INGIN #9.

Pada keesokan harinya , Afnan Dilfa segera berangkat menuju tempat dimana ia kelak akan bertugas untuk menjalankan tugas KKN nya.

Setelah memasukkan seluruh barang bawaan nya ia pun pamitan kepada mama nya.

" Doakan Afnan ya,..!" seru nya.

Ia mencium tangan dan seraya memeluk Ibunda nya itu.

Ada perasaan haru yg keluar dari ucapan nya tadi.

Memang seumur-umur baru kali ini pemuda itu berpisah dengan orang tuanya semenjak ia dilahirkan.

Tidak terkecuali dengan mamanya sendiri, perempuan paruh baya ini pun mencium kening putranya agak lama sambil berkata,.

" Doa mama selalu menyertaimu anakku,.. semoga dirimu selamat sampai tujuan dan di permudah segala urusan mu,.!"

Begitulah doa sang bunda kepada putra satu -satunya ini, meski dengan perasaan berat untuk melepaskan nya pergi sendiri ke tempat nun jauh di sana ,yg ia sendiri pun tidak tahu dimana.

Akan tetapi sudah menjadi kewajiban putranya demi gelar yg ingin ia raih sebagai seorang dokter, maka perempuan itu pun merelakan nya meskipun dengan perasaan berat sekali.

Setelah pamitan dan memasukkan semua barang yang ingin ia bawa, Afnan Dilfa pun bergegas masuk ke dalam mobilnya sambil melambaikan tangan nya kepada sang mama.

Sembari membunyikan klakson nya ia pun berangkat menunggalkan kota Jakarta menuju ke arah timur.

Mobil itu melaju tidak terlalu kencang lalu masuk mengambil. arah jalan tol dan untuk selanjutnya bergerak terus menuju tempat tujuannya.

Pemuda ini sembari menyetir ia pun menyalakan musik di dalam mobilnya yg di dapatnya dari siaran radio.

Pada saat itulah terdengar sebuah tembang kenangan yg dibawakan oleh penyanyi legendaris Indonesia yaitu Chrisye dan kini telah di daur ulang kembali dalam format yg berbeda oleh seorang penyanyi muda berbakat yg bernama Alvin Joe dengan judul: KALA cinta MENGGODA.

Sambil kepala nya ikut manggut -manggut, tiba tiba saja ia pun teringat kembali dengan gadis yg di tolong nya kemarin saat ada di terminal bus itu.

Ah,..Dini,..mengapa wajah mu selalu membayang di hadapan ku,.. berkata dalam hati Afnan Dilfa.

Sehingga ada perasaan yang tidak menentu yg menggelayuti pikirannya.

Mengapa sebelum berangkat tadi aku melihatnya di rumah Pak Danu Swara, membathin pemuda ini lagi di dalam hatinya.

Sedangkan musik yg didengar nya seolah mengarahkan diri dan perasaan nya terhadap gadis belia yg merupakan keponakan Pak Danu Swara yg adalah security di perusahaan papa nya ini.

Apakah ia memang telah memiliki pacar,.kembali bertanya di dalam hatinya Afnan Dilfa.

Hingga mentari mulai panas menyengat dan ia pun sudah berada di sebuah kota kecil.

Mulai lah pemuda itu melupakan sejenak persolan perasaan nya mengenai gadis yang bernama Dini Prananti itu.

Ia terlihat fokus membaca peta yg ada di google map.

Ah,.ternyata masih cukup jauh,..berkata lagi ia.

Dan kembali melanjutkan perjalanan nya hingga menjelang asar barulah ia di tempat yg di tuju.

Pemuda ini pun langsung bergegas menemui sang kepala desa di rumah nya.

Mobil bergerak keluar dari jalanan utama menuju jalanan kecil dan mengarah ke sebuah rumah yang lumayan besar jika di bandingkan dengan rumah -rumah yg ada disitu.

Setibanya di rumah kepala desa , langsung saja Afnan Dilfa menjelaskan maksud dan kedatangan nya pada kali ini.

" Jadi anak akan bekerja di sini, di desa kami ini,..!?" ucap sang kepala desa kepada nya.

" Benar pak,..,!" sahut Afnan Dilfa singkat.

" Selama berapa lama,..?!" tanya Kepala Desa lagi.

" Mungkin satu setengah tahun, Pak Kades,..!" jawab Afnan Dilfa.

" Syukurlah kalau begitu, sebab di sini , di puskesmas kami ini tidak memiliki dokter tetap, kalau pun ada itu yg dikirim dari kota kabupaten,.dan belum tentu selama sepekan ada disini,..!" terang sang Kepala Desa.

