Bab 16

“Ekhm” dehem Verhag, temannya ini memandang sedari tadi ia ngomong hanya memandang ke arah istrinya, ia tahu sorot mata Dika memiliki kekecewaan dengan apa yang di lihatnya.

“Oh maaf, selamat untuk pernikahan kalian, aku harap kalian segera memneriku aku ponakan”, ucap Dika dengan kekehan, padahal di hatinya ia sungguh tersenyum kecut.

“ Kau tenang saja, aku akan memberimu sekaligus 5 ponakan. Iya kan sayang?” jawab Verhag dengan mesra, tangannya menarik pinggang Emilia supaya untuk lebih merapat pada tubuhnya.

Kata sayang yang di ucapkan Verhag, membuat Emilia kaget lalu ia tersenyum manis untuk menghilangkan kegugupannya, ia juga sedikit malu dengan ucapan verhag yang terang-terangan akan membuat anak dengan jumlah yang menurutnya tidak sedikit, “Astaga mulut pria ini sungguh sangat berbahaya” batin nya

“Eh i-iya” jawab Emilia dengan dipaksakan tersenyum, padahal ia tidak pernah membayangkan untuk memiliki anak dengan Verhag suami kontraknya.

“Wah aku akan menunggu itu” Dika meneguk air untuk menetralkan hatinya.

Setelah hilangnya dua pasangan suami istri itu dari pandangannya, Dika menghela napas panjang perasaanya kenapa mendadak tidak karuan, seharusnya ia bahagia saat temannya ini akan mengenalkan istrinya padanya, meskipun pada kenyataannya yang di nikahkan temannya ini orang yang selama ini berada di dekatnya.

Dika yang masih tidak percaya dengan kenyataan

yang ia terima, pantas saja verhag kekeh memintanya untuk mempertahankan Emilia menjadi asisten nya meskipun kinerji kerja wanita yang ada di depannya ini tidak usah diragukan lagi, ternyata ini alasannya. 

Padahal waktu dia pertama kali melihat Emilia, ia sedikit memiliki ketertarikan pada wanita yang kini sudah menjadi istri temannya, kali ini perasaannya harus ia kubur karena bagai mana pun ia tidak akan bisa merubah kenyataan. Apalagi harus berususan dengan seorang Verhag.

Pantas saja dia dibuat heran dengan Verhag yang terus kekeh untuk menjadikan Emilia asisten dirinya, tapi Dika tidak habis pikir dengan kelakuan Verhag menikahi Emilia tetapi dia juga masih mempertahankan kekasinya itu. 

Perusahaan yang di pegang Dika sekarang sebenarnya milik Verhag yang di serahkan untuknya kelola, karena kebaikan Verhag, sebisa mungkin ia tidak mengecewakan temannya ini, mungkin benar jika dia bukan jodohmu siapa tau dia jodoh dengan ora terdekatmu, dan terbukti dengan kenyataan temannya ini.

.

.

.

.

.

Di perjalanan menuju pulang, Emilia memilih memainkan ponselnya, sedangkan Verhag harinya sedikit memanas melihat pandangan temanya terhadap istrinya, “Enak sekali malah memainkan ponselnya”, gumam Verhag 

“Hah kau berbicara dengan ku” Tanya Emilia, karena dia samar-samar mendengar suara Verhag.

Tidak ada jawaban dari suaminya, Emilia lebih melanjutkan memainkan ponselnya, dari pada ia meladeni suaminya.

Setelah sampai rumah, Verhag langsung meninggalkan tanpa memperdulikan Emilia yang menatapnya aneh,“Sebenarnya dia itu kenapa?” Emilia mengerutkan keningnya, sebenarnya sudah tidak aneh bagi Emilia dengan kelakuan suaminya ini, yang bisa berubah kapan saja.

“Apa dia tidak peka dengan tatapan Dika padanya yang memili ketertarikan” Verhag membuka pintunya dengan sedikit kasar, ia juga sebenarnya aneh dengan hatinya yang tidak karuan merasa kesal ketika istrinya disukai pria lain, apa lagi itu temannya sendiri.

“Apa aku memiliki salah denganmu” Akhirnya Emilia memilih bersuara, karena setelah bertemu temannya Verhag malah mendiaminya. Biasanya selesai makan malah Verhag menyelonong tanpa menoleh sedikit ke arahnya.

“Tidak, aku hanya ingin kau tidak terlalu dekat dengan Dika” Emilia mengernyitkan dahinya sejak kapan ia dekat dengan tuan Dika, dia dekatpun karena asisten tidak lebih.

“Memangnya sejak kapan aku dekat dengan tuan Dika?”.

“Ck! Kau bisa tidak, tidak usah menanyakan balik ucapanku”, demi apapun Emilia mangkin di buat bingung, ia berfikir keras apa jangan-jangan suaminya ini sedang cemburu, tapi memangnya apa yang harus di cemburui, dia dengan tuan Dika kan hanya sebatas asisten dengan atasan saja jadi Emilia menyakal balik pikirannya bahwa suaminya ini sedang tidak dalam mode cemburu.

Karena rasanya aneh jika Verhag harus cemburu dengan Dika.

Happy Reading guys.

jangan lupa likenya and komen, jika ada kata yang typo tolong koreksinya ya, Terima kasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!