KARTU SIHIR

“Tuan jadi mau mengincar yang mana?” tanya Xander.

“Kartu sihir… kartu sihir saja!” jawab Lucas yang hanya mendengar dengan betul penjelasan paling akhir Xander.

Mereka pun tiba di tempat pelelangan, kasti tua yang usianya sudah berabad-abad. Namun, masih berdiri dengan kokoh. Pada masa kejayaannya, dahulu setiap kastil menjadi tempat tinggal bagi para bangsawan. Bangunan ini merupakan Kastil dari abad ke-11 yang berada di puncak bukit menjulang tinggi dengan panorama indah. Kastil Cochem diketahui sudah dibangun sejak tahun 1000 dan masih tetap berdiri kokoh sampai sekarang.

Bukan hanya kaum Vampir saja yang datang, kaum penyihir juga datang dan klan lain diluar itu pun juga ikut datang hadir. Pemimpin klan mendapatkan tempat khusus, bisa duduk di barisan depan. Dekat dengan barang-barang yang akan dilelang.

Lelang pun dimulai, benda pertama yang akan dilelang adalah sebuah lukisan. “Ini adalah lukisan berdarah!” imbuh si pembawa acara lelang.

“Jika kalian menyukai sesuatu yang menegangkan dan penuh misteri, maka lukisan ini cocok untuk kalian koleksi. Dan, mungkin kalian bisa menemukan kisah tersembunyi di balik lukisan berdarah ini!” tambah kata si pembawa acara.

Salah satu peserta lelang berkata. “Aku tidak melihat ada darahnya!”

“Seperti yang aku bilang, jika kalian adalah penyuka misteri maka belilah lukisan ini. Pada saat-saat tertentu, lukisan ini bisa menangis darah. Ya, dia mengeluarkan air mata darah dari kedua matanya!” jawab si pembawa acara seraya mengetuk palu, memberi tanda jika penawaran lelang dimulai.

Salah satu peserta lelang mengangkat papan nomor yang ada di tangannya. “$100.” Tawaran dari penawat pertama. Lalu disambut oleh para Penawar pelelangan yang lain.

“$150.”

“$250.”

“$400.”

“$600.”

“$1000.”

Melihat belum ada yang menawar, maka si pembawa acara pun berkata, “1 untuk seribu dollar… dua untuk seribu dollar…”

Belum sampai di hitungan ketiga, salah satu dari mereka mengangkat papan nomornya, “$10,000.”

“Sepuluh ribu dollar… ! untuk sepuluh ribu dollar… dua untuk sepuluh ribu dollar… tiga untuk sepuluh ribu dollar. Dan, terjual untuk Tuan Nomor 3,” ujar si pembawa acara.

Salah satu petugas Lelang mendatangi Tuan Nomor 3. “Silakan tanda tangan di sini Tuan Chu!”

Penandatanganan surat konfirmasi pembelian selesai di tanda tangani oleh Xavier Chu, Yang datang jauh-jauh dari Tiongkok hanya untuk berburu barang langka dan unik yang bisa menambah koleksi barang antiknya yang tersimpan di Gudang koleksi khusus miliknya. Dalam hatinya, tidak sabar ingin tahu, ada kisah apa di balik lukisan berdarah yang baru saja dibelinya itu.

Pelelangan pun dilanjutkan, semua barang-barang yang ditawarkan selalu mendapatkan pembeli dengan sambutan yang luar biasa. Pelelangan pun sampai pada barang terakhir yang di tunggu-tunggu. Biasanya barang terakhir yang dikeluarkan di sini, adalah barang yang paling langka dan bagus.

Dua orang wanita naik ke atas panggung, satunya memegang sebuah kotak yang di tutupi oleh kain hitam, Lalu wanita yang satunya membuka penutup kain itu. Terlihat sebuah tumpukan kartu. Si pembawa acara lelang langsung berkata, “Ini adalah kartu sihir!”

Mendengar tiga kata yang diucapkan si pembawa acara, membuat semua orang sepertinya tersihir. Dalam hati mereka, menginginkan kartu itu menjadi kartu miliknya. Tiga dari 12 penyihir juga datang di acara pelelangan ini.

Pada saat ini Kim Hyun ki datang dengan Hwang Jin, teman baiknya sekaligus tangan kanannya. Mereka berdua langsung mencuri perhatian, karena datang di akhir acara. Terlihat seperti sedang mengincar kartu sihir ini semenjak awal.

Si pembawa acara pun meneruskan acara pelelangan ini. Belum juga dijelaskan, Hyun Ki sudah mengangkat papan nomornya. “$10,000,” ujarnya memberikan penawaran.

