SUKU D'EAU

“Pergi ke tempatku atau ketempatmu!” tanya Hyun Ki.

“Silakan!” imbuh Hyun Ki seraya mempersilakan Lucas jalan lebih dulu.

Tiba-tiba kabut tebal turun. Mereka berempat tetap bejalan menembus kabut tebal. Sampailah mereka di depan pintu gua, itu adalah sebuah pintu gerbang pintu suku D’eua. suku ini Memiliki tradisi unik dan Aneh.

Suku D’eau adalah suku yang pandai dalam ilmu hitam dan ilmu magis. Hal ini membuat anggota suku tersebut dapat melakukan hal-hal menyeramkan, sehingga sangat ditakuti oleh suku yang lain. Suku D’eau memiliki warna bola mata yang hitam pekat sepenuhnya. Makna warna hitam pekat di mata mereka, adalah arti dari kematian yang bisa datang menjemput kapan saja.

Suku ini juga memiliki senjata yang bisa terbang dengan sendirinya dan langsung menebas kepala musuh. Meski tampak tidak berbahaya, jangan sekali-kali membuat suku ini tersinggung atau bahkan membuat mereka marah. Karena mereka bisa membalasnya dengan mengirimkan sebuah kematian.

Mereka patuh kepada Hyun Ki karena hanya panglima tertinggi mereka itulah yang mengetahui siapa nama ketua suku D’eau. Menurut perjanjian nenek moyang. Mereka haruslah patuh kepada orang yang bisa menyebutkan nama ketua mereka dengan benar. Dan Hyun Ki berhasil menyebutkan dengan benar. Pada waktu itu, Hyun Ki kecil demi melarikan diri dari kejaran salah satu pembunuh gila yang dikirimkan untuk menguji seberapa besar kekuatan yang dimilikinya telah membuat dia dengan berani nya masuk ke dalam hutan kematian, tempat suku D’eau tinggal.

Mengetahui jika itu adalah hutan kematian maka si pembunuh gila tidak berani masuk. Bisa menyingkirkan si pembunuh gila tapi malah masuk ke dalam hutan kematian yang isinya 50% terdiri dari ular-ular berbisa. Di sini lagi-lagi Hyun Ki harus bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk bisa keluar dari hutan kematian ini.

Ukuran ular di hutan kematian ini memiliki panjang yang luar biasa panjang dan besar, waktu itu Hyun Ki merasa ingin menyerah saja. Ketika dia lari tiba-tiba dia terjerembab ke dalam goa yang dinding goa penuh dengan simbol yang bertulis kan dengan menggunakan sistem Hanja.

Sebelum abad 15 Masehi, sistem penulisan di Korea menggunakan sistem Hanja, ini berasal dari Tiongkok memadukan huruf Tiongkok yang berasal dari perpaduan ajaran Buddha dan kearifan lokal di sana. Hanja dan huruf Tiongkok mendasarkan diri pada logographic

Huruf Tiongkok yang diturunkan seperti sebuah ilustrasi, sebagaimana halnya Hieroglif Mesir Kuno. Sebuah sketsa tentang burung berarti burung. Sementara Beberapa kata dalam Hanja berbeda dengan maksud sebenarnya yang ingin diutarakan . seperti simbol 山 dalam Hanja berarti Gunung.

Belajar untuk membaca dan menulis adalah tantangan sebenarnya bagi Hyun Ki. Pendidikan di masa itu didasarkan pada Konfusianisme. Jika bukan pendeta atau memiliki uang berkecukupan, Hanja menjadi di luar jangkauan orang yang memiliki strata sosial rendah untuk bisa mempelajari nya.

Berkat guru sastra yang ditugaskan oleh pemimpim klan sebelumnya, Maka Hyun Ki bisa memahami Hanja dengan baik. Tulisan di dinding itu hanya menuliskan satu kata saja, yang jika diartikan itu adalah tanduk emas. Merasa jika itu tidak memiliki arti apa-apa, maka Hyun Ki segera mencari jalan keluar dari goa itu.

Ketika sampai di ujung dia malah sampai di sebuah desa yang terang benderang dipenuhi dengan bunga warna-warni dan juga kupu-kupu warna-warni. Semua menatapi Hyun Ki yang berjalan keluar dari pintu goa itu.

Kejadian ini telah diramalkan dari sebelum abad ke 15 jika, akan ada pemimpin yang datang, kelak dia akan memimpin sebuah pasukan yang akan menjadi sebaik-baiknya pasukan di masa kepemimpinan nya. Dikatakan dalam ramalan itu, jika hanya dia satu-satunya orang yang mengetahui nama dari pemimpin kaum Suku D’eau.

