Ziko Dewangga Alexander

Zia dan Adis mendekati lelaki dengan rambut gondrong tersebut. Adis sempat kaget lelaki ini bukannya dulu teman sekolah SMA nya, lelaki ini pernah usil ke Adis. Mereka pernah satu kelas. Adis beruntung karena dirinya sedang cosplay dengan penampilan cucunya sehingga lelaki teman sekelasnya itu tidak mengenalnya.

"Nona Zia, saya langsung ke kamar saya ya," Adis buru-buru permisi ke atasannya.

"Kenapa buru-buru Adis," Zia mengernyitkan alisnya.

Zio dan Abyan mendatangi Zia, Adis dan Ziko.

"Hai, bro, udah nyampe aja di sini, pa kabar?" tanya Abyan yang juga sebaya dengan Ziko dan Adis.

"Wei, bro Byan ternyata, ya beginilah kabar gue,"

"Nona Zia saya ke kamar saya duluan," Adis sudah tidak betah di antara si kembar dan saudaranya.

"Iya Dis, kenapa buru-buru, kenalin dulu adik bungsunya bos dirimu, bro kenalan dulu sama asisten kakak mu Adis,"

Zio hanya diam saja, lagian kenapa juga Abyan harus kenalin Adis ke Ziko, tanduk di kepala Zio tiba-tiba muncul, ia rasanya ingin menanduk Abyan saat ini.

Ziko memperhatikan wajah Adis.

"Sepertinya familiar deh, pernah liat gitu tapi di mana ya?" Ziko mengernyitkan alisnya.

"Ah elo, semua cewek lo bilang pernah ketemu, dasar playboy cap cicak lo,"

"Udah-udah, pada berisik, ayo masuk," ajak Zio.

"Nona Zia saya ke kamar saya ya,"

"Nanti aja ke kamarnya, kamu ikut di sini aja, gak usah takut sama adekku ini, dia jinak kok gak gigit," ucap Zia sambil tertawa memandang adek bungsunya.

"Isshh, enak aja lo bilang ya, emang gue peliharaan apa, semprul lo, Ziaaaa!" Ziko merasa kheki di ejek sama kakaknya.

Zio sudah masuk ke dalam duluan bersama Abyan. Adis sudah risau aja di luar masih bersama Zia dan Ziko.

Adis mengenal Ziko, Adis gak mau sampe Ziko mengenalinya dan semua yang sudah di susunnya untuk bisa menyamar sebagai wanita biasa bukan seorang nona muda akan ketahuan.

Ziko kalo tau siapa dirinya habislah penyamarannya dalam sebulan ini minggat dari rumahnya. Adis sengaja mau menjadi wanita mandiri ia ingin memiliki teman sejati buka teman palsu, yang hanya mau berteman karena dirinya anak pengusaha kaya raya.

Adis ingin memiliki teman yang melihat dirinya apa adanya bukan ada apanya. Adis ingin pertemanan yang tulus bukan yang memanfaatkan harta milik keluarganya. Adis ingin berteman seperti Zia yang melihatnya bukan karena harta tapi karena kemampuan di dirinya.

"Ayo, Dis ikut ke dalam,"

"Nona Zia saya ke kamar saya aja ya," Adis bertambah risau Ziko masih saja mengamati wajahnya seakan sedang menelisik.

Adis bener-bener belum siap jika penyamaran identitasnya di ketahui keluarga konglo bosnya ini. Karena Adis yakin papinya pasti mengenal papinya si kembar, Kenzou.

"Kenapa sih Dis dari tadi mau ke kamar terus, kamu takut sama Zio atau takut sama Ziko, mereka berdua gak gigit Adiiis," Zia menarik tangan Adis.

"Sialan kamu Ziaa, itu aja terus omonganmu, aku kasih tau mami papi nih," Ziko gak terima dengan ucapan Zia, ia mengetuk dahi adiknya dengan kotak rokoknya.

"Diiiihh, udah S2 juga masih suka ngadu, dasar anak mami,"

Mereka bertiga berjalan memasuki rumah.

"Assalamu'alaikum pi, mi," salam Zia sambil mencium telapak tangan mami papinya. Adis pun mengikuti bos ceweknya itu.

"Eh, Adis gimana Dis kerjamu hari ini?" tanya mami Lovy ramah.

"Kerjanya baik Te," Adis menjawab dengan kaku.

Zio dan Abyan belum kelihatan.

"Sini duduk sini, sebelum kita makan malam," mami Lovy menepuk sofa di sampingnya yang kosong.

"Zia sama Adjs mau ke kamar dulu mi, mandi dan ganti baju, kamu jangan kabur Adis, ayo ikut aku ke kamarku aja,"

Papi dan mami saling berpandang-pandangan melihat Zia yang akrab dengan Adis, gadis yang mami Lovy bawa pulang dan maunya si gadis ia menjadi maid aja di rumah besar mami Lovy, pilihan yang aneh menurut mami Lovy. Entah kenapa mami Lovy melihat Adis seperti ada sesuatu yang disembunyikan oleh gadis berparas cantik tersebut.