Semua yang ada di sana pun langsung berbisik-bisik. “Wah angka yang gila untuk pembukaan!”

Pelelangan pun semakin sengit, angka-angka yang berkeliaran semakin tidak masuk akal. Sampai pada akhirnya Lucas mengangkat papan nomornya. “$100,000.”

Semua peserta lelang memandang ke arah Lucas. Si pembawa acara lelang pun mulai menghitung,” 1 untuk seratus ribu dollar… dua untuk seratus ribu dollar… tiga untuk seratus ribu dollar!”

Hyun Ki dan Lucas saling bertatap, kedua mata mereka beradu dan sepersekian detik berubah menjadi warna merah. Tidak ada respon lagi, Si pembawa acara pun langsung mengetuk palu. “Terjual kepada Tuan Nomor 1!”

Petugas pelelangan pun menghampiri Lucas untuk memina tanda tangannya. Melihat Hyun ki akan pergi, maka dia langsung saja mengejarnya. “Tuan Kim!” sapa Lucas dengan sopan.

“Vlad Lucas!” sapa Hyun Ki.

“Senang bertemu denganmu. Dan, selamat karena telah menang dari Vlad Dracul!” imbu Lucas lagi,

“Aku hanya mempertahankan diri!” imbuh Hyun Ki.

Meski Vlad Dracul masih memiliki garis kekerabatan dengan Lucas, tapi itu tidak membuatnya membenci Hyun Ki yang telah berhasil mengalahkan kerabatnya itu. “Aku turut berduka atas kehilanganmu!” imbuh Lucas lagi.

Lucas mengetahui jika pada saat pertempuran itu, Hyun Ki kehilangan pengantinnya, Seorang pelayan yang telah dia pilih sebagai pengantinnya semenjak gadis itu masih belia.

“Tidak usah disebut, aku telah menemukannya kembali!” jawab Hyun Ki.

“Wah, selamat ya! Karena semesta sudah berbaik hati kepadamu mengirim dia kembali kepadamu!” imbuh Lucas lagi.

Hwang Jin yang sedari tadi berdiri di samping Hyun Ki, sedikit melirik ke kotak yang berisi kartu sihir yang sedang di pegang Xander. “Wah kalian berhasil mendapatkannya!”

Lucas mengambil kartu sihir itu lalu memberikannya kepada Hyun Ki. “Ini aku hadiahkan ini untukmu!”

Hyun Ki mengetahui jika selalu ada bayaran atas segala sesuatu. “Kau memberikan ini secara gratis, atau ada hal yang kau butuhkan dariku?”

Kartu sihir ini pertama kali diciptakan pada tahun 1430-an di Italia oleh penyihir Visconti-Sforza. Karena itulah 3 dari 12 penyihir ikut berburu lelang kartu sihir ini. Mereka menganggap diri merekalah yang paling berhak mendapatkan kartu itu. Hanya saja, kekayaan mereka tidak setara dengan Hyun Ki ataupun Vlad Lucas.

Kartu ini memiliki keterlibatan dengan sebuah pengetahuan-pengetahuan Mesir Kuno dan mengatakan bahwa simbol dalam kartu sihir tersebut mengandung kebijaksanaan seorang dewa bernama Thoth. Dewa Ini, memiliki peran sentral dalam mitologi Mesir sebagai penjaga pengetahuan dan pemegang kunci rahasia alam semesta. Dia adalah juru tulis dewa-dewa dan memainkan peran penting dalam proses pembuatan peraturan alam dan kalender. Dalam beberapa versi mitos, dia juga dianggap sebagai pencipta bahasa dan sastra.

“Tuan Kim, kau memang hebat. Bisa menebak apa yang aku mau!” puji Lucas.

“Bagaimana jika kita berbicara di tempat lain saja!” ajak Vla Lucas kepada Hyun Ki dan juga hwang Jin.

Melihat jika Lucas juga memiliki mata merah seperti dirinya, maka dia merasa jika Lucas memiliki kesamaan pandangan dengannya, tentang dunia manusia.

Jangan Lupa ya :

Vote

Like

Komen

Subscribe [tekan tanda love, untuk berlangganan buku]

Nilai Bintang 5

Tonton iklannya

Beri poin

Terpopuler

Comments

🪴🍓🌟💫sangdewi💫🌠💐🏵️

🪴🍓🌟💫sangdewi💫🌠💐🏵️

lanjut thor,, semangat berkarya ❤️

2024-04-11

1

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Di setiap novel Kak Nita selalu saja di selipkan tokoh2 dari novelnya yg lain..Berasa reuni 😁😁

2024-03-26

1

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Hyun Ki laki2 yg setia menunggu reinkarnasi jodohnya..

2024-03-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!