Pada waktu itu, Hyun ki kecil berjalan perlahan, dan berhenti di depan ketua suku tersebut, mereka menatapi dengan tatapan penuh ingin tahu, Ketua suku itu membalikkan badannya, lalu Hyun ki ditarik oleh salah satu pengawal dan membawanya masuk ke kediaman ketua mereka.

Hyun Ki kecil masih berdiri sambil membasahi lidahnya, menunggu kira-kira apa yang akan terjadi pada tubuh kecil lusuh nya itu. Ketua itu pun berkata, “Siapa namaku?”

“Hah!” gumam Hyun Ki kecil dalam hati, dia berpikir pria di depannya ini sungguh aneh. Dia saja tidak tahu siapa nama kedua orang tuanya, lalu bagaimana mungkin bisa mengetahui nama pria itu.

Sekali lagi pria itu bertanya, Namun kali ini sambil memegang sebuah belati dari emas. Melihat itu Hyun Ki kecil tahu jika dia tidak menjawabnya pastilah dia akan mati. Hyun ki kecil melihat belati yang sedang di putar-putar oleh ketua suku.

Hyun Ki kecil berusaha keras memikirkan satu nama yang cocok, satu nama yang bisa menyelamatkan nyawanya. Teringat dengan tulisan yang tadi dia baca di Goa maka dengan spontan dia berkata, “Tanduk Emas.”

Ketua suku terdiam beberapa saat, Kaki Hyun Ki kecil terasa gemetaran merasa jika dia telah salah menjawab. Tapi, siapa sangka ketua suku malah tersenyum dan berlutut kepadanya. Bocah itu pun mengernyitkan alisnya seraya di dera kelimbungan.

Seorang ketua suku berlutut di depan dirinya yang lemah. Pada hari yang sama pun Hyun Ki kecil telah dinobatkan sebagai pemimpin tertinggi mereka. Tidak banyak yang berani masuk ke dalam hutan kematian.

Hyun Ki kecil berhasil melewati pasukan ular, masuk ke dalam goa, membaca nama ketua suku mereka. Jadi mereka beranggapan jika Hyun Ki adalah bocah yang disebutkan di ramalan nenek moyang mereka. Karena itu sampai dengan hari ini mereka sangat tunduk kepada Hyun Ki.

Melihat panglima tertinggi mereka datang, Dua penjaga pintu bermata hitam gela keluar dari goa, lalu mereka membuka tabir yang menutupi pintu masuk ke dunia suku D’eua. “Silakan!” Imbuh Hyun Ki lagi.

Di ujung sana, terliht Cahaya menyoroti sisi ujung goa, Tanduk emas berdiri di sana untuk menyambut panglima tertinggi mereka. “Aku membawakan kartu sihir untukmu!” sapa Hyun Ki kepada Tanduk emas.

“Jika begitu aku dengan senang hati akan membacakannya untuk kalian!”imbuh Tanduk emas sembari membawa mereka, ke ruang sakral suku D’eau.

Xander meletakan kotak berisi kartu sihir itu di atas meja bundar dari batu marmer hitam. Tanduk Emas membuka kotak itu, lalu mulai mengusap kartu sihir itu membentuk lengkungan dalam satu kali usap. “Setiap satu orang, silakan mengambil satu kartu sihir!”

Mereka pun mengambil satu kartu sihir, lalu meletakannya secara berurutan sesuai dengan perintah dari Tanduk Emas. Kartu pertama di buka, pada awalnya itu hanya sebuah kartu polos putih. Lagi-lagi Tanduk Emas mengusapkan tangannya. Raut wajahnya nampak berubah Ketika melihat kartu pertama.

Terpopuler

Comments

🪴🍓🌟💫sangdewi💫🌠💐🏵️

🪴🍓🌟💫sangdewi💫🌠💐🏵️

lanjut Thor ❤️😘

2024-04-11

1

V-hans🌺

V-hans🌺

,hai thor aku pembaca baru di novelmu klo boleh untuk alur yg menunjukkan cerita masa lalu di kasih tulisan flashback soalnya kadang bingung kyak kecampur gitu, trs kalo bisa setiap alur yg berbeda kasih tanda yaa biar kesanya kayak kereta nyambung.. mkasih

2024-03-03

1

Anjani Ayu puspita

Anjani Ayu puspita

wah keren karyamu ka👍👍

2024-02-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!