Menjatuhkan talak.

Kini Fana dan juga para pegawainya nampak menikmati kue ulangtahun nya sembari bercanda tawa. Di sela kebahagiaannya berkumpul bersama para pegawainya, terbesit di hati Fana tidak biasanya Indra akan melupakan hari ulangtahunnya. Pada saat belum menikah pun Indra bahkan rela jauh jauh datang dari luar kota saat ia masih ditugaskan oleh perusahaan tempatnya bekerja di kota Surabaya, hanya untuk memberikan surprise dihari ulang tahunnya beberapa tahun lalu.

"Sepertinya mas Indra sedang sibuk dengan pekerjaannya hingga lupa dengan hari ulangtahunku." seperti itulah Fana, wanita itu selalu berpikir positif untuk menghindari pertengkaran terjadi di dalam rumah tangganya. dan hal itu pula yang membuat Indra semakin sayang pada istrinya itu, fana tak pernah menuduhnya yang bukan bukan. Tetapi sepertinya kali ini indra sudah menyia-nyiakan kepercayaan Fana dengan menikah lagi dengan Marisa. Meskipun semua itu adalah sebuah jebakan yang sengaja di atur dengan matang oleh ibunya, namun tetap saja Indra telah mengkhianati pernikahan mereka.

Pukul lima sore Fana terlihat bersiap siap untuk kembali ke rumah mengingat Indra telah kembali dari Semarang itu artinya mulai hari ini Fana akan kembali ke rumah tepat waktu seperti biasanya.

Setibanya di rumah, dari balik kaca mobil Fana dapat menyaksikan keberadaan ibu mertuanya yang kini berdiri berkacak pinggang menatap ke arah mobilnya. Fana segera turun dari mobilnya untuk menghampiri ibu mertuanya.

"Assalamualaikum Bu, apa ibu sudah lama datangnya????." Fana mengulurkan tangannya untuk menyalami ibu mertuanya namun wanita paru baya tersebut seakan enggan menyambut uluran tangan Fana, ia hanya menatap uluran tangan Fana dengan tatapan sinis. bahkan ucapan salam Fana pun sama sekali tidak dijawab olehnya.

Fana hanya bisa menghela napas dalam melihat sikap ibu mertuanya itu.

"Kemana indra????." dengan nada yang terdengar jauh dari kata ramah ibu mertuanya bertanya.

"Mas Indra belum pulang dari kantor Bu, mungkin sebentar lagi mas Indra pulang." jawab Fana, sebelum kemudian melanjutkan langkahnya untuk membuka pintu rumah lalu mempersilahkan ibu mertuanya untuk masuk ke dalam rumah.

Dengan sombongnya ibu mertuanya melenggang masuk ke dalam rumah, wanita paru baya itu menyapu pandangannya ke seluruh ruangan. "Kasian sekali rumah sebesar ini tapi tidak ada suara tangisan seorang anak di dalamnya."

Deg.

Kalimat yang mampu menembus hingga ke jantung hati Fana di ucapkan ibu mertuanya begitu santai tanpa beban, seolah Fana adalah robot yang tidak memiliki hati dan juga perasaan.

Untuk mengindari perdebatan dengan ibu mertuanya, Fana memilih diam tak merespon ucapan pedas ibu mertuanya. Sayangnya, diamnya Fana bukannya membuat wanita paru baya tersebut berhenti mengeluarkan kata-kata pedas, ia justru terus melontarkan kata-kata pedas seperti dengan sengaja ingin memancing reaksi Fana.

"Kalau aku jadi kamu, aku akan meminta cerai dari suami ku karena tidak bisa memberikan keturunan untuknya." Ibunya Indra melenggang begitu saja melewati tubuh Fana yang kini berdiri terpaku, lalu kemudian mendaratkan bokongnya di sofa ruang tengah.

