Afnan Dilfa sangat terkejut mendengar ucapan dari ibunya itu.
Padahal setahu nya, ia tidak pernah menceritakan mengenai hal tersebut kepadanya.
" Darimana Mamah tahu,..?!" tanya nya.
" Tadi ia datang kemari menjelaskan akan hal tersebut,.!" balas ibunya.
" Lisa tadi datang kemari,..?!" tanya Afnan Dilfa semakin penasaran.
Sebab menurut nya tidak mungkin Lisandra Indri akan mau datang ke rumahnya setelah beberapa hari ini ia mencuekin nya.
" Jam berapa mah,..?!" tanya Afnan Dilfa lagi.
" Sekira jam dua tadi,... apakah benar yg ia katakan itu,..?!" balik ibunya yang bertanya.
Afnan Dilfa tidak menjawab pertanyaan yg diajukan oleh ibunya itu, ia makin tidak mengerti dengan sikap bekas kekasihnya itu.
" Jangan begitu anakku,..bukankah kalian telah berhubungan selama hampir dua tahun, dan tanpa alasan yang jelas tiba tiba saja dirimu meminta nya untuk berpisah,..!" ungkap perempuan itu kepada anak nya.
Sedangkan sang anak hanya termenung saja mendengar nasehat ibundanya ini.
Tiba tiba saja sang ayah lah yg berkata,.
" Kami sangat berharap dirimu dapat menikah dengan nak Lisa,..selain ia memang berparas cantik , kelihatan nya pun sangat menghormati kami selaku orang tua mu, jadi dimana letak permasalahannya,.!?" kata sang Papa.
Kembali Afnan Dilfa tidak bisa menjawab nya, walau sebenarnya ia ingin mengatakan apa penyebab dirinya ingin memutuskan hubungan dengan Lisandra Indri.
" Pah, Mah,..Lisa tidak mendukung Afnan untuk menjadi seorang dokter dan berangkat keluar kota demi menjalani intenship atau semacam KKN di desa,..!" jelas pemuda itu kemudian.
Dan kedua orang tuanya ini pun saling berpandangan .
" Lha,.. baguslah itu, kami berdua pun setuju dengan keinginan nak Lisa tersebut,..dengar ya, anakku Afnan,..kami berdua pun tidak setuju dengan keputusan mu berkuliah di fakultas kedokteran, apalagi harus meninggalkan kami berdua, kurang apa sih dirimu , sehingga harus masuk ke desa yang jauh,..!" ungkap papa nya lagi.
Orang tua Afnan Dilfa pun menyebutkan, dengan keadaan nya saat ini , sungguh merasa miris jika anak satu satunya harus pergi ke daerah pelosok bertugas menjadi seorang dokter.Putra seorang pengusaha sukses sekelas Halim Adan akan tinggal di desa dan bertemu dengan orang orang tidak sepatutnya bersama mereka, apalagi hingga harus bersinggungan dengan mereka, selaku seorang dokter , di dalam pemikiran kedua orang tua dari Afnan Dilfa ini , tentu anak nya akan dan harus melayani mereka yg ada disana itu, dan masih ada dalam benak keduanya kehidupan yang kumuh serta kotor akan menghampiri putranya ini.
Kekayaan yang mereka miliki tentu akan sia sia saja jika anak semata wayangnya ini tidak berada disitu dan harus berada jauh di pelosok.
" Nan,.. papah memang sangat menyayangkan keputusan mu itu , meski demikian untuk kali ini dengarlah nasehat kedua orang tua mu, secepatnya lah menikahi nak Lisa dan berikan kami cucu, sehingga kelak jika pun dirimu tidak mau menjadi seorang CEO menggantikan papah, setidaknya istri mu bisa menjadi penggantinya,..!" urai Papa Afnan Dilfa kepada putranya.
" Akan tetapi Pah,..!" seru Afnan Dilfa ingin membantah ucapan orang tuanya tadi.
Kembali sang bunda lah yg menjelaskan kepada putranya ini bahwa mereka berdua masih dapat menerima keputusan Afnan Dilfa untuk menjadi seorang dokter, tetapi kali ini pun mereka meminta kepada putranya itu untuk mau meluluskan keinginan mereka agar ia dapat menikah secepatnya, dan itu artinya pilihan jatuh pada Lisandra Indri.
" Tolonglah kami sekali ini saja , anakku,..!" ucap Mama nya lagi.
