Permainan bermakna dalam.

"Sekarang jangan bersedih lagi, sebaiknya kamu istirahat saja dulu!!! bukankah nanti malam kita akan merayakan ulang tahun agensi yang ke dua tahun." untungnya Chici mengingatkan hal itu pada Fana jika tidak mungkin Fana telah melupakannya karena terlalu banyak memikirkan suaminya.

"Oh astaga,,,,aku hampir lupa." Fana terlihat menepuk jidatnya.

"Baru juga dua puluh tiga tahun kamu sudah banyak melupakan hal hal penting, Fan." tutur Chici dan Fana hanya nyengir kuda sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Mengingat masih banyak pekerjaannya yang harus segera diselesaikan, Chici lantas pamit kembali ke ruang kerjanya dan membiarkan Fana mengistirahatkan tubuhnya di sofa. Mungkin karena semalaman tidak tidur hingga tak butuh waktu lama bagi Fana memasuki alam bawah sadarnya, kini hembusan napas Fana terdengar mulai teratur pertanda ia telah terlelap.

Cukup lama Fana terlelap dalam tidurnya sampai dengan rasa lapar yang menderanya membangunkan wanita itu dari tidurnya.

Terjaga dari tidurnya kini pandangan Fana beralih pada jam dinding yang menggantung pada dinding ruang kerjanya. "Oh astaga sudah pukul satu siang, pantas saja perutku rasanya lapar sekali." Fana beranjak dari sofa menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka sebelum kemudian mencari keberadaan Chici untuk memesan menu makan siang mereka hari ini.

Setelah selesai mencuci muka Fana mencari Chici. Setelah memesan makanan untuk makan siang untuk dirinya dan juga semua pegawainya, Fana menuju ke studio pemotretan untuk melihat kegiatan di sana.

Tak lama kemudian, pesanan mereka pun tiba, seperti biasa semua pegawainya yang berjumlah sepuluh orang tersebut kini nampak makan siang bersama, kedekatannya dengan para pegawainya membuat semua pegawainya tak merasa terlalu canggung padanya termasuk Riza, namun sayangnya siang ini Riza tak ikut makan siang bersama karena pria itu sedang berada di kampus untuk melakukan kegiatan perkuliahannya. Kebersamaannya dengan para pegawainya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Fana, di saat suaminya sedang bepergian keluar kota karena urusan pekerjaan, kebersamaannya dengan para pegawainya juga dapat mengisi kesepian Fana selama ini.

Sebenarnya bukan kali ini saja ibu mertuanya mengajak serta suaminya keluar kota tanpa dirinya, kejadian serupa hampir terjadi setiap bulan sekali terjadi dan entah kenapa setiap bepergian Indra selalu memiliki alasan agar tidak membawa serta dirinya pergi bersama, Fana sadar betul jika semua itu hanya alasan yang sengaja dibuat buat oleh ibu mertuanya agar ia tak ikut bersama dengan indra dan keluarga besarnya. Sebagai seorang istri tentu saja Fana sering merasa kecil hati, namun dengan berjalannya waktu Fana mulai terbiasa dan tak lagi terlalu mempermasalahkannya.

Fana tahu jika indra sangat mencintainya tapi Fana juga sadar jika suaminya itu pun sangat menyayangi ibunya. Sebagai istri yang baik Fana tidak ingin membuat suaminya berada dalam posisi yang sulit, memilih Antara dirinya atau ibu kandungnya. Fana selalu meminta suaminya untuk mengedepankan ibunya, namun siapa sangka kebaikan Fana justru dibalas ibu mertuanya dengan menyebut dirinya wanita mandul yang tidak bisa memberikan keturunan untuk putranya. Setiap kali teringat akan ucapan ibu mertuanya yang menyebutnya wanita mandul air mata Fana jatuh begitu saja tanpa permisi.

Seperti halnya kali ini, di saat salah seorang pegawainya membawa serta putrinya ke studio, Fana kembali teringat akan ibu mertuanya. "Seandainya aku bisa memberikan seorang anak untuk mas Indra, ibu pasti tidak akan membenciku dan ibu juga pasti tidak akan menyebutku dengan sebutan wanita mandul." batin Fana, Saat membawa anak dari salah seorang pegawainya ke dalam gendongannya tiba-tiba saja wajah Fana berubah sendu, dan air matanya mengalir begitu saja membasahi pipinya Untung saja tak ada yang menyadari hal itu selain Chici.