Zia dan Adis sudah berada di dalam kamar Adis yang luas berwarna baby pink sangat soft. Adis memperhatikan isi dan interior kamar bos nya ini, dindingnya di pasang wallpaper soft shabby, harum parfum ruangan menguar ke seluruh isi kamar.

Perabotan dalam kamar berwarna baby pink, sangat girly isi kamar bosnya ini.

Zia sedang mandi nanti gantian lagi Adis yang akan mandi. Padahal Adis pingin berada di kamarnya menyendiri atau berselancar di dunia maya melihat medsos yang update, melihat perkembangan dunia yang terjadi.

Adis tipe yang suka menyendiri bukan type wanita yang heboh dan ceria.

"Mandi gih, aku udah siap, bajunya pilih aja di walk in closed di sebelah kanan semua baju baru sekalian underwear nya juga baru,"

"Tapi Zia, apa gak sebaiknya aku mandi di kamarku aja di paviliun bawah,"

"Ya ampun kamu ini Dis, dari tadi minta ke belakang terus, aku maunya kamu ikut dengan keluargaku berbaur, aku angggap kamu itu adekku sama seperti Ziko badung itu,"

"Ziko badung?" Adis mengernyitkan alisnya.

"Iya adek bungsuku itu memang badung, tengil dirinya sebelas dua belas dengan Abyan asistennya Zio,"

Adis menganggukkan kepalanya, tentu saja dirinya tau juga seperti apa Ziko, waktu sekelas di SMA aja Ziko sangat usil ke dirinya suka sekali membuat dirinya kesal. Diko yang duduk di belakangnya suka menarik rambut ekor kudanya, atau menempelkan permen karet di rambutnya.

Adis mengenal Ziko, lelaki tampan itu termasuk salah satu idola di sekolah mahal mereka.

Ziko sedang berada bersama papi maminya di ruang keluarga.

"Ziko, kamu udah selesai S2 kamu bisa memimpin perusahaan papi yang sedang di handle Zio sementara ini, Zio sudah terlalu banyak memegang perusahaan, kamu papi berikan satu perusahaan dulu, jika berkembang pesat, papi akan memberikan yang lainnya lagi yang butuh sentuhan manajemen yang mumpuni, papi tau kamu pasti bisa Ziko," papi Kenzou memberikan amanat ke putra bungsu.

"Baik Pi, Ziko akan mencoba memimpin satu perusahaan dulu pi, kasih waktu Ziko setahun pi. Papi bisa mengevaluasi kinerja Ziko perbulan, pertriwulan, atau per semester, Ziko siap, pi,"

"Bagus lah kalo begitu putra bungsu papi, kerja dengan tekun, disiplin, ingat Ziko kamu tidak boleh main-main terutama dengan wanita, fokus dulu dengan amanat yang papi berikan jangan sampai kamu mengecewakan papi" tegas papi Kenzou yakin.

Zio dan Abyan baru saja turun ke lantai satu bergabung dengan keluarganya.

Zia dan Adis juga baru turun, mereka juga bergabung dengan yang lainnya.

Adis masih memakai behel fashion dan kacamata tebalnya. Adis memakai pakaian baru koleksi milik bosnya Zia, sebenarnya Adis gak suka memakai baju bukan miliknya sendiri, tapi karena terpaksa akhirnya dirinya mau memakai dress baby pink selutut, sangat cantik di kenakan oleh Adis.

Keluarga Kenzou Dewangga Alexander berkumpul

di ruang keluarga. Adis insecure. Rasanya ia pingin keluar dari suasana keluarga bosnya ini.

"Adis kenapa diam saja, sayang, gak usah takut dengan laki-laki tampan di depan kamu, mereka suka tebar pesona memang," mami Lovy mengajak Adis duduk di sebelahnya.

Mereka berkumpul semuanya di ruang tengah di atas sofa. Kemudian berpindah ke ruang makan,

Terpopuler

Comments

👑⃟𝐆𝐒 𝐄𝐢𝐯𝐚 𝐇𝐚𝐯𝐧𝐢𝐞

👑⃟𝐆𝐒 𝐄𝐢𝐯𝐚 𝐇𝐚𝐯𝐧𝐢𝐞

Adis memang pintar, carilah teman sejati bukan teman palsu

2024-05-15

0

❤️⃟Wᵃf♡✿Alena97✿♡⍣⃝కꫝ 🎸

❤️⃟Wᵃf♡✿Alena97✿♡⍣⃝కꫝ 🎸

Adis selalu merendah mungkin karena sebuah penyamaran juga ya agar tidak dicurigai

2024-03-14

2

❤️⃟Wᵃf𝗥ҽȥȥα ⍣⃝కꫝ 🎸

❤️⃟Wᵃf𝗥ҽȥȥα ⍣⃝కꫝ 🎸

kalau sikap mu tenang pasti ziko gak bakal curiga dan penyamaran mu aman

2024-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!