KERETA KEMATIAN

Tanduk emas, melihat ke kartu lalu melihat ke arah Hyun Ki. Dia pun meletakan kartu sihir seraya berkata, “Kereta kematian!”

“Untuk siapa?” tanya Lucas.

“Panglima,” jawab lugas Tanduk Emas penuh keyakinan.

Xander dan Hwang Jin saling melempar pandangan lalu menatap Tuan mereka masing-masing. “Panglima yang mana?” tanya Xander.

Tanduk Emas terdiam sesaat, lalu perlahan mengulurkan tangannya dan membuka kartu selanjutnya. Berharap bukanlah panglima tertinggi mereka. Kartu terbuka, raut wajah Tanduk Emas semakin tidak enak dipandang.

“Lubang hitam!” imbuh si Tanduk emas.

“Kematian yang terkait dengan lubang hitam maksudmu?” tanya Lucas.

Tanduk emas melihat ke kartu kedua lagi, gambar pun menyiratkan keterkaitan antara lubang hitam dan kematian panglima. Lucas pun berkata, “Tidak mungkin kau pasti salah, Pedang Drac milikku telah menghancurkan lubang hitam itu.”

Tanduk emas pun berkata, “Apa kau percaya jika semua di dunia ini diciptakan dengan berpasang-pasangan?”

"Jika ada yang merusak, maka akan ada yang memperbaiki. Jika semesta menciptakan lubang hitam itu artinya ada sesuatu yang tercipta yang hanya bisa dibungkam oleh si lubang hitam!” jelas Tanduk emas.

“Aku telah lolos dari lubang hitam, itu artinya panglima yang dimaksud adalah panglima kalian!” imbuh Lucas seraya melihat ke arah Hyun Ki.

“Lanjutkan buka kartu selanjutnya!” perintah Hyun Ki.

Tanduk emas pun membuka kartu selanjutnya, seperti perintah Tuannya. “Putri duyung!” imbuhnya,

“Kereta kematian, lubang hitam, putri duyung, Mutiara ya Mutiara air mata putri duyung!” imbuh Hwang Jin seraya berkata lagi. “lekas buka kartu keempat!”

“Jika perkiraanku tidak salah maka kartu keempat seharusnya…” pikir Hwang Jin dengan tidak melepaskan pandangannya dari kartu ke-empat.

“Bintang!” imbuh Tanduk emas.

Hwang Jin pun terduduk di lantai sambil merasa lega. Hwang Jin mengetahui mitos tentang air mata putri duyung yang bisa menjadi mutiara penyembuh berbagai macam sakit. Dia menebak setelah putri duyung dan air matanya, maka seharunya ada sebuah harapan.

Jadi ketika Tanduk Emas mengatakan “Bintang!” dia langsung terduduk lemas seraya merasa lega. Bintang sering diartikan sebagai simbol harapan yang terwujud, pencerahan atau cahaya dalam kegelapan. Bintang juga memiliki makna keseimbangan dan tujuan hidup.

“Kau akan baik-baik saja… kau akan baik-baik saja!” imbuh Hwang Jin dengan nada lega.

Lucas berkata lagi, “Apa pun yang akan kau alami nanti, sebaiknya dari sekarang kau harus menyiapkan mental dan hatimu!” nasihat Lucas yang sudah merasakan, bahwa melawan si lubang hitam tidaklah mudah.

“Tapi, bisa jadi lubang hitam lawanmu, tidak sekuat lubang hitam yang menjadi lawanku!” imbuh Lucas sedikit bercanda dengan Hyun Ki.

Panglima tertinggi suku D’eau itu pun tertawa seraya berkata, “Terima kasih karena sudah meminjamiku kartu sihir ini!

“Suku D’eau dan Suku Anay adalah sekutumu mulai saat ini!” imbuh Hyun Ki panglima tertinggi dari 4 klan Vampir yang ada di Korea.

Suku Anay adalah pengikut setianya, mereka semua berwajah pucat. Mereka berasal dari salah satu keturuan sekelompok vampir yang ada di daerah Kutub Utara bumi, tepatnya di wilayah Arktik dan Subarktik di Greenland, Kanada, dan Alaska. Mereka sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Suku Anay ini memiliki hubungan kekerabatan dengan masyarakat Asia Timur. Jadi, tidak heran jika wajah suku Anay tampak seperti masyarakat Jepang, Korea, dan Tiongkok.

Suku ini bisa mengendalikan badai salju, dan mengeluarkan es es runcing yang bisa mereka jadikan sebagai senjata. Suku ini ditaklukan oleh pengalim terdahulu sebelumnya, dan sekarang mereka patuh pada Hyun Ki.

