NovelToon NovelToon

Tidak Ada Maaf Untuk Ibu Mertua

Bab 1 ~ Perkenalan ~

" Maura!! Maura? Kamu dimana sih lamban sekali aku sudah memanggilmu dari tadi telinga mu sudah rusak ya makanya tidak mendengar panggilan ku!!" Mertuaku meninggikan suara memanggil nama ku dengan keras seakan aku ini babu di rumah ini.

"Ada apa bu,aku sedang menyuapi mas Surya." Jawabku menahan rasa kesal terhadap mertuaku yang sombong.

"Alah.... Itu saja alasan mu setiap hari,sesekali kamu biarkan saja suami mu tidak makan,dia kayak anjing saja makan,minum dan buang kotoran,itu saja setiap hari yang bisa dilakukan anak tidak berguna itu." Ucapnya dengan nada tinggi tanpa menjaga perasaan mas Surya sedikit pun.

Aku hannya bisa diam,hannya itu yang bisa kulakukan untuk saat ini karena keadaan keuangan kami sangat di uji untuk saat ini.

" Kami mau pergi jalan-jalan,bereskan rumah dan pakaian yang ada di kamar mandi,kamu lihat baju-baju kotor sudah menumpuk.Jangan hannya makan gratis saja taunya kalian semua,disini tidak ada yang gratis jangan lupa kalau sudah kering di setrika." Ucap mertuaku memerintah ku seperti yang dia lakukan setiap hari.

Setelah mengantar mertua dan kakak ipar ku masuk ke dalam mobil,serta membawa beberapa keperluan mereka,aku kembali masuk ke dalam rumah.Aku memandangi mobil yang mereka bawa sampai menghilang dari pandanganku,lalu masuk ke dalam rumah.

Aku duduk di sopa sambil mengelus dada makian dan cacian sudah biasa ku dengar dari mulut pedas mertuaku,bahkan lebih dari itu pun aku sudah mendengarnya jadi aku sudah lelah untuk menagis karena memang saat ini aku tidak mampu melakukan apa pun kecuali jadi babu di rumah mertuaku sendiri.

Sejak suamiku tidak bekerja dua tahun yang lalu sikap mertua ku berubah tiga ratus enam puluh derajat kepada kami,setiap hari ada saja kata makian yang di lontarkan mertuaku baik kepada suami ku atau pun kepadaku.

Sebenarnya aku sudah lelah,ingin rasanya aku bekerja agar bisa membiayai keluargaku dan membeli obat untuk suamiku tapi semua terhalang karena aku memiliki dua anak yang masih kecil yang harus ku rawat.

Mertua ku sendiri tidak mau mengurus anak-anakku,jangankan untuk menjaganya sekedar mengajaknya bermain saja dia tidak mau sangat berbeda perlakuannya dengan cucunya yang lain.

Sementara kami tidak punya tabungan sama sekali sudah habis sejak suamiku sakit,aku juga tidak tau kenapa suamiku tiba-tiba tidak bisa menggerakkan tubuhnya yang bisa dia lakukan hannya berbaring.Sejak kami kehabisan tabungan suamiku berhenti mengkonsumsi obat,aku pernah meminta mertuaku untuk membantu kami membelikan obat,bukannya memberikan obat yang ada dia malah memaki kami habis-habisan padahal dia punya pensiunan papa mertuaku.

Rasanya aku sudah lelah dengan semua ini,satu tahun sudah aku hidup menderita di rumah mertuaku,terkadang aku sangat kasihan melihat suamiku yang selalu di rendahkan kedua abangnya yang punya pekerjaan mapan dan istri mereka juga punya pekerjaan yang bagus.

"Dek!!! dek!!!" Panggil suamiku tiba-tiba mengagetkan ku,aku segera beranjak dari tempat duduk ku lalu menghampiri suamiku yang ada di kamar.

"Iya mas kenapa,kamu ingin ke toilet?

"Tidak,aku ingin teh dek,rasanya mulutku pahit sekali." Ucap suamiku dengan suara yang lemah.

