Bab 7

BRAK!

Salah satu mobil yang mengawal Kimberly tiba-tiba meledak berbarengan dengan suara tembakan yang hampir melubangi kaca mobil yang dikemudikan oleh Kimberly. Dengan tangan gemetar. Kimberly berusaha tetap fokus mengemudi agar segera tiba di tempat keramaian.

"Ayo fokus Kimberly! Jangan lemah dan takut disaat seperti ini." gumam Kimberly menyemangati dirinya sendiri.

Kimberly kemudian menaikkan kecepatan mobil yang dikendarainya hingga diatas rata-rata. Namun, sangat disayangkan.

Tak beberapa lama. Terdengar suara tembakan sebanyak tiga kali.

Dor

Dor

Dor

Tiga ban mobil Kimberly bocor setelah terkena tembakan itu. Hingga membuat mobil yang ditumpangi Kimberly menabrak pembatas jalan.

"Bagaimana ini?" gumam Kimberly dengan pikiran kalut saat melihat situasi sekitarnya yang cukup sunyi.

Beberapa pria berpakaian serba hitam terlihat mulai mengepung mobil Kimberly hingga membuat tubuh Kimberly semakin bergetar. Kimberly tidak tahu bagaimana cara melawan mereka. Karena sedari kecil Kimberly tidak pernah diajarkan bagaimana cara bertarung. Apa lagi para pria itu menggunakan senjata api yang bisa saja membunuh Kimberly dalam beberapa detik.

Dengan tubuh bergetar. Kimberly mengambil ponselnya dan kembali menghubungi nomor Oscar.

Tak beberapa lama. Oscar terlihat mengangkat panggilan dari Kimberly. Namun, bukan suara Oscar yang Kimberly dengar dari sana. Melainkan suara seorang wanita asing yang tidak diketahui oleh Kimberly.

"To-tolong aku. Aku takut. Beberapa pria berpakaian hitam terlihat mengepung mobilku."

Hiks

Hiks

Hiks

Kimberly terlihat menangis tersedu-sedu sembari memperhatikan orang-orang tersebut yang mulai berusaha membuka mobilnya secara paksa.

Disisi lain

Oscar keluar dari kamar mandi dengan wajah segar dan menghampiri Karina yang berada di kamarnya. Ia terlihat bingung saat melihat wajah panik ibunya.

"Madre. Mengapa wajah Madre terlihat panik. Apa telah terjadi sesuatu?."

Alih-alih menjawab pertanyaan putranya. Karina malah bertanya mengenai seseorang yang baru saja menghubungi putranya.

"Sayang. Apa kamu mengenal nomor ini. Wanita ini terlihat ketakutan dan meminta tolong agar diselamatkan dari beberapa pria yang berniat menyakitinya." tanya Karina sembari menunjukkan nomor kontak seseorang yang belum di save oleh Oscar.

"Sial! Aku melupakannya!" umpat Oscar buru-buru mengambil mantelnya.

"Apa yang kamu lupakan sayang?" tanya Karina menghentikan langkah putranya.

"Madre. Oscar sedang buru-buru. Nanti Oscar akan jelaskan saat kembali nanti." kata Oscar keluar dari kamarnya dan melangkah menuju parkiran mobil. Sembari mengemudi. Oscar terlihat melacak GPS keberadaan Kimberly dari nomor ponsel Kimberly. Hingga tak beberapa lama. Mobil yang ditumpangi Oscar akhirnya tiba disana.

Oscar melihat beberapa pria menyeret tubuh Kimberly masuk ke dalam mobil mereka.

"Lepas! Aku tidak mengenal kalian! Siapa kalian!" teriak Kimberly tidak mau menuruti perintah mereka. Ia berusaha melepaskan cengkraman pria itu di pergelangan tangannya.

"Satu tembakan dari pistol di tangan kami mampu mencabut nyawamu dalam beberapa detik! jangan membantah jika tidak mau mati!" ketus salah satu dari pria misterius itu.

"Lebih baik aku mati daripada harus ikut dengan kalian!" jawab Kimberly sudah pasrah dengan apa yang akan mereka lakukan. Kimberly juga merasa cengkraman pria misterius itu melukai pergelangan tangannya.

Mereka tertawa mengejek mendengar ucapan Kimberly.

"Biarkan wanita pimpinan kami yang akan menghabisi mu menggunakan tangannya sendiri." bisik pria misterius itu tersenyum menyeringai menatap wajah cantik Kimberly.

Mereka tidak sadar jika beberapa anggota Black Mamba terlihat mulai mengepung mereka. Dari kejauhan beberapa penembakan jitu juga sudah siaga memastikan keadaan sekitar.

"Sepertinya malam ini Orca akan berpesta." gumam salah satu dari penembakan jitu tersebut.

"Kau benar. Hewan peliharaan tuan muda kedua sudah cukup lama tidak menyantap makanan segar. Bukankah Orca akan sangat senang jika dihadiahi daging segar yang masih berlumuran darah." jawab rekannya hingga membuat yang lain ikut tersenyum menyeringai.

"Bukan hanya Orca yang akan berpesta malam ini. Kita juga harus berpesan malam ini." ujar Mike yang sudah berdiri di belakang mereka dan menembaki beberapa dua orang yang berniat menutup pintu mobil yang membawa Kimberly.

Dor

Dor

Dor

"Arah timur satu musuh sedang bersembunyi."

"Tembak!" perintah Mike sebelum turun datang atas pohon dan menembak beberapa musuh yang berniat menyerangnya.

Sementara disisi lain. Oscar langsung membuka pintu mobil dengan paksa saat melihat beberapa dari pria misterius itu mulai menjauh dan melawan anggota Black Mamba setelah membius Kimberly agar tidak kabur.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Oscar dengan cepat mengendong tubuh lemah Kimberly. Ia yakin Kimberly dalam keadaan pengaruh obat bius.

"Oscar.... Akhirnya kau datang menolongku." gumam Kimberly dengan pandangan yang mulai buram. Setelah itu Kimberly tidak lagi mengingat apa-apa.

"Maafkan aku melupakan janjiku." gumam Oscar membaringkan tubuh Kimberly di kursi sebelah pengemudi.

Terpopuler

Comments

pengayom

pengayom

lupa lupa lupa lupa

2024-04-14

0

Sari Nu Amoorea

Sari Nu Amoorea

akhirny oscar datang 👍

2024-02-12

0

Mebang Huyang M

Mebang Huyang M

seru ceritanya thor. mks.

2024-02-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!