.....
"Sudah pulang? Telat loh nak." sapa Mamanya yang tengah duduk di kursi ruang tengah.
"Iyah tadi di jalan macet."
"Han... kamu lupa ngabarin Andrea ya? Tadi dia nungguin kamu lama."
"Andrea datang Bu Duh iyah lupa, aku lupa kalo tiap malam minggu kan Andrea datang kemari. Gimana dong Bu?"
"Kamu ngomong sama Andrea sana di telpon, minta maaf padanya."
"Iyah Bu, aku langsung ke kamar dulu ya. Mau ganti baju habis itu istirahat."
"Ya sudah masuklah. Selamat tidur sayang, jangan lupa hubungi Andrea."
"Siap."
Kenyataannya Jihan sama sekali tidak menghubungi Andrea, lebih tepatnya ia lupa. Setelah bersalin pakaian, Jihan lalu menghempaskan diri ke kasur, memeluk guling dan senyum-senyum sendiri. Sepertinya ia sedang melamunkan peristiwa saat bersama Rio, apalagi tadi Rio menembaknya atau memintanya menjadi pacarnya.
Jihan merasa bahagia, apalagi itu Rio. Idola satu sekolahan. Ia tidak bisa membayangkan dirinya setiap hari menjadi pusat perhatian dan banyak cewek-cewek yang akan iri padanya. Di balik wajahnya yang terbilang cantik, postur tubuh yang ideal, Jihan adalah gadis polos dan agak pemalu. Rio adalah orang pertama yang ia sukai.
*
*
*
Keesokan harinya, Jihan hendak berangkat sekolah dan di depan rumahnya ternyata sudah ada Rio. Walau terkejut akan itu, Jihan juga merasa bahagia karena mulai hari ini ada yang antar jemput dirinya ke sekolah.
"Bu, berangkat ya!" Serunya dari luar.
"Hati-hati sayang..." Ibunya tidak tahu kalau Jihan dijemput Rio.
Suasana sekolah hari ini, semua mata tertuju ke arah mereka yang berboncengan hingga ke parkiran. Semua siswa yang melihatnya saling berbisik. Sadar akan hal itu, Rio malah menggandeng tangan Jihan, membuatnya semakin gugup dan juga membuat pipinya merona merah.
Melewati koridor sekolah pun sama, banyak siswa berdesas desus tentang mereka. Tapi bukan Rio orangnya kalau ia akan peduli dengan semua itu.
Di kejauhan, seorang Andrea menatap Jihan yang tampak bahagia namun malu-malu digandeng tangannya oleh Rio. Sedang Rio masih dengan ekspresi yang sama datarnya dengan hari-hari kemarin. Andrea tidak ingin Jihan dekat dengan Rio, tapi punya hak apa dirinya atas Jihan?
Di kelas, Jihan tampak dikerubuni teman-temannya.
"Kalian beneran pacaran? Kapan jadiannya?" Tanya Rena antusias.
"Iyah Han, beneran? Duh pagi jni tuh kalian sweet banget." Seru Dian heboh.
"Kamu tuh matahin hati cewek satu sekolahan tahu gak!" seru temannya yang lain.
Jihan hanya tersenyum menanggapi pertanyaannya.
"Satu-satu dong. Aku gimana mau jawab kalau kalian borongan gini?"
"Iyah makanya buruan cerita."
"Jadiannya semalam. Rio jemput aku di rumah, ngajakin malam-mingguan, kita ke cafe dan ngobrol-ngobrol, trus tahu-tahu Rio ngomong, mau gak jadi cewekku?"
...
"Oh.... sweet....!" seru teman-temannya.
"Jadi mulai semalam resmi dong ya?" Tanya Dian
"Sepertinya begitu"
***
Di tempat yang berbeda.
"Aku liat ada yang baru jadian nih!" seru Brian
"...." Rio hanya diam
"Jadi semalam kamu nembak tuh cewek?" tambah Reza
"Ya begitulah," jawab Rio pendek.
"Kamu beneran ada rasa sama dia?" sambung Brian.
"Udah move on berarti dari Dena."
"Nggak. Mana bisa sih aku lupain Dena."
"Trus?"
"Liat ajalah ntar gimana."
Rio tersenyum nakal.
...
(bersambung....)
Hai.... semoga kalian terhibur baca cerita ini, jika demikian sudilah kiranya meninggalkan like dan komennya biar novel ini tetap dilanjut. Jangan lupa favorit-in juga ya. hehe salam...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Mita Sumita
waduh klw ky gtu jihan dibuat pelampiasan saja dank am rio
2020-08-05
1
Ika Aprianti SSC🌹
waduh sdh punya niat gk baik niih Rio
2020-08-04
0
Dii 💔🥀
marathon
2020-07-12
0