Rencana licik.

Gurat wajah Fana semakin tak tenang mengingat semua model untuk pakaian wanita hari ini tak ada yang free sementara beberapa hasil pemotretan harus segera di kirim pada klien Malam ini juga. Tidak jauh berbeda dengan Fana, raut wajah Cici pun menunjukkan kecemasan yang hampir sama.

"Bagaimana ini Fan, bisa bisa klien akan menuntut ganti rugi karena menganggap kita tidak profesional." ungkap Cici di sela kegelisahannya.

"Please calm down, Ci, biarkan aku berpikir sejenak!!!." sejujurnya Fana tak kalah panik dan gelisah dibanding Cici namun wanita itu berusaha menenangkan diri agar bisa berpikir dengan jernih.

"Kenapa tidak mbak Fana saja yang menggantikan putri sebagai model untuk projek kali ini!!!." Riza yang sejak tadi hanya diam saja menyaksikan percakapan di antara ketiganya akhirnya mengemukakan idenya.

Sontak Riza menjadi pusat perhatian Fana, Cici dan juga Luki.

"Apa kamu sudah tidak waras." cetus Fana yang merasa ide Riza sangat tak masuk akal mengingat selama ini ia sama sekali tidak berpengalaman dalam bidang tersebut.

"Sepertinya tidak ada salahnya kamu mengikuti ide Riza, Fan, daripada harus membayar ganti rugi sepuluh kali lipat!!!." komentar Chici, dan Luki pun mengangguk sebagai dukungan atas ucapan Chici.

Fana tak langsung menjawab, ia masih terlihat diam dengan wajahnya yang terlihat frustrasi.

"Baiklah akan aku coba." tutur Fana setelah cukup lama menimbang nimbang akan keputusan yang hendak diambilnya tersebut.

Dengan langkah kurang bersemangat Fana beranjak menuju kamar ganti untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang hendak digunakannya untuk pemotretan. Dengan di bantu oleh seorang MUA, tiga puluh menit kemudian Fana kembali ke ruang pemotretan.

Tap.

Tap.

Tap.

Langkah sepatu heels beradu di lantai mengalihkan perhatian Luki, Chici dan juga Riza ke sumber suara.

"Wah...kamu cantik sekali, Fan, aku sampe pangling." Chici dibuat kagum dengan kecantikan sahabatnya itu, begitu pun dengan Luki.

"Mbak cantik sekali." puji Riza. Pandangan pria itu bahkan tak berkedip sedikitpun saat menatap Fana dari ujung kaki hingga ujung rambut.

"Daripada kamu sibuk memujiku lebih baik kita segera mulai pemotretannya, aku tidak nyaman berlama lama dengan pakaian terbuka seperti ini." ungkap Fana, yang kini mengenakan long dress mewah berwarna hitam dengan belahan bagian depan yang memperlihatkan sebagian pa_hanya serta bagian da_da yang cukup terbuka.

"Ayo mbak!!!." Riza mengulurkan tangannya untuk menyambut tangan lentik Fana.

"Ayo kemana???." sepertinya kepintaran Fana sedikit tak berfungsi kali ini hingga ia masih bertanya demikian saat Riza mengajaknya memulai pemotretan.

"Mulai bekerja lah mbak, masa mau bawa bini orang ke KUA sih." kelakar Riza dengan gaya khasnya sehingga membuat Chici dan Luki tersenyum seraya menggelengkan kepala melihat tingkah pria itu.

Mendengar itu spontan Fana memukul lengan kekar Riza karena sebal dengan ucapan nyeleneh bocah itu.

 Untungnya dalam projek kali ini tidak ada pengambilan gambar dengan posisi yang terlalu int_im hanya sekedar berpegangan tangan saja.

Setelah memakan waktu kurang lebih delapan jam akhirnya semua pemotretan untuk projek kali ini pun selesai dengan sukses.