"Bu, kenapa ibu begitu membenci Fana, apa salah Fana pada ibu, kenapa ibu begitu tega mengeluarkan kata-kata pedas seperti itu pada Fana???? Sebagai seorang istri tentunya Fana juga ingin menjadi wanita yang sempurna yang bisa memberikan keturunan untuk mas Indra, tapi sebagai manusia biasa Fana tidak bisa melakukan apa-apa jika tuhan belum menghendakinya Bu." Fana mencoba memberi pengertian pada ibu mertuanya berharap ada sedikit rasa iba di hati wanita itu terhadap dirinya.

"Apa yang ibu inginkan dari Fana agar ibu berhenti membenci Fana, Bu???."

"Kamu bertanya apa yang saya inginkan, kamu yakin ingin tahu apa yang saya inginkan dari kamu????." ibu mertuanya bicara dengan nada menggebu.

Perlahan Fana menganggukkan kepalanya.

"Tinggalkan anak saya!!!! biarkan dia mencari kebahagiaannya tanpa dirimu, biarkan dia merasakan kebahagiaan menjadi seorang ayah karena jika indra masih tetap hidup bersama wanita mandul sepertimu sampai kapanpun indra tidak akan bisa merasakan menjadi seorang ayah."

Jatuh sudah genangan air mata yang sejak tadi beranak sungai di kedua pelupuk mata Fana.

Fana berlutut dihadapan ibu mertuanya seraya mengatupkan kedua tangannya.

"Fana mohon Bu, jangan pisahkan Fana dari mas Indra, Fana sangat mencintai mas Indra Bu." dengan di sertai Isak tangis Fana terlihat memohon dihadapan ibu mertuanya berharap ada rasa iba di hati ibu mertuanya terhadap dirinya, tapi sepertinya harapan Fana hanyalah tinggal harapan karena sedikit pun ibu mertuanya tak merasa iba padanya.

"Apa apaan ini, Bu???." suara bariton milik Indra mengalihkan perhatian Fana dan juga ibu mertuanya ke sumber suara.

"Ayo berdiri sayang!!!." Indra membantu Fana untuk menegakkan tubuhnya.

"Jujur setiap kali ibu bersikap seperti ini pada istri Indra hati indra sakit sekali Bu. Sebelum indra menikahi Fana, Fana adalah seorang anak gadis yang begitu disayangi oleh kedua orang tuanya tetapi setelah indra menikahinya belum pernah sekalipun ibu bersikap baik padanya, meski pun begitu apakah pernah Fana menentang ibu??? apakah pernah Fana melawan ibu???? Bagaimana jika anak perempuan ibu diperlakukan ibu mertuanya seperti ibu memperlakukan Fana, apakah sebagai ibu yang telah melahirkan anak perempuannya, ibu tidak akan terluka???." untuk pertama kalinya selama Fana menikah dengan indra, ia melihat Indra menangis bahkan sampai terisak.

Kini perhatian Indra beralih pada istrinya.

"Fana, mas sangat mencintaimu sayang, tetapi jika terus menjadi istrinya mas, kamu akan terus menderita sayang karena sepertinya sampai kapanpun ibuku tidak akan pernah menerimamu dengan baik sebagai menantunya sekuat apapun kamu berusaha meluluhkan hatinya. dengan begitu, mulai hari ini mas membebaskan mu Nirfana aurelia, carilah kebahagiaanmu sayang!!!! Mas tidak bisa terus menerus membelenggu hidupmu di dalam rumah tangga yang hanya membuat hatimu terluka dengan perlakuan Ibuku padamu. Dua tahun bukan waktu yang sebentar kamu hidup di bawah tekanan ibuku." dengan air mata yang kini membasahi wajah tampannya Indra berucap.

"Apa maksud kamu, mas???." Fana mengguncang lengan Indra meminta penjelasan atas maksud ucapan Indra barusan.

"Apa maksud kamu, mas???." ulang Fana dengan suara yang terdengar mulai meninggi bahkan terkesan histeris.

"Nirfana aurelia, saya indra Wijaya menjatuhkan talak padamu dan mulai saat ini kau bukan istriku lagi." dengan suara tercegat Indra mengucapkan kalimat talak pada Fana.

