Bab 15

Oscar dengan cepat melacak lokasi keberadaan Kimberly dari nomor ponselnya. Tak butuh waktu lama. Oscar akhirnya menemukan keberadaan Kimberly di salah satu hotel ternama.

"Hotel." gumam Oscar sebelum masuk ke mobil dan menjauh dari lokasi Club malam. Mike menatap kepergian Oscar dengan wajah gusar.

Mike dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan meminta beberapa anggota Black Mamba mengikuti mobil yang dikendarai Oscar untuk memastikan keamanan pria itu.

15 menit kemudian. Oscar akhirnya tiba di parkiran hotel. Dengan wajah marah. Oscar melangkah masuk ke dalam hotel sembari meminta salah satu petugas hotel untuk menunjukkan kamar hotel yang ditempati Kimberly.

"Tunjukkan padaku kamar mana yang dipesan oleh seorang pria dari sejam yang lalu!" kata Oscar dengan wajah datar.

"Mohon maaf, Tuan. Kami tidak bisa menganggu privasi pelanggan kami." ujar resepsionis hotel yang berjaga di lobi.

Oscar dengan cepat mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya kearah dahi wanita itu.

"Tunjukkan padaku atau detik ini juga aku akan mengirim mu ke neraka bersama para iblis yang akan membakar mu!" ancam Oscar membuat tubuh resepsionis itu bergetar.

"Ba-baik, Tuan." jawab resepsionis itu mengarahkan Oscar menuju lantai paling atas dari hotel itu. Hingga tak beberapa lama mereka tiba di depan sebuah kamar eksklusif untuk para orang-orang penting.

Oscar memberi kode ke pada resepsionis itu agar segera pergi dari sana.

"Tugasmu sudah selesai. Jangan coba-coba lapor ke polisi jika tidak mau nyawa keluargamu ikut melayang!" ancam Oscar lagu sebelum mendobraknya pintu kamar hotel tersebut hingga rusak parah.

"Aku akan mengganti semua kerusakan yang terjadi hari ini!" tegas Oscar sebelum masuk ke dalam kamar hotel.

Dor

Dor

Dor

Oscar dengan celah melepaskan tiga kali tembakan kearah pria yang tidur di ranjang yang sama dengan Kimberley hingga tewas.

Tak beberapa lama. Mike dan beberapa anggota Black Mamba terlihat masuk ke dalam dan menatap kejadian itu dengan wajah panik.

"Tuan! Mengapa Anda membunuhnya di tempat umum?" ujar Mike dengan cepat meminta beberapa anggota Black Mamba membersihkan TKP agar tidak meninggalkan jejak apapun.

"Cincang mayat bajingan ini dan berikan kepada hewan kesayangan ku." ujar Oscar tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Setelah dipikir-pikir. Bajingan ini terlalu kotor dijadikan santapan untuk hewan kesayangan ku. Lebih baik kau buang sisa-sisa tubuhnya ke laut. Jangan sampai meninggalkan jejak!" ujar Oscar membuat Mike langsung paham.

Mike meminta beberapa anggota Black Mamba agar menjalankan perintah Oscar.

Oscar terlihat menatap mata terpejam Kimberly beberapa saat sebelum membalut tubuh polos Kimberly dengan selimut yang masih dipenuhi dengan darah.

Oscar keluar dari pintu tangga darurat. Ia juga sudah membungkam mulut beberapa karyawan dengan segepok uang dolar. Jika mereka berani berbicara. Maka siapa-siapa nyawa mereka taruhannya.

Kurang lebih 4 jam Oscar menunggu Kimberly bangun dari tidurnya. Ia juga sudah meminta Mike agar membungkam beberapa awak media yang menyebarkan foto dan video tak senonoh Kimberly. Siapa yang tidak tergoda saat melihat uang kompensasi yang cukup menggiurkan.

Saat terbangun dari pengaruh obat bius. Kimberly terkejut melihat Oscar sudah ada disana sembari menatapnya dengan aura yang sangat mematikan.

Kimberly buru-buru turun dari ranjang dan menghampiri Oscar. Kimberly tidak terlalu pusing dengan pakaian tidur transparan yang membalut tubuhnya."Oscar mengapa kau kembali secepat ini? Apakah acaranya sudah selesai?" tanya Kimberly dengan wajah ceria. Ia seakan lupa dengan kejadian beberapa jam lalu

"Bersihkan tubuhmu. Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat." ujar Oscar sebelum beranjak dari duduknya.

Oscar terdiam beberapa saat menatap Kimberly sebelum keluar dari sana.

Meskipun bingung dengan sikap berbeda Oscar. Kimberly tetap menuruti perkataan pria itu.

Sejam kemudian. Kimberly akhirnya sudah rapi dengan pakaian dress berwarna putih yang membalut tubuh langsingnya.

"Aku sudah siap." ujar Kimberly tersenyum manis menghampiri Oscar yang sedang duduk di ruangan tamu apartemen pria itu.

Berada di apartemen itu membuat Kimberly kembali mengenang kisah 3 tahun yang lalu. Tinggal bersama dan dimanja oleh Oscar.

Oscar akhirnya keluar dari apartemen diikuti oleh Kimberly. Mobil yang mereka tumpangi meninggalkan area parkiran apartemen menuju suatu tempat. Hingga 30 menit berlalu. Akhirnya mereka tiba di salah satu kantor Kedubes Italia yang ada di Amerika.

Meskipun tidak tahu ada urusan apa Oscar disana. Kimberly tetap mengikuti langkah Oscar kemanapun dia pergi. Hingga tak beberapa lama. Oscar kembali mengajaknya pergi dari sana.