Usapan lembut tangan Chici pada punggungnya seolah menyadarkan Fana, dengan cepat Fana mengusap sisa air mata di pipinya.

Chici terlihat menggelengkan kepalanya, seolah ingin menyampaikan pada Fana jika semuanya akan baik-baik saja, tidak perlu menangis untuk hal-hal yang tidak penting.

*

Waktu terus berjalan kini cahaya matahari telah tergantikan oleh cahaya rembulan yang terlihat memancarkan sinarnya tanpa malu-malu. Di bawah sinar rembulan Fana, Chici dan juga beberapa pegawainya mengadakan acara makan malam outdoor dengan beralaskan tikar di halaman Ruko. Makan malam mereka kali ini sangat berbeda karena semua menu yang dihidangkan malam ini semuanya adalah hasil olahan bersama termasuk ikan bakar, iga bakar dan yang lainnya.

Hingga acara makan malam selesai Fana terlihat begitu menikmati kebersamaannya dengan para pegawainya, hingga acara mereka malam ini dilanjutkan dengan game memutar botol sesuai dengan usulan Luki.

"Buruan buat lingkaran!!!." Chici begitu bersemangat untuk memulai permainan, begitu pun dengan yang lainnya, sementara Fana, wanita itu masih enggan mengikuti permainan yang akan segera di mulai tersebut.

"Ayolah Fan, masa si bocil saja mau ikut tapi kamu nggak mau sih." ya seperti biasa, Riza pasti akan mendapatkan julukan bocil dari Luki. Bukannya marah mendapatkan julukan seperti itu oleh Luki, Riza hanya terlihat menanggapinya dengan senyuman manisnya. jika orang yang tidak mengenalnya, mereka tidak akan percaya jika pria tampan tersebut belum genap berusia dua puluh tahun.

"Baiklah." terus di desak oleh Chici akhirnya mau tak mau Fana pun ikut serta dalam permainan tersebut.

"Ingat ya, ke arah siapa botol ini berhenti berarti orang tersebut harus bersedia menjawab pertanyaan dari kita, Ok." Chici mulai menjelaskan aturan dalam permainan botol tersebut sebelum kemudian memulainya.

Luki mendapat giliran pertama untuk menjawab pertanyaan sebab putaran botol pertama berhenti tepat ke arahnya.

"Ingat ya Ki jawab dengan jujur nggak boleh bohong!!!." tekan Chici.

"Iya iya, bawel banget sih." sahut Luki.

"Sebelum menikah ada berapa banyak mantan pacar kamu????." semuanya terdengar bersorak saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan Chici.

"Waaaahhhh....untung bini gue nggak ikut, kalau ikut bisa tidur di luar nih gue." kata Luki dengan senyum jahilnya.

"Jawab."

"Jawab."

"Jawab."

semua bersorak untuk mendesak Luki, pria yang terkenal dengan julukan play boy sebelum menikahi Istrinya.

Luki terlihat menghitung jari jemarinya. "Selusin sih, kalau nggak salah." jawab Luki.

"Piring kali selusin." Chici ikut tersenyum bersama dengan yang lainnya, sebelum kemudian kembali melanjutkan permainan.

Permainan terus berlanjut sampai kini Fana yang mendapat giliran menjawab pertanyaan.

"Apa tindakan kamu jika tahu orang yang paling kamu percaya ternyata mengkhianati kamu????." pertanyaan yang ditujukan untuk Fana tersebut dilontarkan oleh salah seorang pegawai Fana bernama KoKo.

Kini Koko menjadi pusat perhatian akibat pertanyaannya barusan.

"Inikan cuma seandainya." tutur Koko saat menyadari dirinya kini menjadi pusat perhatian semua rekannya termasuk Fana sendiri.