Duar.

Mendengar kalimat talak yang diucapkan indra padanya membuat Fana seakan tersambar petir di siang bolong. Fana tersenyum seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya, wanita itu bahkan beberapa kali menampar pipinya sendiri dan berharap semua itu hanyalah mimpi, namun rasa sakit pada pipinya yang kini meninggalkan bekas merah menyadarkan Fana jika semua itu bukalah mimpi.

"Kenapa mas, kenapa kamu tega melakukan semua ini padaku??? Apa karena aku belum bisa memberikan keturunan untukmu sampai kamu tega menceraikan aku, mas Indra????." kedua kakinya seakan tak sanggup lagi menopang berat tubuhnya hingga kini tubuh Fana terkulai lemas di lantai.

"Maafkan mas, sayang, tapi mas tidak tega melihatmu terus menerus menjadi bahan hinaan ibuku. percayalah sayang, hingga ajal menjemput namamu akan tetap abadi di dalam hati ini." ungkap Indra yang merasa tidak tega melihat Fana terpuruk seperti ini, namun menurutnya tidak ada pilihan lain untuk membebaskan wanita yang dicintainya itu dari bulan bulanan ibunya selain menceraikan Fana. Sementara ibunya yang menyaksikan kejadian itu didepan matanya bukannya merasa bersalah wanita itu justru merasa puas karena saat ini putranya telah menceraikan istrinya.

Dua tahun indra berusaha merubah sikap ibunya terhadap istrinya namun selama dua tahun pula ibunya sama sekali tidak menunjukkan perubahan, sikap wanita yang telah melahirkannya ke dunia ini tersebut justru semakin menjadi jadi dalam merendahkan istrinya, hingga hari ini indra melihat dengan mata kepalanya sendiri Fana berlutut dan memohon dihadapan ibunya namun tak sedikitpun membuat hati ibunya merasa tersentuh. Sampai pada akhirnya Indra memutuskan untuk menceraikan Fana demi melepaskan wanita itu dari belenggu pernikahan yang membuatnya terus menerus merasakan luka yang disebabkan oleh ibunya.

Terpopuler

Comments

Ani

Ani

😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2024-05-13

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehst

2024-04-19

0

Sapna Anah

Sapna Anah

relakan indra fana,,memang d talak sangat"menyakitkan TPI klu mertua slalu menghina lebih baik mundur apa lgi kamu Uda punya usaha

