Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~

Laura tertawa keras saat mendengar ucapan Maura,dia merasa Maura terlalu percaya diri berbicara di depannya.

"Hahahaha...!! Apa kamu bilang,suatu saat keluarga mu lebih sukses,bagaimana ceritanya keluargamu lebih kaya sementara suami kamu penyakitan,dan kamu tidak punya skill apa pun,lagian kamu lupa kamu,suami dan anak-anakmu siapa yang memberi makan kamu lupa?"

"Jangan mengungkit itu,kalian tinggal di rumah ini dengan nyaman itu karena aku melakukan semua pekerjaan rumah." Jawab Maura dengan tegas lalu dia pergi meninggalkan Laura.

"Dasar orang miskin,berani sekali dia,pantas saja ibu selalu merendahkan dirimu itu karena kamu tidak tau malu dan menjijikkan." Sungut Laura lalu dia segera meninggalkan dapur.

Laura menghempaskan tubuhnya di sopa empuk milik mertuanya,wajahnya terlihat masam mungkin masih kesal kepada Maura yang telah membuat moodnya memburuk.

"Kenapa dengan wajah mu,jelek tau." Tegur Siska yang sedang menyusun koleksi perhiasannya ke dalam kotak perhiasan.

" Aku kesal sekali dengan Maura,berani-beraninya dia melawanku,dia tidak sadar kalau dia hannya beban di rumah ini,rasanya_

"Kenapa dengan Maura?apa dia menganggu mu?" Tiba-tiba Rena mertua mereka sudah berdiri di belakang mereka.Kedua menantu kebanggaannya langsung menoleh ke arahnya dan Rena langsung duduk di samping Siska.

"Udah banyak juga koleksi perhiasan mu Siska,bagus-bagus lagi." Tambahnya saat melihat semua perhiasan menantunya,dia memang selalu ingin tampil serupa dengan kedua menantunya yang punya pekerjaan dan gaji.

"Aahh nga seberapa kok bu,kalau ibu pengen pakai saat ibu pergi arisan ya nga papa pakai saja,tapi hannya memakai lo bu."Jawab menantunya sedikit bercanda.

"Aahh sudahlah ibu nga suka kalau cuma memakai maunya punya sendiri.Terus tadi kalian ngomongin apa,ibu lihat wajah kamu masam gitu kenapa Laura?" Rena beralih menatap Laura yang sedari tadi masih menyimpan kesal.

"Nga papa kok bu,aku cuma kesal saja sama Maura tapi itu tadi sudahlah bu tidak usah di bahas."

"Kesal apanya,nga usah dibahas bagaimana kalau wanita tidak tau diri itu menyinggung mu,aku harus menegurnya,dia harus sadar diri kalau dia itu menumpang dan biaya hidup mereka satu keluarga kita semua yang tanggung."

"Ibu mau kemana?" Laura berdiri mengikuti mertuanya yang beranjak dari tempat duduknya.

"Aku mau menemui Maura,aku mau menegurnya,dia harus sadar diri." Rena langsung berjalan,Laura dan Siska saling menoleh lalu mereka mengikuti mertunya menuju kamar belakang tempat dimana Maura dan keluarga kecilnya.

" Brak..." Rena dengan kasar membuka pintu kamar anak dan menantunya,hingga penghuni kamar itu kaget bahkan anak-anaknya yang tadi hampir tertidur malah bangun.

"Ada apa bu?" Maura tetap duduk di tempatnya tidak mau menghampiri mertuanya yang berdiri di depan pintu bersama kedua menantunya.Dia sudah menduga kalau Laura pasti mengadu kepada mertuanya.

"Ngomong apa kamu sama Laura? saat kamu menyinggung perasaannya,apa kamu tidak sadar keadaan mu di rumah ini,kamu lupa siapa yang membiayai kamu di rumah ini? kalau bukan karena kedua menantuku ini dan juga kedua anakku,kamu di rumah ini tidak akan bisa makan bahkan mungkin kalian semua sudah mati kelaparan." Maki mertunya dengan nada yang tinggi dan kata-katanya yang pedas cukup menyakiti hati yang mendengarnya.

"Bu...!! Sampai kapan kamu selalu merendahkan kami,kenapa kami selalu salah di mata mu,sekalipun kami menumpang makan di rumah ini,Maura juga bekerja disini,ibu membedakan makanan kami disini kami tidak pernah masalah tapi kenapa ibu memperlakukan kami seperti orang yang sudah menghabiskan harta ibu." Ucap Surya yang sudah tidak tahan lagi dengan kata-kata ibunya.

"Hei anak penyakitan,tau apa kamu,kalau kamu tidak suka tinggal di rumah ini silahkan kamu pergi dari rumah ini bawa anak-anakmu,aku mau lihat bisa apa kamu di luar sana.Aku mau lihat apa kamu bisa hidup." Kata-kata ibunya cukup membuatnya sakit hati,andai saja dia punya sedikit uang atau dia sehat mungkin saat ini juga dia sudah meninggalkan rumah yang telah membuatnya menderita dan terluka.

"Kenapa kamu diam,apa kamu memikirkan apa yang aku katakan,aku memang malu sekali punya anak tidak berguna seperti mu,bahkan istrimu juga orang yang tidak bisa di harapkan benar-benar menyedihkan." Ibunya semakin tidak berperasaan,saat itu Surya melihat senyum merendahkan dari bibir kedua menantu kesayangan ibunya.

