BUNGA HAWTORN

“Wah ini keren sekali, ini seperti dunia pararel!” imbuh Sarah dengan nada sendang terkagum.

“Ya bahkan di sini, bisa memasak pasta dengan cepat!” jelas Tod lagi.

“Wah hebat sekali, ini benar-benat terasa seperti dunia sihir!” imbuh senang Sarah lagi.

Tod tersenyum samar lalu berkata,” Senang jika kalian menyukainya.”

Pada saat ini mobil yang tadi kacanya dijadikan cermin, telah sampai di hamparan Pantai pasir putih, dia keluar dari mobilnya. Berdiri di sejajar dengan bukit karang bebatuan yang ada di tengah laut. ` Pria itu membuka salah satu tangannya lalu hadirlah sebuah pedang di tangannya.

Melihat pedang Drac telah memenuhi panggilan Tuannya, maka dia pun mundur. Itu artinya saat ini Tuannya itu akan pergi sendiri membawa Drac bersamanya, Xander melepaskan kalung yang dia pakai, Kalung berwarna biru, di dalamnya berisi air mata putri duyung berusia seribu tahun.

Xander melihat Tuannnya sudah memutar pedang, saatnya membuka pintu gerbang. Dia pun melemparkan kalung liontin itu untuk membelah laut dan memberi jalan menuju bukit karang bebatuan.

“Jika Drac datang kepadamu, maka tutup jalannya!” perintah Lucas.

Xander terdiam sesaat lalu menjawab sambil sedikit menundukan kepalanya, “Akan dilakukan sesuai perintah.”

Lucas pun mulai berjalan menyusuri dataran laut yang baru saja dibuka. Xander memandangi kepergian Tuannya itu dengan hati cemas. Kepergian Tuannya kali ini menemui saudara sedarah sekandungya. Sewaktu kecil mereka sama-sama mendapatkan pelajaran tentang siasat perang, memanah dan berkuda. Tapi, Ketika beranjak dewasa, saudara Tuannya itu mulai berubah. Mulai haus akan kekuasaan, ingin menguasai segalanya. Bahkan kali ini dia ingin menjajah dunia manusia, Daerah kekuasaan Vlad Lucas. Sementara Kakaknya diberi kekuasaan dunia mistik.

Melihat adiknya berjalan sambil membawa pedang, dia pun langsung menyapa, “ Vlad Lucas, tidak kusangka kau berani datang ke sini!”

“Ini hanya dunia mistik, mengapa harus takut!” jawab Lucas terdengar tenang.

Lucas menancapkan Pedang Drac di depan Vlad Tepes. “Tidak bisakah kau hentikan semua ini! Berhenti Menghianati semua orang, membuat kekacauan dan ketidakseimbangan dua dunia!”

“Tidak ada teman abadi, yang ada hanyalah kepentingan,” jawab Vlad tepes dengan nada sarkas.

“Bagiku, Untuk memperkokoh kekuasaan dan menekan perlawanan segala sikap berlawanan harus diberi “pelajaran menakutkan,” tambah kata Vlad tepes lagi,

Dipaku di kepala adalah kekejian yang identik dengan Kekerasan dari kekuasaan Vlad Tepes. Melihat Lucas menancapkan pedangnya di tanah, itu artinya Lucas mengajak gencatan senjata, hal yang tidak pernah ingin dia lakukan.

“Aku tidak akan berhenti!” imbuhnya sambil mengangkat pedang kegelapannya yang berarti tidak menerima gencatan senjata.

Lucas sedikit memiringkan kepalanya, lalu dengan cepat menarik pedang Drac yang tertancap di tanah. Kedua mata vampir tersebut pun berubah warna, yang satu berwarna merah, yang satu berwarna hitam pekat.

Merah menandakan dunia manusia, hitam menandakan dunia mistik. Merah melindungi, merah juga memiliki arti kehidupan, yaitu warna merah darah dan kehangatan. Hitam kejahatan dan keburukan, Hitam juga melambangkan budaya duka.

Kedua pemimpin Klan tertinggi itu pun mulai saling maju menyerang dan menghatamkan pedang mereka ke lawan. Di ujung bibir pantai, Xander berdiri dengan tenang sambil memandangi kilatan-kilatan petir dan lubang hitam yang berputar-putar seaakan bersiap menarik apapun yang akan diberikan oleh si bukit karang bebatuan.

Pada saat ini, di Dimitrov terasa dingin. Avery melihat keluar jendela. Awan hitam nampak mulai berjalan perlahan menyibak cahaya, agar pergi sebentar. Hari ini telah diambil alih oleh awan kegelapan. “Hei, coba lihat diluar. Apakah hari ini aka nada badai?”

“Eum… di ramalan cuaca tidak ada menyebutkan ada badai! jawab Sarah.

Tod memandang keluar jendela dengan mata hitam pekatnya. “Ya sepertinya sedang ada badai!” imbuh pelannya.