2024-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Sebutan wanita mandul.
2 Membekas di hati.
3 Rencana licik.
4 Kontak batin yang dirasakan Fana.
5 Menciptakan kebohongan.
6 Permainan bermakna dalam.
7 Surprise ultah Fana.
8 Menjatuhkan talak.
9 Di larikan ke rumah sakit.
10 Menerima kenyataan pahit.
11 Harta Gono-gini.
12 Pindah ke studio.
13 Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14 Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15 Surat dari pengadilan agama.
16 Bekerja bersama pujaan hati.
17 Pertemuan yang tak di sangka.
18 Informasi tentang Nirfana aurelia.
19 Makan malam bersama.
20 Ungkapan hati.
21 CEO perusahaan Galaxy group.
22 Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23 Pengakuan mengejutkan.
24 Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25 Trik membuahkan hasil.
26 Semua karena aku mencintaimu.
27 Mendatangi kediaman klien.
28 Calon ibu mertua idaman.
29 Ingin menghilang dari muka bumi.
30 Calon mertua spek idaman.
31 Merasa terharu.
32 Will you marry me???.
33 Menemui calon mertua.
34 Berhasil meyakinkan calon mertua.
35 Mengenang jaman sekolah.
36 Kedatangan Riza serta keluarganya.
37 Pernikahan Riza dan Fana 1.
38 Pernikahan Riza dan Fana 2.
39 Kembali ke ibukota.
40 Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41 Niat buruk Marisa.
42 Sikap aneh Fana.
43 Dugaan ibu mertua.
44 Positif Hamil.
45 Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46 Acara syukuran.
47 Dia tidak mandul.
48 Perkara mangga muda.
49 Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50 Kenyataan mengejutkan.
51 Rahasia besar tentang Bu Rina
52 Kedatangan Marisa.
53 Tidur sekamar.
54 Keinginan Bu Rina.
55 Pertemuan mengharukan.
56 Kebesaran hati Fana memaafkan.
57 Klien tak terduga.
58 Tindakan Aneh Indra.
59 Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60 Demam.
61 Merawat Suami.
62 Syok.
63 Mengikuti alurnya.
64 Bicara empat mata.
65 Hangatnya pelukan yang dulu.
66 Tugas khusus dari pimpinan.
67 Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68 Kebenaran mengejutkan.
69 Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70 Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71 Benarkah itu dia????.
72 Masa lalu membawa luka.
73 Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74 Berbagi tempat tidur.
75 Seperti menelan ludah sendiri.
76 Berkunjung ke kampung halaman.
77 Ikut bersama suami.
78 Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79 Apa benar dia putraku???
80 Perasaan Aneh Arka.
81 Pemandangan indah.
82 Ke_cupan diam-diam.
83 Baby twins.
84 Kebenaran di masa lalu.
85 Kehamilan Marisa.
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sebutan wanita mandul.
2
Membekas di hati.
3
Rencana licik.
4
Kontak batin yang dirasakan Fana.
5
Menciptakan kebohongan.
6
Permainan bermakna dalam.
7
Surprise ultah Fana.
8
Menjatuhkan talak.
9
Di larikan ke rumah sakit.
10
Menerima kenyataan pahit.
11
Harta Gono-gini.
12
Pindah ke studio.
13
Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14
Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15
Surat dari pengadilan agama.
16
Bekerja bersama pujaan hati.
17
Pertemuan yang tak di sangka.
18
Informasi tentang Nirfana aurelia.
19
Makan malam bersama.
20
Ungkapan hati.
21
CEO perusahaan Galaxy group.
22
Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23
Pengakuan mengejutkan.
24
Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25
Trik membuahkan hasil.
26
Semua karena aku mencintaimu.
27
Mendatangi kediaman klien.
28
Calon ibu mertua idaman.
29
Ingin menghilang dari muka bumi.
30
Calon mertua spek idaman.
31
Merasa terharu.
32
Will you marry me???.
33
Menemui calon mertua.
34
Berhasil meyakinkan calon mertua.
35
Mengenang jaman sekolah.
36
Kedatangan Riza serta keluarganya.
37
Pernikahan Riza dan Fana 1.
38
Pernikahan Riza dan Fana 2.
39
Kembali ke ibukota.
40
Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41
Niat buruk Marisa.
42
Sikap aneh Fana.
43
Dugaan ibu mertua.
44
Positif Hamil.
45
Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46
Acara syukuran.
47
Dia tidak mandul.
48
Perkara mangga muda.
49
Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50
Kenyataan mengejutkan.
51
Rahasia besar tentang Bu Rina
52
Kedatangan Marisa.
53
Tidur sekamar.
54
Keinginan Bu Rina.
55
Pertemuan mengharukan.
56
Kebesaran hati Fana memaafkan.
57
Klien tak terduga.
58
Tindakan Aneh Indra.
59
Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60
Demam.
61
Merawat Suami.
62
Syok.
63
Mengikuti alurnya.
64
Bicara empat mata.
65
Hangatnya pelukan yang dulu.
66
Tugas khusus dari pimpinan.
67
Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68
Kebenaran mengejutkan.
69
Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70
Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71
Benarkah itu dia????.
72
Masa lalu membawa luka.
73
Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74
Berbagi tempat tidur.
75
Seperti menelan ludah sendiri.
76
Berkunjung ke kampung halaman.
77
Ikut bersama suami.
78
Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79
Apa benar dia putraku???
80
Perasaan Aneh Arka.
81
Pemandangan indah.
82
Ke_cupan diam-diam.
83
Baby twins.
84
Kebenaran di masa lalu.
85
Kehamilan Marisa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!