Dedi bergabung dengan keluarganya yang sudah duduk di tikar yang sudah mereka siapkan dari rumah,dia sama sekali tidak peduli dengan wajah Siska yang selalu menatapnya dengan wajah murung.
Mungkin karena suasana hati Siska kurang enak liburan yang sudah lama mereka rencanakan harus berantakan,hal itu membuat Rena terlihat kesal.
"Dedi susun semua barang-barang sekarang juga kita pulang!!" Ucap Rena.Dia sudah tidak ada gairah saat melihat wajah Siska yang selalu masam.
"Lah..Kok pulang sih Bu,bukannya kita baru sampai bahkan makan saja belum." Jawab Dedi dengan wajah bingung.
"Udah kerjakan apa yang ibu katakan sekarang juga kita pulang." Rena segera membawa Juna masuk ke dalam mobil sementara itu Siska tanpa menunggu perintah langsung masuk ke dalam mobil.
"Bu,kalian duluan pulang saja,kami masih mau disini,Kaila juga sepertinya senang disini,atau ibu pulang naik mobil kami saja." Tiba-tiba Laura sudah di samping mobil milik siska.
"Ibu sudah malas kalian saja kami pulang duluan,selamat menikmati liburan,kenapa makanan itu tidak kalian ambil saja."
"Tidak usah bu,nanti kami makan di restoran saja." Jawab Laura.Rena hannya bisa diam sebenarnya dia ingin menikmati liburan bersama menantu anak dan cucu-cucunya tapi berhubung Siska sudah merajuk terpaksa dia kembali lebih dulu bersama anak keduanya itu.
Dia sudah hapal betul sifat buruk menantunya,kalau moodnya sudah buruk akan susah di hadapi dan wanita itu juga tidak punya rasa malu walau berantem di depan umum.
Setelah mereka meninggalkan tempat wisata itu,mereka semua tampak terdiam baik Rena atau Siska tidak ada yang memulai obrolan.
"Kenapa sih Bu kita harus kembali?"
"Diam,kamu mengemudilah dengan baik,ibu kesal sekali sama kamu,kalau bukan karena kamu yang selalu membuat istrimu marah mungkin kita masih menikmati liburan." Jawab Rena dengan ketus.
"Ya sudahlah,susah memang bicara sama kalian." Jawab Dedi lalu dia mulai mengemudi mobil tanpa banyak bicara lagi.
Sepanjang jalan mereka hannya diam saja,tidak ada satu pun yang mau memulai obrolan hingga mereka sampai di rumah.
Sementara itu Maura baru saja selesai mencuci semua piring kotor bekas keluarga mertuanya sarapan tadi pagi.Dia sengaja bekerja santai hari ini karena orang-orang yang menyebalkan pergi liburan.
Saat mendengar suara mobil di depan rumah,Maura langsung berlari ke depan saat dia mengintip dari tirai jendela dia sangat kaget saat melihat mertuanya keluar dari dalam mobil.
"Kenapa mereka cepat sekali kembali,mana kerjaan masih banyak,biasanya mereka kalau liburan pasti lama kenapa hari ini kok cepat sekali." Ucap Maura.Dia sedikit ketakutan,walaupun sudah biasa baginya mendengar makian mertuanya tapi kalau dia melakukan kesalahan tetap saja dia takut.
Maura membuka pintu,saat itu dia melihat wajah mertunya yang masam,hal itu semakin membuatnya kurang nyaman.
" Ngapain kamu berdiri disitu,itu di bagasi banyak barang kamu bawa semua ke rumah." Ucap mertuanya dengan sinis sambil membawa cucunya ke dalam rumah.
"Iya bu." Membuka bagasi mobil lalu menurunkan semua barang-barang,dia sedikit merasa heran karena Siska dan suaminya belum juga keluar mereka masih di dalam mobil tapi tidak melakukan apa pun hannya berdiam diri.
" Mas kamu tidak ada niat untuk minta maaf,sampai kapan kamu diam seperti itu." Siska berteriak membuat Maura kaget.
"Ternyata mereka sedang ribut." Ucapnya lalu dia segera membawa beberapa barang ke dalam rumah dan meninggalkan mobil milik Abang iparnya.
