Bab 15 ~ Tidak di akui ~

Maura kembali melanjutkan pekerjaannya setelah suami dan anak-anaknya sarapan,berhubung mertuanya tidak pergi kemana-mana hari ini terpaksa dia menyibukkan diri di rumah karena tidak ingin mendengar omelan dari mertua kejamnya.

Saat pergi ke ruang tamu dia tidak menemukan mertuanya dan juga anak-anak dari iparnya,dia hannya menemukan tumpukan sampah bekas mereka makan cemilan.

"Kemana mereka? sepertinya tadi masih disini?" Tanyanya dalam hati.Dia membuang semua sampah dan piring-piring kotor bekas makan kedua anak iparnya yang selalu di manjakan mertuanya.

Kadang Maura hannya bisa merasa kasihan dengan kedua anaknya,untung saja mereka masih kecil jadi belum tau apa-apa.Kalau kedua cucu dari iparnya membuat kotor rumah sekalipun tidak pernah di marahi sangat berbeda dengan anak-anaknya yang baru sekali membuat rumah berantakan dia sudah harus membayar ganti rugi seperti beberapa hari kemarin.

"Apa yang kamu lakukan? kamu belum selesai berbenah,lamban sekali kamu? disini mau ada arisan,kamu harus membersihkan semua rumah dan memasak semua ini." Rena meletakkan keranjang yang berisi barang belanja yang di bawah oleh mertuanya.

Sepertinya mertunya belanja dari supermarket,terlihat semua isi keranjang barang-barangnya premium semua.

" Cepat bereskan ruang tamu ini lalu kamu pergi memasak jangan lama-lama karena jam dua siang,teman-teman arisan ku sudah berkumpul." Ucapnya.Maura membawa belanja ke dapur dia tidak tau kalau hari ini ada arisan di rumah mertuanya.

"Tunggu!! Ingat nanti saat teman-temanku datang kamu jangan banyak tingkah apalagi banyak ngomong." Mertuanya mengingatkan dirinya Maura hannya bisa mengangguk,dia tau mertuanya pasti malu mengakuinya sebagai menantu,di hadapan semua teman-teman arisannya yang kaya-kaya.

"Baik bu." Jawabnya lalu dia segera pergi ke dapur karena tidak ingin mendengar ocehan mertuanya lagi.

Maura memasak sendirian di dapur,ada lima jenis masakan yang harus dia masak dan juga membuat minuman dingin setelah semua selesai dia menghidangkan makanan di atas meja.Di ruang tamu terdengar suara riuh kemungkinan teman-teman mertuanya sudah berdatangan.

"Maura!!!" Terdengar suara mertuanya yang keras memanggilnya dari ruang tamu,Maura segera berlari kecil ke ruang tamu sebelum mertuanya memanggilnya lebih keras lagi.

" Kamu ngapain saja di dapur,ayo bawa minuman ke sini." Hardik mertuanya membuat Maura terdiam dan tidak berani menjawab mertuanya.

"Siapa dia jeng Rena?"

"A_itu,pembantu dia pembantu di rumah ini." Jawab Rena gugup Maura membalikkan badannya dan menoleh ke arah mertuanya yang saat itu juga menatapnya dan keduanya saling menatap.

Sedih!! sudah pasti tapi Maura sudah pasrah pada kenyataannya selama ini memang mertuanya tidak pernah menganggapnya sebagai menantu bahkan anaknya sendiri tidak di anggapnya hannya karena nasibnya yang kurang beruntung.

Maura membawa banyak minuman dari belakang,dia menyuguhkan minuman kepada teman-teman mertuanya.

" Nyonya makanannya sudah siap sudah ku hidangkan di atas meja." Ucap Maura saat dia sampai di ruang tamu membawa minuman yang di suruh mertuanya.Mertuanya menatap sinis kepadanya seakan dia adalah orang paling menjijikan.

"Ya sudah kamu pergi ke belakang,nanti kalau kami sudah lapar kami memanggilmu,silahkan kamu ke belakang dan lanjutkan pekerjaanmu."Jawab mertuanya,tatapannya selalu memberi isyarat dan Maura yang sudah mengerti hannya bisa diam lalu pergi begitu saja.

"Jeng,pembantumu baik juga ya,di rumah pembantu lagi kosong,satu Minggu yang lalu aku memecatnya karena berani menggoda suamiku,kamu juga hati-hati Lo jeng,bukan kah kamu dan anak lelaki mu tinggal di rumah ini,takutnya dia menggoda anak lelakimu." Ucap salah satu teman arisan mertuanya.

"Hahahaha....Kamu bisa saja jeng,wanita seperti itu sudah pasti bukan selera anakku,memangnya ada yang menarik dari wanita itu,dia hanya pelayan,lagian dia sudah menikah dan suaminya juga lelaki penyakitan." Mertuanya tertawa lepas,dia benar-benar kejam tidak menganggap Surya sama sekali sebagai anak kandungnya.

"Hati orang tidak tau jeng,pokonya aku hanya mengingatkan kamu saja." Ucap wanita itu lagi,dan mereka semua tertawa tanpa beban sama sekali.

Maura hannya diam saja,pura-pura tidak mendengar obrolan orang-orang yang tidak punya perasaan itu.Cukup lama tamu-tamu mertuanya pergi sampai dia bosan menunggunya .

Setelah sore,iparnya kembali dari kantor,bertepatan para tamu mertuanya ingin pulang,saat itu Maura sedang disana menyusun meja yang sangat berantakan bekas mereka makan dan minum.

