Siapa yang membawa bunga lagi ke sini?
Bathin Jihan bertanya-tanya setelah dia tiba di makam Andrea dan di sana teronggok bunga yang keliatannya masih segar.
Apa benar orang tua Andrea ada di Makassar? Tapi kenapa tidak menghubungi aku ataupun Mama?
Jihan masih bertanya dalam hatinya. Setelah itu dia memulai kebiasaannya setiap kali datang ke sana. Berbicara pada Andrea seolah dia ada di depannya. Terkadang saking seriusnya dengan setiap percakapan itu, dia sama sekali tidak peduli dengan sekelilingnya. Termasuk dia tidak pernah tahu kalau ada yang tengah memperhatikan dia dari jauh.
"Aku tidak sabar deh menantikan momen naik gunung. Andrea apa kamu senang? Aku tahu kau pasti senang, tenang saja aku pasti mengingatmu begitu sampai di puncak. Bukankah kamu ingin aku meneriakkan namamu di sana?"
"Andrea, aku sebenarnya penasaran akhir-akhir ini. Siapa yang sudah membawakan bunga-bunga ini ke sini. Tolong beri aku petunjuk. Karena sepertinya orang yang bawa bunga ini ke sini bukanlah orang tuamu."
"Hei... sudah siang nih. Aku pulang dulu. Semoga kau tenang di sana."
Jihan mengakhiri obrolan tunggalnya yang sengaja ditujukan pada Andrea. Dia mengusap nisan Andrea dengan lembut. Terlihat jelas bahwa dia begitu merindukan sosok Andrea setiap saat.
Aku setiap hari ke makam ini, tapi setiap kali datang ke sini rindu itu bukannya berkurang tapi malah bertambah. Aku yang begitu bodoh, terlambat menyadari perasaanmu. Hingga akhirnya kau pergi membawa perasaan itu tanpa menyisakan sedikitpun untukku.
Flashback.
"Andrea please! Jangan pergi seperti ini?"
Jihan menangis memegangi kepala Andrea. Tatapannya sayu dan luka di perutnya terus mengalirkan cairan berwarna merah.
Benda tajam itu menghantam perut bagian kiri Andrea. Tusukannya terlalu dalam hingga darah cukup banyak mengalir keluar. Jihan meratap sejadi-jadinya.
"Kumohon jangan seperti ini. Bangun Re, bangun!!!"
"Han, kumohon jangan pernah membenci Rio. Dia memang cowok brengsek tapi sebenarnya dia adalah orang baik."
Andrea masih sempat berbicara pada Jihan sebelum akhirnya ucapannya menjadi terbata dan terdengar lirih.
"Han, wak--tu-ku **-ak ba-nyak..."
"Aa--akku cuma ma-u bi-lang, Ak--ku cin--ta pa-daa-mu..."
Setelah mengatakan itu Andrea terkulai di pangkuan Jihan.
Jihan histeris yang menyusul kemudian dia ikut terjatuh karena kesadarannya mulai hilang. Dia menangis terlalu banyak, dada Jihan sesak dan pandangannya menjadi gelap.
.
.
.
Jika mengingat kembali semua itu, rasanya Jihan hanya ingin terus meminta maaf pada Andrea. Tidak peduli seberapa banyak dia harus minta maaf yang penting Andrea tetap hidup dan ada di sisinya.
Dia hanya ingin mendengar lagi Andrea mengucapkan cinta itu lagi dan lagi. Sesuatu yang menusuk hatinya begitu dalam, sesuatu yang membuatnya harus membayar semua itu dengan membunuh perasaannya terhadap siapapun.
Walaupun Andrea memintanya untuk tidak membenci Rio, tapi tetap saja rasa benci itu tak mau pergi. Dia tidak hanya terluka tapi juga hancur begitu tahu kenyataan bahwa Rio hanya menjadikannya bahan taruhan.
Memikirkan itu semua, Jihan ingin sekali berteriak. Setelah kejadian memilukan itu, dia tidak pernah lagi bertemu Rio. Itu berarti bagus baginya, karena dia tidak akan pernah mau lagi bertemu dengan cowok brengsek seperti Rio.
Dia jatuh cinta begitu saja pada Rio yang dia sangka Rio juga menaruh perhatian padanya. Tidak disangka, Jihan hanyalah cewek polos yang merasa bangga telah dipacari oleh cowok beken satu sekolahan kala itu.
Yah, aku memang bodoh. Tidak bisa membedakan mana perasaan tulus dan mana yang hanya untuk bermain-main. Aku begitu terpesona dan lupa bahwa aku hanyalah makanan bagi sekawanan burung lapar. Bagaimanapun seumur hidup aku tidak akan pernah memaafkan Rio. Walau aku juga tidak pernah menyalahkan waktu bahwa aku pernah sangat menggilainya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Fadila Bakri
katanya kk author asli makassar??
2021-02-11
0
Nona Cherry Jo
kasihan andrea pergi tanpa membawa cinta jihan 😭😭😭😭
2020-09-01
1
Mita Sumita
sedih perih dada sesak saat itu jg air mata mengalir
2020-08-05
0