" Mah,..Afnan akan memenuhi permintaan dari mamah dan papa ini tetapi tidak dengan Lisa,..!" sahut Afnan Dilfa terus terang.
" Lalu dengan siapa, dan harus berapa lama kami menunggunya,.rumah yg sebesar dan semewah ini hanya akan kami huni berdua saja selama bertahun-tahun , tanpa adanya dirimu di sini,..?!" papanya lagi.
" Beri Afnan waktu,..jika memang saat itu tiba tentu akan segera terjadi,..!" balas Afnan Dilfa menjawab permintaan dari kedua orang tuanya.
" Akan tetapi sampai kapan kami menunggunya,..?!" tanya sang bunda.
Kembali Afnan Dilfa terdiam , rasa di dadanya mau pecah atas tuntutan dari kedua orang tua yang sangat ia hormati itu , namun apa mau dikata, kini dirinya memang tidak ingin membina hubungan lagi dengan gadis yg bernama Lisandra Indri itu.
" Pah,.Mah,..Afnan ke kamar dahulu,..!" ucap pemuda itu mengakhiri perdebatan.
Ia beranjak pergi dari ruangan tengah tersebut, namun dirinya masih sempat mendengar ucapan dari papa nya yg menyebutkan bahwa masalah ini belum selesai, ia memang masih sangat berharap putra nya itu segera melangsungkan pernikahan nya dengan Lisandra Indri sebagai mempelai nya.
Tidak menanggapi ucapan sang papa, Afnan Dilfa masuk ke kamar nya yg berada di lantai dua rumah tersebut.
Begitu ia menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur , tiba tiba saja HP -nya yg berlambang apel itu berbunyi.
Hehh,..Lisandra Indri, katanya dalam hati.
Setelah ia melihat panggilan masuk yg ada di ponsel tersebut.
" Halo,.ada apa,..Lis,..?!" tanya Afnan Dilfa menjawab panggilan tersebut.
" Mas,..kamu akan meninggalkan ku ,..ya,..,!"
Terdengar sahutan dari seberang telepon, dengan nada agak keras, ternyata gadis yang bernama Lisandra Indri itu tampak sangat kesal kepada Afnan Dilfa.
" Mas , apa salah ku padamu,. sehingga akan memutuskan hubungan denganku.,.,!? tanya nya lagi dengan agak keras..
" Lis,..kamulah yg seharusnya introspeksi diri,.mengapa diriku akan meninggalkan mu, tanyalah pada hati mu sendiri,.!" sahut Afnan Dilfa menjawab pertanyaan dari Lisandra Indri.
" Mas,.. apakah kamu sudah mempunyai perempuan lain, sehingga dirimu tidak ingin melanjutkan lagi hubungan kita ini,..?!" tanya Lisandra Indri.
Tanpa ia mau menjawab perkataan dari Afnan Dilfa.
Sedangkan Afnan Dilfa mengatakan kepada gadis itu bahwa dirinya tidak memiliki kekasih lain , akan tetapi keputusan nya untuk mengakhiri hubungan dengan Lisandra Indri sudah bulat.
Sehingga dengan tegas , dari sambungan telepon itu, ia mengatakan mengakhiri hubungan nya dengan sang kekasih.
" Mulai saat ini kita lebih baik off saja dulu, Lis,. biarlah kita jalani hidup ini dengan sendiri saja dahulu, tanpa adanya hubungan,.!" ucap Afnan Dilfa.
" Tega kamu ya,.mas,..Aku tidak bisa terima ini, sebelum dirimu menjelaskan letak kesalahan ku dan juga permasalahan nya dimana,.!" buru Lisandra Indri lagi.
Akan tetapi Afnan Dilfa langsung mematikan ponselnya, dan ia pun masuk ke dalam kamar mandi.
Hati pemuda ini memang tidak menentu setelah ia berniat untuk tidak berpacaran lagi dengan Lisandra Indri.
Akan tetapi egonya sebagai seorang lelaki yg melihat sendiri sang pacar keluar dari sebuah hotel bersama dengan lelaki lain membuat ia tidak terima.
Hatinya pada waktu itu cukup terkejut dan dapatkan dikatakan down ,meski sebagai seorang yang biasa berhadapan dengan banyak masalah di kampusnya, akhirnya membuat hatinya tegar dan keras seperti baja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Zakaria faizz
di bantu ya, like nya
2024-03-08
1