" Sudahlah,aku sudah muak di kamar ini,mereka membisu tidak bisa bicara lagi,dari pada aku semakin emosi kita pergi saja." Rena segera beranjak meninggalkan tempat itu diikuti kedua menantunya.

Maura hannya diam,karena hatinya sudah mati karena sikap semua orang yang ada di rumah itu.Begitu juga Surya,dia sudah kehabisan kata-kata dia cukup malu kepada istrinya karena memiliki keluarga yang sangat kejam.

"Mas aku tidur dulu,kamu juga tidurlah,tidak usah memikirkan hal yang tidak perlu dipikirkan,berdoa saja,kelak kita mendapat hidup yang lebih baik." Ucapnya lalu dia segera menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

*****

Keesokan paginya Maura bangun seperti biasa,lalu menyiapkan sarapan untuk pemilik rumah.Semenjak suaminya sakit dan tidak bisa lagi menghabiskan uang perlakuan mertuanya juga berubah,sejak saat itu juga dia bekerja seperti pembantu.

"Maura buatkan aku kopi." Maura sangat kaget saat mendengar suara yang ada di belakangnya.Dia kesal sekali padahal masih sangat pagi tapi pria itu sudah bangun dan menganggunya.

Maura segera membuat kopi untuk iparnya,setelah dia menyuguhkan kopi untuk pria itu dia kembali sibuk dengan pekerjaanya.Dedi masih duduk di tempatnya,dia memandangi Maura yang bekerja dengan gesit,dia memandangi Maura dari atas sampai bawah rasa penasaran itu pun semakin besar.

"Sial sekali entah kenapa aku belum bisa menaklukkan wanita ini,dia cukup berbakti kepada suaminya,padahal aku sudah menggodanya dengan uang tapi dia cukup sulit di dapatkan." Ucapnya dalam hati sambil menatap Maura yang sedang sibuk.

"Kenapa lagi manusia sampah ini,aku harus secepatnya menyelesaikan ini,aku tidak mau istrinya yang jahat menuduh yang tidak-tidak."Gerutunya apalagi Dedi terus menerus memandanginya.

Sebenarnya saat dia selesai memasak sarapan,dia ingin menghidangkannya di meja makan,tapi dia mengurungkan niatnya karena melihat iparnya yang belum juga pergi.

Sementara itu di dalam kamar Siska kaget saat dia bangun tidak melihat suaminya di sampingnya.

"Kemana dia,padahal ini masih sangat pagi,tidak biasanya dia bangun pagi-pagi,apa dia mandi tapi kami kan tidak melakukannya semalam,dia semakin malas saja memberi nafkah batin." Ucapnya dalam hati lalu dia turun dari tempat tidurnya dengan malas.

🌺🌺🌺 Bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Sampai habis bab ceritanya,si Maura terus jadi bodoh?

2025-02-22

0

Eko Nur Yanto

Eko Nur Yanto

kapan maura bangkit thor

2025-02-23

0

Firman Firman

Firman Firman

sabar maura

2024-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Perkenalan ~
2 Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3 Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4 Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5 Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6 Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7 Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8 Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9 Bab 9 ~ Di tuduh ~
10 Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11 bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12 Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13 Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14 Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15 Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16 bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17 Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18 Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19 Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20 Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21 Bab 21 ~ Pertolongan ~
22 Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23 Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24 Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25 Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26 Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27 Bab 27 ~ Curiga ~
28 Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29 Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30 Bab 30 ~ Sakit ~
31 Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32 Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33 Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34 Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35 Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36 Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37 Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38 Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39 Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40 Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41 Bab 41 ~ Benci sekali ~
42 Bab 42 ~ Di sita ~
43 Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44 Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45 Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46 Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47 Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48 Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49 Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50 Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51 Bab 51 ~ Rencana ~
52 Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53 Bab 53 ~ Mengungkit ~
54 Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55 Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56 Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57 Bab 57 ~ Benalu ~
58 Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59 Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60 Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61 Bab 61 ~ Bahagia ~
62 Bab 62 ~ Tolong aku ~
63 Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64 bab 64 ~ Yakin lah ~
65 Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66 Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67 Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68 Bab 68 ~ Cerai saja ~
69 Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70 Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71 Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72 Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73 Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74 74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75 Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76 Bab 76 ~ Minta maaf ~
77 Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78 Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79 Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80 Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81 Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82 Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 ~ Perkenalan ~
2
Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3
Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4
Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5
Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6
Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7
Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8
Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9
Bab 9 ~ Di tuduh ~
10
Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11
bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12
Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13
Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14
Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15
Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16
bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17
Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18
Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19
Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20
Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21
Bab 21 ~ Pertolongan ~
22
Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23
Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24
Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25
Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26
Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27
Bab 27 ~ Curiga ~
28
Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29
Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30
Bab 30 ~ Sakit ~
31
Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32
Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33
Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34
Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35
Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36
Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37
Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38
Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39
Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40
Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41
Bab 41 ~ Benci sekali ~
42
Bab 42 ~ Di sita ~
43
Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44
Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45
Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46
Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47
Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48
Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49
Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50
Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51
Bab 51 ~ Rencana ~
52
Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53
Bab 53 ~ Mengungkit ~
54
Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55
Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56
Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57
Bab 57 ~ Benalu ~
58
Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59
Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60
Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61
Bab 61 ~ Bahagia ~
62
Bab 62 ~ Tolong aku ~
63
Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64
bab 64 ~ Yakin lah ~
65
Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66
Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67
Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68
Bab 68 ~ Cerai saja ~
69
Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70
Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71
Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72
Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73
Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74
74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75
Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76
Bab 76 ~ Minta maaf ~
77
Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78
Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79
Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80
Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81
Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82
Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!