"Oke aku akan buatkan teh untukmu,tunggu disini ya." Ucapku lalu segera pergi ke dapur untuk membuatkan teh untuknya.Maklumlah disaat mertuaku tidak adalah kami bisa makan sedikit lebih kalau mereka ada tentu saja kami tidak berani karena sudah pasti ibu mertuaku marah-marah yang ujungnya akan menghina kami sesuka hatinya.

Aku mengambil gelas dan juga sendok,lalu membuka lemari tempat gula dan kopi di simpan tapi betapa kagetnya aku saat aku membuka lemarinya ternyata semua lemari di kunci dan kuncinya di bawa oleh mertuaku.

Tidak terasa air mata ku jatuh,aku tidak menyangka sekalipun aku melakukan semua pekerjaan di rumah ini mertua ku masih saja tega menyimpan semua makanan di dalam lemari.

" Dasar mertua jahat,aku akan membalas semua kekejaman mu kepada kami kelak kalau aku punya uang,kamu sangat kejam kepada anak kandung mu hannya karena dia tidak bisa memberikan apa pun kepada mu." Ucapnya lalu dia menyeka air matanya.Dia menyimpan kembali sendok dan gelas ke tempatnya lalu dia kembali ke kamar,dia berusaha menutupi kesedihan di wajahnya,dia tidak ingin suaminya semakin terpuruk atas sikap ibunya yang sangat kejam.

" Mas sepertinya gula habis,kayaknya ibu lupa membeli gula,kamu minum air putih saja." Ucapnya lalu dia membantu suaminya untuk minum air putih.

" Tidak usah kamu tutupi dek,mas tau kalau ibuku menyimpan gula dan kopi,sudahlah biarkan saja aku juga tau diri aku tidak mampu seperti Abang memberikan apa yang dia inginkan,mas minta maaf karena telah menyusahkan kamu." Ucap Surya dengan mata berkaca-kaca.

Sebenarnya Maura ingin sekali menangis tapi dia tidak ingin suaminya semakin merasa rendah diri,dia pura-pura tersenyum lalu memeluk suaminya dengan penuh cinta.

" Tenang saja mas,semua pasti berlalu,kamu pasti sembuh dan Tuhan akan mengangkat derajat kita,yang penting kita tidak pernah lupa berdoa kita sabar dengan ujian ini." Ucap suami Maura memberi semangat untuk suaminya.

" "Mas aku ke belakang dulu,aku mau bekerja." Ucap Maura setelah melepaskan pelukannya dari tubuh suaminya.Sementara kedua anaknya kecilnya masih tertidur pulas mungkin karena tadi malam keduanya terlambat tidur.

Saat Maura sampai di ruang tengah,dia mendengar pintu di ketuk dari luar,Maura segera berjalan menuju pintu lalu membukakan pintu.

" Maura,kamu di rumah seharian ini kak? mertuamu tidak ada di rumah kan,aku bisa minta tolong jaga anakku,aku ada urusan sebentar nanti aku kasih uang beli bakso deh." Tetangganya Yanti tiba-tiba datang minta tolong kepadanya dan dengan senang hati dia menerima tawaran itu.

Maura membawa gadis kecil berumur empat tahun ke dalam rumah lalu menyuruhnya duduk d i ruang tamu.

"Sayang kamu duduk disini ya,tante mau cuci baju ke kamar mandi." Ucap Maura.Dia bersyukur karena anak itu sangat penurut dan sopan.

Tidak terasa waktu sudah siang,dan orang tua anak itu sudah kembali untuk membawa putrinya.

"Maura terima kasih sudah menjaga anakku."

"Dia sangat baik mbak,dia sama sekali tidak merepotkan aku." Jawab Maura jujur.Yanti memberinya satu bungkus bakso di tambah uang lima puluh ribu membuat Maura sangat bersyukur bahkan saking bahagianya dia hampir memeluk wanita itu.

" Sekali lagi terima kasih mbak,uang ini sangat berarti untuk keluargaku." Jawab Maura dengan penuh haru.

