Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~

Surya yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya hannya bisa menatap Abangnya dengan tatapan penuh kebencian dan dendam yang sangat dalam.Andai saja dia punya kemampuan mungkin dia sudah menghajar pria itu agar dia sadar dari semua kejahatannya selama ini.

"Mana istrimu? Kenapa kamu malah menatapku dengan tatapan seperti itu! kamu pikir aku takut,cepat katakan istrimu dimana? Kamu pikir uang lima puluh juta itu uang yang sedikit, istrimu mencuri perhiasan istriku yang harganya lima puluh juta sekarang katakan dimana wanita hina itu." Irwan menarik leher baju Surya dan menatapnya penuh kemarahan.

"Lepaskan tangan kotormu dari tubuhku bajingan? Kamu pikir kamu sudah hebat? Apa hebatnya manusia sepertimu di mataku kalian semua tidak lebih hannya tumpukan sampah yang begitu hina_ "

" Bug.....Bug!!! Berani sekali kamu bicara seperti itu pria cacat? kamu lupa kalau kamu hannya menumpang di rumah ini dan bahkan memberikan uang belanja pun kamu tidak." Irwan melayangkan pukulan dua kali ke tubuh Surya hingga hidung dan mulutnya mengeluarkan darah segar.

Kedua anaknya menangis saat melihat papanya di pukuli sementara Rena sebagai orang tua hannya melihat,bahkan bibirnya menyunggingkan senyum puas,sepertinya dia benar-benar tidak pernah menganggap kalau Surya juga darah dagingnya.

"Sekalipun kami makan di rumah ini,istriku sudah menjadi babu di rumah ini,pernah kah kalian memberinya gaji,ingat roda kehidupan itu berputar jangan sampai suatu saat kamu menyesal dengan apa yang telah kamu lakukan terhadap keluargaku." Ucap Surya dengan tatapan sinis.

"Banyak bacot kamu,aku tidak akan pernah berada di bawah mu,kamu hannya pria cacat yang tidak berguna,lebih baik kamu beritahu kemana istrimu dan suruh di kembalikan kalung milik istriku." Maki Irwan.Wajahnya masih penuh kebencian dan amarah.

Sementara itu Maura baru saja sampai di rumah mertuanya,wajahnya tersenyum bahagia karena pada akhirnya dia bisa memberi makan kedua anaknya.Saat itu dia menyimpan uang pemberian Yanti ke dalam kutangnya karena dia tidak punya saku dia takut uang itu hilang atau keluarganya curiga.

Dari luar dia mengintip ruang tamu,dia mengira semua orang sudah pergi bekerja, dia menghela napas lega saat melihat ruang tamu yang kosong.

"Untung saja mertuaku tidak di ruang tamu,itu artinya aku bisa membawa bungkusan ini ke kamar tanpa diketahui siapa pun." Ucapnya lalu dia berjalan ke arah belakang menuju kamarnya.

Saat masih di ruang tamu dia sangat kaget saat mendengar keributan dari dalam kamarnya,terdengar suara tangisan anaknya dan juga suara Abang iparnya yang paling besar sedang memaki dan berteriak.

Maura menghentikan langkahnya seakan memastikan bahwa apa yang dia dengar itu benar-benar nyata.Maura langsung melempar makanan yang ada di tangannya ke lantai lalu dia berlari ke kamarnya.

"Apa yang kalian lakukan?" Irwan dan mertuanya menatapnya sedangkan anak-anaknya menghambur ke pelukannya.

"Ohhh berani juga kamu datang ya? Dari mana kamu? Dari pasar ya menjual kalung perhiasan milik istriku hah...!!!???" Irwan langsung berjalan mendekati Maura yang sudah gemetaran.

" Aku tidak mengambil kalung istrimu!! sampai kapan pun aku tidak akan terima kalian tuduh seperti ini?"

" Plak!!! Plak!!! kamu masih mengelak? cepat kembalikan!!! Kembalikan!!!!" Irwan menjerit dengan keras dan melayangkan pukulan keras sebanyak dua kali ke wajah Maura hingga meninggalkan bekas tangan di wajah Maura.

"Hentikan bangsat,kamu memang binatang,kamu hannya berani kepada orang lemah,kamu biadap kalian semua benar-benar binatang,mulai hari ini aku tidak akan pernah menganggap kalian sebagai keluargaku_"

"Bug.... " Irwan menendang tubuh Surya hingga dia terpental ke lantai dan kepalanya terbentur keras.

" Mas...." Maura berlari menghampiri suaminya,dia menolong Surya yang sudah terkapar di lantai.

"Aku juga tidak Sudi punya saudara cacat tidak berguna sepertimu! bahkan aku tidak Sudi punya saudara miskin dan juga maling seperti istrimu,sekarang juga kalian pergi dari rumah ini,dengan uang hasil penjualan perhiasan itu mungkin kalian sudah bisa hidup di luar sana,kalau kalian masih disini takutnya akku khilaf,lalu membunuh mu." Irwan tanpa belas kasihan langsung menyeret tubuh tidak berdaya Surya keluar.

Sesampainya di depan pintu Irwan menarik daun pintu lalu mendorongnya keluar dengan kasar.Tapi entah keajaiban apa yang datang kepada Surya entah kenapa pada saat itu dia merasa bisa menggerakkan tubuhnya bahkan dia mengangkat kakinya sedikit.

