Bab 19 ~ Meminjam uang ~

Pagi-pagi sekali Maura sudah bangun,dia mengerjakan semua pekerjaan dapur dari mencuci piring dan baju-baju kotor yang sudah menumpuk di kamar mandi.

Dia sengaja bangun pagi-pagi sekali karena dia ingin memenuhi janjinya untuk memberi makan anaknya.Sepanjang malam kedua anaknya terlihat gelisah mungkin karena menahan rasa lapar,dia sangat beruntung meski pun masih kecil kedua anaknya seakan mengerti keadaanya.Begitu juga dengan suaminya dia mendengar suara ribut dari perut suaminya,wajar saja karena mereka semua tidak makan dari siang harinya.

Setelah semua pakaian dan piring selesai di cuci Maura membuka kulkas tadinya dia ingin langsung memasak tapi dia sangat kaget saat di dalam kulkas dia tidak menemukan apa pun dan seperti biasa mertuanya pasti menyembunyikan semua bahan makanan di kulkas yang ada di kamarnya mungkin wanita tua itu takut Maura mengambil sedikit persediaan makanannya.

Maura menghela napas panjang,lalu menghembusnya perlahan ke udara,dia tidak bisa berbuat apa pun kecuali tersenyum pahit menerima perlakuanku mertuanya.

"Segitu takutnya ibu mertua sampai-sampai bahan makanan di bawa ke dalam kamar,tenang saja Bu,jika kamu tidak memberinya aku tidak akan mencurinya seperti yang kamu tuduhkan." Ucapnya dalam hati lalu dia kembali ke kamar mandi dan mengambil alat untuk mengepel lantai.

Matahari sudah mulai menunjukkan dirinya,diluar sudah mulai ramai orang-orang yang ingin berangkat bekerja.Maura buru-buru keluar dari rumah mertuanya,dari semalam dia sudah berpikir keras kemana dia harus minta tolong akhirnya dia teringat dengan Yanti orang yang selalu baik padanya.

"Aku harus secepatnya menemui mbak Yanti,aku tidak mau anak-anak mati kelaparan." Ucapnya dalam hati lalu segera dia meninggalkan rumah mertuanya.Maura berjalan kaki ke ujung gang dimana Yanti tinggal bersama keluarga kecilnya dan beruntung dari kejauhan dia sudah melihat orang yang di carinya sedang menjemur pakaian di halaman rumahnya.

Maura berlari kecil menghampiri wanita itu,dia takut yanti masuk ke dalam rumahnya dia merasa enggan jika harus menemuinya ke dalam rumahnya yang pasti suaminya ada di dalam rumah.

"Mbak....!!" Mendengar ada yang memanggil namanya Yanti menoleh ke arah jalan,dia lumayan kaget saat melihat Maura berdiri di pinggir jalan.

"Maura!!! Ngapain kamu di sana ayo kemari lah!!"

"Aku ada perlu sama mbak tapi aku takut ngomong mbak." Jawabnya sambil menundukkan kepalanya.

"Iya makanya kemari,apa kamu ingin ada orang yang mendengar omongan kita,mari kita masuk ke dalam." Ucap Yanti mengajak Maura masuk ke dalam rumahnya.Sebenarnya Maura segan sekali kalau harus masuk ke dalam rumah milik Yanti apalagi suaminya masih terlihat duduk di meja makan sambil menikmati kopinya.

Maura berhenti di depan pintu,dia enggan sekali untuk masuk,akhirnya Yanti menarik tangan Maura lalu membawanya ke arah meja makan lalu menarik kursi dan mempersilahkan Maura duduk.

"Sayang aku pergi dulu ya,takutnya terlambat nanti." Seakan mengerti apa yang dipikirkan Maura pria itu langsung pamit setelah menghabiskan kopi miliknya.

"Katakan ada apa Maura? tumben sekali kamu sampai datang menemui ku pagi-pagi sekali? Apa kamu ada masalah ceritakan padaku,aku akan membantu mu semampu ku." Tanya wanita cantik itu.Maura yang menunduk sejak tadi langsung menegakkan kepalanya lalu menatap wajah Yanti dan saat itu Maura langsung menyentuh tangan wanita itu dengan erat dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mbak...Tolong bantu aku,hiks....Aku tidak tau harus minta tolong kepada siapa lagi aku tidak punya saudara di kota ini... Aku dan anak-anakku sudah tidak makan dari kemarin siang,mertua ku tidak memberi kami makan." Maura menghentikan ceritanya dia menangis sesenggukan seakan ingin menumpahkan semua rasa sakit yang ada di hatinya.

"Kok bisa mertua mu tidak memberimu makan dan anak-anakmu ya ampun tega sekali dia padahal anak-anak mu masih kecil,bagaimana bisa mertua mu sekejam itu?" Yanti tampak tidak percaya dengan apa yang di katakan Maura.

