Kontak batin yang dirasakan Fana.

"Arghhhhhh....." Fana meringis kesakitan ketika tiba-tiba saja gelas kopi di tangannya terlepas begitu saja hingga tumpahan kopi panas mengenai kakinya, dan pecahan gelas berserakan di lantai. Dengan paniknya Fana segera merunduk untuk memungut pecahan gelas di lantai namun naasnya pecahan gelas justru melukai jari tangannya dan hal itu membuatnya kembali meringis kesakitan.

Seseorang di luar sana yang mendengar suara suara dari dalam ruang kerja Fana lantas bergegas masuk ke ruang kerja Fana untuk memastikan apa yang terjadi.

"Astaga, mbak." Riza yang baru saja memasuki ruangan kerja Fana sontak meraih jari tangan Fana yang terluka kemudian memasukannya ke dalam mulutnya tanpa ada rasa jijik sedikitpun dan itu membuat Fana Cukup terkejut dengan tindakan Riza.

Setelah memastikan darah tak lagi mengucur pada luka di jari Fana, Riza terlihat sedikit tenang.

"Masih sakit?????." dengan lembut Riza bertanya, perlahan Fana menggelengkan kepalanya.

"Kenapa Kamu belum pulang???." tanya Fana setelah beberapa saat kemudian.

"Mbak Fana sendiri kenapa masih di sini, belum pulang???." bukannya menjawab, Riza justru balik bertanya.

"Masih banyak pekerjaan yang harus segera saya selesaikan, kamu sendiri ngapain masih di sini???."

"Tadi ponselku ketinggalan makanya aku balik lagi, mbak."

Fana hanya beohria saat mendengar jawaban Riza. Kini pria itu pamit menuju pantry untuk mengambil sapu dan juga sekop sampah. Tak berselang lama Riza kembali dan pria itu pun segera membersihkan pecahan gelas yang berserakan di lantai sementara Fana kini telah duduk di sofa ruang kerjanya, wanita itu terlihat seperti sedang melamun.

"Kenapa tiba-tiba perasaanku tidak enak seperti ini, apa mungkin terjadi sesuatu pada mas Indra???." batin Fana. Terus dilanda kegelisahan Fana pun memilih menghubungi Suaminya.

*

"Kenapa tidak diangkat???apa kamu takut jika istri kamu yang mandul itu mengetahui apa yang baru saja terjadi ???." pertanyaan sinis tersebut dilontarkan ibunya Indra saat melihat putranya hanya menatap panggilan dari istrinya.

"Selama ini Fana sudah banyak mengalah pada ibu tapi kenapa ibu selalu bersikap seperti itu padanya??? Bu, tidak ada seorang pun wanita di dunia ini yang tidak menginginkan kehadiran seorang anak, begitu juga dengan Fana, Bu. Fana juga sangat menginginkan kehadiran seorang anak dalam rumah tangga kami sama seperti ibu yang sangat menginginkan seorang cucu dari kami, tapi kami bisa apa jika tuhan belum memberikan kepercayaan pada kami untuk menjadi orang tua." untuk pertama kalinya Indra menentang ibunya, dan itu membuat kebencian ibunya semakin menjadi jadi pada Fana, wanita itu berpikir Fana sudah banyak membawa pengaruh buruk pada putra sulungnya itu.

"Fana memang bukan wanita yang pantas untuk kamu, selama menikah dengannya kamu sudah banyak menentang ibu, indra."

Inilah yang paling dihindari Indra jika berdebat dengan ibunya, wanita itu pasti akan melibatkan Fana dan bahkan mempersalahkan Fana dalam hal apapun.

Indra hanya bisa mengusap wajahnya frustasi melihat sikap ibunya yang selalu saja mempersalahkan istrinya. Kini tatapan tajam dilayangkan Indra pada wanita munafik yang kini duduk di sofa kamarnya sembari mengusap air mata palsunya. "Aku sudah menikah dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah menikahimu." sinis Indra sebelum kemudian berlalu begitu saja meninggalkan kamarnya.

"Kamu tenang saja Marisa, indra pasti akan menikahi kamu dan meninggalkan wanita mandul itu." ibunya Indra mengusap punggung Marisa dengan lembut setelah kepergian Indra.

*

"Sepertinya mas Indra sudah tidur." gumam Fana ketika panggilan telepon nya tak kunjung di jawab oleh Indra. Fana lantas memasukkan ponselnya kembali ke dalam tasnya, kini perhatian Fana kembali pada Riza yang baru saja selesai membersihkan pecahan gelas yang berserakan di lantai.

"Thank you, Za." ucap Fana.

"Sama sama, mbak. BTW mbak Fana belum ingin pulang, sekarang sudah pukul satu Loh mbak." kata Riza setelah melihat jarum jam yang melingkar pada pergelangan tangannya.

