INGIN #4.

Sejak kepergian Lisandra Indri, mood makan Afnan Dilfa hilang sama sekali, meski demikian ia berusaha untuk menyantap hidangan yang tersaji di hadapan nya itu.

Setelah nya baru bergeser ia menuju kafe History guna bertemu dengan Rian , salah seorang teman terbaik nya sejak masih duduk di bangku SMA.

Sesampainya di kafe History, seperti biasa, sambil menikmati lantunan musik yg cukup syahdu, Afnan Dilfa pun menelpon Rian untuk datang.

Memang tidak terlalu lama datanglah sahabat nya itu di kafe History.

" Ada apa sih,.Nan ,.!" serunya ketika bertemu dengan sahabat nya ini.

" Duduk lah dahulu,..!" sahut Afnan Dilfa.

Dan kemudian bercerita lah Afnan Dilfa akan desakan orang tuanya untuk segera menikah , dan mereka pun mengusulkan Lisandra Indri sebagai pendampingnya.

" Lalu dimana letak masalahnya,..?!" tanya Rian.

Afnan Dilfa pun kembali menjelaskan bahwa baru saja ia telah memutuskan hubungan nya dengan gadis itu di sebuah restoran tadi.

" Jadi sekarang diriku menjadi seorang yang bebas, hanya saja saat ini yg menjadi masalah nya adalah orang tuaku meminta harus segera menikah,.!" ucap Afnan Dilfa.

Sambil ia menyebutkan keinginan nya untuk menikahi seorang gadis yg mau menerima nya apa adanya tanpa memandang harta dan kemafanan dalam kehidupan.

" Dan ada satu hal lagi yang harus ada pada diri gadis itu,..!" ucap Afnan Dilfa lagi sambil matanya tertuju pada penyanyi kafe.

" Apa,..harus mirip dengan penyanyi itu, ?!" tanya Rian.

" Tidak ,..ia harus seorang yg virgin,..!" seru Afnan Dilfa.

" Hehh,..!"

Hampir saja minuman yg baru di seruput Rian itu keluar lagi setelah mendengar perkataan dari teman nya ini ,sungguh ia sangat terkejut mendengar nya.

" Gak salah itu Nan, di zaman sekarang ini masih memperhitungkan masalah keperawanan untuk menjalani sebuah pernikahan,..apakah dirimu tidak salah,..!?" tanya Rian kepada temannya itu.

" Tidak,.. itulah salah satu syarat yg harus kuberikan kepada calon istri ku kelak,..dan tampak nya ini tidak bisa di tawar lagi,..,!" jelas Afnan Dilfa.

Rian pun menyebutkan kepada teman nya itu, jika syarat yg di berikan itu adalah cukup berat dan akan sangat sulit sekali di dapatkan di sebuah kota besar seperti ini.

" Terkecuali,..!" kata Rian menyambung ucapannya.

" Terkecuali apa,..!?" tanya Afnan Dilfa.

" Terkecuali dirimu itu akan menikahi anak di bawah umur,.. alias pedofilia,.!" sebut Rian dengan gamblang.

" Ah,..enggak juga,..virginity tidak harus dari seorang anak perempuan di bawah umur, yg dewasa juga masih banyak , terutama nya yg memang menjaganya untuk kelak di serahkan nya kepada sang suami,..!" terang Afnan Dilfa lagi menjelaskan.

Namun Rian pun akhirnya mengatakan kepada teman nya jika kelak diserahkan untuk mencarikan jodoh atasnya maka ia tidak akan mampu menyanggupinya.

" Memang nya kenapa,..?!" tanya Afnan Dilfa heran.

" Ya.. jelas tidak sanggup dong Nan,..masak harus nanya seorang cewek dengan pertanyaan masih perawan atau tidak, itu kan masalah yang sangat tabu,..!" ucap Rian.

Meski demikian ia akan berusaha membantu temannya ini untuk mendapatkan jodohnya akan tetapi tetap dengan catatan , ia akan berusaha mempertemukan nya saja, masalah virginity itu adalah urusan Afnan Dilfa sendiri .

" Oke tidak masalah,..!" sahut Afnan Dilfa.

Akhirnya keduanya pun memperbincangkan mengenai pekerjaan nya masing-masing.

Rian yg bekerja pada sebuah perusahaan kontraktor alat berat itu menceritakan mengenai beberapa hal yg akan dilakukan oleh pihak perusahaan nya itu. Perusahaan nya sedang mengadakan expansi ke berbagai daerah.

Bahwa jika kelak mereka mendapatkan proyek jauh di luar kota , tentu ia akan berpisah dengan teman nya ini.

