Pertemuan yang tak di sangka.

Mengingat pukul sembilan pagi ini ia akan melakukan meeting dengan salah satu kliennya, Fana bangun lebih pagi untuk mempersiapkan sesuatunya. Jam setengah delapan pagi Fana telah turun kebawah. sembari menunggu kedatangan Luki yang akan menemaninya meeting dengan klien pagi ini, Fana memilih mengecek kembali hasil pemotretan Riza semalam.

"Si bocil emang ganteng, badannya juga bagus, orang orang mungkin tidak akan percaya kalau usia Riza belum genap dua puluh tahun." Luki yang baru saja tiba di ruang kerja Fana terdengar berkomentar saat melihat Fana memeriksa beberapa hasil pemotretan Riza semalam.

Fana mengangguk seolah membenarkan komentar Luki tentang sosok Riza.

"BTW jadikan meeting dengan klien hari ini???." lanjut Luki.

"Tentu saja." jawab Fana sembari menutup laptopnya.

Mendengar jawaban Fana, Luki lantas berlalu untuk mempersiapkan keperluan meeting hari ini.

Tepat pukul delapan pagi, Luki dan Fana pamit pada Chici untuk meeting bersama dengan klien di salah satu restoran yang jaraknya lumayan jauh dari studio. Jika tidak terjebak macet mungkin dalam waktu tiga puluh menit mereka sudah akan tiba ditujuan, tetapi jalanan ibukota yang terkenal dengan kemacetannya maka Luki tidak bisa menjamin bisa tiba sesuai prediksi, itulah mengapa mereka berangkat lebih awal dari janji temu.

Di tengah perjalanan Luki menyetel MP3 di mobil dan tanpa sengaja tembang yang disetel oleh Luki adalah tembang milik penyanyi Glenn Fredly yang berjudul Januari, di mana setiap bait lagu yang dilantunkan oleh penyanyi berasal dari kota Ambon tersebut seakan mengingatkan Fana tentang kisah cintanya bersama Indra yang harus berakhir tepat seperti yang dilantunkan oleh penyanyi pria tersebut.

Menyadari perubahan sikap Fana, Luki lantas mematikan MP3 di mobil.

"Sorry Fan, aku tidak bermaksud membuatmu kembali bersedih." sesal Luki.

"It's ok, Ki." Fana mengulum senyum pada Luki usai mengusap sisa air mata di pipinya, tak ingin sahabat sekaligus pegawainya itu merasa bersalah pada dirinya.

"Sorry to say, Fan, menurut aku rugi banget kamu membuang-buang air mata untuk pria yang mudah menyerah seperti Indra. menurutku indra tidak memiliki prinsip sebagai seorang laki-laki. seandainya dia punya prinsip sebagai laki-laki, dia tidak akan menerima permintaan ibunya menikah lagi dengan wanita lain sementara dia sendiri sadar jika ia telah memiliki seorang istri yang harus di jaga hati dan perasaannya." setiap kali melihat Fana mengeluarkan air matanya untuk pria seperti indra, luki merasa tidak suka. Baginya indra tidak memiliki prinsip dan usaha untuk mempertahankan rumah tangganya di tengah sikap buruk ibunya terhadap Fana, indra justru memilih menyerah dengan mengakhiri biduk rumah tangganya bersama Fana, di tambah lagi dengan kenyataan jika kini indra telah menikah lagi dengan mantan kekasihnya semakin tidak ikhlas rasanya Luki melihat air mata yang dikeluarkan Fana untuk pria itu.

"Life must go on, Lupakan nama Indra Wijaya dari hati kamu, buka lembaran baru di dalam kehidupan kamu tanpa dia, masih banyak pria di luar sana yang jauh lebih baik dan pastinya memiliki prinsip tidak seperti mantan suami kamu itu." untuk pertama kalinya Luki ikut campur terlalu dalam dengan urusan pribadi Fana. usia Luki yang dua tahun di atas Fana sudah menganggap wanita itu seperti adiknya sendiri, sehingga tak tega rasanya jika melihat Fana terus bersedih akibat perpisahannya dengan Indra.

Fana hanya diam tak membantah semua ucapan Luki, ia sadar semua yang dikatakan Luki merupakan bentuk kasih sayang pria itu terhadap dirinya.

"Aku tahu melupakan seseorang yang kita cintai tidak semudah membalikkan telapak tangan tetapi setidaknya mulailah untuk mencobanya." lanjut tutur Luki seraya menoleh ke samping di mana saat ini Fana juga tengah menoleh padanya.

Fana mengangguk. "Aku akan mencobanya." jawab Fana.

Tepat pukul sembilan pagi mereka pun tiba di restoran. baik Luki dan juga Fana kini beranjak turun dari mobil kemudian berjalan menuju pintu masuk utama restoran. Dari ambang pintu utama restoran, Fana menyaksikan seseorang yang tidak asing di matanya tengah duduk dengan di temani oleh seorang pria yang berdiri tegap di belakang kursinya.

"Ki, bukannya itu si Riza ya????." meski yakin dengan penglihatannya, Fana kembali memastikan dengan bertanya pada Luki.