"Makanya Maura kamu pindah rumah saja,mertua mu itu orang tidak punya perasaan,dia sangat kejam untuk apa bertahan disini." Ucap Yanti memberi nasihat.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Bab 2 ~ Beban keluarga ~

Maura hannya bisa tersenyum kecil mendengar ucapan Yanti tetangganya kalau bukan karena keadaanya yang sangat sulit saat ini mungkin sudah dari dulu dia pindah dari rumah mewah mertuanya yang angkuh dan sombong.

" Entahlah mbak,untuk saat ini aku belum ada kemampuan untuk bertindak,mbak tau sendiri aku punya dua anak yang masih kecil,sementara suamiku sedang sakit untuk saat ini aku hannya bisa sabar dulu." Jawab Maura.

"Yang sabar ya semoga suami kamu cepat sembuh,agar kalian bisa keluar dari rumah ini.Hmm ini aku tambah sedikit lagi untuk jajan sekecil." Yanti memberikan lima puluh ribu lagi untuk Maura.Maura beberapa kali mengucapkan terima kasih kepada Yanti entah mimpi apa dia semalam hingga dia mendapat uang sebanyak itu padahal kerjanya sangat santai.

Maura menutup pintu setelah Yanti meninggalkan rumah mertuanya lalu dia berlari kecil ke dapur lalu menuangkan mie ayam baksonya ke dalam mangkok, hari ini dia sangat bersyukur karena bisa memberi makan enak untuk kedua anak dan suaminya setelah sekian lama hannya makan kepala ikan dan sisa makan dari ibu mertua serta kakak iparnya.

" Mas bangun,aku bawakan bakso untukmu."

" Kamu dapat uang dari mana dek?"

"Ada rejeki dari tetangga mas,ayo makan biar mulut mu tidak pahit." Ucapnya.Maura membantu Surya duduk di atas ranjang perlahan dia menyuapi suaminya makan mie ayam bakso di tambah nasi.

Surya sangat lahap memakannya,entah kapan terakhir dia makan bakso yang jelas sudah lama sekali dia tidak pernah lagi makan bakso.

"Udah dek,mas sudah kenyang,kamu makanlah juga." Ucap Surya,dia tau Maura pasti belum makan,dia sengaja mendahulukan dirinya,dia memang wanita yang sangat baik dia benar-benar tidak salah pilih memilih istri sebaik Maura.

" Udah makan mas,aku sudah menyisihkan untuk kami bertiga." Jawab Maura berbohong padahal dia hannya menyisakan sedikit untuk kedua anaknya dia menahan selera yang penting orang yang dia sayangi bisa makan enak hari ini.

"Mas udah kenyang,lagian mas udah sarapan tadi,aku mau minum agar bisa istrahat." Jawab Surya tetap menolak karena dia tidak ingin terlalu egois.

Dengan terpaksa Maura memberikan air minum kepada suaminya lalu dia segera membaringkan suaminya di atas ranjang.Maura kembali ke dapur sambil membawa kedua anaknya ke ruang tamu untuk di suapi,kedua anaknya makan cukup lahap mungkin karena selama ini mereka tidak pernah makan makanan enak.

Untuk keadaan mereka saat ini semangkuk mie ayam bakso adalah makanan paling enak,karena beberapa tahun ini mereka hannya di sunguhkan makanan sisa bahkan jika dia memasak ayam atau daging mertuanya tidak pernah mengijinkan mereka untuk menikmatinya,mereka hannya di kasih tempe dan sayur.

"Maafkan papa sama papa sayang,untuk saat ini kamu belum bisa memberikan makanan yang enak untuk kalian,nanti jika keadaan kita sudah berubah dan papa sudah sembuh kami akan memberikan makanan yang layak." Ucap Maura dengan mata berkaca-kaca.

Setelah kedua anaknya selesai makan,dia segera menidurkan keduanya agar dia bisa kembali menyelesaikan pekerjaannya yang masih menumpuk dia takut saat mertuanya dan iparnya kembali pekerjaan masih banyak,dan itu akan menjadi alasan bagi mertuanya untuk merendahkan dirinya dan juga suaminya yang tidak pernah di anggapnya sebagai anak hannya karena mereka tidak mampu memberikan apa pun untuk mertuanya.