Rena keluar dari kamar cucunya setelah mengantar Juna masuk ke dalam kamar.Dia masih menahan kesal kepada Dedi dan Siska karena keributan mereka di tempat wisata tadi.
"Lah rumah masih kotor,ngapain saja kerjaan si bodoh itu dari tadi?"Rena pergi ke belakang untuk melihat keadaan rumahnya.Wanita itu semakin emosi saat melihat rumah masih kotor pakaian kotor masih belum di bereskan.
"Maura!!!!" Teriak Rena sambil meninggalkan ruang dapur mencari Maura ke ruang tamu.
"Maura!!!" Sekali lagi Rena menjerit,Surya yang ada di kamar terbangun saat mendengar teriakan ibunya yang memanggil nama istrinya.
"Maura!! Apa saja yang kamu lakukan setelah kami pergi dari pagi? rumah masih berantakan,baju kotor belum di cuci,apa saja yang kamu kerjakan hah!!" Maura yang baru saja masuk membawa semua barang dari luar kaget mendengar teriakan mertunya.Dia terdiam tidak tau harus menjawab apa kepada mertuanya,dia tidak menyangka mereka pulang secepat itu.
"Kamu dengar tidak apa yang aku bilang? kamu pura-pura tuli ya? kamu sudah makan gratis di rumah ini bersama anak dan suami mu yang tidak berguna itu kenapa melakukan pekerjaan rumah saja tidak mampu? brak!!! Pranggggg!!!" semua piring yang dibawa Maura dari luar berserakan di lantai saat mertuanya menendang dengan kasar.
Seketika air mata Maura jatuh dari sudut matanya,dia tidak menyangka ibu mertuanya begitu kasar kepadanya,selain menghinanya wanita itu juga tega berbuat kasar kepadanya.
" Dasar orang-orang tidak berguna,sudah menumpang bahkan tidak membayar belanja bulanan pemalas lagi,tidak ada satu pun yang bisa di harapkan dari orang miskin sepertimu,kalau kamu tidak suka silahkan pergi dari rumah ini bawa suamimu yang penyakitan itu dan anak-anakmu yang jelek itu."Maki mertuanya.
Setelah puas memakinya Rena lalu duduk di kursi,wajahnya yang angkuh masih menatap Maura.
"Ngapain kamu masih berdiri di sana bodoh?" Teriak wanita itu lagi.
" Bu...!!! Apa ibu lupa kalau mas Surya itu anak ibu? kenapa ibu tega sekali menghina mas Surya?" Maura menyeka wajahnya yang basah lalu memberanikan diri untuk berbicara kepada mertuanya.
"Hahahah....Anak kamu bilang? aku tidak butuh anak yang tidak berguna seperti itu? lebih baik kamu susun semua piring ini lalu kerjakan semua pekerjaan mu kalau kamu masih ingin tinggal di rumah ini?kalau kamu tidak suka ya sudah kamu pergi dari rumah ini." Rena beranjak dari tempat duduknya lalu dia segera meninggalkan Maura yang masih berdiri di ruang tamu.
"Aku tidak pernah menyangka di dunia ini ada orang tua sekejam mertuaku,segitu teganya kamu menghina bahkan tidak menganggap mas Surya sebagai anakmu hannya karena kami orang miskin." Ucapnya dalam hati lalu dia mulai menyusun semua piring yang berserakan.
"Mas..!! kenapa kamu diam? harusnya kamu sadar mas kamu sudah punya anak."Dedi berjalan masuk ke dalam rumah diikuti Siska dari belakang.
"Diam kamu!!!sikap mu yang begini membuatku jijik!!" Maura membawa sebagian piring ke dapur saat melihat Siska dan Dedi masuk ke dalam rumah sambil berantem.
" Dasar keluarga gila."
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
guntur 1609
tgu saatnya kalau Maura dan surya sdh hengkakng dari rumah kalian. baru tahu rasa kalian. iblis
2025-01-23
0
martina melati
jangan2 bukan anak kandung, x aja anak adopsi
2025-01-17
0
martina melati
keluar aja... sudah diusir lho!
2025-01-17
0