bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~

Maura menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu,karena sudah lihai dalam melakukan semua pekerjaan rumah dia bisa dengan cepat menyelesaikan semua pekerjaan yang di suruh oleh Munaroh ibu RT di lingkungan mereka.

"Makasih ya Maura,aku sangat puas dengan pekerjaan mu,kalau besok aku butuh tenaga aku masih bisa kan memanggil mu." Ucap Munaroh saat dia sudah menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

"Dengan senang hati bu,aku juga sangat senang ibu puas dengan hasil kerjaku." Jawab Maura.

Munaroh memberikan uang pecahan ratusan sebanyak tiga lembar,kali ini Maura benar-benar senang akhirnya dia bisa membayar semua kerugian yang diakibatkan anaknya di rumah mertua.

"Sekali lagi terima kasih ya bu,aku pamit bu,takutnya suamiku mencari ku,soalnya dia tidak tau kalau aku bekerja,aku juga masih punya anak kecil yang harus di urus." Ucap Maura berpamitan kepada wanita paruh baya itu.

"Iya..!! ya,jangan lupa bawa itu makanan nanti kamu lupa." Wanita itu mengingatkan Maura.

"Ya bu,aku tidak mungkin lupa." Ucapnya segera pergi dari rumah rt.Sepanjang jalan Maura terus tersenyum,akhirnya tanpa mengorbankan harga dirinya dia bisa mendapatkan uang tanpa harus meninggalkan suami dan anaknya berlama-lama.

"Lebih baik aku membayar hutang dulu kepada ibu mertua,kalau masih sisa aku bisa membeli susu kental manis untuk suami dan anak-anak." Ucapnya dalam hati sambil berjalan dengan cepat.

Sementara itu di rumah suaminya Rena mertua jahat sudah mengomel sejak tidak menemukan Maura ada di rumahnya.Dia kesal sekali saat melihat lemari makanan kosong padahal hari sudah sore tapi menantu yang selalu dia aniaya belum juga memasak.

"Kemana lagi wanita pemalas itu,kenapa belum ada makanan di meja makan sementara hari sudah sore? sepertinya wanita miskin itu tidak tenang kalau tidak membuat masalah dalam sehari saja." Dia mengomel sendiri di dapur.

"Maura!!maura!!"Rena membuka pintu kamar menantu dan anaknya untuk mencari Maura.

"Kemana Maura? Ini sudah sore kenapa dia belum memasak juga? memang ya nga suami nga istri nga anak semua saja buat emosi benar-benar tidak berguna." Omelnya setelah membuka kamar anaknya tapi tidak menemukan menantunya.

"Dia tidak ada di kamar bu,sedari tadi dia di ruang tamu,mungkin dia ada di kamar mandi atau di belakang." Jawab Surya.

" Sudahlah mana mungkin kamu tau,kamu hannya manusia penyakitan yang sama sekali tidak ada gunanya." Jawab ibunya dengan ketus membuat hati Surya kembali terluka.Sejak menderita sakit Surya sudah menyimpan sejuta luka di hatinya,bahkan jauh di lubuk hatinya dia sering berdoa agar dia cepat sembuh dan bisa bekerja dan membawa keluarga kecilnya keluar dari rumah terkutuk milik keluarganya.

Setelah mengucapkan kata-kata kasarnya, Rena langsung meninggalkan kamar anaknya,dia sudah sangat kesal karena belum menemukan Maura sama sekali.Sementara itu Surya yang mendengar kata-kata ibunya hannya bisa diam sudah kering air matanya kalau hannya menangisi kata-kata kasar yang di lontarkan orang tuanya.

" Kamu!!" Rena sangat kaget saat membuka pintu ,Maura juga membuka pintu hingga keduanya kaget.

"Bagus kamu ya!! sudah berani kamu meninggalkan rumah sementara kerjaan mu masih menumpuk bahkan kamu belum memasak makan malam untuk keluarga ini dari mana saja kamu!!" Hardik mertuanya dengan nada tinggi dan wajah menakutkan.

"Maaf bu,tadi bu Munaroh menyuruhku bekerja di rumahnya,sekarang aku sudah bisa membayar kerugian yang disebabkan cucu ibu." Maura sengaja menekan kata cucu berharap wanita yang dulu sangat dia hormati sadar akan sikapnya.

"Apa!!! kamu bekerja untuk keluarga itu? kamu sengaja ya menerima pekerjaan ini agar orang tau kalau aku mertua jahat yang tidak mengurus anak mantu ya?"

"Bu_bukan bu,aku melakukan itu karena ingin membayar_

"Diam kamu,dasar bodoh,kamu sengaja ingin membuat malu keluarga ini,apa kata orang kalau sampai tau menantu orang kaya jadi babu di rumah orang dasar bodoh!! aku benar-benar muak melihat mu di rumah ini." Ucap Rena dengan nada tinggi penuh emosi.

Maura hannya bisa diam,lelah rasanya kalau harus terlihat keributan dengan mertuanya.Dia tidak menyangka kalau mertuanya semarah itu saat dia tau dirinya bekerja untuk orang lain padahal niat dia sangat baik untuk membantu keluarganya.

"Kenapa? kenapa kamu diam,sekarang kamu sadar kalau kamu telah membuat malu keluarga ini,sekarang berikan uang ganti rugi yang dilakuan anakmu,mulai besok aku tidak ingin dengar lagi kalau kamu bekerja jadi babu di rumah tetangga,aku tidak ingin orang lain tau kalau kalian orang miskin." Ucap mertuanya.

