Bab 18

Keesokan harinya

Oscar akhirnya tiba di Italia. Ia melihat mata Karina bengkak karena menangis semalaman menunggu kabar dari putri tunggalnya. Namun, nomor ponsel Nica sudah tidak bisa dihubungi.

"Madre." panggil Oscar memeluk ibunya.

"Oscar pasti akan menemukan keberadaan Nica." lanjut Oscar menenangkan ibunya.

"Mengapa Nica pergi tanpa berpamitan kepada kita. Bukankah selama ini Madre sangat memanjakan saudarimu."celetuk Karina membuat Oscar menghela napas berat.

"Jangan bersedih Madre. Nica tidak akan bertahan lama pergi dari mansion. Karena Oscar akan memblokir semua kartu kredit dan debit miliknya." jawab Oscar membuat Karina berhenti menangis.

"Sayang. Nica ingin hidup bebas dan mandiri di luar sana. Tanpa Nica sadari kalau hidup bebas dan mandiri di luar sana sangat membahayakan nyawanya. Apa lagi beberapa orang sudah mengetahui wajah putra-putri kita. Aku tidak mungkin membiarkan Nica bebas kemana-mana. Hanya dia putri kita satu-satunya." ujar Ocean dengan wajah serius.

Hiks

Hiks

Hiks

"Lalu bagaimana sekarang? Kita tidak mengetahui keberadaan Nica. Apakah putri kita sudah makan atau belum?" lirih Karina membuat seorang pria yang baru datang tersenyum tipis.

"Tidak perlu mencari Nica. Mungkin Nica terlalu kepo dengan dunia luar hingga dia ingin hidup bebas seperti masyarakat biasa. Aku bisa pastikan Nica akan kembali dalam waktu setahun." ujar pria itu membuat semuanya terkejut.

"Darren..." lirih Karina dengan cepat menatap kearah adiknya.

"Kakak tidak perlu mencemaskan Nica. Aku yakin Nica akan baik-baik saja." ujar Darren dengan wajah tenang.

"Mengapa Uncle begitu yakin? Apa Uncle mengetahui sesuatu?"tanya Oscar membuat Darren menghela napas berat.

"Uncle tidak tahu Nica pergi kemana. Hanya saja melihat dari sikap Nica yang seperti ini. Uncle yakin Nica juga butuh kebebasan. Dia tidak lagi muda. Usianya sudah menginjak 25 tahun. Dia butuh waktu mendewasakan diri dan hidup sederhana seperti yang dia inginkan." jawab Darren membuat Ocean ikut mencerna perkataan adik iparnya.

"Aku bisa menjamin Nica pasti baik-baik saja." lanjut Darren membuat Ocean dan Oscar mengerti bahwa Nica juga ingin hidup seperti teman-temannya yang bisa bebas pergi kemana-mana tanpa dibatasi oleh keluarganya.

Tak beberapa lama David beserta istri dan anak-anaknya tiba-tiba datang ke mansion mereka. Vicenza putri kecil David terlihat celangak-celinguk seperti mencari seseorang.

"Siapa yang kamu cari?" tanya Enrica menggandeng tangan adiknya dengan lembut.

"Lando mana? Enza ingin bermain dengan Lando." ujar Enza dengan wajah menggemaskan.

"Lando sedang kuliah. Dia akan kembali saat weekend tiba, Sayang." ujar Karina melangkah mendekati keponakannya.

"Aunty. Enza mau menikah dengan Lando saat dewasa nanti. Soalnya Lando enggak pelit sama Enza."celetuk Enza dengan wajah polos.

"Kamu masih kecil! Sementara Orlando sudah besar, tinggi dan tampan! Siapa kira-kira laki-laki yang mau sama anak ingusan seperti kamu." sindir Enrico mendengar perkataan polos adiknya.

"Nanti Enza juga akan tumbuh sebesar Lando dan Kakak. Enza pasti nanti tumbuh tinggi dan cantik saat dewasa nanti" jawab Enza tidak mau kalah.

Karina tersenyum gemas melihat perdebatan keduanya. Meskipun itu hanya permintaan candaan dari seorang anak kecil seusia Vicenza. Namun siapa yang tahu beberapa tahun ke depan. Meskipun status mereka dalam kategori sepupu.

Tak terasa hari sudah mulai gelap. Oscar memutuskan mandi sebelum turun ke lantai satu untuk sarapan. Saat ingin melangkah menuju kamar mandi. Oscar mendapatkan sebuah panggilan video call dari Kimberly.

"Argh! Kamu sedang apa? Mengapa kamu tidak menggunakan pakaian lengkap?" celetuk Kimberly dengan cepat menutup kedua matanya.

"Aku ingin mandi. Apa kamu ingin ikut mandi bersamaku?" jawab Oscar membuat raut wajah Kimberly berubah menjadi merah merona.

"Lebih baik kamu mandi terlebih dahulu. Aku akan menghubungi kamu setelah selesai mandi." ujar Kimberly dengan wajah malu-malu.

"Apa kamu bisa menebak berapa jam bagi seorang pria menyelesaikan ritual mandinya?" tanya Oscar lagi membuat Kimberly berpikir sejenak menerka jawaban dari pertanyaan suaminya.

"30 menit. Aku akan menghubungi kamu 30 menit lagi." ujar Kimberly sebelum mematikan panggilannya. Jika Kimberly menjawab pertanyaan suaminya. Maka obrolan mereka akan melebar kemana-mana.

Oscar tersenyum lebar saat panggilan masuk dari Kimberly diakhiri sepihak oleh istrinya.

Disisi lain

Kimberly berulang kali meneguk ludahnya dengan susah payah dan kembali membayangkan bagaimana sempurnanya bentuk tubuh suaminya.

"Kimberly! Berhenti berpikir mesum!" gumam Kimberly mengusir semua pikiran aneh yang berkelana di kepalanya.

Terpopuler

Comments

pengayom

pengayom

kalau dalam islam sepupu dari saudara laki-laki tidak boleh menikah, tapi kalau saudara perempuan dan saudara perempuan bisa karena bukan lagi wali

2024-04-16

0

pengayom

pengayom

wooow

2024-04-16

0

Kartini Rotua Situmorang

Kartini Rotua Situmorang

klo di suku batak sih,sepupu yg begini bs nikah,dimana anak perempuan sodara laki2 boleh nikah dgn anak laki2 sodara perempuannya. tp klo kebalikannya dilarang.

2024-03-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!