Lucas tersenyum puas seraya berkata, “Aku hadiahkan kartu sihir itu untuk suku D’eau!”

“Tentang kerabatku yang lain, kau bisa dengan tenang menindas mereka! Aku mengizinkan kau menundukan mereka!” imbuh Vlad Lucas serya pamit dari tempat tinggal yang indah itu. Tempat yang tidak pernah mengalami malam hari.

Xander dan Lucas berjalan pulang, sambil berbincang ringan. Kabut tebal pun turun lagi, Mereka berdua tetap berjalan santai.”Kenapa dia membiarkanmu memenangkan lelang tadi?” tanya Xander.

“Karena dia tahu aku datang kepadanya untuk meminta dukungan!” imbuh Lucas.

“Maksudmu dia sengaja menjadikan kartu sihir itu untuk alasan persekutuan kita dengan suku D’eau!” imbuh Xander lagi.

“Wah dia benar-benar penuh perhitungan!” puji Xander.

“Tapi, mengapa dia mau membantu kita!” tanya Xander penasaran.

“Itu karena dia adalah vampir setengah manusia!” jawab Lucas yang selama ini memilih bersikap netral. Ketika kaumnya menyerang dan menentang keberadaan Hyun Ki yang semakin naik daun. Dia lebih memilih diam, tidak ikut mengangkat pedang untuk memerangi Kim Hyun Ki.

Menerima ajakan Persekutuan dari Vlad Lucas adalah bentuk rasa hormat Hyun Ki kepada Lucas karena sikap netralnya di kala itu. Berjalan beberapa saat, mereka tina di kastil tua semula, tempat mereka mengikuti lelang tadi.

Pada saat ini mereka melihat Xavier Chu sedang membawa lukisan berdarah yang baru saja dia beli. Lucas melihatnya lalu berjalan menghampiri. “Hali Tuan Chu, apakah itu lukisan berdarah tadi?”

“Oh Halo Tuan Lucas, iya ini lukisan yang aku beli tadi!” jawab Xavier sambil tersenyum senang.

“Apa mau aku ceritakan tentang kisah lukisan berdarah ini?” tanya Lucas.

“Apa kau benar-benar tahu tentang kisahnya?” tanya Xavier yang sudah mulai tertarik dengan tawaran Lucas.

“Konon ini dikatakan lukisan berdarah. Lukisan itu terkadang mengeluarkan tangis air mata darah, itu memang benar adanya," jelas Lucas.

“Tapi, kenapa wanita di dalam lukisan ini sampai menangis mengeluarkan air mata darah?” tanya Xavier Chu lagi.

"Penghianatan suami dan keluarga pada akhirnya membuat lingkaran dendam tiada akhir," jelas Lucas lagi.

"Dijadikan tumbal pengantin wanita," Lucas menambahkan penjelasannya.

"Hanya karena kekayaan, kekuasaan dan harta?" tanya Xavier.

"Ya," jawab Lucas seraya berkata lagi, "Konon lagi katanya, jika lukisan ini melihat sosok laki-laki yang mirip dengan suaminya itu. Maka akan dipastikan laki-laki itu akan mengalami kematian secara perlahan," jelas Lucas lagi.

“Ha ha ha kau pasti bercanda ya, atau sedang ingin menakutiku!” imbuh Xavier seraya memasukan dengan perlahan lukisan berdarahnya.

“Aku hanya memberi tahu saja, tentang mau kau apakan lukisan itu, Sudah menjadi hakmu, aku tidak akan ikut campur!” jawab Lucas lalu pamit meninggalkan Xavier Chu dengan lukisan barunya.

Pria itu bergeming memandangi mobil yang membaw Lucas semakin menghilang dari pandangannya. Lalu dia melihat kepada Lukisan yang ada di kursi belakang mobilnya. “Ah tidak ada hal mistik semacam itu, Dia pasti sedang bercanda.” Imbuh Xavier seraya melajukan mobilnya meninggalkan kastil tua itu.

Pada lelang hari ini, semua mendapatkan keinginannya masing-masing. Keingian yang membawa konsekuensinya masing-masing, yang harus mereka hadapi nanti.

****

Jangan Lupa ya :

Vote

Like

Komen

Subscribe [tekan tanda love, untuk berlangganan buku]

Nilai Bintang 5

Tonton iklannya

Beri poin

Terpopuler

Comments

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Iiishhh Xavier udh di kasih tau msh g percaya, lihat saja nanti kau baru percaya stlh Ethan suami sepupumu yg di incar lukisan itu..

2024-03-26

1

enolla sorey

enolla sorey

hai thor, bisa lagi membaca karyamu, 👍

2024-03-13

0

Khubaib Sultan

Khubaib Sultan

semakin seru

2024-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!