Part 7

Hari hampir gelap, Feng Yin membersihkan tubuhnya terlebih dulu, setelah itu dia berencana mengintip proses lamaran yang akan dilakukan di kamar sebelah. Wanita itu hanya ingin menyaksikan kebahagian sepasang kekasih tersebut.

Hampir jam 7 malam, Feng Yin melihat kamar sebelah masih gelap, belum ada tanda-tanda kedatangan siapapun. Takut ketinggalan moment, Feng Yin si wanita kepo, sampai rela hanya makan roti, untuk mengganjal perutnya. Niatnya, dia akan keluar makan, setelah acara lamaran selesai.

Feng Yin menerima panggilan video yang berasal dari 4 sahabatnya.

‘’Hei apa yang kau lakukan, kenapa kau hanya menyendiri seperti itu? Senggaknya pergilah ke restoran atau mungkin kau bisa menghibur diri dengan pergi ke bar. Kudengar bar di kapal itu sangatlah terkenal,’’ cerocos Feifei, begitu Feng Yin menekan tombol hijau.

‘’Kau tenang saja, aku pasti akan bersenang-senang.’’

‘’Lalu kenapa kau hanya duduk menyendiri seperti itu?’’ Kali ini Chun Hua yang bertanya.

‘’Aku sedang mengerjakan sebuah misi.’’ Lalu Feng Yin mengarahkan kamera ponselnya pada kamar sebelah. Hanya beberapa detik, dan 3 sahabat wanitanya sudah berteriak heboh.

‘’Astaga ada yang mau dilamar ya? Hhmm aku juga mau dong.’’ Anxin heboh. Chun Hua dan Feifei pun ikut menyahut. Keempat wanita itu heboh sendiri, sedangkan Yue Bin hanya bisa menggeleng kepala.

Feng Yin mengakhiri panggilan, setelah melihat lampu menyala dari kamar sebelah. Cepat-cepat dia berdiri dan bersembunyi. Dengan cepat dia menekan tombol merah, saat ponselnya kembali berdering. Bukannya apa, dia hanya nggak mau mengganggu moment penting dari penghuni kamar sebelah.

Matanya tiba tiba membulat, memperhatikan dua orang yang kini berada di kamar sebelah.

‘’Ling Qi?’’ ucapnya setengah nggak percaya. Setelah itu, dia menatap sosok pria yang kini sedang menggenggam pergelangan tangan Ling Qi.

‘’Yang Kang?’’ ucapnya lagi. Wanita itu menganga, seakan nggak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Pasangan yang sejak tadi ditunggunya adalah Yang Kang dan Ling Qi? Wanita yang akan dilamar adalah Im Ling Qi? Tapi, bukankah wanita itu kekasih Lu Yuan?’’ pikirnya dengan wajah bingung.

Feng Yin terus memperhatikan. Wanita itu kembali melotot, saat melihat Lu Yuan yang tiba-tiba hadir ditengah kebersamaan Yang Kang dan Ling Qi. Pria itu terlihat marah dan kecewa.

‘’Jadi ini liburan yang kau maksud?’’ tanyanya dengan nada datar. Ling Qi hanya berdiri diam dan membeku. Wanita itu seakan nggak menyangka akan kehadiran Lu Yuan.

‘’Jawab aku Ling Qi. Apa ini liburan yang kau maksud?’’ bentak Lu Yuan dengan suara yang beberapa oktaf lebih tinggi. Feng Yin sampai kaget akan suara bentakan itu.

‘’Ma - maaf. Aku bukannya ingin menduakanmu, aku juga bukannya ingin menyakitimu, tetapi aku nggak mencintaimu lagi. Aku tahu, aku nggak seharusnya melakukan ini padamu, aku tahu seharusnya aku berterima kasih untuk banyaknya hal yang sudah kau lakukan untukku, tapi aku nggak bisa meneruskan hubungan ini lagi. Entah sejak kapan perasaan ini berubah, tetapi nggak ada namamu lagi disana. Aku terbiasa dengan kehadirannya yang selalu menemaniku, hingga perlahan dan tanpa sadar aku menggeser namamu dari hatiku.’’

‘’Tapi kenapa, apa salahku? Apa aku kurang baik padamu?’’ ucap Lu Yuan dengan nada pelan, suara nya bergetar, seperti sedang menahan tangis.

‘’Kamu nggak salah, akulah yang salah. Aku jatuh cinta pada orang lain dan perlahan melupakan mimpi yang pernah kita bangun dulu. Sekali lagi maafkan aku.’’ Ling Qi berucap dengan air mata yang sudah mengalir membasahi wajah cantiknya.

