"Dam... aku sama Jihan mau ke gunung, mau ikut tidak?" Vio bicara ketika Dama duduk di sampingnya di kantin kampus.
"Kapan?"
"Usai semester nanti. Mau ikut?"
"Kalau tidak keberatan kenapa tidak?"
"Siapa yang kamu maksud keberatan?"
"Siapa lagi? Teman kamu yang misterius itu."
"Dih apaan? Kusumpahi kamu benar-benar jatuh cinta padanya biar tahu rasa."
"Akan kutunggu momen itu."
"Dasar gila."
"Tapi kita tidak berangkat bareng ya, kamu berangkat sendiri atau kamu boleh mengajak teman, siapa kek terserah kamu. Nanti ketahuan lagi sama Jihan kalau aku yang sudah ajak kamu."
"Iya, iya, baik. Kamu kasih tahu saja kapan kalian berangkat biar aku juga bisa siap-siap."
"Kenapa Jihan tiba-tiba kepikiran mau naik gunung?"
"Entah." Jawab Vio pendek sambil menaikkan kedua bahunya dan tak berhenti mengunyah bakso.
"Kamu kan temannya."
"Iya teman sekelas. Bukan teman seperti kebanyakan. Dia itu berbeda. Aku saja kemarin sempat heran, kenapa ia ikut nimbrung obrolan aku sama yang lain dan mengusulkan ide brilian seperti itu. Ya sudah karena semua juga setuju, jadi diputuskanlah kita nanjak ke Gunung Bawakaraeng."
"Oh gitu. Jangan lupa ingatkan ia untuk membawa perlengkapan nanjak yang seharusnya. Biasanyakan cewek-cewek gak tahu tuh standar bawaan naik gunung. Main ikut, main ayo aja."
"Dih segitu perhatiannya, Jihan kenal kamu banget juga nggak."
"Awas kamu kalau godain aku terus. Lihat saja nanti, aku pasti bisa melelehkan gunung es di dalam hatinya."
"Pede amat."
"Udah aku duluan yah. Ada urusan lain, jangan lupa ingatin Jihan soal bawaannya."
"Masih lama juga. Sana gih."
Dama kelihatan bersemangat, karena pada akhirnya ia memiliki kesempatan untuk lebih dekat dengan Jihan. Walau ia tahu takkan semudah dibayangkannya. Ia tersenyum lalu menaiki motornya dan memasang helm lalu menancap gas pergi meninggalkan parkiran kampus.
***
Apa sebaiknya aku mengikuti saran Ibu. Lebih membuka diri untuk berteman dengan siapapun. Beberapa tahun terakhir aku memang lebih senang sendiri, tidak ada teman dekat atau bahkan sama sekali tidak berselera untuk berteman dengan mahluk berjenis kelamin laki-laki.
Jihan termenung sendiri di sudut ranjangnya. Glek. Tiba-tiba pintu terbuka dan ibunya ada di sana menyunggingkan senyum seperti biasa.
"Ada apa Bu?"
"Kamu lagi ngapain?"
"Tidak. Hanya berpikir bagaimana meminta izin pada Ibu usai ujian semester nanti."
"Izin untuk apa?"
"Untuk liburan."
"Ibu tidak akan pernah melarang kamu sayang, jika itu memang kamu menginginkannya. Mau liburan ke mana?"
"Ke gunung Bu. Gunung Bawakaraeng."
Ibunya diam sejenak, ia merasa tidak enak dengan jawaban Jihan, ia sama sekali tidak mempermasalahkan anak semata wayangnya untuk liburan ke mana saja. Tapi kali ini ke gunung? Ia pasti tidak akan pernah berhenti khawatir, baginya itu sangat berbahaya.
"Apa tidak ada tempat liburan lain? Kenapa harus ke gunung?"
"Bu boleh ya? Aku tidak pergi sendiri, aku bersama teman-teman kampus. Kalau perlu Jihan akan memperkenalkan mereka satu persatu ke Ibu. Atau Jihan meminta teman-teman Jihan untuk berangkat dari rumah kita."
Berpikir sejenak.
"Kasih Ibu waktu berpikir ya. Tidak mudah bagi Ibu melepas kamu pergi semenjak kejadian itu. Kamu ingatkan, kamu satu-satunya milik Ibu. Ibu akan merasa sangat bersalah jika sampai hal buruk terjadi lagi padamu. Ibu akan merasa tidak becus menjagamu, apa kata almarhum ayahmu nanti."
Mimik wajah Ibunya terlihat gusar dan sedih. Jihan jadi tidak tega. Tapi ia sangat menginginkan momen naik gunung ini. Ia ingin menunjukkan pada Andrea bahwa ia punya nyali juga untuk nanjak, walau tak ditemani olehnya.
Jihan menarik selimutnya hingga ke leher, sore ini terasa begitu dingin. Membuat dirinya malas bergerak dan pergi kemana-mana. Tak pernah Jihan semalas ini. Ia memikirkan kata-kata Ibunya. Apa ia akan diizinkan? Atau sebaliknya, ia memang tidak harus pergi. Tapi bagaimana dengan teman-temannya, mereka pasti kecewa dengan keputusannya. Apalagi dirinyalah yang memiliki ide tersebut, tidak lucu kalau dirinya juga yang memutuskan untuk tidak jadi pergi. Apa kata teman-temannya nanti? hhh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Mita Sumita
lnjut thor
2020-08-05
0
Ika Aprianti SSC🌹
kembali flashback dong....penasaran
2020-08-04
0
𝔸𝕣𝕒𝕓𝕖𝕝𝕒
suka
2020-06-28
0