Maura kembali melanjutkan pekerjaannya setelah suami dan anak-anaknya sarapan,berhubung mertuanya tidak pergi kemana-mana hari ini terpaksa dia menyibukkan diri di rumah karena tidak ingin mendengar omelan dari mertua kejamnya.
Saat pergi ke ruang tamu dia tidak menemukan mertuanya dan juga anak-anak dari iparnya,dia hannya menemukan tumpukan sampah bekas mereka makan cemilan.
"Kemana mereka? sepertinya tadi masih disini?" Tanyanya dalam hati.Dia membuang semua sampah dan piring-piring kotor bekas makan kedua anak iparnya yang selalu di manjakan mertuanya.
Kadang Maura hannya bisa merasa kasihan dengan kedua anaknya,untung saja mereka masih kecil jadi belum tau apa-apa.Kalau kedua cucu dari iparnya membuat kotor rumah sekalipun tidak pernah di marahi sangat berbeda dengan anak-anaknya yang baru sekali membuat rumah berantakan dia sudah harus membayar ganti rugi seperti beberapa hari kemarin.
"Apa yang kamu lakukan? kamu belum selesai berbenah,lamban sekali kamu? disini mau ada arisan,kamu harus membersihkan semua rumah dan memasak semua ini." Rena meletakkan keranjang yang berisi barang belanja yang di bawah oleh mertuanya.
Sepertinya mertunya belanja dari supermarket,terlihat semua isi keranjang barang-barangnya premium semua.
" Cepat bereskan ruang tamu ini lalu kamu pergi memasak jangan lama-lama karena jam dua siang,teman-teman arisan ku sudah berkumpul." Ucapnya.Maura membawa belanja ke dapur dia tidak tau kalau hari ini ada arisan di rumah mertuanya.
"Tunggu!! Ingat nanti saat teman-temanku datang kamu jangan banyak tingkah apalagi banyak ngomong." Mertuanya mengingatkan dirinya Maura hannya bisa mengangguk,dia tau mertuanya pasti malu mengakuinya sebagai menantu,di hadapan semua teman-teman arisannya yang kaya-kaya.
"Baik bu." Jawabnya lalu dia segera pergi ke dapur karena tidak ingin mendengar ocehan mertuanya lagi.
Maura memasak sendirian di dapur,ada lima jenis masakan yang harus dia masak dan juga membuat minuman dingin setelah semua selesai dia menghidangkan makanan di atas meja.Di ruang tamu terdengar suara riuh kemungkinan teman-teman mertuanya sudah berdatangan.
"Maura!!!" Terdengar suara mertuanya yang keras memanggilnya dari ruang tamu,Maura segera berlari kecil ke ruang tamu sebelum mertuanya memanggilnya lebih keras lagi.
" Kamu ngapain saja di dapur,ayo bawa minuman ke sini." Hardik mertuanya membuat Maura terdiam dan tidak berani menjawab mertuanya.
"Siapa dia jeng Rena?"
"A_itu,pembantu dia pembantu di rumah ini." Jawab Rena gugup Maura membalikkan badannya dan menoleh ke arah mertuanya yang saat itu juga menatapnya dan keduanya saling menatap.
Sedih!! sudah pasti tapi Maura sudah pasrah pada kenyataannya selama ini memang mertuanya tidak pernah menganggapnya sebagai menantu bahkan anaknya sendiri tidak di anggapnya hannya karena nasibnya yang kurang beruntung.
Maura membawa banyak minuman dari belakang,dia menyuguhkan minuman kepada teman-teman mertuanya.
" Nyonya makanannya sudah siap sudah ku hidangkan di atas meja." Ucap Maura saat dia sampai di ruang tamu membawa minuman yang di suruh mertuanya.Mertuanya menatap sinis kepadanya seakan dia adalah orang paling menjijikan.
"Ya sudah kamu pergi ke belakang,nanti kalau kami sudah lapar kami memanggilmu,silahkan kamu ke belakang dan lanjutkan pekerjaanmu."Jawab mertuanya,tatapannya selalu memberi isyarat dan Maura yang sudah mengerti hannya bisa diam lalu pergi begitu saja.
