Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~

Maura mengambil semua barang belanjaan milik keluarga mertuanya,di rumah itu sekali pun dia seorang menantu tapi karena tidak bisa seperti kakak iparnya yang lain, dia hannya di anggap pembantu tidak lebih.

" Maura cepat!! kamu ngapain lama sekali apa!!" Teriak mertuanya dari dalam rumah,Maura buru-buru mengambil semua barang lalu membawanya ke hadapan ibu mertua dan kedua kaka iparnya.

" Kamu ngapain lama-lama di luar,apa kamu memeriksa barang belanjaan kami? Itu semua barang mahal sesuatu yang tidak mampu kamu beli sampai kapan pun,jangankan untuk beli perhiasan dan baju mahal,untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mu saja kamu tidak mampu." Maki mertuanya.

" Bu,aku sudah bekerja di rumah ini,kami bisa saja tidak memakan makanan yang kalian beli tapi berikan gaji ku saat aku kalian jadikan babu di rumah ini,bukan kah ibu dan menantu ibu ini banyak uang kenapa tidak membayar tenaga yang sudah ku keluarkan?" Maura sudah tidak tahan dengan hinaan mertunya akhirnya dia memberanikan diri melawan mertuanya.

" Plak!!" Mertunya langsung beranjak dari tempat duduknya lalu dia melayangkan pukulan keras ke wajah Maura hingga dia merasakan panas di seluruh tubuhnya.

"Dasar menantu tidak tau diri kamu? sudah menumpang dan tidak pernah sekali pun membahagiakan mertuamu,sekarang kamu berani melawan? kalau kamu tidak suka di rumah ini silahkan pergi bawa kedua anakmu dan juga suami kamu yang penyakitan itu!!" Teriak mertuanya.

"Pergi kamu dari hadapan kami Maura,kalau kamu iri kepada kami karena kami bisa hidup mewah kamu tidak usah belagu." Ucap Laura lalu membawa mertuanya duduk di sopa dan memberikan dia segelas air yang ada di meja.

"Menantu sampah tidak berguna!!" Sekali lagi mertuanya menghinanya sebelum akhirnya dia kembali ke dalam kamar.Surya yang mendengar semua makian ibunya hannya bisa menangis,kata-kata kejam ibunya jauh lebih sakit di banding penyakit yang dia derita.

Sebagai suami dia merasa bersalah kepada Maura,dia merasa menjadi suami tidak berguna jangankan untuk membahagiakan istri dan kedua anaknya,membela istrinya saat di aniaya keluarganya dia tidak mampu.Surya menyeka air mata yang keluar dari sudut matanya,dia tidak ingin Maura semakin sedih melihatnya seperti itu.

Maura mengambil kursi lalu duduk di samping ranjang tempat suaminya lalu menutup kepalanya ke atas ranjang sambil menangis sesenggukan menumpahkan segala perasaanya.Kali ini dia tidak bisa lagi pura-pura kuat dia benar-benar sedih.

"Sayang!! maafkan mas,aku memang suami tidak berguna,andaikan aku sehat mungkin hidup kita tidak seperti ini." Ucap Surya dia berusaha keras untuk mengangkat tangannya untuk membelai kepala istrinya tapi dia tidak mampu sama sekali.

Maura mengangkat kepalanya,tadinya dia mengira kalau suaminya sedang tidur ternyata pria itu mendengar suara tangisannya.

"Mas? Aku lelah sekali? rasanya aku sudah tidak mampu bertahan,andaikata aku masih punya orang tua dan aku juga punya keluarga,mungkin kita tidak merasakan hidup pahit seperti ini." Ucapnya lalu dia menyeka wajahnya.Surya menarik napas berat,dia hampir putus asa dengan keadaannya sekarang.

" Maura? kalau kamu sudah tidak kuat lagi,kamu bisa pergi bawa kedua anak kita,kalian bisa memulai hidup baru di luar biarkan aku disini,aku tidak tega melihatmu selalu di hina sementara kamu sudah melakukan semua yang mereka inginkan." Ucap Surya dengan mata berkaca-kaca.Sebenarnya berat sekali mengucapkan kata-kata itu tapi batas kesabarannya mulai habis.

Maura menoleh ke wajah suaminya,dia tau suaminya juga menderita karena dia juga selalu mendapat kata-kata hinaan dari ibu dan Abang-abangnya.

"Mas!! memangnya aku ini istri macam apa hingga tega meninggalkan kamu disaat keadaan mu seperti ini? aku yakin mas kamu pasti sembuh dan keadaan kita akan lebih baik nantinya kita sabar saja." Jawab Maura seraya menggenggam erat tangan suaminya memberikan semangat hidup.Hannya itu yang bisa dia lakukan dan doa yang tidak pernah putus kepada sang pencipta kelak keadaan mereka bisa lebih baik.

Surya tidak bisa berkata-kata,saat ini yang bisa dia lakukan hannya berdoa dan bersyukur memiliki istri sebaik Maura.

"Maura!!!!" Terdengar suara yang kencang dari ruang tamu memanggil namanya,rasanya ingin sekali dia memaki pemilik suara itu tapi apa dayanya sekarang yang bisa dia lakukan hannya bersabar dan menuruti apa pun kata pemilik rumah sekalipun harga dirinya di pertaruhkan.