"Terus apa yang bisa ku bantu Maura?"

"Pinjamkan aku uangmu mbak walau cuma lima puluh ribu untuk beli makan,aku janji akan membayarnya jika aku sudah punya uang, tapi aku tidak bisa menentukan waktunya intinya aku akan membayarnya mbak." Yanti langsung memeluk Maura,rasanya dia tidak tega melihat penderitaan Maura.Andai saja mungkin suaminya tidak sakit keras mungkin saja Maura bisa bekerja dan kedua anaknya bisa suaminya yang menjaga tapi kenyatannya suaminya juga terbaring lemah seperti mayat hidup yang tidak bisa melakukan apa pun bahkan untuk ke kamar mandi saja pria itu harus di bantu Maura.

"Sabar ya...Teruslah berdoa,yakinlah suatu saat sang pencipta akan menolong mu jangan lelah berdoa." Yanti menepuk pundak Maura seakan memberi semangat setelah itu dia melepaskan pelukannya lalu dia beranjak dari tempat duduknya menuju kamar yang tidak jauh dari dapurnya.

"Ambil ini,beli lah makanan untuk anak-anak mu dan jangan pikirkan kapan kamu mengembalikannya,sekarang kamu pergilah mungkin anak-anak mu sudah menunggu."

"Tapi mbak apa ini tidak kebanyakan_

"Sudah cepatlah pulang,belikan sarapan yang ada di depan gang itu dan berikan anak-anak mu makan." Yanti langsung memaksa Maura untuk segera pulang dia tidak peduli dengan Maura yang terlihat keberatan karena uang pemberiannya yang lumayan banyak.

"Terima kasih ya mbak,kelak aku punya uang aku akan mengembalikannya." Ucap Maura lalu dia segera memasukkan uangnya ke dalam kantongnya dan segera keluar dari rumah yanti yang sudah di anggap seperti kakaknya.

****

Sementara itu Irwan suami Laura baru saja bangun,wajahnya masih terlihat tidak semangat,dia duduk di sopa sambil memainkan ponselnya.

"Kamu sudah bangun? kenapa kamu belum siap-siap ke kantor ini sudah hampir jam tujuh." Ibunya datang menghampiri putranya.

" Apa Maura sudah mengembalikan kalung yang dia ambil?"

" Be_belum,dia masih belum mengembalikannya dan aku tidak melihatnya sejak aku bangun." Jawab ibunya lumayan gugup karena dia tau kalau anak pertamanya marah itu sangat menakutkan.

Irwan langsung berdiri wajahnya memerah lalu dia pergi menuju kamar milik adiknya.Rena mengikutinya dari belakang tanpa aba-aba Irwan langsung menendang pintu dengan kasar hingga Surya dan kedua putranya kaget mendengar suara pintu.

" Brak........" gagang pintu yang sudah tua langsung copot dan terlempar ke arah Surya,untung saja benda itu tidak mengenai kepalanya.

"Dimana istrimu maling itu,kenapa dia tidak terlihat apa dia takut....Kemana dia?" Teriak Irwan dengan nada tinggi hingga membuat anak Surya ketakutan mereka saling berpelukan.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Sulfia Nuriawati

Sulfia Nuriawati

crtanya maura msh d tekan sampai kpn thor kok y g ada hbs²nya derita maura sekeluarga😳😳