"Aahh...Akhirhya semuanya beres,sekarang waktunya aku ke warung untuk membelikan gula dan kopi untuk suamiku." Ucapnya sambil mengambil uang dari kantong bajunya lalu menciuminya.

Beberapa kali dia mengucap syukur karena mendapat rejeki diluar dugaannya,setelah sekian lama tidak pernah memegang uang.Maura segera keluar rumah lalu pergi ke grosir terdekat di depan rumahnya.

" Gula satu kilo,kopi dan juga bubuk teh bude,sama satu bungkus roti bude." Maura meminta apa yang dia inginkan untuk stok di kamarnya.

"Tumben kamu belanja Maura,biasanya mertuamu yang belanja." Ucap pemilik warung kepo.

"Tidak papa bude,sesekali aku juga tidak papa kok." Jawabnya lalu membayar belanjaannya,dia kurang suka dengan pemilik warung yang kepo.Maura segera meninggalkan warung dia sudah sangat risih dengan pemilik warung yang makin banyak ngomong.

"Kalau tau pemilik warungnya seperti itu mending belanja di tempat lain saja dasar orang kepo."Sungut Maura saat dia sudah keluar dari warung itu setelah mendapat kembalian uangnya.

Maura buru-buru kembali ke rumah,setelah itu dia membuat teh untuk suaminya dan membawa semua belanjanya ke dalam kamar,dia tidak ingin mertuanya mengambil dan menyembunyikan gula yang baru saja dia beli.

" Mas bangun,aku bawakan teh untukmu sekalian ada cemilan." Ucapnya lalu dia berdiri di samping tempat tidur suaminya untuk membantu suaminya duduk.

"Dapat uang dari mana kamu dek untuk membeli semua ini?"

"Tadi ada rejeki mas! aku senang sekali paling tidak untuk beberapa hari ini kita bisa minum teh atau kopi tanpa harus mengemis." Jawab Maura.Wajahnya terlihat bahagia.Surya memang sangat bahagia tapi jauh di dalam hatinya selalu merasa bersalah karena selalu saja menjadi beban untuk istrinya.

Di saat mereka sedang asik duduk sambil cerita di dalam kamar tiba-tiba terdengar suara mobil di halaman rumah,Maura sedikit kaget dia tidak mengira kalau mertuanya pulang secepat itu,tadinya dia berharap mereka kembali malam hari saja.

"Mas habiskan teh mu,ini kue aku simpan saja,nanti malam kamu bisa kembali memakannya." Ucapnya lalu mengambil cemilan dan gelas dari depan suaminya dan segera membawanya ke dapur setelah membaringkan tubuh suaminya.

"Kemana semua penghuni rumah ini,apa mereka sedang tidur di kamarnya!!" Suara mertuanya sudah terdengar masuk ke dalam rumah sambil berbicara dengan kejamnya.

" Aku di dapur bu ada apa?" Maura berlari kecil menghampiri mertuanya yang sudah duduk di sopa mewah miliknya.

" Aku kira kamu sedang tidur,maklum lah kalian satu keluarga kan tidak memikirkan apa pun,makan tinggal makan,minum tinggal minum tidak perlu memikirkan uang untuk membeli kebutuhan rumah,tidak perlu memikirkan uang untuk membayar kontrakan rumah,makanya bisa santai tanpa beban."Sindir mertuanya padahal mereka baru saja sampai tapi wanita paruh baya itu sudah mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakitkan.

Maura hannya menghela napas,apalagi yang bisa dia lakukan selain sabar dengan semua kata-kata mertuanya yang kejam itu,jangankan kepadanya yang notabene hannya orang luar kepada anak yang dilahirkannya saja dia sanggup menghinanya.

" Ambil semua belanjaan dari mobil,ngapain berdiri disitu,entah kenapa ya,aku jijik banget melihatmu rasanya terpaksa sekali mengijinkan kalian tinggal di rumah ini." Ucapnya sekali lagi saat Maura mulai meninggalkan ruang tamu.

