Bab 5

Kimberly merasa jantungnya berdetak dengan sangat cepat saat sadar jika sepasang mata sedari tadi menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam. Hingga meeting selesai. Kimberly tetap merasa ada sepasang mata yang terus memperhatikannya hingga tanpa sengaja Kimberly mengikuti instingnya menangkap basah sepasang mata itu yang sedari tadi memperhatikannya.

Kimberly terkejut saat melihat relasi bisnisnya perwakilan dari perusahaan Gultom group menatapnya dengan pandangan yang cukup mencurigakan. Meskipun tatapan itu terkesan dingin dan datar. Namun ada satu hal yang membuat Kimberly curiga. Dimana tatapan relasi bisnisnya terlihat seperti tatapan seseorang yang sudah mengenalnya cukup dalam.

Setelah semua orang sudah keluar. Tinggallah Kimberly, Stevani dan dua pemuda perwakilan dari Gultom group. Tanpa ragu Kimberly menghampiri kedua pemuda itu dan menanyakan satu hal yang sedari tadi mengganggu pikirannya.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Kimberly to the point.

Dengan acuh Oscar melirik sekilas kearah Kimberly sebelum memberikan kode kepada asistennya agar keluar terlebih dahulu dan sekaligus membawa Stevani selaku sekertaris Kimberly.

Mau tidak mau Stevani langsung keluar setelah mendapatkan kode dari Kimberly agar menuruti perkataan Oscar.

Oscar menatap datar wajah penasaran Kimberly beberapa saat hingga tak beberapa lama. Kimberly kembali angkat bicara saat melihat wajah Oscar dari jarak dekat.

"Mengapa tatap mu terlihat sangat mirip dengan seseorang yang sangat aku kenal." gumam Kimberly tanpa sadar menyentuh rahang kokoh Oscar hingga membuat pria itu terpaku dengan tindakan spontan Kimberly.

Tak beberapa lama. Oscar kembali merubah raut wajahnya menjadi datar dan dingin. Ia menatap kedua bola mata Kimberly dengan sangat dalam hingga membuat jantung wanita itu kembali berdetak dengan kencang.

Kimberly melihat sudut bibir Oscar terlihat tertarik seperti membentuk sebuah senyuman yang sangat tipis selama 2 detik.

"Senyuman itu...." lirih Kimberly dalam hati dengan mata berkaca-kaca.

"Sepertinya aku memiliki wajah yang sedikit pasaran di kalangan para wanita diluar sana. Aku merasa hal ini sangat wajar. Karena wajahku sering kali terpampang di beberapa majalah dan televisi nasional maupun internasional." ujar Oscar tepat di depan wajah Kimberly hingga membuat wanita itu berusaha menahan nafasnya.

Kimberly spontan melingkarkan kedua tangannya di leher kokoh Oscar dan berucap dengan lirih.

"Oscar...."

Hiks

Hiks

Hiks

"Aku merindukanmu."

Deg

Oscar tertegun mendengar perkataan Kimberly. Ia tidak menyangka kalau wanita itu akan mengenalinya.

"Aku tahu kau adalah Oscar! Pria culun yang dulu sering mengabaikan ku!" tegas Kimberly mempererat pelukannya.

"Mengapa kau menghilang secara tiba-tiba. Bukankah dua tahun lalu kau sudah berjanji padaku. Kalau kau tidak akan pernah meninggalkanku ataupun mengabaikan ku seperti apa yang dilakukan Daddy!" ungkap Kimberly membuat Oscar kembali mengingat kejadian dua tahun yang lalu. Dimana saat itu. Oscar merasa iba melihat keadaan Kimberly setelah kematian Arion secara misterius.

Oscar terdiam beberapa saat hingga tak beberapa lama. Ia merasa tubuh Kimberly tiba-tiba terasa mulai memberat.

Entah sadar atau tidak. Oscar mengelus kepala Kimberly dengan lembut. Sebelum mengangkat tubuh wanita itu keluar dari ruangan meeting.

Banyak pasangan mata yang memperhatikan adegan itu. Apa lagi mereka tahu. Kalau Oscar bukanlah pria sembarangan. Siapa yang tidak mengenal Prince Oscar Arnold. Meskipun nama Gultom tidak tercantum di antara 3 kata tersebut. Namun, darah Gultom mengalir kental di dalam tubuhnya.

Stevani terkejut melihat atasannya tidur dengan pulas di dalam gendongan Oscar. Setahu Stevani. Oscar tidak suka bersentuhan dengan wanita asing. Namun, entah mengapa pemuda itu berperilaku berbeda hari ini. Stevani menduga kalau Oscar dan Kimberly saling mengenal.

"Tuan. Lebih baik saya yang memapah nona muda masuk ke dalam ruangannya." ujar Stevani menghentikan langkah Oscar.

"Kau hanya perlu menunjukkan dimana kamar pribadinya." jawab Oscar dengan wajah datar tanpa menatap lawan bicaranya.

Stevani langsung membuka ruangan CEO milik Kimberly. Disana terdapat satu kamar tidur dengan fasilitas yang sangat lengkap. Dengan hati-hati Oscar membaringkan tubuh Kimberly diatas tempat tidur. Ia juga menyelimuti tubuh wanita itu agar tidak kedinginan saat AC dalam keadaan menyala.

Tanpa sepatah katapun Oscar keluar dari kamar dan berlalu dari sana dengan wajah datar.

"Apa kau mengenal wanita tadi?" tanya asisten Oscar bernama Mike sembari mengikuti langkah Oscar dari belakang.

Oscar mengacuhkan pertanyaan Mike. Ia terus melangkah keluar dari perusahaan dan masuk ke dalam sebuah mobil Ferarri berwarna merah.

Disepanjang perjalanan menuju perusahannya. Oscar tidak berhenti memikirkan perkataan Kimberly beberapa saat lalu. Kata rindu itu menjelaskan semuanya. Dimana Kimberly ternyata masih mengingatnya dan menyimpan rasa padanya.

Terpopuler

Comments

pengayom

pengayom

kenapa ditinggal car

2024-04-14

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

kata rindu dri kim,...ntar lagi kata nikah dari.oscar...

2024-02-03

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!