Bab 13

Berita mengenai pertunangan Sean tentu saja menggemparkan Italia. Banyak wanita yang patah hati mendengar kabar tersebut. Apa lagi setelah para wanita diluar sana mengetahui identitas Sean sebagai keturunan Gavin Menzies Arnold.

Bahkan dua orang wanita yang sedang berlibur bersama kekasih mereka heboh mendengar kabar itu.

"Arnold! Tunggu dulu! Bukankah nama itu terdengar tidak asing Rihanna?" tukas Sora memperhatikan berita heboh yang sedang tayang di TV.

"Hem...." Rihanna terlihat berpikir beberapa saat mengingat-ingat sesuatu.

"Bukankah nama Arnold terselip pada nama si culun." celetuk Rihanna sembari merapikan make-up tipis di wajahnya.

"What! Jangan-jangan selama ini si culun adalah anak orang kaya yang pura-pura menyamar jadi orang miskin!" celetuk Sora dengan wajah terkejut. Apa lagi saat melihat wajah Oscar terpampang nyata di layar televisi. Sora semakin heboh.

"Li-lihat itu Rihanna! Bukankah wajah pria itu sangat mirip dengan si culun?" celetuk Sora hingga membuat Rihanna ikut mengalihkan pandanganya kearah televisi.

"Mana mungkin si culun berubah menjadi pria setampan itu. Bukankah si culun memiliki dua gigi besar dan rambut yang sedikit berantakan." jawab Rihanna tidak terlalu percaya dengan dugaan sahabatnya.

Sora malah mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Kimberly secara video call. Tak beberapa lama Kimberly mengangkat panggilan video call dari Sora.

"Apa kau sedang sibuk?" tanya Sora saat sudah melihat wajah Kimberly.

[Tidak. Aku hanya sedang menunggu kabar dari seseorang.] ujar Kimberly sembari berguling-guling di atas tempat tidur.

Sora langsung mengarahkan sorot kameranya kearah televisi. "Apa kau sedang menunggu kabar darinya?" tanya Sora dengan wajah penasaran.

Di layar ponsel Kimberly terpampang sebuah berita mengenai pertunangan Sean. Apa lagi saat melihat Oscar menggunakan kemeja hitam mahal yang membalut tubuh tingginya.

[Bagaimana bisa? Apa kau sedang berada di Italia?] tanya Kimberly seketika langsung terduduk di atas tempat tidurnya.

"Ya. Aku dan Rihanna sedang melakukan double date bersama pasangan kami di Italia. Andaikan kau sudah memiliki kekasih. Kami pasti mengajak mu bersama kami." tukas Sora membuat Kimberly terdiam.

[Aku sudah berusaha meluluhkan hatinya. Namun Oscar tak kunjung luluh dengan perasaan tulus ku.] ujar Kimberly dengan mata berkaca-kaca.

"Ah. Bayi kecil kami tidak boleh menangis hanya karena seorang pria. Aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu. Hanya saja apakah kau tidak ingin menyerah meluluhkan hatinya. Apa kau tidak lelah berjuang sendirian?" timpal Rihanna tidak tega melihat wajah sedih Kimberly.

[Dia adalah cinta pertamaku. Aku tidak bisa melupakannya.] ujar Kimberly tiba-tiba terisak saat sadar kalau perasaannya yang sudah tidak bisa berpaling dari sosok Oscar.

"Apa pria itu memiliki ilmu sihir hingga membuatmu tergila-gila padanya?" lirih Sora yang cukup percaya dengan ilmu sihir.

"Saat dia berpenampilan jelek saja kau bisa jatuh cinta padanya. Apa lagi saat Oscar menyudahi penyamarannya. Aku yakin banyak wanita yang tergila-gila padanya." timpal Rihanna terlihat memanas-manasi Kimberly.

"Jika kau tidak cepat-cepat mengikatnya. Aku yakin Oscar pasti sudah diambil orang." lanjut Rihanna membuat perasaan Kimberly menjadi tidak tenang.

Kimberly akhirnya mengakhiri panggilan video call dari sahabatnya. Kimberly langsung menghubungi nomor ponsel Oscar dengan perasaan was-was.

