ziko dan mengenai dahinya.

"Aduh apa-apaan sih By?" Ziko mendengus ke saudara sepupunya.

Zio lega adik bungsunya sudah mau menjadi salah satu CEO di perusahaan papinya, berkurang satu pekerjaannya. Selama ini beban Zio sangat berat meski ada Zia sebagai wakil CEO dan Abyan sebagai asistennya, tetap saja Zio merasa lelah kadang-kadang terasa di tubuh dan pikirannya.

Adis hanya mendengarkan pembicaraan saudara kembar, adik dan sepupu bosnya itu. Ia tidak ikut berbicara, sekali-sekali ekor matanya melirik ke lelaki tampan kembaran bos ceweknya.

"Adis, apa kita pernah ketemu?" Tiba-tiba saja Ziko memecah keheningan yang terjadi di antara mereka.

"Ziko jangan macam-macam!" teriak Zia.

"Santai lah Zi, aku satu macam aja kok, setia aku ni,"

"SEtiap TIkungan Ada kan Ko," celetuk Abyan yang duduk dengan santai sambil memakan kuaci jumbo.

"Gak adalah itu By, aku type setia beneran kok, satu aja cukup tapi kalo ada yang mau ya rugi kalo gak di manfaatin kan," Ziko ngomong dengan santai.

Tuk..

Kepala Ziko kena ketuk pena yang ada di meja oleh Zio kakak nya.

"Aduh, sakit, Zio, dari tadi aku kena timpuk mulu, Adis kamu gak kasihan liat aku di aniaya oleh pria dewasa,"

Tuk..

Lagi Zio mengetuk kepala Ziko adiknya yang tengil.

"Jangan coba-coba cari perhatian Adis, Ziko kalo gak mau kena terkam singa jantan, haha," ucap Abyan sambil melirik ke Zio. Zio melempar pena di tangannya ke Abyan.

"Diam lo By," teriak Zio sambil menatap tajam Abyan yang mengejeknya.

Abyan dan Ziko tertawa terbahak-bahak.

Adis dan Zia heran dengan ketiga lelaki di depan mereka ini, ngobrol ngalor ngidul entah kemana arahnya.

Dirinya yang ingin berdua ngobrol dengan Adis jadi terganggu dengan tiga lelaki ini.

"Udah ah kalian berisik, ayo Dis kita pindah ke kamar mu, pasti mereka gak akan mau ke paviliun belakang, pada cemen mereka, penakut,"

"Iyakah, ada apa sebenarnya di belakang Zia?" tanya Adis penasaran.

Terpopuler

Comments

✍️⃟⃞ 𝙍𝘼🐛Dewᴳ᯳ᷢ

✍️⃟⃞ 𝙍𝘼🐛Dewᴳ᯳ᷢ

Adis salting rupanya, zio gercep niihhh 😅😅😅

2024-03-14

0

❤️⃟Wᵃf Unyil Lena 😎

❤️⃟Wᵃf Unyil Lena 😎

dapat protes dari mami, lagian asal manggil nama aja, mentang2 usianya gak bisa jauh 🤭

2024-03-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!