"Jeng,pembantumu baik juga ya,di rumah pembantu lagi kosong,satu Minggu yang lalu aku memecatnya karena berani menggoda suamiku,kamu juga hati-hati Lo jeng,bukan kah kamu dan anak lelaki mu tinggal di rumah ini,takutnya dia menggoda anak lelakimu." Ucap salah satu teman arisan mertuanya.
"Hahahaha....Kamu bisa saja jeng,wanita seperti itu sudah pasti bukan selera anakku,memangnya ada yang menarik dari wanita itu,dia hanya pelayan,lagian dia sudah menikah dan suaminya juga lelaki penyakitan." Mertuanya tertawa lepas,dia benar-benar kejam tidak menganggap Surya sama sekali sebagai anak kandungnya.
"Hati orang tidak tau jeng,pokonya aku hanya mengingatkan kamu saja." Ucap wanita itu lagi,dan mereka semua tertawa tanpa beban sama sekali.
Maura hannya diam saja,pura-pura tidak mendengar obrolan orang-orang yang tidak punya perasaan itu.Cukup lama tamu-tamu mertuanya pergi sampai dia bosan menunggunya .
Setelah sore,iparnya kembali dari kantor,bertepatan para tamu mertuanya ingin pulang,saat itu Maura sedang disana menyusun meja yang sangat berantakan bekas mereka makan dan minum.
"Jeng-jeng semua,kenalin ini menantu mereka baru saja pulang dari kantor,maklumlah aku punya dua menantu dan dua-duanya punya karir jadi mereka cukup sibuk." Saat itu Siska dan Laura pulang bersamaan sementara Dedi dan Abangnya belum pulang.
Laura dan Siska menyalami tamu mertuanya,Rena sangat bangga mengenalkan kedua menantu yang selalu dia banggakan sementara Maura,jangankan mengenalkannya mengakuinya saja dia malu.
"Wah...Bahagia sekali kamu jeng Rena,punya mantu yang cantik dan punya karir,kamu hebat sekali pantas saja kamu terlihat modis dan cantik pasti mereka berdua mengurusnya mu dengan baik,andai saja menantu ku sepertimu pasti aku sangat bahagia." Ucap temannya lagi dan Rena terlihat sangat bangga dia benar-benar lupa punya Maura menantu yang kurang beruntung.
"Makanya anaknya di suruh cari menantu yang hebat,jangan cuma menantu yang bisanya mengharapkan gaji suami,rugi dong punya mantu demikian kita capek-capek menyekolahkan anak yang menikmati anak orang enak banget itu." Jawabnya dengan angkuh.
Cukup lama mereka mengobrol di ruang tamu,Siska dan Laura juga cukup pintar berbaur dengan teman-teman mertuanya hingga hari semakin sore.
" Aduh!!! kamu beruntung sekali punya menantu hebat Rena,bahkan mereka sangat mudah bergabung dengan kita,sebenarnya kami masih ingin mengobrol tapi hari sudah semakin sore,arisan bulan depan kamu bawa kedua menantu mu ya." Ucap seseorang lagi.Rena hannya mengangguk bibirnya selalu menyunggingkan senyum yang manis dia begitu bahagia hari ini karena semua teman-temannya selalu memujinya setinggi langit.
"Baiklah,kami akan datang bertiga saat kita arisan ." Jawabnya.Saat itu Laura langsung pergi ke kamar mandi,karena dia sudah menahan buang air kecil sejak dia kembali dari kerjaan.
Saat dia masuk ke kamar mandi,dia terburu-buru sampai dia tidak melihat kalung yang dia pakai putus dan jatuh di lantai.
"Ahh...Lega sekali rasanya plong..." Ucapnya sambil memegangi perutnya lalu dia keluar dari kamar mandi dan kembali ke ruang tamu ternyata ruang tamu sudah tidak ada orang hannya tinggal Maura yang sedang membersihkan ruang tamu.
Laura memandang Maura dengan tatapan merendahkan,dia hannya tersenyum sinis saat melihat banyaknya kerjaan yang harus di selesaikan Maura.
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Andri Yani
sinteron ikan terbang deritanya gk kelar2
2025-02-22
0
Heny
Cerita nya jln di tempat
2025-02-10
0
Baiq Susy Meilawati Syukrin
sampai kesekian episode di tindas tanpa perlawanan,JD bosen bacanya....🙏🙏🙏
2024-08-31
0