"Aku sih berharap semua itu tidak akan pernah terjadi karena jika sampai itu terjadi, sepertinya aku tidak akan bisa menerimanya. Dikhianati adalah sesuatu hal yang sangat menyakitkan, mau dalam urusan pekerjaan, asmara atau hal apapun itu, dikhianati tetaplah sangat menyakitkan." jawab Fana.

"Gue setuju, Fan." komentar Luki.

"Aku juga setuju." timpal Chici, sementara Koko langsung terdiam seribu bahasa, pria itu seolah mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh rekan kerjanya yang lain.

"Kasian kamu Fana." batin Koko.

Puas dengan jawaban Fana, kini putaran permainan kembali dilanjutkan, dan kini giliran Riza yang mendapatkan giliran.

"Giliran Si bocil nih...." seru Luki yang terkenal paling iseng pada Riza.

"Usia kamu kan sudah sembilan belas tahun nih Za, apa di usia kamu saat ini kamu sudah pernah merasakan yang namanya jatuh cinta????." kali ini Luki yang mewakili untuk memberikan pertanyaan untuk Riza.

Riza tersenyum hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya, sebelum kemudian berkata.

"Sejak dulu ada satu nama yang tetap setia mengisi relung hatiku sampai dengan saat ini, tapi sayangnya ketika itu aku masih duduk di bangku sekolah menengah atas sehingga aku tidak bisa berbuat banyak saat ada seorang pria yang melamar dan akhirnya menikahinya. Mengagumi, dan mencintai serta tetap menempatkan namanya ditempat terindah di dalam hatiku sudah cukup membuatku bahagia, tetapi seandainya jika dia tidak merasa bahagia dengan kehidupannya saat ini, maka pintu hatiku selalu terbuka untuk menerima kehadirannya. Akan ku bahagiakan serta kujadikan dia sebagai ibu dari anak-anakku, karena aku sangat mencintainya." semuanya dibuat tercengang dengan jawaban Riza yang terkesan begitu dalam dan juga dewasa, mereka semua tak menyangka seorang anak muda seusianya memiliki jawaban demikian.

"Dalem banget jawaban Lo bocil." komentar Luki tentang jawaban Riza.

"Real definisi kutunggu jandamu, ya bocil." lanjut komentar Luki yang disertai senyuman jahil ala Luki.

Riza kembali tersenyum merespon kalimat berbau kelakar Luki.

Untuk mendukung karya recehku jangan lupa like, koment, vote, give, and, subscribe ya sayang sayangku...😘😘😘😘 dan jangan lupa untuk memberikan ulasan sayang sayangku!!!!!🥰🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Ani

Ani

berarti selisih umur Fana sama Riza gak begitu jauh dong

2024-05-13

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-04-19

0

nuraeinieni

nuraeinieni

weh bocil bgtu dalamx tuh cintamu utk seseorang,,,,,,,semoga apa yg menjadi keinginanmu terkabul bocil