Maura sudah beberapa kali meminta tolong kepada mertuanya agar dia mau menjaga kedua cucu darinya seperti cucunya yang lain agar dia bisa bekerja, tapi apa yang dia terima hannya kata makian dan cacian yang membuatnya berulang kali mengelus dada.

" Ada apa bu" Maura berlari kecil menghampiri mertuanya yang masih duduk di ruang tamu.

"Apa yang kamu lakukan di dalam kamar,apa suamimu harus kamu kelonin terus,kamu mau punya anak lagi,mikir pake otak punya dua anak saja kamu sudah tidak mampu memberinya makan mau tambah lagi?" Ucap wanita tua itu.Dia benar-benar keterlaluan kalau ngomong bahkan kata-kata yang keluar dari mulutnya sama sekali tidak pantas untuk umur sepertinya.

" Di kamar Laura,dan Siska banyak pakaian kotor apa kamu sudah mencucinya?"

"Belum bu,aku tidak tau kalau mereka punya pakaian kotor."

"Ya sudah pergi ambil dari kamar ngapain berdiri bawa ke kamar mandi dan cuci,satu lagi cepat kerjakan kami sudah lapar." Perintah mertuanya.

"Maura seperti biasa baju kami di cuci pakai tangan,itu baju-baju bagus jangan sampai rusak." Siska ikut-ikutan seperti nyonya besar di rumah itu.Entah berapa mereka membayar mertuanya setiap bulan hingga mertuanya begitu menyayangi keduanya bahkan cucu dari kedua menantunya.

Maura segera membuka kamar Siska lalu dia masuk ke dalam kamar,betapa kagetnya dia saat melihat Abang iparnya ada di atas ranjang,pria itu hannya memakai celana dalaman.

" M_ maaf mas aku tidak tau kalau mas ada disini,mbak Siska menyuruhku mengambil pakaian kotor." Ucap Maura sambil membelakangi pria itu dan sekalian mengambil baju dari keranjang kotor.

" Tidak papa,aku tau kamu mungkin juga butuh kehangatan,secara kan suami kamu sudah penyakitan,selain tidak bisa menafkahi mu secara materi dia juga tidak bisa menafkahi mu secara jasmani." Maura tersentak mendengar ucapan Abang iparnya yang menurutnya sangat merendahkan harga dirinya.

"Hmm...Kamu masih cantik,andai kamu perawatan mungkin istriku akan kalah darimu,kalau kamu mau aku bisa memberimu uang asal kamu mau melayaniku di atas ranjang." Tambah pria itu membuat Maura kaget setengah mati.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

ni lagi dasar keluarga toxic. bg nya sendiri pun sanggup berbicara sprti tu sm adik iparnya

2025-01-23

0

Gezza

Gezza

ya Allah kak aku greget bgt sama "hannya" itu lho pdhl tulisannya hanya😭

2025-01-08

0

AndTea

AndTea

Abang ipar Laknat 😡

2024-08-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Perkenalan ~
2 Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3 Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4 Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5 Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6 Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7 Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8 Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9 Bab 9 ~ Di tuduh ~
10 Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11 bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12 Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13 Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14 Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15 Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16 bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17 Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18 Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19 Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20 Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21 Bab 21 ~ Pertolongan ~
22 Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23 Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24 Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25 Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26 Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27 Bab 27 ~ Curiga ~
28 Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29 Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30 Bab 30 ~ Sakit ~
31 Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32 Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33 Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34 Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35 Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36 Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37 Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38 Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39 Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40 Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41 Bab 41 ~ Benci sekali ~
42 Bab 42 ~ Di sita ~
43 Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44 Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45 Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46 Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47 Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48 Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49 Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50 Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51 Bab 51 ~ Rencana ~
52 Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53 Bab 53 ~ Mengungkit ~
54 Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55 Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56 Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57 Bab 57 ~ Benalu ~
58 Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59 Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60 Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61 Bab 61 ~ Bahagia ~
62 Bab 62 ~ Tolong aku ~
63 Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64 bab 64 ~ Yakin lah ~
65 Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66 Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67 Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68 Bab 68 ~ Cerai saja ~
69 Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70 Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71 Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72 Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73 Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74 74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75 Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76 Bab 76 ~ Minta maaf ~
77 Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78 Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79 Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80 Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81 Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82 Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 ~ Perkenalan ~
2
Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3
Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4
Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5
Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6
Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7
Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8
Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9
Bab 9 ~ Di tuduh ~
10
Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11
bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12
Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13
Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14
Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15
Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16
bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17
Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18
Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19
Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20
Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21
Bab 21 ~ Pertolongan ~
22
Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23
Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24
Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25
Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26
Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27
Bab 27 ~ Curiga ~
28
Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29
Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30
Bab 30 ~ Sakit ~
31
Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32
Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33
Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34
Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35
Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36
Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37
Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38
Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39
Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40
Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41
Bab 41 ~ Benci sekali ~
42
Bab 42 ~ Di sita ~
43
Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44
Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45
Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46
Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47
Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48
Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49
Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50
Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51
Bab 51 ~ Rencana ~
52
Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53
Bab 53 ~ Mengungkit ~
54
Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55
Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56
Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57
Bab 57 ~ Benalu ~
58
Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59
Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60
Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61
Bab 61 ~ Bahagia ~
62
Bab 62 ~ Tolong aku ~
63
Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64
bab 64 ~ Yakin lah ~
65
Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66
Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67
Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68
Bab 68 ~ Cerai saja ~
69
Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70
Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71
Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72
Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73
Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74
74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75
Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76
Bab 76 ~ Minta maaf ~
77
Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78
Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79
Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80
Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81
Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82
Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!