"Sebentar lagi mbak pulang kok, kalau kamu mau pulang sekarang silahkan!!!."

"Nggak apa-apa kok mbak, Riza akan pulang setelah memastikan mbak juga pulang." kata Riza.

"Baiklah."

Fana pun segera bersiap-siap untuk segera meninggalkan studio. Namun sayangnya ketika berada di parkiran mobilnya, Salah satu ban mobilnya ternyata kempes dan naasnya lagi Fana lupa membawa ban serep.

"Oh astaga.... bagaimana aku bisa pulang ke rumah jika ban mobilnya kempes????." gerutu Fana saat memastikan ternyata ban mobilnya benar-benar kempes.

 melihat mobil Fana belum juga bergerak, Riza lantas beranjak turun dari motornya lalu melangkah mendekat ke arah mobil Fana. "Ada apa, mbak???."

Fana yang kini tengah berjongkok untuk memastikan kondisi ban mobilnya lantas mendongakkan kepalanya saat mendengar suara Riza. "Sepertinya ban mobil mbak kempes, Za." jawab Fana.

Riza ikut berjongkok di dekat Fana untuk memastikan. "Mbak bawa ban serep nggak???."

Fana menggelengkan kepalanya. "Mbak lupa membawa ban serep." sesal Fana.

Fana kembali menegakkan tubuhnya begitu pun dengan Riza. Fana masih menatap ke arah ban mobilnya yang kempes seraya memijat kepalanya yang tiba-tiba saja terasa sakit ketika mengetahui apa yang terjadi pada ban mobilnya.

"Jika mbak tidak keberatan aku bisa mengantarkan mbak pulang ke rumah, tapi ya...." Riza tak melanjutkan kalimatnya, pria itu justru mengalihkan pandangannya ke arah motornya.

"Apa Mbak tidak masalah jika aku mengantarkan mbak naik motor????." kata Riza merasa tak enak.

"Bukan masalah naik motornya sih Za, tapi masalahnya saat ini mbak pakai dres gimana cara naik motornya coba????."

Riza tersenyum lega mendengarnya. "Kalau masalah itu sih gampang, mbak tinggal duduk menyamping aja, bereskan." usul Riza dengan santainya.

Setelah cukup lama menimbang nimbang akhirnya Fana tak punya pilihan lain selain menerima tawaran Riza daripada dia harus menginap di studio. "Baiklah."

Dengan bantuan Riza akhirnya Fana bisa naik ke motor gede milik Riza. Karena takut akan terjatuh secara spontan Fana melingkarkan tangannya pada perut pria berusia sembilan belas tahun tersebut saat Riza mulai melajukan motornya, dan hal itu membuat Riza melebarkan senyumnya tanpa sepengetahuan Fana.

"Za, pelan pelan aja, mbak belum siap bertemu dengan malaikat Izrail." dengan sedikit mengeraskan suaranya Fana berucap agar dapat didengar oleh Riza.

Riza kembali tersenyum mendengar ucapan asal yang terucap dari mulut Fana.

"Iya, mbak Fana."

Tiga puluh menit menikmati angin malam bersama dengan Riza di atas motor, kini mereka pun tiba di depan sebuah rumah yang berada di kawasan perumahan elit.

"Jadi mbak tinggal di kawasan ini????." pertanyaan Riza di jawab Fana dengan anggukan kepala.

Setelah turun dari motor, Riza terlihat membantu membukakan helm yang digunakan Fana.

"Rumah mbak sepertinya sepi banget, memangnya suami mbak kemana????." pertanyaan Riza kembali mengingatkan Fana pada suaminya.

"Suami mbak sedang keluar kota." jawab Fana dan Riza terlihat mengangguk paham.

Sayang sayangku jangan lupa like, koment, vote, give, and subscribe ya......😘😘😘😘 dan jangan lupa untuk memberikan ulasan 🥰🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

