TIARA BUNGA BERLIAN

“Aku tahu… aku tahu. Ini untukmu, selamat ulang tahun!” imbuh Aldein seraya memberikan coklat kesukaan Avery.

Yang berulang tahun hanya bergeming, tiba-tiba Sarah langsung menyambar coklat itu. “Terima kasih, kebetulan aku sangat menyukai coklat ini. Dengan ini, itu artinya kau sudah tidak berhutang padaku lagi.” Imbuh Sarah sembari melihat kepada Avery.

“Hah!” imbuh Avery sedikit tidak paham.

Sarah langsung merangkul teman baiknya itu, “Kau janji mau membelikanku coklat, apa sudah lupa. Jadi dengan coklat ini aku anggap janji hutangmu sudah lunas!”

Avery baru mengerti maksud dari Sarah. “Ah iya… janji coklat yang itu.”

“Nah, coklat sudah diterima, sebaiknya kau pergi mencari Harper saja,” imbuh Sarah lagi kepada Aldein.

Aldein pun mengangguk dan pergi meninggalkan dapur. Sementara, Sarah sangat menikmati coklat itu. Mary dan Avery memandang lucu kepada Sarah yang langsung berkata, “Jika aku tidak memakan coklat ini maka dia akan terus ada di sini. Dan, menghabiskan kue enak buatan Mary ini.”

Pada saat ini, pelayan datang dan mengatakan ada sebuah paket untuk Avery. “Di mana paketnya?” tanya Mary.

“Nona Harper dan Tuan Aldein mengambilnya!” jawab pelayan itu.

“Lalar itu benar-benar deh. Bahkan barang yang bukan miliknya juga masih dia ingini!” imbuh marah Sarah.

“Sebaiknya kau ke sana, dan mengambil paketmu itu!” imbuh Mary kepada Avery.

“Ayo, aku temani!” imbuh Sarah seraya menarik Avery untuk pergi mencari Harper.

Di ruang tamu, Harper dan Aldein memandangi sebuah kado yang dikemas dengan indah.

Harper mengulurkan tangannya untuk membuka kado itu. Tapi, suara teriakan dari Sarah langsung saja menghentikan gerakannya. “Hei, apa kau mau mencuri lagi, apa yang menjadi milik Avery!”

“Sarah!” imbuh pelan Avery sembari menarik lengan temannya itu, agar berhenti membuat keributan.

“Aku bisa menanganinya!” imbuh Avery lagi seraya mengambil kado itu dan berkata, “Aku rasa ini adalah milik-ku!”

Harper terdiam sambil melempar pandangan kesal, “Siapa tahu di dalamnya ada benda terlarang, jadi aku pikir aku harus memeriksanya!”

“Kau pikir semua orang sepertimu, suka menjebak!” imbuh sarkas Avery.

“Kau…!” imbuh marah Harper yang langsung berdiri. Tapi, langsung ditahan oleh Aldein.

“Biarkan saja, mungkin itu adalah sebuah hadiah ulang tahun. Hari ini kan ulang tahunnya!” imbuh Aldein.

Harper melempar raut wajah tidak senang kepada Aldein, karena pria itu masih saja ingat dengan hari ulang tahun Avery. Ingin membuat Harper kesal, Sarah pun langsung berkata, “Avery, kenapa tidak kau buka saja kadonya di sini!”

Avery terdiam, lalu dia pun duduk di sofa, meletakan kotak hadian itu di atas meja dan mulai membukanya dengan perlahan. Kemasan hadiah itu terlalu bagus untuk dibuka, jadi hatinya sedikit tidak rela untuk membuka, merobeknya.

Semua yang di sana terdiam, serius menunggu apa isi di dalam kotak hadiah itu. “Tiara!” ujar Sarah.

“Tiara bunga berlian!” imbuh Avery sambil memperhatikan kotak transparan tempat penyimpanan tiara tersebut.

Sebagai penyuka design, Avery langsung jatuh Cinta pada tiara itu. “Ini adalah Tiara design kembang api yang dapat diubah, dapat dipakai sebagai kalung atau dipecah menjadi serangkaian bros. Tiga bunga berlian dengan lima kelopak dihubungkan oleh karangan bunga dari daun dan dedaunan berlian, memberikan tampilan tiara yang terlihat klasik dan abadi,” jelas Avery.

“Wah benarkah, ini benar-benar indah. Akan terlihat lebih indah jika kau pakai dengan gaun pengantin!” imbuh Sarah dengan senang menggebu.

Kedua mata Harper hampir saja terlepas dari tempatnya, melihat indahnya tiara bunga berlian itu. Aldein juga sama terkejutnya. “Itu dari siapa?” tanya pria itu penasaran.