Luki pun mengikuti arah pandang Fana.

"Iya benar itu Riza." kata Luki setelah memastikan penglihatannya tidak salah.

"Sebentar...!!!." Fana mencekal lengan Luki yang hendak melanjutkan langkahnya hendak menghampiri meja yang di tempati oleh Riza.

"Ada apa???." Luki menghentikan pergerakannya lalu menoleh pada Fana.

"Sepertinya wajah pria itu tidak asing deh." Fana fokus pada pria yang berdiri tegap di belakang tempat duduk Riza. "Sebentar!!." Fana merogoh tasnya untuk mencari keberadaan ponselnya.

Fana menatap layar ponselnya lalu kemudian menatap pria itu, Fana melakukannya hingga beberapa kali dan pada akhirnya ia yakin dengan dugaannya. "Pria itu yang menghubungiku kemarin, dan dia mengaku sebagai perwakilan perusahaan galaxy group." Fana menunjukkan Foto profil di aplikasi hijau milik pria itu kepada Luki.

Kini Fana dan Luki lantas kembali melanjutkan langkah untuk menghampiri meja nomor dua belas di mana saat ini pria tampan dengan stelan jas berwarna navi yang dikenakannya tersebut tengah fokus menatap layar laptopnya.

"Selamat Pagi, perkenalkan kami perwakilan dari Agensi Nirfana Studio."

Suara Fana berhasil mengalihkan perhatian Riza dan juga pria di belakangnya.

"Mbak Fana ....bang Luki......" lirih Riza. tak jauh berbeda dengan Fana dan Luki, Riza pun tak kalah terkejutnya. Sebenarnya Riza juga tidak mengetahui jika agensi yang di maksud ayahnya adalah agensi milik Fana.

"Silahkan duduk Nona,,,,tuan,,,,, kenalkan ini adalah tuan Rizaidan Fathariano beliau merupakan_."

"Perwakilan dari perusahaan Galaxy group yang akan meeting bersama anda pagi ini." Riza sengaja menyela ucapan asisten Adnan sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Fana dan juga Luki. Riza yakin betul pria yang hari ini mulai bekerja sebagai asisten pribadinya tersebut akan memperkenalkan dirinya sebagai CEO perusahaan Galaxy group.

"Wah.... ternyata Riza bekerja di perusahaan Galaxy group, pantas saja penampilan Riza sangat berwibawa." Batin Fana. wanita itu tidak menyangka ternyata perusahaan tempat Riza bekerja adalah salah satu perusahaan ternama di tanah air.

Walaupun tak sepenuhnya paham mengapa tiba-tiba Riza menyela kalimatnya kini asisten Adnan memilih diam, membiarkan Riza mengambil alih semuanya.

"Bisa kita mulai meetingnya???." kata Luki. tidak jauh berbeda dengan Fana, Luki juga merasa kagum pada Riza.

"Tentu saja." Riza kemudian membuka File di laptopnya lalu menunjukkan beberapa produk keluaran terbaru milik perusahaan galaxy group pada Fana dan juga Luki.

"Ini merupakan produk terbaru perusahaan kami." Riza menunjukkan beberapa produk alat olahraga yang diproduksi langsung di pabrik mereka yang berada di luar negeri.

Meeting terus berlanjut, Riza yang biasanya berbicara dengan bahasa Santai pada Fana dan Luki, kali ini berbeda pria itu menggunakan bahasa formal. sikap profesional yang ditunjukkan Riza membuat Luki semakin mengagumi pria muda tersebut.

"Baik tuan Rizaidan, nanti jika kami sudah merancang tema untuk pembuatan iklannya maka kami akan segera mengirimkannya pada email anda." demi profesionalitas kerja Fana pun mengunakan bahasa formal dengan memanggil Riza dengan sebutan tuan.

Satu jam kemudian, meeting pun usai. Riza kembali berdiri dari duduknya kemudian mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Fana dan juga Luki.

"Terima kasih untuk waktu anda hari ini Nona Nirfana aurelia, tuan Lukiansyah."

"Sama sama, tuan Rizaidan Fathariano." sahut Fana mewakili.

Setelah kepergian Fana dan Luki, Riza terlihat menghembus napas lega.

"Apa anda baik baik saja, Tuan???." tanya asisten Adnan.

"Hemt."

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trissabar

2024-04-20

0

nuraeinieni

nuraeinieni

si bocil kan ceo muda,,,bersikap profesional membuat lucki dan fana kagum dgn kelihaianx di usia mudax.

