HARI ULANG TAHUN

“Aku tunggu designnya?” imbuh Lucas dengan sedikit tersenyum samar, merasa puas dengan bunga pilihan Avery.

Bunga Hawthorn dianggap sebagai simbol kebagian dan kehangatan. Dengan warna putih murninya, bunga ini juga melambangkan kemurnian dan kesucian, dan sering dikaitkan dengan kekuatan magis dan perlindungan.

Selain itu, bunga Hawthorn juga melambangkan keberanian, harapan, dan kesetiaan, yang semuanya merupakan sifat-sifat yang dikaitkan dengan orang yang lahir di bulan Mei. Bunga Hawthorn juga memiliki beberapa filosofi lain yang berbeda pada setiap kebudayaan.

Ada beberapa kebudayaan yang menganggap bunga Hawthorn sebagai simbol kecantikan dan kesuburan. Karena itu, bunga ini sering kali digunakan dalam upacara pernikahan untuk membawa kebahagiaan dan kemakmuran bagi pasangan yang menikah.

Di negara-negara Eropa, Bunga Hawthorn bahkan dianggap sebagai pelindung dari kejahatan dan kesialan. Di sisi lain, bunga ini juga melambangkan keteguhan hati dan kesabaran. Penilaian ini muncul karena tanaman ini tumbuh perlahan dan sangat kuat, meskipun terkena angin dan cuaca yang buruk. Sebagai simbol kekuatan dan ketahanan, bunga Hawthorn sering dianggap sebagai pengingat bagi kita untuk tetap bertahan dalam menghadapi rintangan hidup yang sulit.

Bagi Lucas, bunga yang Avery pilih itu melambangkan karakter gadis kecil yang sedang berdiri di sampingnya itu. Menghabiskan beberapa saat di Hutan Magis Hell Moor. Ide-ide pun sudah muncul di kepala gadis itu.

“Ok, Tuan, aku sudah mencatat yang aku kira akan menjadi detail kesukaanmu!” imbuh Avery.

“Dari mana kau tahu aku akan suka?” tanya Lucas.

“Entahlah, hanya saja perasaanku berkata seperti itu!” imbuh Avery.

“Ok, Nona Avery. Tidak sabar untuk melihat hasil designmu, Xander akan mengurus segala keperluan perkulihanmu, Saat ini fokus saja untik membuat design baju pengantin yang aku pinta,” imbuh Lucas.

Mereka pun pergi meninggalkan hutan Magis Hell Moor. Avery minta diantarkan ke sebuah halte bis. Mary telah menunggunya di sana, “Terima kasih, Aku akan segera mengirimkan designnya,” ujarnya kepada Lucas seraya pergi menuju ke mobil Mary.

Avery masuk ke dalam mobil Mary. “Maaf sudah merepotkanmu!” ujar Avery sembari memasang sabuk pengamannya.

Mobil pun langsung melaju kembali ke Mansion Edwards. Baru saja tiba salah satu pelayan sudah memanggil Mary. “Tuan memanggilmu!”

Mary menggantung jaket panjang dan segera memenuhi panggilan Tuan Lynch. Sampai di depan ruang kerja Tuannya itu, dia menghela napas sebentar. Lalu mengulurkan tangannya, dan mulai mengetuk tiga kali, sampai ada suara yang berkata “masuk’

Mary pun membuka pintu, melangkah ke depan meja kerja Tuan Lynch yang langsug saja berkata, “Sore… sejak kapan kau pergi berbelanja sampai sesore ini?”

“Belanja kali ini, karena harus menunggu beberapa barang yang baru datang dari supplier, karena itu menjadi lama. Aku pikir daripada harus kembali esok hari. Lebih baik ditunggu saja,” imbuh Mary.

“Apa yang dilakukan anak itu sepanjang hari ini?” tanya Tuan Lynch.

“Belajar mengatur keperluan belanja bulanan?” jawab Mary dengan berusaha kuat berkata tenang, agar Tuannya itu tidak menangkap jejak kebohongan di suaranya,

Tuan Lynch menutup berkas pekerjaannya, lalu dia berkata. “Tambah pekerjaannnya lagi!”

Sebelumnya Nyonya Stela mengadu jika Mary terlalu memanjakan Avery dengan memberikan sedikit pekerjaan pada gadis itu. Tapi,dia tidak menyebutkan jika Sarah sudah memberikan pekerjaan juga.

Mary menghela napas lagi dan berkata, “Mengapa kau begitu membencinya?”

Tuan Lynch meremas kuat-kuat pena yang sedang dia pegang. “Apa kau ingin aku benci juga?” tanya sarkas Pria itu untuk mematahkan semua pertanyaan Mary.