Tut

Tut

Tut

"Angkat dong..." lirih Kimberly dengan suara putus asa.

Tak beberapa lama Oscar akhirnya mengangkat panggilan telepon dari Kimberly.

Kimberly tersenyum lega saat panggilan telepon darinya diangkat oleh Oscar. Namun senyuman di wajahnya tiba-tiba menghilang saat mendengar suara wanita dari seberang sana.

[Hallo? Dengan siapa? Apa kau sedang mencari Oscar. Untuk sekarang dia belum bisa menjawab panggilan darimu. Karena dia sedang mandi untuk menyambut malam pertamanya di Italia.] ujar seorang wanita dari seberang sana.

Kimberly dengan cepat mengakhiri panggilannya setelah mendengar ucapan wanita itu.

Disisi lain

Nica tersenyum puas setelah mengangkat panggilan masuk ponsel saudara kembarnya. Ternyata Oscar sudah menyimpan nomor ponsel Kimberly di kontak ponselnya sejak kembali dari Amerika. Kebetulan saat itu Kimberly meminta Oscar agar menyimpan nomor ponselnya.

Saat keluar dari kamar mandi. Oscar melihat Nica tersenyum ceria sembari bermain ponsel di sofa kamarnya.

"Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Oscar sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Tidak ada. Nica hanya ingin menyapa kakak dan menerima ucapan selamat malam." jawab Nica tersenyum lebar.

Oscar akhirnya mengecup kening adiknya dan mengucapakan selamat malam tanpa tahu apa yang sudah dilakukan sang kembaran.

"Selamat malam dan selamat beristirahat."

Nica tersenyum lebar setelah keluar dari kamar Oscar. "Rasain! Siapa suruh menghalangi Nica pergi dari mansion. Nica juga pengen hidup bebas tanpa dilarang-larang. Nica yakin wanita itu pasti sedang uring-uringan." gumam Nica masuk ke dalam kamarnya. Ia tersenyum puas setelah mengerjai Kimberly.

Disisi lain. Ponsel Oscar tiba-tiba berdering. Ia melihat nama Mike yang tertera di layar ponselnya.

"Halo Mike! Ada apa menghubungi ku pagi-pagi buta begini?" tanya Oscar sembari melangkah kearah ranjang.

"Tuan. Beberapa menit lalu anggota Black Mamba melihat kekasih Anda mengemudi menuju salah satu Club malam yang ada di ibu kota." ujar Mike membuat rahang Oscar mengeras.

"Jangan biarkan dia pergi sendiri! Awasi dia! Aku tidak ingin bajingan itu mengincarnya lagi!" marah Oscar sebelum mengakhiri panggilan telepon dari Mike.

Oscar kemudian keluar dari kamarnya dengan langkah terburu-buru. Karina menatap bingung melihat wajah gusar putranya.

"Ada apa Sayang? Mengapa wajahmu terlihat begitu cemas?" tanya Karina menghentikan langkah putranya.

"Sepertinya Oscar harus kembali secepatnya ke Amerika, Madre. Maafkan Oscar tidak bisa berlama-lama di Italia." ujar Oscar dengan wajah bersalah.

"Apa karena wanita itu lagi? Mengapa kau tidak mengikatnya saja agar tidak membangkang. Biasanya kalau seorang wanita sudah mencintai seorang pria mati-matian. Dia akan sangat mudah dijinakkan oleh pria yang dicintainya." tukas Karina membuat Oscar terdiam beberapa saat.

"Dan kamu pasti bisa melakukannya. Jaga kesehatan mu dan jangan lupa makan dengan teratur. Good night. Madre pasti akan mendoakan yang terbaik untuk kalian semua." lanjut Karina mengecup kening putranya sebelum berlalu dari sana.

Oscar akhirnya kembali ke Amerika menggunakan jet pribadi Arnold setelah meminta izin kepada ibunya.

Terpopuler

Comments

pengayom

pengayom

kimberly juga punya kesabaran dan putus asa oscar

2024-04-16

0

Karent Donna

Karent Donna

nica aq suka kmu

2024-03-09

0

Karent Donna

Karent Donna

aku suka ...Nica km hebat

2024-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!