"Jeng-jeng semua,kenalin ini menantu mereka baru saja pulang dari kantor,maklumlah aku punya dua menantu dan dua-duanya punya karir jadi mereka cukup sibuk." Saat itu Siska dan Laura pulang bersamaan sementara Dedi dan Abangnya belum pulang.

Laura dan Siska menyalami tamu mertuanya,Rena sangat bangga mengenalkan kedua menantu yang selalu dia banggakan sementara Maura,jangankan mengenalkannya mengakuinya saja dia malu.

"Wah...Bahagia sekali kamu jeng Rena,punya mantu yang cantik dan punya karir,kamu hebat sekali pantas saja kamu terlihat modis dan cantik pasti mereka berdua mengurusnya mu dengan baik,andai saja menantu ku sepertimu pasti aku sangat bahagia." Ucap temannya lagi dan Rena terlihat sangat bangga dia benar-benar lupa punya Maura menantu yang kurang beruntung.

"Makanya anaknya di suruh cari menantu yang hebat,jangan cuma menantu yang bisanya mengharapkan gaji suami,rugi dong punya mantu demikian kita capek-capek menyekolahkan anak yang menikmati anak orang enak banget itu." Jawabnya dengan angkuh.

Cukup lama mereka mengobrol di ruang tamu,Siska dan Laura juga cukup pintar berbaur dengan teman-teman mertuanya hingga hari semakin sore.

" Aduh!!! kamu beruntung sekali punya menantu hebat Rena,bahkan mereka sangat mudah bergabung dengan kita,sebenarnya kami masih ingin mengobrol tapi hari sudah semakin sore,arisan bulan depan kamu bawa kedua menantu mu ya." Ucap seseorang lagi.Rena hannya mengangguk bibirnya selalu menyunggingkan senyum yang manis dia begitu bahagia hari ini karena semua teman-temannya selalu memujinya setinggi langit.

"Baiklah,kami akan datang bertiga saat kita arisan ." Jawabnya.Saat itu Laura langsung pergi ke kamar mandi,karena dia sudah menahan buang air kecil sejak dia kembali dari kerjaan.

Saat dia masuk ke kamar mandi,dia terburu-buru sampai dia tidak melihat kalung yang dia pakai putus dan jatuh di lantai.

"Ahh...Lega sekali rasanya plong..." Ucapnya sambil memegangi perutnya lalu dia keluar dari kamar mandi dan kembali ke ruang tamu ternyata ruang tamu sudah tidak ada orang hannya tinggal Maura yang sedang membersihkan ruang tamu.

Laura memandang Maura dengan tatapan merendahkan,dia hannya tersenyum sinis saat melihat banyaknya kerjaan yang harus di selesaikan Maura.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Andri Yani

Andri Yani

sinteron ikan terbang deritanya gk kelar2

2025-02-22

0

Heny

Heny

Cerita nya jln di tempat

2025-02-10

0

Baiq Susy Meilawati Syukrin

Baiq Susy Meilawati Syukrin

sampai kesekian episode di tindas tanpa perlawanan,JD bosen bacanya....🙏🙏🙏

2024-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Perkenalan ~
2 Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3 Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4 Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5 Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6 Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7 Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8 Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9 Bab 9 ~ Di tuduh ~
10 Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11 bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12 Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13 Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14 Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15 Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16 bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17 Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18 Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19 Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20 Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21 Bab 21 ~ Pertolongan ~
22 Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23 Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24 Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25 Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26 Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27 Bab 27 ~ Curiga ~
28 Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29 Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30 Bab 30 ~ Sakit ~
31 Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32 Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33 Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34 Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35 Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36 Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37 Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38 Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39 Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40 Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41 Bab 41 ~ Benci sekali ~
42 Bab 42 ~ Di sita ~
43 Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44 Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45 Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46 Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47 Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48 Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49 Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50 Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51 Bab 51 ~ Rencana ~
52 Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53 Bab 53 ~ Mengungkit ~
54 Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55 Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56 Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57 Bab 57 ~ Benalu ~
58 Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59 Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60 Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61 Bab 61 ~ Bahagia ~
62 Bab 62 ~ Tolong aku ~
63 Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64 bab 64 ~ Yakin lah ~
65 Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66 Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67 Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68 Bab 68 ~ Cerai saja ~
69 Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70 Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71 Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72 Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73 Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74 74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75 Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76 Bab 76 ~ Minta maaf ~
77 Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78 Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79 Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80 Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81 Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82 Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 ~ Perkenalan ~
2
Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3
Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4
Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5
Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6
Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7
Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8
Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9
Bab 9 ~ Di tuduh ~
10
Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11
bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12
Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13
Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14
Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15
Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16
bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17
Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18
Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19
Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20
Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21
Bab 21 ~ Pertolongan ~
22
Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23
Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24
Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25
Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26
Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27
Bab 27 ~ Curiga ~
28
Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29
Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30
Bab 30 ~ Sakit ~
31
Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32
Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33
Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34
Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35
Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36
Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37
Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38
Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39
Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40
Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41
Bab 41 ~ Benci sekali ~
42
Bab 42 ~ Di sita ~
43
Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44
Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45
Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46
Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47
Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48
Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49
Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50
Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51
Bab 51 ~ Rencana ~
52
Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53
Bab 53 ~ Mengungkit ~
54
Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55
Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56
Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57
Bab 57 ~ Benalu ~
58
Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59
Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60
Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61
Bab 61 ~ Bahagia ~
62
Bab 62 ~ Tolong aku ~
63
Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64
bab 64 ~ Yakin lah ~
65
Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66
Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67
Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68
Bab 68 ~ Cerai saja ~
69
Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70
Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71
Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72
Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73
Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74
74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75
Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76
Bab 76 ~ Minta maaf ~
77
Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78
Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79
Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80
Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81
Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82
Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!