“Aku tidak mengerti apa yang terjadi antara kau dan Nyonya Edwards, yang aku tahu dia adalah Wanita yang benar-benar tulus mencintaimu!” ujar Mary seraya meninggalkan ruang kerja Tuannya.

Setelah Mary menutup pintu, Tuan Lynch langsung melempar pena itu ke pintu. Dia merasa jiwanya sudah tenggelam sejak saat itu. Masa lalu yang kelam, dulu dia dan istrinya itu adalah sepasang suami istri yang bahagia. Tapi, suatu ketika hatinya langsung mati rasa, Melihat wajah Avery yang sangat mirip dengan istrinya itu, terkadang tanpa sadar pria itu melampiaskan kemarahan hatinya kepada Avery.

Tuan Lynch membuka laci meja kerjanya, mengeluarkan selembar foto usang yang terlihat sudah di remas-remas. “Melihat semuanya berubah, Aku tersiksa, Mengapa Kau begitu kejam, tak mau tahu bagaimana hati ini tanpamu,” ujar Tuan Lynch seraya menyesap gelas berisi alkohol yang baru saja dia tuang.

Dia menghabiskan gelas demi gelas sambil duduk di lantai bersandar di dinding. “Aku mohon pergilah menjauh, pergi menghilang dari ingatanku…” gumam Tuan Lynch terdiam sesaat lalu berkata lagi “Apa kau tahu, dia sangat mirip denganmu. Semakin besar semakin mirip. Dan, itu membuatku semakin membencinya.”

Keesokan paginya, Mary menemukan Tuannya itu tertidur di lantai dengan gelas yang masih dia genggam. “Jika mecintainya mengapa kau membiarkan rasa benci mengambil alih!” pikir Mary sembari bersedekap tangan .

Dia pun memanggil pelayan lain, dan membantunya membawa ke kamar utama. Pada saat ini Nyonya Stela masih tertidur, dia merasa sedikit kesal Ketika ada suara ketukan di pintu kamarnya. “Apa dia mabuk!” imbuh kesal Nyonya Stela.

“Sepertinya,” jawab Mary seraya memapah Tuan Lynch ke ranjangnya,

Raut wajah Nyonya Stela nampak kesal. Dalam hati merutuki suaminya itu. Dia tahu betul jika suaminya itu masih teringat dengan istri pertamanya, Pada awalnya dirinya itu hanya digunakan oleh Lynch untuk membuat istrinya cemburu. Tapi siapa sangka ternyata wanita itu meninggal muda, dan dia berhasil menggunakan kelimbungan Tuan Lynch dan mengambil kesempatan agar dia bisa masuk ke Mansion Edwards.

Mary kembali ke dapur. “Pasti Ayahku mabuk lagi!” tanya Avery.

“Darimana kau tahu?”tanya Mary sambil bersibuk mengeluarkan tepung yang akan digunakan untuk membuat kue.

“Ya, ini bukan yang pertama kalinya bukan?” imbuh Avery sedikit menghela napas.

Kematian ibunya, bertepatan di hari ulang tahun Avery. Dan, jika hari itu datang. Maka Tuan Lynch pasti memilih minum alkohol sampai mabuk. Melihat wajah sendu Avery, Mary pun menghiburnya. “Katakan kali ini kue seperti apa yang akan kita buat?”

Di setiap ulang tahun Avery, yang biasa membuat kue adalah Mary, sementara untuk bagian menghias dekorasi kue, maka akan menjadi tugas Avery. “Hutan, aku ingin kue ulang tahun bertema hutan.”

Pada saat ini di Karaken enterprise, terlihat di banyak sudut Gedung itu dihiasi bunga Hawtorhn. Hampir semua pegawai merasa bingung, Ini kali pertamanya mereka melihat tempat bekerja mereka dihias seindah ini.

“Apa ada yang mau menikah di sini, mengapa Gedung ini di dekor dengan sangat indah!”

“Ya ini bahkan belum hari natal, tapi sudah dihias seindah ini!” ujar salah satu pegawai lagi.

********

Jangan Lupa ya :

Vote

Like

Komen

Subscribe [tekan tanda love, untuk berlangganan buku]

Nilai Bintang 5

Tonton iklannya

Beri poin

Terpopuler

Comments

palupi

palupi

googling dong... biar tau model bunganya kaya apa... 🥰

2024-04-15

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Aku lahir bulan Mei..😊

2024-03-25

0

Khubaib Sultan

Khubaib Sultan

bunga hawtthon...

2024-02-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!