Tak butuh waktu lama. Mereka tiba disebuah gereja yang di sekitar kota yang mereka tinggali. "Oscar! Apakah kita akan menghadiri acara pernikahan seseorang?" tanya Kimberly dengan wajah ceria. Ia tidak menyangka kalau Oscar tiba-tiba mengajaknya datang ke acara pernikahan teman atau saudara pria itu mungkin.

Oscar menghentikan langkahnya dan menatap wajah Kimberly dengan sangat datar dan dingin.

"Mari kita menikah." celetuk Oscar membuat Kimberly seperti seseorang yang sedang menahan tawanya.

"Apa kau bercanda? Aku yakin kau hanya sedang bergurau." jawab Kimberly tidak terlalu percaya dengan ajarkan Oscar.

Oscar melangkah mendekati Kimberly hingga posisi mereka berdiri begitu intim. Oscar menatap kedua mata Kimberly dengan tatapan yang cukup mematikan.

"Dari pada menjadi seorang teman. Bukankah lebih baik aku menjadikanmu istriku." ujar Oscar membuat Kimberly terdiam.

Kimberly meletakkan punggung tangannya di dahi Oscar untuk memastikan keadaan pria itu. "Kau tidak demam. Suhu tubuh mu juga terlihat normal. Atau apa ada hal yang menganggu pikiran mu?" tanya Kimberly dengan lembut. Ia tahu Oscar belum mencintainya. Mana mungkin Oscar serius dengan ucapannya barusan.

Oscar kemudian menarik tangan Kimberly masuk ke dalam gereja. Di atas altar sudah ada pendeta yang menunggu mereka. Beberapa anggota Black Mamba juga ikut menyaksikan acara itu.

Namun sayangnya Kimberly tidak mengenali identitas anggota Black Mamba. Ia berpikir kalau mereka semua adalah teman-teman Oscar yang datang menghadiri acara pemberkatan yang dadakan itu.

"Aku serius. Aku belum pernah seserius ini mengajak seseorang menikah tanpa dihadiri oleh kedua orang tuaku!" tegas Oscar menarik tangan Kimberly masuk ke dalam gereja.

Meskipun masih tidak percaya dengan jawaban Oscar. Kedua kaki Kimberly tetap berjalan mengikuti langkah Oscar.

"Mengapa jantungku berdetak kencang seperti ini." gumam Kimberly menatap suasana di dalam gereja dengan tatapan tak percaya.

"Bangun Kimberly! Kau hanya sedang bermimpi!" teriak Kimberly dalam hati.

"Kau sedang tidak bermimpi." ujar Oscar saat mereka sudah berada di depan altar.

Hingga suara pendeta akhirnya menyadarkan Kimberly dari keraguannya. "Apa acara pemberkatannya sudah bisa dimulai?" tanya pendeta itu menatap kedua pasangan itu secara bergantian.

Kimberly mengangguk ragu. Sementara Oscar langsung mengangguk dan menggenggam sebelah tangan Kimberly.

"Apa Anda mencintai pria yang berdiri disamping Anda?" tanya pendeta itu untuk memastikan kedua pasangan tersebut tidak menikah karena terpaksa.

"Ya. Saya mencintainya dengan tulus." jawab Kimberly dengan suara bergetar.

"Kimberly! Ini nyata!" teriak Kimberly dalam hati.

Kali ini pendeta itu mengalihkan pandanganya kearah Oscar. "Apa Anda mencintai wanita yang berdiri di samping Anda?"

"Ya." jawab Oscar dengan singkat. Siapapun akan merasa sungkan bertanya lebih jauh lagi saat melihat wajah datar Oscar.

Pendeta itu akhirnya menikahkan mereka secara agama dan disaksikan oleh beberapa anggota Black Mamba yang setia mengabdi kepada Oscar. Oscar meminta mereka agar merahasiakan pernikahannya dari keluarganya termasuk kedua orangtuanya.

Sepanjang perjalanan setelah kembali dari Gereja. Kimberly tidak berhenti tersenyum bahagia. Apa lagi saat melihat satu cincin berlian melingkar indah di jari manisnya.

"Ku harap kau bisa merahasiakan pernikahan kita dari siapapun." ujar Oscar membuat senyuman di wajah Kimberly langsung menghilang begitu saja.

"Kenapa?" tanya Kimberly dengan perasaan gusar.

"Bukankah kita sudah resmi menjadi suami istri."

"Jangan membangkang! Kau hanya perlu menuruti perkataan suami mu!" tegas Oscar membuat Kimberly langsung terdiam.

"Nanti malam aku akan kembali ke Italia. Aku akan meminta Mike mengawasi mu saat pergi bekerja." lanjut Oscar hingga membuat Kimberly langsung mengalihkan pandanganya kearah jendela mobil agar tidak bersitatap dengan Oscar.

Setibanya di apartemen Oscar. Kimberly langsung turun dari mobil dengan wajah kesal.

Oscar menghela napas menatap kepergian Kimberly. Oscar kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Mike agar membatalkan keberangkatan mereka kembali ke Italia.

"Mike. Batalkan keberangkatan ku! Aku akan tinggal di Amerika untuk sementara waktu."

[Baik, Tuan. Saya akan mengawasi pengiriman barang Tuan Serka menuju Kolombia. Jangan lupa minum vitamin penambah stamina. Karena kami sudah tidak sabar menanti calon penerus Anda.] tukas Mike sebelum mengakhiri panggilannya. Mike tentu saja takut mendengar sumpah serapah yang akan terucap dari bibir atasannya.

Terpopuler

Comments

pengayom

pengayom

Kim terlalu cinta

2024-04-16

0

Sari Nu Amoorea

Sari Nu Amoorea

nah gitu dong garcep 🤭

2024-02-13

0

blecky

blecky

kira2 kimberly msih perawan atau udh di nodai ma orng yg tdur bersmax

2024-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!