“Hei! Apa sebaiknya kita tidak pulang saja!” usul Avery.

Melihat jika diluar semakin menggelap, Sarah pun menerima usulan Avery. “Jika kau masih mau tinggal, ya tidak apa. Kami bisa pulang sendiri!” imbuh sarah kepada Tod.

“Ya sepertinya aku akan di sini saja!” jawab Tod.

Sarah dan Avery pun mengambil tas dan jaket mereka, baru saja beberapa langkah pergi. Tod memanggil mereka. “Hei, ini untuk kalian!” imbuhnya sembari memberikan sebuah tas kecil berisi beberapa lembar helai bunga Hawtron.

“Ap aini?” tanya sarah.

“Untuk keberuntungan!” jawab Tod.

“Apakah ini jimat?” tanya Avery

“Ya jika kalian mau anggap begitu. Tapi, anggap saja ini adalah souvenir dari Dimitrov!” imbuh Tod sambil tersenyum meski tidak terlihat jelas karena tertutup tato yang memenuhi wajahnya.

“Wah, ini jimat penyihir. Seperti di film-film sihir yang pernah aku lihat!” imbuh sarah seraya mengambil tas kain kecil itu dari tangan Tod.

“Ayo! Kita harus bergegas,” imbuh Avery sembari menarik tangan Sarah.

Mobil pun mulai melaju meninggalkan Dimitrov. Tepat ketika mobil Sarah menghilang dari pandangan Tod. Dia pun langsung pergi ke belakang, Di sana beberapa orang tengah menunggunya. Dia pun langsung mengisi kursi yang kosong.

12 penyihir meja bundar telah hadir, Tod adalah penyihir ke-12. Mereka pun segera berpegangan tangan. Membentuk formasi lingkaran lalu mulai membaca mantra. “Wahai kekuatan bangkitlah, Kekuatan yang suci bersemayam, Bangkitlah kekuatan bersemayam bangkitlah menyatulah.”

Mantra ini berasal dari masa pra-animisme ketika manusia mempercayai bahwa adanya sebuah kekuatan sakti didalam sebuah gejala peristiwa seperti Guntur/petir, batu dan pohon besar, atau bahwa binatang-binatang luar biasa seperti Singa, Harimau dianggap memiliki kesaktian, dianggap memiliki kekuatan yang dapat membawa kebaikan ataupun keburukan.

Pada saat ini di bukit karang bebatuan, pertempuran antara Vlad Lucas dan Vlad Tepes semakin sengit, menghancurkan dan saling menyerang sampai terpental, kemudian bangkit untuk melawan. Xander menghawatirkan Tuannya yang sedang bertempur sendirian tanpa bantuan. Sementara itu, lagi-lagi Vlad tepes ingkar janji. Lubang hitam yang berada di atas bukit karang bebatuan adalah bala bantuannya.

Lubang hitam itu semakin mendekat, merasa ada sesuatu yang tidak beres. Vlad Lucas pun langsung mengelurkan sayap hitamnya, melindungi tubuhnya dari tarikan lubang hitam yang memang telah mengincarnya.

Lubang hitam ini adalah penjara yang Vlad Tepes ciptakan, sebuah penjara yang tidak akan pernah ada jalan keluarnya. Vlad Lucas menancampkan pedang Drac, dengan posisi bersimpuh dia berpegangan sepenuhnya kepada Drac. Pada saat ini dia benar-benar mengandalkan kekuatan sahabat baiknya itu, si pedang yang paling setia.

Vlad Tepes terengah sambil memandangi pertahanan dari Vlad Lucas, yang sedari awal bisa bertahan lama menghindari si lubang hitam, ciptaannya. “Dia termasuk kuat!” pikir Vlad Tepes, yang tadi beranggapan jika si pelindung manusia ini adalah vampir yang lemah.

Pada saat ini, di dalam mobil. Avery mengambil tas kain yang Tod berikan tadi. Perlahan dia mengulurkan tangannya untuk mengambil tas kain kecil yang ada di dashboard mobil sarah. “Aku penasaran, mau lihat isinya.”

Sarah tetap fokus menyetir karena hari sudah mulai hujan lebat, jadi dia tidak memperhatikan Avery. Dia hanya Fokus melajukan mobilnya. Hujan lebat bisa membuat jalan menjadi licin, dan tentu saja ini bisa berbahaya.

Avery menuang helai bunga Hawtorn yang Tod berikan kepada mereka tadi. Avery menatap tajam pada tiap helaian bunga itu. Tiba-tiba saja tangannya terasa kebas, seperti sedang memegang sesuatu yang kuat.

Tangan Avery mengepal dengan sangat keras semua helaian daun yang ada di tangannya. “Apa yang terjadi!”

*********

Jangan Lupa ya :

Vote

Like

Komen

Subscribe [tekan tanda love, untuk berlangganan buku]

Nilai Bintang 5

Tonton iklannya

Beri poin

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***