Sarah langsung saja mengambil kartu ucapan yang ada di dalam kotak pembungkus hadiah itu, membuka dan membacanya, “Semoga tiara ini bisa menambah inspirasi!”

“Inspirasi?” tanya Sarah penasaran.

Avery mencoba mencocokan perkataan di kartu ucapan dengan perkataan Lucas waktu itu. “Ah pasti dari dia!” pikirnya.

Dia pun langsung mengambil kartu ucapan itu dari tangan Sarah, dan membacanya sendiri. Lalu dia pun sedikit tersenyum. Sarah berkata lagi. “Inspirasi apa?’

“Hanya sebuah gaun pengantin!” jawab Avery sambil memasukan pelan-pelan kotak transparan yang berisi tiara bunga berlian masuk kembali ke dalam kotak hadiah.

“Menikah, apa kau akan menikah!” tanya Sarah dengan Tingkat penasaran yang bertambah.

“Eum…” Avery ragu untuk menjawab, jadilah dia menjawab dengan sembarang. “Menikah, tentu saja aku mau, sama halnya seperti kebanyakan orang. Pasti mau menikah kan!”

Avery pergi meninggalkan ruang tamu. Sarah berkata lagi. “Simpan itu baik-baik, awas jangan sampai ada orang yang mengambilnya.”

Harper berkata kepada Aldein, “Apa menurutmu dia memiliki Sugar Daddy!”

“Menjadi simpanan maksudmu? Eum… dia tidak memiliki keberanian untuk itu!” jawab Aldein.

Harper memicingkan matanya, dia sangat tidak suka jika melihat Aldein seperti mengetahui segala hal tentang Avery. Sekali lagi Harper berkata dengan sangat yakin. “Dia pasti memiliki Sugar Daddy!”

“Kita harus mencari tahu!” imbuh Harper lagi.

“Untuk apa? Biarkan saja dia sendiri!” imbuh Aldein lagi.

“Apa kau menyukai gadis kampungan itu?” tanya Harper.

“A-aku… sudahlah aku tidak ingin berdebat!” imbuh Aldein seraya pergi meninggalkan Sarah, meninggalkan Mansion Edwards.

Di dalam kamar Avery, Sarah langsung memberondong dengan banyak pertanyaan. “Katakan siapa pria itu!”

“Bukan siapa-siapa!” jawab Avery lagi.

“Oh ayolah, kau ini mau membohongi siapa. Tiara semahal ini diberikan sebagai hadiah. Pasti ada maksud tertentu dari yang memberi!” imbuh Sarah.

Tidak ingin berdebat panjang, maka Avery pun menjelaskan duduk permasalahannya. “Ah jadi ini hanya terkait dengan beasiswa itu?”

“Ya hanya itu saja, tidak ada yang lebih!” imbuh Avery.

“Apa perlu bantuanku?” tanya Sarah.

Berpikir jika nanti malah repot menjelaskan tentang hutan magis, maka Avery pun langsung berkata, “Tidak perlu, aku yang mendapatkan beasiswa, jadi sudah tentu aku yang harus mengerjakan dan menyelesaikannya!”

“Semangat!” imbuh Sarah sambil mengepalkan kedua tangannya.

Avery mengeluarkan tiara bunga berlian itu dengan hati-hati, lalu memakainya. Dia pun tersenyum sambil mengambil ponselnya, dia pun mulai mengetik pesan untuk Lucas. “Terima kasih atas inspirasinya!” Pesan itu dikirimkan dengan foto dirinya yang sedang memaki tiara bunga berlian itu.

Pada saat ini, Lucas sedang dalam perjalan menuju ke pelelangan. Melihat ada notifikasi pesan di ponselnya dan melihat nama Avery di ponselnya, dia pun langsung membuka pesan tersebut. Wajahnya langsung berubah menjadi sumringah semakin tampan Ketika melihat ini pesan dari Avery. Sampai-sampai dia tidak berkonsentrasi atas apa yang dijelaskan Xander tentang barang-barang yang akan ada di pelelangan nanti.

Lelang dapat mendatangkan kekayaan! Jika barang koleksi memiliki nilai tinggi, ada saja kolektor yang siap menggelontorkan dana untuk barang tersebut. Bahkan, ada kolektor yang siap membayar harga selangit karena terkesan dengan kisah di balik barang lelangan tersebut.

Terpopuler

Comments

Merry Maria

Merry Maria

😊😊💕💕

2024-02-26

0

Khubaib Sultan

Khubaib Sultan

ea ea... si vampir bucin

2024-02-17

0

Dian Susantie

Dian Susantie

emang boleh... sebucin itu.. Lucas..??!! 😍😍😍

2024-02-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!