"Lain kali aku tidak ingin sampai kejadian seperti ini terulang kembali, sehari sebelum pemotretan pastikan ada model cadangan untuk berjaga-jaga jika sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti ini!!!." tegas Fana setelah selesai melakukan semua pemotretan.

"Baik." meskipun mereka bersahabat namun Cici selalu bersikap profesional jika dalam urusan pekerjaan, ia sama sekali tidak merasa kecil hati jika Fana bersikap tegas dalam urusan pekerjaan.

Karena semua pemotretan untuk hari ini telah selesai Fana lantas kembali mengganti pakaiannya dengan pakaian yang ia kenakan sebelumnya lalu kemudian kembali ke ruangan kerjanya. Sementara Riza memilih menikmati secangkir kopi bersama dengan Luki dan tim lainnya. hampir lima bulan bekerja sebagai model di agensi milik Fana, membuat Riza cukup dekat dengan Fana dan juga semua pegawainya. Sehingga mereka semua sudah seperti saudara jika sedang berkumpul dan itu sama sekali tidak mengurangi rasa profesionalitas kerja diantara mereka semua.

Kini Fana telah kembali ke ruang kerjanya dengan diikuti oleh Chici yang ingin memastikan jika semua gambar yang diambil saat pemotretan sesuai dengan keinginan klien.

"Sebaiknya kamu cek dulu deh Fan, apa semua sudah sesuai dengan permintaan klien atau masih ada yang perlu di perbaiki lagi????." Cici memperlihatkan beberapa gambar dilayar Laptop-nya pada Fana.

"Sepertinya semua sudah Ok, tinggal kirim saja ke email aku!!!." komentar Fana setelah memastikan semua gambar aman dan sesuai dengan permintaan dari kliennya.

"Baiklah."

"BTW kamu belum ingin pulang, Fan????." tanya Cici karena biasanya jam lima sore Fana sudah bersiap-siap untuk meninggalkan studio.

"Sepertinya malam ini aku mau lembur masih banyak gambar yang ingin aku periksa, lagi pula mas Indra sedang keluar kota bersama dengan ibunya sampai dengan beberapa hari ke depan jadi aku tidak harus buru-buru pulang ke rumah." jawab Fana dengan wajah lesunya.

"Dengan ibunya??? acara keluarga???."

pertanyaan Cici di jawab Fana dengan anggukan kepala.

"Loh kok kamu gak ikut sekalian???."

Fana tersenyum kecut. "Gimana mau ikut kalau nggak di ajakin????." jawaban Fana berhasil mengakhiri pertanyaan Cici tentang indra.

Merasa kepentingannya di ruangan Fana sudah tak ada lagi, Cici lantas pamit kembali ke ruangan kerjanya untuk melanjutkan beberapa pekerjaannya dan Fana pun mengiyakannya.

*

Hingga pukul sembilan malam Fana masih berkutat dengan pekerjaannya, bahkan di saat hampir semua pegawainya termasuk Cici telah meninggalkan studio, Fana masih saja berkutat didepan layar laptopnya.

Di tengah kesibukan Fana yang tengah lembur bekerja hingga pukul dua belas malam, di belahan kota yang berbeda justru terjadi keributan akibat Indra yang terciduk bersama seorang wanita yang tak lain adalah Marisa, mantan kekasihnya berada di atas tempat tidur yang sama.

"Kamu benar benar keterlaluan Indra, bagaimana mungkin kamu melakukan hal seperti itu pada Marisa." ibunya menyentak Indra yang terlihat bingung dengan apa yang baru saja terjadi.

"Indra tidak melakukan apapun pada Marisa, Bu, indra juga bingung kenapa Marisa bisa ada di kamar indra." Indra mencoba mengelak dari tudingan ibunya. Sementara Marisa, jangan tanya, wanita itu sudah mengeluarkan air mata buayanya. Wanita itu dengan liciknya bersikap seolah-olah ia baru saja di paksa oleh Indra untuk melayani pria itu di ran_jang.