nuraeinieni

nuraeinieni

wah berondong mulai beraksi nih

2024-04-11

0

Biduri Aura

Biduri Aura

hadir baca 😁😁😁

2024-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Sebutan wanita mandul.
2 Membekas di hati.
3 Rencana licik.
4 Kontak batin yang dirasakan Fana.
5 Menciptakan kebohongan.
6 Permainan bermakna dalam.
7 Surprise ultah Fana.
8 Menjatuhkan talak.
9 Di larikan ke rumah sakit.
10 Menerima kenyataan pahit.
11 Harta Gono-gini.
12 Pindah ke studio.
13 Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14 Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15 Surat dari pengadilan agama.
16 Bekerja bersama pujaan hati.
17 Pertemuan yang tak di sangka.
18 Informasi tentang Nirfana aurelia.
19 Makan malam bersama.
20 Ungkapan hati.
21 CEO perusahaan Galaxy group.
22 Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23 Pengakuan mengejutkan.
24 Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25 Trik membuahkan hasil.
26 Semua karena aku mencintaimu.
27 Mendatangi kediaman klien.
28 Calon ibu mertua idaman.
29 Ingin menghilang dari muka bumi.
30 Calon mertua spek idaman.
31 Merasa terharu.
32 Will you marry me???.
33 Menemui calon mertua.
34 Berhasil meyakinkan calon mertua.
35 Mengenang jaman sekolah.
36 Kedatangan Riza serta keluarganya.
37 Pernikahan Riza dan Fana 1.
38 Pernikahan Riza dan Fana 2.
39 Kembali ke ibukota.
40 Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41 Niat buruk Marisa.
42 Sikap aneh Fana.
43 Dugaan ibu mertua.
44 Positif Hamil.
45 Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46 Acara syukuran.
47 Dia tidak mandul.
48 Perkara mangga muda.
49 Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50 Kenyataan mengejutkan.
51 Rahasia besar tentang Bu Rina
52 Kedatangan Marisa.
53 Tidur sekamar.
54 Keinginan Bu Rina.
55 Pertemuan mengharukan.
56 Kebesaran hati Fana memaafkan.
57 Klien tak terduga.
58 Tindakan Aneh Indra.
59 Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60 Demam.
61 Merawat Suami.
62 Syok.
63 Mengikuti alurnya.
64 Bicara empat mata.
65 Hangatnya pelukan yang dulu.
66 Tugas khusus dari pimpinan.
67 Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68 Kebenaran mengejutkan.
69 Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70 Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71 Benarkah itu dia????.
72 Masa lalu membawa luka.
73 Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74 Berbagi tempat tidur.
75 Seperti menelan ludah sendiri.
76 Berkunjung ke kampung halaman.
77 Ikut bersama suami.
78 Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79 Apa benar dia putraku???
80 Perasaan Aneh Arka.
81 Pemandangan indah.
82 Ke_cupan diam-diam.
83 Baby twins.
84 Kebenaran di masa lalu.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Sebutan wanita mandul.
2
Membekas di hati.
3
Rencana licik.
4
Kontak batin yang dirasakan Fana.
5
Menciptakan kebohongan.
6
Permainan bermakna dalam.
7
Surprise ultah Fana.
8
Menjatuhkan talak.
9
Di larikan ke rumah sakit.
10
Menerima kenyataan pahit.
11
Harta Gono-gini.
12
Pindah ke studio.
13
Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14
Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15
Surat dari pengadilan agama.
16
Bekerja bersama pujaan hati.
17
Pertemuan yang tak di sangka.
18
Informasi tentang Nirfana aurelia.
19
Makan malam bersama.
20
Ungkapan hati.
21
CEO perusahaan Galaxy group.
22
Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23
Pengakuan mengejutkan.
24
Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25
Trik membuahkan hasil.
26
Semua karena aku mencintaimu.
27
Mendatangi kediaman klien.
28
Calon ibu mertua idaman.
29
Ingin menghilang dari muka bumi.
30
Calon mertua spek idaman.
31
Merasa terharu.
32
Will you marry me???.
33
Menemui calon mertua.
34
Berhasil meyakinkan calon mertua.
35
Mengenang jaman sekolah.
36
Kedatangan Riza serta keluarganya.
37
Pernikahan Riza dan Fana 1.
38
Pernikahan Riza dan Fana 2.
39
Kembali ke ibukota.
40
Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41
Niat buruk Marisa.
42
Sikap aneh Fana.
43
Dugaan ibu mertua.
44
Positif Hamil.
45
Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46
Acara syukuran.
47
Dia tidak mandul.
48
Perkara mangga muda.
49
Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50
Kenyataan mengejutkan.
51
Rahasia besar tentang Bu Rina
52
Kedatangan Marisa.
53
Tidur sekamar.
54
Keinginan Bu Rina.
55
Pertemuan mengharukan.
56
Kebesaran hati Fana memaafkan.
57
Klien tak terduga.
58
Tindakan Aneh Indra.
59
Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60
Demam.
61
Merawat Suami.
62
Syok.
63
Mengikuti alurnya.
64
Bicara empat mata.
65
Hangatnya pelukan yang dulu.
66
Tugas khusus dari pimpinan.
67
Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68
Kebenaran mengejutkan.
69
Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70
Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71
Benarkah itu dia????.
72
Masa lalu membawa luka.
73
Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74
Berbagi tempat tidur.
75
Seperti menelan ludah sendiri.
76
Berkunjung ke kampung halaman.
77
Ikut bersama suami.
78
Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79
Apa benar dia putraku???
80
Perasaan Aneh Arka.
81
Pemandangan indah.
82
Ke_cupan diam-diam.
83
Baby twins.
84
Kebenaran di masa lalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!