"Sudah bu,untuk apa memikirkan dia nanti tensi ibu naik lagi,lagian dia bisa kita manfaatkan sebagai babu di rumah ini,dari pada hannya beban di rumah ini." Ucap kakak iparnya yang pertama.Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Laura ingin sekali rasanya Maura menjambaknya tapi dia tidak punya kekuatan untuk saat ini.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~

Maura mengambil semua barang belanjaan milik keluarga mertuanya,di rumah itu sekali pun dia seorang menantu tapi karena tidak bisa seperti kakak iparnya yang lain, dia hannya di anggap pembantu tidak lebih.

" Maura cepat!! kamu ngapain lama sekali apa!!" Teriak mertuanya dari dalam rumah,Maura buru-buru mengambil semua barang lalu membawanya ke hadapan ibu mertua dan kedua kaka iparnya.

" Kamu ngapain lama-lama di luar,apa kamu memeriksa barang belanjaan kami? Itu semua barang mahal sesuatu yang tidak mampu kamu beli sampai kapan pun,jangankan untuk beli perhiasan dan baju mahal,untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mu saja kamu tidak mampu." Maki mertuanya.

" Bu,aku sudah bekerja di rumah ini,kami bisa saja tidak memakan makanan yang kalian beli tapi berikan gaji ku saat aku kalian jadikan babu di rumah ini,bukan kah ibu dan menantu ibu ini banyak uang kenapa tidak membayar tenaga yang sudah ku keluarkan?" Maura sudah tidak tahan dengan hinaan mertunya akhirnya dia memberanikan diri melawan mertuanya.

" Plak!!" Mertunya langsung beranjak dari tempat duduknya lalu dia melayangkan pukulan keras ke wajah Maura hingga dia merasakan panas di seluruh tubuhnya.

"Dasar menantu tidak tau diri kamu? sudah menumpang dan tidak pernah sekali pun membahagiakan mertuamu,sekarang kamu berani melawan? kalau kamu tidak suka di rumah ini silahkan pergi bawa kedua anakmu dan juga suami kamu yang penyakitan itu!!" Teriak mertuanya.

"Pergi kamu dari hadapan kami Maura,kalau kamu iri kepada kami karena kami bisa hidup mewah kamu tidak usah belagu." Ucap Laura lalu membawa mertuanya duduk di sopa dan memberikan dia segelas air yang ada di meja.

"Menantu sampah tidak berguna!!" Sekali lagi mertuanya menghinanya sebelum akhirnya dia kembali ke dalam kamar.Surya yang mendengar semua makian ibunya hannya bisa menangis,kata-kata kejam ibunya jauh lebih sakit di banding penyakit yang dia derita.

Sebagai suami dia merasa bersalah kepada Maura,dia merasa menjadi suami tidak berguna jangankan untuk membahagiakan istri dan kedua anaknya,membela istrinya saat di aniaya keluarganya dia tidak mampu.Surya menyeka air mata yang keluar dari sudut matanya,dia tidak ingin Maura semakin sedih melihatnya seperti itu.

Maura mengambil kursi lalu duduk di samping ranjang tempat suaminya lalu menutup kepalanya ke atas ranjang sambil menangis sesenggukan menumpahkan segala perasaanya.Kali ini dia tidak bisa lagi pura-pura kuat dia benar-benar sedih.

"Sayang!! maafkan mas,aku memang suami tidak berguna,andaikan aku sehat mungkin hidup kita tidak seperti ini." Ucap Surya dia berusaha keras untuk mengangkat tangannya untuk membelai kepala istrinya tapi dia tidak mampu sama sekali.

Maura mengangkat kepalanya,tadinya dia mengira kalau suaminya sedang tidur ternyata pria itu mendengar suara tangisannya.

"Mas? Aku lelah sekali? rasanya aku sudah tidak mampu bertahan,andaikata aku masih punya orang tua dan aku juga punya keluarga,mungkin kita tidak merasakan hidup pahit seperti ini." Ucapnya lalu dia menyeka wajahnya.Surya menarik napas berat,dia hampir putus asa dengan keadaannya sekarang.