Ya, tadinya indra bersama beberapa orang sepupunya sedang menikmati secangkir teh namun tiba-tiba saja ia merasakan pusing pada kepalanya, dengan begitu Indra pamit ke kamar untuk beristirahat, setelahnya indra tak ingat apa-apa lagi, barulah pria itu tersadar saat mendengar keributan yang terjadi di dalam kamarnya. Sementara Marisa sendiri, wanita itu sengaja di ajak oleh ibunya Indra untuk berkunjung ke Semarang untuk menghadiri acara lamaran keponakannya. Di saat ia menolak mentah-mentah Indra mengajak serta istrinya, ibunya justru mengajak wanita lain dan itu tanpa sepengetahuan Indra sebab Marisa berangkat dengan pesawat yang berbeda.

"Ibu tidak mau tahu, kamu harus bertanggung jawab atas apa yang telah kamu lakukan pada Marisa!!!."

Indra tidak habis pikir dengan kalimat yang baru saja diucapkan ibunya itu.

"Tidak bisa Bu, indra sudah menikah mana mungkin indra bisa menikah dengan perempuan lain lagi. Lagi pula indra sangat mencintai Fana, Bu, indra tidak ingin menyakiti hati wanita yang sangat indra cintai."

Plak.

Terpopuler

Comments

nuraeinieni

nuraeinieni

kelakuan ibux tuh yg jebak indra.

2024-04-11

0

Qosim Thea

Qosim Thea

it's past jebakan Dari ibunyk Sana Marisa us Thor..