Yg tampaknya senang sekali dengan kehadiran calon dokter yg akan mengisi kekosongan jabatan dokter yg ada di puskesmas nya.

Sehingga dengan tangan terbuka ia pun menerima kehadiran Afnan Dilfa sebagai warga barunya di desa tersebut.

Kembali sang Kepala Desa menanyakan kepada pemuda ini mengapa bisa menjadikan desa nya ini tujuan dari tugas akhir nya.

Dijawab singkat oleh Afnan Dilfa dengan menyebutkan bahwa semua nya itu berkat rekomendasi dari dokter pembimbingnya yg bernama Dokter Andra.

Agak terkejut juga Kepala Desa itu mendengarnya sebab ia memang sangat kenal sekali dengan nama yg disebutkan tadi.

Beberapa waktu silam, saat ia masih muda dan jauh sebelum menjadi kepala desa memang sempat berkenalan dengan nama Andra yg juga pada masa itu masih sangat muda dan masih menjadi calon seorang dokter.

Hehh,..

Sang Kepala Desa menghembuskan nafasnya agak keras, seolah ingin melepaskan beban yang ada di pikiran nya.

" Ada apa pak,.. apakah bapak mengenalinya,.?!" tanya Afnan Dilfa kepada sang Kepala Desa.

Sambil mengangguk dan tersenyum , Kepala Desa itu pun menjawab,.

" Benar yg anak ucapkan itu, Bapak sangat mengenalinya,..!" jawab Kepala Desa ini.

Dan di saat keduanya asyik mengobrol tiba-tiba keluarlah seorang gadis cantik yang membawakan hidangan, berupa makanan dan minuman.

" Silahkan nak Afnan cicipi, makanan dan minuman ala kadarnya,.!" ucap Kepala Desa setelah minuman dan makanan itu tersaji.

Tidak lupa pula sang Kepala Desa memperkenalkan gadis yang membawakan hidangan tersebut.

" Oh iya, perkenalkan ini putri Bapak yg bernama Desy Purwanti,.ialah nanti yg akan bersama nak Dokter di puskesmas tersebut,..!" jelas Pak Kepala Desa

Afnan Dilfa pun menatap ke arah gadis yg merupakan putri dari sang Kepala Desa tersebut.

Matanya pun tertumbuk pada wajah gadis cantik yang masih berusia muda ini, sedangkan gadis itu sedang menundukkan kepalanya.

Sejenak setelah perkenalan tersebut, putri Kepala Desa ini pun pamit ke belakang, akan tetapi begitu tiba di balik pintu ia pun berhenti dan mengintip ke arah Afnan Dilfa yg tengah berbicara dengan Bapaknya itu.

Hehmm, ternyata ganteng sekali dokter yg akan magang di desa ini, aku tidak menyangka nya, berkatalah di dalam hati gadis tersebut.

Sesudah cukup lama ia memperhatikannya , baru kemudian masuk ke dalam meninggalkan tempat tersebut.

Sedangkan Afnan Dilfa terus bertanya dan membicarakan mengenai keadaan dari lingkungan tanah pedesaan ini kepada sang Kepala Desa.

Dan setelah selesai mereka memperbincangkan semuanya , saat Sang calon dokter akan pamitan, tiba tiba saja Kepala Desa itu bertanya,.

" Jadi untuk malam ini , dimanakah kiranya nak dokter akan menginap,..!?" tanya nya.

Dan Afnan Dilfa pun agak kebingungan untuk menjawabnya, ia memang merasa akan pulang setelah berhasil menemukan tempat tujuannya untuk magang itu.

Tetapi memang saat itu sudah menjelang malam, ia pun kebingungan untuk memutuskannya , apakah akan langsung kembali atau menginap disitu.

Agak gugup ia menjawab,.

" Mungkin Aku akan menginap di hotel saja, Pak Kades,..!" kata nya sekena nya.

" Mengapa harus menginap di hotel yg cukup jauh dari sini, apa tidak sebaiknya nak Dokter menginap saja disini, di rumah Bapak ini masih memiliki kamar yg kosong,.!" terang Sang Kepala Desa.

Afnan Dilfa terdiam sesaat, karena memang kondisi nya pun sudah malam, dan tubuhya pun cukup lelah seharian melakukan perjalanan, ditambah lagi dirinya pada esok hari harus berada di puskesmas yg menjadi tujuan nya, akhirnya memutuskan untuk menerima usulan pemimpin desa tersebut.

Akhirnya malam itu ia pun menginap di rumah Kepala Desa dan mendapatkan pelayanan dari anaknya yg bernama Desy Purwanti .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!