" Maura? kalau kamu sudah tidak kuat lagi,kamu bisa pergi bawa kedua anak kita,kalian bisa memulai hidup baru di luar biarkan aku disini,aku tidak tega melihatmu selalu di hina sementara kamu sudah melakukan semua yang mereka inginkan." Ucap Surya dengan mata berkaca-kaca.Sebenarnya berat sekali mengucapkan kata-kata itu tapi batas kesabarannya mulai habis.

Maura menoleh ke wajah suaminya,dia tau suaminya juga menderita karena dia juga selalu mendapat kata-kata hinaan dari ibu dan Abang-abangnya.

"Mas!! memangnya aku ini istri macam apa hingga tega meninggalkan kamu disaat keadaan mu seperti ini? aku yakin mas kamu pasti sembuh dan keadaan kita akan lebih baik nantinya kita sabar saja." Jawab Maura seraya menggenggam erat tangan suaminya memberikan semangat hidup.Hannya itu yang bisa dia lakukan dan doa yang tidak pernah putus kepada sang pencipta kelak keadaan mereka bisa lebih baik.

Surya tidak bisa berkata-kata,saat ini yang bisa dia lakukan hannya berdoa dan bersyukur memiliki istri sebaik Maura.

"Maura!!!!" Terdengar suara yang kencang dari ruang tamu memanggil namanya,rasanya ingin sekali dia memaki pemilik suara itu tapi apa dayanya sekarang yang bisa dia lakukan hannya bersabar dan menuruti apa pun kata pemilik rumah sekalipun harga dirinya di pertaruhkan.

Maura sudah beberapa kali meminta tolong kepada mertuanya agar dia mau menjaga kedua cucu darinya seperti cucunya yang lain agar dia bisa bekerja, tapi apa yang dia terima hannya kata makian dan cacian yang membuatnya berulang kali mengelus dada.

" Ada apa bu" Maura berlari kecil menghampiri mertuanya yang masih duduk di ruang tamu.

"Apa yang kamu lakukan di dalam kamar,apa suamimu harus kamu kelonin terus,kamu mau punya anak lagi,mikir pake otak punya dua anak saja kamu sudah tidak mampu memberinya makan mau tambah lagi?" Ucap wanita tua itu.Dia benar-benar keterlaluan kalau ngomong bahkan kata-kata yang keluar dari mulutnya sama sekali tidak pantas untuk umur sepertinya.

" Di kamar Laura,dan Siska banyak pakaian kotor apa kamu sudah mencucinya?"

"Belum bu,aku tidak tau kalau mereka punya pakaian kotor."

"Ya sudah pergi ambil dari kamar ngapain berdiri bawa ke kamar mandi dan cuci,satu lagi cepat kerjakan kami sudah lapar." Perintah mertuanya.

"Maura seperti biasa baju kami di cuci pakai tangan,itu baju-baju bagus jangan sampai rusak." Siska ikut-ikutan seperti nyonya besar di rumah itu.Entah berapa mereka membayar mertuanya setiap bulan hingga mertuanya begitu menyayangi keduanya bahkan cucu dari kedua menantunya.

Maura segera membuka kamar Siska lalu dia masuk ke dalam kamar,betapa kagetnya dia saat melihat Abang iparnya ada di atas ranjang,pria itu hannya memakai celana dalaman.

" M_ maaf mas aku tidak tau kalau mas ada disini,mbak Siska menyuruhku mengambil pakaian kotor." Ucap Maura sambil membelakangi pria itu dan sekalian mengambil baju dari keranjang kotor.

" Tidak papa,aku tau kamu mungkin juga butuh kehangatan,secara kan suami kamu sudah penyakitan,selain tidak bisa menafkahi mu secara materi dia juga tidak bisa menafkahi mu secara jasmani." Maura tersentak mendengar ucapan Abang iparnya yang menurutnya sangat merendahkan harga dirinya.

"Hmm...Kamu masih cantik,andai kamu perawatan mungkin istriku akan kalah darimu,kalau kamu mau aku bisa memberimu uang asal kamu mau melayaniku di atas ranjang." Tambah pria itu membuat Maura kaget setengah mati.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!