2024-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Sebutan wanita mandul.
2 Membekas di hati.
3 Rencana licik.
4 Kontak batin yang dirasakan Fana.
5 Menciptakan kebohongan.
6 Permainan bermakna dalam.
7 Surprise ultah Fana.
8 Menjatuhkan talak.
9 Di larikan ke rumah sakit.
10 Menerima kenyataan pahit.
11 Harta Gono-gini.
12 Pindah ke studio.
13 Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14 Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15 Surat dari pengadilan agama.
16 Bekerja bersama pujaan hati.
17 Pertemuan yang tak di sangka.
18 Informasi tentang Nirfana aurelia.
19 Makan malam bersama.
20 Ungkapan hati.
21 CEO perusahaan Galaxy group.
22 Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23 Pengakuan mengejutkan.
24 Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25 Trik membuahkan hasil.
26 Semua karena aku mencintaimu.
27 Mendatangi kediaman klien.
28 Calon ibu mertua idaman.
29 Ingin menghilang dari muka bumi.
30 Calon mertua spek idaman.
31 Merasa terharu.
32 Will you marry me???.
33 Menemui calon mertua.
34 Berhasil meyakinkan calon mertua.
35 Mengenang jaman sekolah.
36 Kedatangan Riza serta keluarganya.
37 Pernikahan Riza dan Fana 1.
38 Pernikahan Riza dan Fana 2.
39 Kembali ke ibukota.
40 Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41 Niat buruk Marisa.
42 Sikap aneh Fana.
43 Dugaan ibu mertua.
44 Positif Hamil.
45 Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46 Acara syukuran.
47 Dia tidak mandul.
48 Perkara mangga muda.
49 Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50 Kenyataan mengejutkan.
51 Rahasia besar tentang Bu Rina
52 Kedatangan Marisa.
53 Tidur sekamar.
54 Keinginan Bu Rina.
55 Pertemuan mengharukan.
56 Kebesaran hati Fana memaafkan.
57 Klien tak terduga.
58 Tindakan Aneh Indra.
59 Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60 Demam.
61 Merawat Suami.
62 Syok.
63 Mengikuti alurnya.
64 Bicara empat mata.
65 Hangatnya pelukan yang dulu.
66 Tugas khusus dari pimpinan.
67 Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68 Kebenaran mengejutkan.
69 Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70 Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71 Benarkah itu dia????.
72 Masa lalu membawa luka.
73 Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74 Berbagi tempat tidur.
75 Seperti menelan ludah sendiri.
76 Berkunjung ke kampung halaman.
77 Ikut bersama suami.
78 Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79 Apa benar dia putraku???
80 Perasaan Aneh Arka.
81 Pemandangan indah.
82 Ke_cupan diam-diam.
83 Baby twins.
84 Kebenaran di masa lalu.
85 Kehamilan Marisa.
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Sebutan wanita mandul.
2
Membekas di hati.
3
Rencana licik.
4
Kontak batin yang dirasakan Fana.
5
Menciptakan kebohongan.
6
Permainan bermakna dalam.
7
Surprise ultah Fana.
8
Menjatuhkan talak.
9
Di larikan ke rumah sakit.
10
Menerima kenyataan pahit.
11
Harta Gono-gini.
12
Pindah ke studio.
13
Kenyataan tentang seorang Rizaidan Fathariano.
14
Perhatian kecil untuk pujaan hati.
15
Surat dari pengadilan agama.
16
Bekerja bersama pujaan hati.
17
Pertemuan yang tak di sangka.
18
Informasi tentang Nirfana aurelia.
19
Makan malam bersama.
20
Ungkapan hati.
21
CEO perusahaan Galaxy group.
22
Tidak akan menyerah untuk mendapatkan pujaan hati.
23
Pengakuan mengejutkan.
24
Memikirkan cara untuk mendapatkan pujaan hati.
25
Trik membuahkan hasil.
26
Semua karena aku mencintaimu.
27
Mendatangi kediaman klien.
28
Calon ibu mertua idaman.
29
Ingin menghilang dari muka bumi.
30
Calon mertua spek idaman.
31
Merasa terharu.
32
Will you marry me???.
33
Menemui calon mertua.
34
Berhasil meyakinkan calon mertua.
35
Mengenang jaman sekolah.
36
Kedatangan Riza serta keluarganya.
37
Pernikahan Riza dan Fana 1.
38
Pernikahan Riza dan Fana 2.
39
Kembali ke ibukota.
40
Resepsi pernikahan Riza dan Fana.
41
Niat buruk Marisa.
42
Sikap aneh Fana.
43
Dugaan ibu mertua.
44
Positif Hamil.
45
Suasana haru di saat mengetahui kehamilan sahabat.
46
Acara syukuran.
47
Dia tidak mandul.
48
Perkara mangga muda.
49
Penyesalan memang selalu hadir di akhir.
50
Kenyataan mengejutkan.
51
Rahasia besar tentang Bu Rina
52
Kedatangan Marisa.
53
Tidur sekamar.
54
Keinginan Bu Rina.
55
Pertemuan mengharukan.
56
Kebesaran hati Fana memaafkan.
57
Klien tak terduga.
58
Tindakan Aneh Indra.
59
Kembalinya Om Azmar ke tanah air.
60
Demam.
61
Merawat Suami.
62
Syok.
63
Mengikuti alurnya.
64
Bicara empat mata.
65
Hangatnya pelukan yang dulu.
66
Tugas khusus dari pimpinan.
67
Melakukan kewajiban dengan ikhlas.
68
Kebenaran mengejutkan.
69
Sekedar mengingatkan sebagai seorang teman.
70
Setelah sekian lama akhirnya terungkap.
71
Benarkah itu dia????.
72
Masa lalu membawa luka.
73
Pernikahan Chici dan Tuan Arka.
74
Berbagi tempat tidur.
75
Seperti menelan ludah sendiri.
76
Berkunjung ke kampung halaman.
77
Ikut bersama suami.
78
Tak mengerti dengan perasaan sendiri.
79
Apa benar dia putraku???
80
Perasaan Aneh Arka.
81
Pemandangan indah.
82
Ke_cupan diam-diam.
83
Baby twins.
84
Kebenaran di masa lalu.
85
Kehamilan Marisa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!