Begitu juga dengan Afnan Dilfa , bila saatnya ia bertugas ke sebuah tempat yg jauh dari kota ini pun sudah harus ia lakukan.

" Mungkin dua atau tiga hari ini diriku sudah harus melakukan survey guna melakukan tugas internship ku itu Yann, !" ucap nya saat mereka memang memperbincangkan pekerjaan.

" Berapa lama,..!?" tanya Rian.

" Mungkin selama dua hari , baru setelah nya siap, diriku akan mengabdi disana , yeahh..paling tidak satu setengah tahun,.!" jawab Afnan Dilfa

Jadilah keduanya pun saling berpandangan.Mereka seolah tidak ingin berpisah tetapi tampaknya pekerjaan yang akan memisahkan mereka berdua.

" Untuk itulah aku meminta mu untuk datang kemari selain masalah pribadiku, Aku juga ingin mengucapkan terima kasih kepadamu Yann, yg telah mau mendengar curhatan ku,. sebentar lagi kita mingkin tidak akan bertemu dalam beberapa saat,.!" ungkap Afnan Dilfa.

" Iya pak Dokter,.. bagaimana pun juga kita adalah teman, best and forever,.!" sahut Rian menjabat tangan Afnan Dilfa.

Kemudian mereka meninggalkan kafe tersebut saat malam sudah tiba.

*********

Sementara itu Dini Prananti yg tengah sibuk bersiap untuk melaksanakan ujian akhir sekolah terlihat kurang bersemangat untuk belajar.

Dalam hati gadis ini terbersit untuk segera meninggalkan rumahnya sebelum ujian itu di laksanakan.

Sebab rasa rasanya ia sudah sangat muak sekali jika harus berhadapan dengan pemuda yang bernama Bardan Subarkah itu.

Akhir-akhir ini ia semakin sering datang ke rumahnya menemui Dini Prananti, entah itu siang ataupun malam.

Padahal sebenarnya rencana pernikahan mereka itu masih sangat lama ,.mungkin tiga bulan lagi tetapi tetap saja pemuda itu sering nongol menemui nya.

Ah,..sebaiknya nanti setelah ujian selesai aku akan ke rumah paman yang ada di kota, biarlah kelak diriku berada disana dan kalau paman memperbolehkannya ,Dini dapat bersekolah disana, berkata dalam hati Gadis cantik yang berusia remaja ini.

Akhirnya semangat untuk belajar tetap ada setelah mendapatkan suatu cara yang kelak akan ia tempuh , yaitu pergi meninggalkan rumahnya dan melarikan diri dari orang yang bernama Bardan Subarkah itu.

Persiapan yg matang telah di rencanakan oleh Dini Prananti hingga saat pada waktunya tiba ujian akhir di sekolah lanjutan tingkat pertama itu dilaksanakan.

Seluruh siswa kelas sembilan pun menjalankan ujian nya termasuk dengan Dini Prananti dan teman temannya.

Hingga beberapa hari diadakan , akhirnya ujian itu pun selesai , Laras dan Ranti segera menemui Dini Prananti.

" Din,. setelah tamat ini kemana akan melanjutkan nya,..,?!" tanya Ranti.

Seperti biasa , mereka selalu berusaha untuk tetap bersama dalam satu sekolahan jika itu dapat mereka lakukan.

" Eh,.. apakah kamu tidak tahu Ran,. masalah Dini,..Din,..kamu tidak mengatakan kesulitan mu terhadap Ranti,..?!" tanya Laras kepada Dini.

Dini diam menunduk , ia memang tidak menyebutkan kesulitan nya terhadap teman BESTie nya ini akan hal nya ia akan segera menikah dengan pemuda yang bernama Bardan Subarkah itu.

" Jadi kamu masih menyimpan rahasia sendiri atas teman BESTie mu ini, Din,..!?" seru Ranti yg tampak kesal atas sikap teman nya itu.

" Maaf ya Ran,..bukan maksud ku untuk tidak mengatakan ini kepada mu, akan tetapi diriku sendiri memang sudah tidak tahu lagi bagaimana cara untuk mengatasi nya, !" jawab Dini pelan.

" Oleh sebab itulah ngomong donk dengan kita, agar masalah mu itu dapat dibagi dan di carikan solusinya,.jadi apa masalahnya,.?!" tanya Ranti .

Barulah Dini Prananti mengatakan permasalahan nya dengan hubungan hutang orang tua nya dengan keluarga juragan Barkah dengan tanggungan nya adalah dirinya.

" Jadi karena orang tuaku tidak sanggup membayar nya , maka setelah selesai sekolah ini , diriku pun harus menikah dengan kak Bari ,!" jelas Dini Prananti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!