Maura mengeluarkan uangnya dari kantong bajunya.Belum sempat dia bertanya berapa kerugian yang harus dia bayar mertunya langsung merampas semua uang yang ada di tangannya.

" Bu jangan di ambil semuanya!!"

"Enak saja,aku ambil ini untuk membayar kerugian yang di buat anakmu,selebihnya untuk membeli kebutuhan rumah ini,kamu tidak lupa kan kalau kamu tidak pernah membayar uang belanja sementara kamu dan keluargamu makan di rumah ini." Ucap mertuanya lalu pergi begitu saja.

Lemas seluruh tubuh Maura,baru saja dia sangat bahagia karena punya uang,sekarang uang yang dia dapatkan dari hasil bekerja malah hilang begitu saja di ambil mertuanya.

"Sungguh ibu keterlaluan,dia punya banyak uang bahkan setiap bulan dia mendapat pensiunan,belum lagi dikasih anak-anaknya yang sukses kenapa dia tega mengambil semuanya." Ucapnya dalam hati.

Maura berjalan dengan langkah gontai,rasa bahagianya hilang seketika saat ibu mertuanya mengambil semua uang yang baru dia dapatkan.

" Kamu kenapa dek? Apa ibu memarahi mu lagi?Tanya suaminya saat dia masuk dengan wajah sedih.

"Tidak mas,ibu mengambil uang yang baru ku dapatkan dari ibu Rt,dia menyuruhku bekerja di rumahnya karena pembantunya tidak masuk,lalu dia membayar ku,tapi dengan teganya ibu mengambilnya." Maura bercerita dengan wajah menahan sedih dan seperti biasa Surya tidak bisa berbuat apa pun.

"Aku tidak tau sejak kapan ibu berubah menjadi orang yang sangat sombong dan Arogan dek,dulu ibu tidak sejahat sekarang ini,aku tau memang dia sombong tapi aku tidak menyangka dia juga jahat seperti sekarang ini."

Maura tidak menjawab apa pun,dia hannya membawa kedua anaknya ke luar kamar untuk memandikan keduanya.

"Maura!! ini sudah sore kenapa kamu belum memasak?"

"Sebentar lagi bu,aku masih ingin memandikan cucu ibu!"

"Nanti saja,sekarang kamu memasak dulu,Juna sudah lapar begitu juga Kaila siapa suruh kamu tidak memasak tadi." Ucap mertuanya memaksa keinginannya tanpa memikirkan kedua cucunya yang menatapnya seakan mengerti sikap jahat nenek mereka.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Umi Daffa Nabeel

Umi Daffa Nabeel

kalo beneran ada si maura ini bodoh si,, ga keluar dr rumah itu ,,kalo maura rajin sholat taat ibadah insyaAllah mah ga takut keluar dr rmh itu karena yakin Allah pasti memberikan rezeki kepadanya, malah wajib keluar dr rumah itu karena dirmh tersebut ada banyak kepala keluarga,,ipar2 dan keluarganya tinggal dirmh itu kan ,,

2024-12-21

0

Heny

Heny

Cerita nya kurang menarik tokoh utama nya lemah mau2 nya ditindas

2025-02-10

0

Anonymous

Anonymous

Kenapa watak bodoh melulu??

2025-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Perkenalan ~
2 Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3 Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4 Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5 Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6 Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7 Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8 Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9 Bab 9 ~ Di tuduh ~
10 Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11 bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12 Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13 Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14 Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15 Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16 bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17 Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18 Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19 Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20 Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21 Bab 21 ~ Pertolongan ~
22 Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23 Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24 Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25 Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26 Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27 Bab 27 ~ Curiga ~
28 Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29 Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30 Bab 30 ~ Sakit ~
31 Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32 Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33 Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34 Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35 Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36 Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37 Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38 Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39 Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40 Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41 Bab 41 ~ Benci sekali ~
42 Bab 42 ~ Di sita ~
43 Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44 Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45 Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46 Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47 Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48 Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49 Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50 Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51 Bab 51 ~ Rencana ~
52 Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53 Bab 53 ~ Mengungkit ~
54 Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55 Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56 Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57 Bab 57 ~ Benalu ~
58 Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59 Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60 Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61 Bab 61 ~ Bahagia ~
62 Bab 62 ~ Tolong aku ~
63 Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64 bab 64 ~ Yakin lah ~
65 Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66 Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67 Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68 Bab 68 ~ Cerai saja ~
69 Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70 Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71 Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72 Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73 Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74 74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75 Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76 Bab 76 ~ Minta maaf ~
77 Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78 Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79 Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80 Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81 Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82 Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 ~ Perkenalan ~
2
Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3
Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4
Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5
Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6
Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7
Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8
Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9
Bab 9 ~ Di tuduh ~
10
Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11
bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12
Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13
Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14
Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15
Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16
bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17
Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18
Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19
Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20
Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21
Bab 21 ~ Pertolongan ~
22
Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23
Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24
Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25
Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26
Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27
Bab 27 ~ Curiga ~
28
Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29
Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30
Bab 30 ~ Sakit ~
31
Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32
Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33
Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34
Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35
Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36
Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37
Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38
Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39
Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40
Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41
Bab 41 ~ Benci sekali ~
42
Bab 42 ~ Di sita ~
43
Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44
Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45
Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46
Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47
Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48
Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49
Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50
Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51
Bab 51 ~ Rencana ~
52
Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53
Bab 53 ~ Mengungkit ~
54
Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55
Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56
Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57
Bab 57 ~ Benalu ~
58
Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59
Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60
Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61
Bab 61 ~ Bahagia ~
62
Bab 62 ~ Tolong aku ~
63
Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64
bab 64 ~ Yakin lah ~
65
Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66
Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67
Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68
Bab 68 ~ Cerai saja ~
69
Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70
Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71
Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72
Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73
Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74
74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75
Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76
Bab 76 ~ Minta maaf ~
77
Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78
Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79
Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80
Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81
Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82
Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!