Maura menggendong anaknya yang paling kecil lalu dia berlari mengikuti Abang iparnya keluar setelah itu dia meletakkan anaknya dan menolong suaminya yang masih duduk di tanah.

Setelah mendorong adiknya keluar dari dalam rumah,Irwan kembali masuk ke dalam rumah disana hannya ada mertuanya dia menatap mereka dengan tatapan merendahkan.

"Hal ini tidak akan terjadi Maura kalau kamu mengembalikan kalung milik Laura,aku tau mungkin kamu sudah menyesalinya tapi kamu takut untuk jujur,padahal di rumah ini tidak ada siapa-siapa mestinya kamu kembalikan saja." Ucap ibunya tanpa perasaan dia berdiri di depan mereka sambil menatap dengan tatapan jijik.

"Ibu harus berapa kali ku katakan_

"Sudah Maura kamu tidak perlu menjelaskan apa pun lagi,mulai detik ini aku bersumpah kalau mereka bukan keluargaku lagi,dan wanita itu bukan ibuku lagi." Ucap Surya menghentikan ucapan Maura.

Rena ibunya hannya tersenyum sinis mendengar kata-kata yang di lontarkan Surya,dia merasa lucu mendengar kata-kata Surya.

" Hahahaha....Kamu pikir aku pernah menganggap kamu anak? Aku juga tidak Sudi punya anak memalukan sepertimu? kamu tidak berguna untukku." Jawab ibunya dengan angkuhnya sambil tertawa.

" Bragg....Brag.... Bawa barang-barang sampahmu ini,dan segera pergi aku tidak ingin melihat wajahmu walau hannya semenit saja,pergi..." Irwan melempar goni dua buah keluar rumah tempat barang-barang milik mereka.

Setelah itu Irwan dan Ibunya langsung menutup pintu dengan kasar hingga mereka semua ketakutan apalagi kedua anaknya.

"Mas aku akan membantumu berdiri." Maura ingin menolong suaminya tapi Surya langsung menolak,dia berusaha menggerakkan kedua tangannya sekuat tenaga.

"Mas....Kamu!! sejak kapan mas?" Maura sangat kaget melihat suaminya yang tiba-tiba bisa mengangkat kedua tangannya bahkan kakinya juga bisa dia gerakkan.

" Mungkin itu keajaiban dari Tuhan,aku juga tidak tau kenapa tiba-tiba saja aku merasa tubuhku begitu ringan." Jawab suaminya.

"Mas.. Ayo kita cari rumah yang bisa kita tempati,aku sangat berharap mas kamu bisa sembuh ya Tuhan kasihani lah kami hambamu yang hina ini." Ucap Maura dengan mata yang sudah berkaca-kaca dia begitu terharu dengan perubahan suaminya yang tiba-tiba.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

AndTea

AndTea

Masyaallah 😭😭😭😭😭

2024-08-15

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

syukurlah akhirnya surya sembuh

2024-08-06

0

Firman Firman

Firman Firman

Alhamdulillah 🤲 Allah akan mengabulkan doa orang yg telah di zholimi amin Alhamdulillah sembuh

2024-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Perkenalan ~
2 Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3 Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4 Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5 Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6 Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7 Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8 Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9 Bab 9 ~ Di tuduh ~
10 Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11 bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12 Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13 Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14 Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15 Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16 bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17 Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18 Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19 Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20 Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21 Bab 21 ~ Pertolongan ~
22 Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23 Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24 Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25 Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26 Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27 Bab 27 ~ Curiga ~
28 Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29 Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30 Bab 30 ~ Sakit ~
31 Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32 Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33 Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34 Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35 Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36 Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37 Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38 Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39 Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40 Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41 Bab 41 ~ Benci sekali ~
42 Bab 42 ~ Di sita ~
43 Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44 Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45 Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46 Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47 Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48 Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49 Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50 Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51 Bab 51 ~ Rencana ~
52 Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53 Bab 53 ~ Mengungkit ~
54 Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55 Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56 Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57 Bab 57 ~ Benalu ~
58 Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59 Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60 Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61 Bab 61 ~ Bahagia ~
62 Bab 62 ~ Tolong aku ~
63 Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64 bab 64 ~ Yakin lah ~
65 Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66 Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67 Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68 Bab 68 ~ Cerai saja ~
69 Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70 Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71 Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72 Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73 Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74 74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75 Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76 Bab 76 ~ Minta maaf ~
77 Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78 Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79 Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80 Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81 Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82 Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 ~ Perkenalan ~
2
Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3
Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4
Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5
Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6
Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7
Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8
Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9
Bab 9 ~ Di tuduh ~
10
Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11
bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12
Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13
Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14
Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15
Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16
bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17
Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18
Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19
Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20
Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21
Bab 21 ~ Pertolongan ~
22
Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23
Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24
Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25
Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26
Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27
Bab 27 ~ Curiga ~
28
Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29
Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30
Bab 30 ~ Sakit ~
31
Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32
Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33
Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34
Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35
Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36
Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37
Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38
Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39
Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40
Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41
Bab 41 ~ Benci sekali ~
42
Bab 42 ~ Di sita ~
43
Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44
Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45
Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46
Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47
Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48
Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49
Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50
Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51
Bab 51 ~ Rencana ~
52
Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53
Bab 53 ~ Mengungkit ~
54
Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55
Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56
Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57
Bab 57 ~ Benalu ~
58
Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59
Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60
Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61
Bab 61 ~ Bahagia ~
62
Bab 62 ~ Tolong aku ~
63
Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64
bab 64 ~ Yakin lah ~
65
Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66
Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67
Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68
Bab 68 ~ Cerai saja ~
69
Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70
Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71
Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72
Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73
Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74
74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75
Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76
Bab 76 ~ Minta maaf ~
77
Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78
Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79
Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80
Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81
Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82
Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!