2024-04-11

0

Nayla Sasha

Nayla Sasha

jngn bosan* lanjut lagi 🙏🙏

2024-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Sebutan wanita mandul.
2 Membekas di hati.
3 Rencana licik.
4 Kontak batin yang dirasakan Fana.
5 Menciptakan kebohongan.
6 Permainan bermakna dalam.
7 Surprise ultah Fana.
8 Menjatuhkan talak.
9 Di larikan ke rumah sakit.
10 Menerima kenyataan pahit.
11 Harta Gono-gini.
12 Pindah ke studio.
13 Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14 Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15 Surat dari pengadilan agama.
16 Bekerja bersama pujaan hati.
17 Pertemuan yang tak di sangka.
18 Informasi tentang Nirfana aurelia.
19 Makan malam bersama.
20 Ungkapan hati.
21 CEO perusahaan Galaxy group.
22 Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23 Pengakuan mengejutkan.
24 Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25 Trik membuahkan hasil.
26 Semua karena aku mencintaimu.
27 Mendatangi kediaman klien.
28 Calon ibu mertua idaman.
29 Ingin menghilang dari muka bumi.
30 Calon mertua spek idaman.
31 Merasa terharu.
32 Will you marry me???.
33 Menemui calon mertua.
34 Berhasil meyakinkan calon mertua.
35 Mengenang jaman sekolah.
36 Kedatangan Riza serta keluarganya.
37 Pernikahan Riza dan Fana 1.
38 Pernikahan Riza dan Fana 2.
39 Kembali ke ibukota.
40 Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41 Niat buruk Marisa.
42 Sikap aneh Fana.
43 Dugaan ibu mertua.
44 Positif Hamil.
45 Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46 Acara syukuran.
47 Dia tidak mandul.
48 Perkara mangga muda.
49 Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50 Kenyataan mengejutkan.
51 Rahasia besar tentang Bu Rina
52 Kedatangan Marisa.
53 Tidur sekamar.
54 Keinginan Bu Rina.
55 Pertemuan mengharukan.
56 Kebesaran hati Fana memaafkan.
57 Klien tak terduga.
58 Tindakan Aneh Indra.
59 Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60 Demam.
61 Merawat Suami.
62 Syok.
63 Mengikuti alurnya.
64 Bicara empat mata.
65 Hangatnya pelukan yang dulu.
66 Tugas khusus dari pimpinan.
67 Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68 Kebenaran mengejutkan.
69 Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70 Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71 Benarkah itu dia????.
72 Masa lalu membawa luka.
73 Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74 Berbagi tempat tidur.
75 Seperti menelan ludah sendiri.
76 Berkunjung ke kampung halaman.
77 Ikut bersama suami.
78 Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79 Apa benar dia putraku???
80 Perasaan Aneh Arka.
81 Pemandangan indah.
82 Ke_cupan diam-diam.
83 Baby twins.
84 Kebenaran di masa lalu.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Sebutan wanita mandul.
2
Membekas di hati.
3
Rencana licik.
4
Kontak batin yang dirasakan Fana.
5
Menciptakan kebohongan.
6
Permainan bermakna dalam.
7
Surprise ultah Fana.
8
Menjatuhkan talak.
9
Di larikan ke rumah sakit.
10
Menerima kenyataan pahit.
11
Harta Gono-gini.
12
Pindah ke studio.
13
Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14
Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15
Surat dari pengadilan agama.
16
Bekerja bersama pujaan hati.
17
Pertemuan yang tak di sangka.
18
Informasi tentang Nirfana aurelia.
19
Makan malam bersama.
20
Ungkapan hati.
21
CEO perusahaan Galaxy group.
22
Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23
Pengakuan mengejutkan.
24
Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25
Trik membuahkan hasil.
26
Semua karena aku mencintaimu.
27
Mendatangi kediaman klien.
28
Calon ibu mertua idaman.
29
Ingin menghilang dari muka bumi.
30
Calon mertua spek idaman.
31
Merasa terharu.
32
Will you marry me???.
33
Menemui calon mertua.
34
Berhasil meyakinkan calon mertua.
35
Mengenang jaman sekolah.
36
Kedatangan Riza serta keluarganya.
37
Pernikahan Riza dan Fana 1.
38
Pernikahan Riza dan Fana 2.
39
Kembali ke ibukota.
40
Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41
Niat buruk Marisa.
42
Sikap aneh Fana.
43
Dugaan ibu mertua.
44
Positif Hamil.
45
Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46
Acara syukuran.
47
Dia tidak mandul.
48
Perkara mangga muda.
49
Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50
Kenyataan mengejutkan.
51
Rahasia besar tentang Bu Rina
52
Kedatangan Marisa.
53
Tidur sekamar.
54
Keinginan Bu Rina.
55
Pertemuan mengharukan.
56
Kebesaran hati Fana memaafkan.
57
Klien tak terduga.
58
Tindakan Aneh Indra.
59
Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60
Demam.
61
Merawat Suami.
62
Syok.
63
Mengikuti alurnya.
64
Bicara empat mata.
65
Hangatnya pelukan yang dulu.
66
Tugas khusus dari pimpinan.
67
Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68
Kebenaran mengejutkan.
69
Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70
Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71
Benarkah itu dia????.
72
Masa lalu membawa luka.
73
Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74
Berbagi tempat tidur.
75
Seperti menelan ludah sendiri.
76
Berkunjung ke kampung halaman.
77
Ikut bersama suami.
78
Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79
Apa benar dia putraku???
80
Perasaan Aneh Arka.
81
Pemandangan indah.
82
Ke_cupan diam-diam.
83
Baby twins.
84
Kebenaran di masa lalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!