‘’Tapi kenapa kau harus menduakanku seperti ini?’’ Lu Yuan kembali membentak. Ling Qi ingin mendekat, tetapi Lu Yuan malah melangkah mundur.

‘’Jangan mendekat padaku. Sekarang aku sedang berusaha menahan kemarahanku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk nggak membuangmu ke laut saat ini juga.’’

‘’Maaf, disinilah aku yang salah. Sejak awal aku tahu kalau Lin Qi punya kekasih, tapi aku masih saja mendekatinya. Aku terus mendekatinya tanpa peduli akan perasaanmu, aku hanya memikirkan bagaimana caranya untuk menjadikannya milikku, tanpa peduli jika hal itu akan menyakiti seseorang.’’ Yang Kang menyela perdebatan sepasang kekasih yang sepertinya akan segera menjadi mantan itu.

Lu Yuan nggak bisa lagi menahan kekesalannya. Dia lalu mendekati Yang Kang dan melayangkan satu pukulan di pipi kanan pria yang menjadi selingkuhan kekasihnya itu.

‘’Kau benar-benar pria nggak tahu malu.’’ Lu Yuan kembali mengangkat tangannya, untuk memukul Yang Kang lagi, tetapi Ling Qi menghadang. Wanita itu berdiri melindungi Yang Kang dan membuat Lu Yuan menurunkan tangannya. Lu Yuan pun mundur beberapa langkah, pria itu kembali menatap Ling Qi dengan wajah datar, tetapi sangat jelas terlihat, bahwa dia sangat terluka.

‘’Kamu wanita nggak berperasaan. Apa 10 tahun yang kita lewati bersama nggaklah berharga untukmu, hingga kamu membalasku dengan sebuah pengkhianatan? Ling Qi, selama ini aku menjadikanmu duniaku, aku menjadikanmu tujuan akan semua hal yang kulakukan. Aku berusaha sekuat tenaga untuk selalu membuatmu bahagia. Ku kira, kau akan selalu setia di sampingku, menemaniku, tetapi aku salah. Kau hanyalah seorang wanita yang nggak tahu caranya menghargai.’’

Ling Qi menangis sesegukan.

‘’Ling Qi, mulai malam ini kita selesai. Aku nggak akan mau bertemu denganmu lagi dan jangan pernah datang menemuiku, bahkan disaat kau menyesali apa yang terjadi sekarang.’’ Lalu Lu Yuan membalikkan badannya dan melangkah pergi meninggalkan wanita yang sudah memberinya luka.

‘’Yuan …,’’ teriak Ling Qi memanggil Lu Yuan. Lu Yuan pun menghentikan langkahnya, dia berucap tanpa membalik badannya lagi, untuk melihat Ling Qi.

‘’Berhentilah memanggilku seperti itu, kita sudah selesai.’’ Lu Yuan kembali meneruskan langkahnya untuk keluar.

Di tempat persembunyiannya, Feng Yin tengah menangis. Wanita itu seakan ikut merasakan kekecewaan dan sakit yang dirasakan Lu Yuan.

Saat mendengar pintu yang tertutup, cepat-cepat dia berlari keluar dari kamarnya. Feng Yin takut Lu Yuan bertindak bodoh, dia hanya ingin memastikan keadaan pria itu.

Feng Yin terus mengikuti Lu Yuan. Wanita itu menjaga jarak, kira-kira 3 meter di belakang Lu Yuan. Dia terus mengikuti, sampai Lu Yuan masuk ke dalam bar yang ada di kapal itu. Feng Yin duduk nggak jauh dari Lu Yuan, matanya terus mengawasi apa yang dilakukan pria patah hati itu.

‘’Nggak masalah jika kau mabuk, aku akan ada disini untuk menjagamu,’’ guman Feng Yin dengan wajah sendunya. Sebagai seorang penggemar, Feng Yin sangat tahu kalau Lu Yuan nggak kuat meminum minuman beralkohol.

Benar saja, baru juga minum satu gelas dan Lu Yuan sudah terkapar nggak berdaya.

Feng Yin pun cepat berdiri, menghampiri. Dia membayar minuman Lu Yuan terlebih dulu, sebelum memapah pria itu keluar. Susah payah dia memapah. Maklum saja, tubuh Lu Yuan yang tinggi nggak sebanding dengan tubuhnya yang kecil dan mungil.

‘’Diamlah,’’ ucapnya karena Lu Yuan terus mengoceh memanggil nama Ling Qi. Feng Yin bingung mau membawa Lu Yuan kemana, karena dia nggak tahu dimana letak kamar pria itu. Akhirnya, dia membawa Lu Yuan ke kamarnya.

Bersambung .....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!