2024-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Sebutan wanita mandul.
2 Membekas di hati.
3 Rencana licik.
4 Kontak batin yang dirasakan Fana.
5 Menciptakan kebohongan.
6 Permainan bermakna dalam.
7 Surprise ultah Fana.
8 Menjatuhkan talak.
9 Di larikan ke rumah sakit.
10 Menerima kenyataan pahit.
11 Harta Gono-gini.
12 Pindah ke studio.
13 Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14 Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15 Surat dari pengadilan agama.
16 Bekerja bersama pujaan hati.
17 Pertemuan yang tak di sangka.
18 Informasi tentang Nirfana aurelia.
19 Makan malam bersama.
20 Ungkapan hati.
21 CEO perusahaan Galaxy group.
22 Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23 Pengakuan mengejutkan.
24 Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25 Trik membuahkan hasil.
26 Semua karena aku mencintaimu.
27 Mendatangi kediaman klien.
28 Calon ibu mertua idaman.
29 Ingin menghilang dari muka bumi.
30 Calon mertua spek idaman.
31 Merasa terharu.
32 Will you marry me???.
33 Menemui calon mertua.
34 Berhasil meyakinkan calon mertua.
35 Mengenang jaman sekolah.
36 Kedatangan Riza serta keluarganya.
37 Pernikahan Riza dan Fana 1.
38 Pernikahan Riza dan Fana 2.
39 Kembali ke ibukota.
40 Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41 Niat buruk Marisa.
42 Sikap aneh Fana.
43 Dugaan ibu mertua.
44 Positif Hamil.
45 Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46 Acara syukuran.
47 Dia tidak mandul.
48 Perkara mangga muda.
49 Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50 Kenyataan mengejutkan.
51 Rahasia besar tentang Bu Rina
52 Kedatangan Marisa.
53 Tidur sekamar.
54 Keinginan Bu Rina.
55 Pertemuan mengharukan.
56 Kebesaran hati Fana memaafkan.
57 Klien tak terduga.
58 Tindakan Aneh Indra.
59 Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60 Demam.
61 Merawat Suami.
62 Syok.
63 Mengikuti alurnya.
64 Bicara empat mata.
65 Hangatnya pelukan yang dulu.
66 Tugas khusus dari pimpinan.
67 Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68 Kebenaran mengejutkan.
69 Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70 Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71 Benarkah itu dia????.
72 Masa lalu membawa luka.
73 Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74 Berbagi tempat tidur.
75 Seperti menelan ludah sendiri.
76 Berkunjung ke kampung halaman.
77 Ikut bersama suami.
78 Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79 Apa benar dia putraku???
80 Perasaan Aneh Arka.
81 Pemandangan indah.
82 Ke_cupan diam-diam.
83 Baby twins.
84 Kebenaran di masa lalu.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Sebutan wanita mandul.
2
Membekas di hati.
3
Rencana licik.
4
Kontak batin yang dirasakan Fana.
5
Menciptakan kebohongan.
6
Permainan bermakna dalam.
7
Surprise ultah Fana.
8
Menjatuhkan talak.
9
Di larikan ke rumah sakit.
10
Menerima kenyataan pahit.
11
Harta Gono-gini.
12
Pindah ke studio.
13
Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14
Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15
Surat dari pengadilan agama.
16
Bekerja bersama pujaan hati.
17
Pertemuan yang tak di sangka.
18
Informasi tentang Nirfana aurelia.
19
Makan malam bersama.
20
Ungkapan hati.
21
CEO perusahaan Galaxy group.
22
Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23
Pengakuan mengejutkan.
24
Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25
Trik membuahkan hasil.
26
Semua karena aku mencintaimu.
27
Mendatangi kediaman klien.
28
Calon ibu mertua idaman.
29
Ingin menghilang dari muka bumi.
30
Calon mertua spek idaman.
31
Merasa terharu.
32
Will you marry me???.
33
Menemui calon mertua.
34
Berhasil meyakinkan calon mertua.
35
Mengenang jaman sekolah.
36
Kedatangan Riza serta keluarganya.
37
Pernikahan Riza dan Fana 1.
38
Pernikahan Riza dan Fana 2.
39
Kembali ke ibukota.
40
Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41
Niat buruk Marisa.
42
Sikap aneh Fana.
43
Dugaan ibu mertua.
44
Positif Hamil.
45
Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46
Acara syukuran.
47
Dia tidak mandul.
48
Perkara mangga muda.
49
Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50
Kenyataan mengejutkan.
51
Rahasia besar tentang Bu Rina
52
Kedatangan Marisa.
53
Tidur sekamar.
54
Keinginan Bu Rina.
55
Pertemuan mengharukan.
56
Kebesaran hati Fana memaafkan.
57
Klien tak terduga.
58
Tindakan Aneh Indra.
59
Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60
Demam.
61
Merawat Suami.
62
Syok.
63
Mengikuti alurnya.
64
Bicara empat mata.
65
Hangatnya pelukan yang dulu.
66
Tugas khusus dari pimpinan.
67
Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68
Kebenaran mengejutkan.
69
Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70
Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71
Benarkah itu dia????.
72
Masa lalu membawa luka.
73
Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74
Berbagi tempat tidur.
75
Seperti menelan ludah sendiri.
76
Berkunjung ke kampung halaman.
77
Ikut bersama suami.
78
Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79
Apa benar dia putraku???
80
Perasaan Aneh Arka.
81
Pemandangan indah.
82
Ke_cupan diam-diam.
83
Baby twins.
84
Kebenaran di masa lalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!