2025-02-11

0

Bude Yahman

Bude Yahman

ceritanya masih mbulet aja

2025-01-13

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

binatang benar ni semua

2024-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Perkenalan ~
2 Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3 Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4 Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5 Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6 Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7 Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8 Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9 Bab 9 ~ Di tuduh ~
10 Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11 bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12 Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13 Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14 Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15 Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16 bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17 Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18 Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19 Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20 Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21 Bab 21 ~ Pertolongan ~
22 Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23 Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24 Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25 Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26 Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27 Bab 27 ~ Curiga ~
28 Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29 Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30 Bab 30 ~ Sakit ~
31 Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32 Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33 Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34 Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35 Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36 Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37 Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38 Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39 Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40 Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41 Bab 41 ~ Benci sekali ~
42 Bab 42 ~ Di sita ~
43 Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44 Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45 Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46 Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47 Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48 Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49 Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50 Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51 Bab 51 ~ Rencana ~
52 Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53 Bab 53 ~ Mengungkit ~
54 Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55 Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56 Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57 Bab 57 ~ Benalu ~
58 Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59 Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60 Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61 Bab 61 ~ Bahagia ~
62 Bab 62 ~ Tolong aku ~
63 Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64 bab 64 ~ Yakin lah ~
65 Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66 Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67 Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68 Bab 68 ~ Cerai saja ~
69 Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70 Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71 Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72 Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73 Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74 74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75 Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76 Bab 76 ~ Minta maaf ~
77 Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78 Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79 Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80 Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81 Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82 Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 ~ Perkenalan ~
2
Bab 2 ~ Beban keluarga ~
3
Bab 3 ~ Hannya bisa sabar ~
4
Bab 4 ~ Lelaki sampah ~
5
Bab 5 ~ Hina lah kami sesuka hatimu ibu mertua ~
6
Bab 6 ~ Jadilah kekasih gelap ku ~
7
Bab 7 ~ Menyimpan luka ~
8
Bab 8 ~ Istri yang baik .~
9
Bab 9 ~ Di tuduh ~
10
Bab 10 ~ Pergilah istriku jika kamu sudah lelah ~
11
bab 11 ~ Mempermalukan keluarga ~
12
Bab 12 ~ Ada perubahan ~
13
Bab 13 ~ Kata-kata menyakitkan ~
14
Bab 14 ~ Makanan sisa ~
15
Bab 15 ~ Tidak di akui ~
16
bab 16 ~ Menantu rendahan ~
17
Bab 17 ~ Terlalu kejam ~
18
Bab 18 ~ Bahagia di atas derita orang ~
19
Bab 19 ~ Meminjam uang ~
20
Bab 20 ~ Tidak tahan lagi ~
21
Bab 21 ~ Pertolongan ~
22
Bab 22 ~ Selalu ada bantuan ~
23
Bab 23 ~ Berjalan lancar ~
24
Bab 24 ~ Semakin membaik ~
25
Bab 25 ~ Selalu ada kebaikan ~
26
Bab 26 ~ Rahasia hidup ku ~
27
Bab 27 ~ Curiga ~
28
Bab 28 ~ Gajian pertama ~
29
Bab 29 ~ Kehidupan yang lebih baik ~
30
Bab 30 ~ Sakit ~
31
Bab 31 ~ Tidak tau malu ~
32
Bab 32 ~ Kembalilah ke rumah kita ~
33
Bab 33 ~ Ternyata nasibnya lebih buruk ~
34
Bab 34 ~ Kejam sekali ~
35
Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~
36
Bab 36 ~ Tidak peduli ~
37
Bab 37 ~ Jangan salah kan aku ~
38
Bab 38 ~ Semua ada balasan ~
39
Bab 39 ~ Jangan lupa diri ~
40
Bab 40~ Aku tidak bisa memaafkan mu ~
41
Bab 41 ~ Benci sekali ~
42
Bab 42 ~ Di sita ~
43
Bab 43 ~ Aku bukan wanita lemah ~
44
Bab 44 ~ Kamu lupa ~
45
Bab 45 ~ Musuh dalam selimut ~
46
Bab 46 ~ Seperti ini ternyata ~
47
Bab 47 ~ Orang ketiga ~
48
Bab 48 ~ Sebuah kebohongan ~
49
Bab 49 ~ Terserah kamu saja ~
50
Bab 50 ~ Lupa daratan ~
51
Bab 51 ~ Rencana ~
52
Bab 52 ~ Kejam sekali kamu ~
53
Bab 53 ~ Mengungkit ~
54
Bab 4 ~ Keluarga sampah ~
55
Bab 55 ~ Aku akan pergi setelah kamu hancur ~
56
Bab 56 ~ Aku tidak peduli ~
57
Bab 57 ~ Benalu ~
58
Bab 58 ~ Kembali ke rumah majikan ~
59
Bab 59 ~ Lelaki tidak tau di untung ~
60
Bab 60 ~ Sama -sama penipu ~
61
Bab 61 ~ Bahagia ~
62
Bab 62 ~ Tolong aku ~
63
Bab 63 ~ Wanita pembohong ~
64
bab 64 ~ Yakin lah ~
65
Bab 65 ~ Apa salah ku ~
66
Bab 66 ~ Kejam sekali kamu anakku ~
67
Bab 67 ~ Apa hebatnya dia ~
68
Bab 68 ~ Cerai saja ~
69
Bab 69 ~ Kenapa jadi begini ~
70
Bab 70 ~ Aku tidak mau ~
71
Bab 71 ~ Aku sudah anggap kamu keluarga ~
72
Bab 72 ~ Kita pergi juga lah ~
73
Bab 73 ~ Maafkan aku ~
74
74 ~Di sini aku lebih tenang ~
75
Bab 75 ~ Ayo kita kesana ~
76
Bab 76 ~ Minta maaf ~
77
Bab 77 ~ Maafkan aku demi anak kita ~
78
Bab 78 ~ Ibu yang banyak tuntutan ~
79
Bab 79 ~ Apa kamu lupa ~
80
Bab 80 ~ baru ingat kalau mereka cucu mu ~
81
Bab 81 ~ Apa yang harus kulakukan ~
82
Bab 82 ~ Semua sudah berakhir ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!